No.

Dokumen:
18DRF.SU.B1.005-
DOKUMEN RANCANGAN 16025

PENGEMBANGAN PRODUK Tanggal Pengesahan:

Laboratorium Farmasetika PERUTORIA® SUPPOSITORIA

Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh

ForDev Scientist PackDev Scientist

ANNISA FITRI KESYA MELITHIRZA TODING

N111 16 025 N111 16 511

ProsDev Scientist AnDev Scientist

YUNIAR PUTRI PALILATI ADHI PUTRA BAHAR

N111 16 325 N111 16 065

Diseujui Oleh

Asisten

JEWEL SARI UNTUNG

PT. AKYA FARMA

Makassar-Indonesia

I. Rancangan Formula

Tiap 2000 mg PERUTORIA®, mengandung :

 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

Balsam Peru 6%
Tween 80 1%
PEG ad 100% (PEG 1000 : 96% dan PEG 4000 : 4%)
II. Rencana desain sediaan
- Rencana nomor registrasi : DKL1800100553A1
- Rencana nomor bets : 8104166
- Rencana klaim etiket :
- Rencana bahan kemas primer :
- Rencana bahan kemas sekunder :
- Rencana bahan label/etiket :
- Rencana bahan leaflet/brosur :
- Rencana indikasi sediaan : Untuk mengobati penyakit wasir

III. Dasar Formulasi

III.1 Dasar pembuatan sediaan
1. Suppositoria rektal merupakan sediaan yang efektif dalam perawatan pasien yang suka muntah
(1: 578).
2. Suppositoria rektal sesuai digunakan oleh pasien dewasa dan anak-anak yang tidak dapat atau
tidak mau menelan obat (1: 578).
3. Obat yang diberikan secara rektal juga masuk ke sirkulasi sistemik tanpa melewati hati, suatu
keuntungan untuk obat yang secara signifikan tidak aktif oleh hati setelah penyerapan oral (2:
5).
4. Pasien yang mempunyai masalah dengan saluran cerna, mual atau pasca operasi (bila mungkin
tidar sadar atau tidak bisa menelan obat), lebih mudah menggunakan rute rektal daripada rute
oral (2: 534).
5. Supsitoria rektal untuk dewasa berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya dan biasanya
berbobot lebih kurang 2 gram (3: 50).
III.2 Dasar pemilihan bahan aktif
1.
III.3 Dasar pemilihan bahan tambahan
1. PEG (Basis)
a. Suppositoria dengan basis PEG tidak melebur ketika terkena suhu tubuh, tetapi perlahan-
lahan melarut dalam cairan tubuh. Oleh karena itu, basis ini tidak perlu diformulasi supaya
melebur pada suhu tubuh (1: 584).
b. Pelumasan jarang diperlukan bagi suppositoria dengan basis PEG, karena bahan ini cukup
menciut begitu dingin dalam cetakan, sehingga akan terlepas dari permukaan cetakan dan
mudah dikeluarkan (1: 587).
c. PEG bersifat stabil dan merupakan zat hidrofilik yang pada dasarnya tidak berbahaya bagi
kulit (4: 545).
d. Suppositoria dengan PEG tidak membutuhkan pelumas pada cetakan, dan lebih mudah
dibuat daripada suppositoria dengan minyak cokelat (5: 1175).
2. Kombinasi PEG 1000 dan PEG 4000
a. Macam-macam kombinasi dari polietilen glikol bisa digabung dengan cara melebur, dengan
memakai dua jenis atau lebih untuk memperoleh basis suppositoria yang diinginkan
konsistensi dan sifat khasnya (1: 584).
b. Campuran polietilen glikol dapat digunakan sebagai basis supositoria, yang mana memiliki
banyak kelebihan dibandingkan lemak. Misalnya, titik leleh supositoria dapat dibuat lebih
tinggi untuk menahan paparan iklim hangat, pelepasan obat tidak tergantung pada titik leleh,
dan stabilitas fisik pada penyimpanan lebih baik (4: 545).
c. Basis dengan kombinasi PEG 1000 dan PEG 4000 mempunyai titik leleh rendah dan
berguna bila diinginkan penghancuran yang cepat. Konsentrasi yang digunakan yaitu PEG
1000 96% dan PEG 4000 4% (5: 1174).
3. Tween 80 (Surfaktan)
a. Untuk efek pelarutan dan potensi untuk mengubah permeabilitas membran, surfaktan
dianggap sebagai peningkatan penyerapan. Eter polioksietilen telah ditampilkan untuk
meningkatkan penyerapan lambung atau rektal (6: 31).
b. Penggunaan surfaktan terutama untuk formulasi yang terdiri dari basis suppositoria lipofilik

Halaman 2
 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

dan atau obat lipofilik. Contoh eksipien yang disertakan dalam formulasi suppositoria
termasuk sorbitan ester dan polioksietilen sorbitan ester asam lemak (7: 169).
c. Jika obat sangat mudah larut dalam lemak, suatu basis tipe air, yang ditambahkan surfaktan
untuk menambah kelarutan, merupakan pilihan utama (5: 1184).
III.4 Dasar pemilihan metode
1. Suppositoria dengan metode pencetakan yang paling sering digunakan dalam skala kecil dan
industri (8: 318).
III.5 Dasar pemilihan bahan kemas

IV. Informasi Bahan Aktif

IV.1. Uraian farmakologi
Nama : Balsam Peru
Kelas :
farmakologi
Indikasi :
Mekanisme kerja :
Kontraindikasi :
Efek samping :
Toksisitas :
Dosis dan :
pemberian
Interaksi obat :
Farmakokinetika :
IV.2 Uraian sifat fisika-kima bahan aktif
Nama resmi : RB:
Nama lain :
RM :
BM :
Pemerian :
Kelarutan :
pKa dan pH :
larutan
Titik lebur :
Polimorfisme :
Informasi :
tambahan
IV.3. Uraian stabilitas
Stabilitas : Suhu :
Cahaya :
pH :
Air :
Lainnya :
Inkompatibiltas : Gugus fungsi :
Ion logam :
Senyawa tertentu :
Saran :
penyimpanan
V. Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kima dan stabilitas)
1. (Polietilen glikol, 4: 545)
Nama resmi : Polyethylenen glycol RB:
Nama lain : Carbowax; Carbowax
Sentry; Lipoxol; Lutrol E;
PEG; Pluriol E;
polyoxyethylene glycol
Kelas fungsional : Basis Salep, plasticizer,
pelarut, basis supositoria,
tablet dan pelumas kapsul
Konsentrasi : -

Halaman 3
 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

RM : HOCH2(CH2OCH2)mCH2O
H
BM : PEG 1000 : 950–1050
PEG 4000 : 3000–4800
Pemerian : Warna : putih atau putih pudar
Rasa :-
Bau : berbau manis
Bentuk : kisaran konsistensi dari pasta hingga serpihan lilin
Kelarutan : Polietilen glikol cair larut dalam aseton, alkohol, benzena, gliserin, dan
glikol. Polietilena glikol padat larut dalam aseton, diklorometana, etanol
(95%), dan metanol; mereka sedikit larut dalam hidrokarbon alifatik dan eter,
tetapi tidak larut dalam lemak, minyak tetap, dan minyak mineral.
pKa dan pH : -
larutan
Titik lebur : PEG 1000 : 37–400C
PEG 4000 : 50–580C
Informasi lain : -
Stabilitas : Polietilen glikol secara kimia stabil di udara dan dalam larutan, meskipun
nilai dengan berat molekul kurang dari 2000 bersifat higroskopik. Polietilena
glikol tidak mendukung pertumbuhan mikroba, dan mereka tidak menjadi
tengik. Polietilena glikol dan larutan polietilen glikol berair dapat disterilisasi
dengan autoklaf, penyaringan, atau iradiasi sinar gamma. Sterilisasi nilai
padat dengan panas kering pada 1500C selama 1 jam dapat menyebabkan
oksidasi, penggelapan, dan pembentukan produk degradasi asam.
Inkompatibilitas : Aktivitas antibakteri antibiotik tertentu berkurang dalam basa polietilen
glikol, terutama dari penisilin dan bacitracin. Khasiat pengawet dari paraben
juga dapat terganggu karena terikat dengan polietilen glikol. Efek fisik yang
disebabkan oleh polidetil glikol basa termasuk pelunakan dan pencairan
dalam campuran dengan fenol, asam tanat, dan asam salisilat. Perubahan
warna sulfonamid dan dithranol juga dapat terjadi dan sorbitol dapat
diendapkan dari campuran. Plastik, seperti polietilen, fenolformaldehid, dan
polivinil klorida.
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan keadaan dan
kuantitas materi ditangani. Pelindung mata dianjurkan.
Toksisitas : -
Saran : Polietilen glikol harus disimpan dalam wadah tertutup dengan baik di tempat
penyimpanan yang sejuk dan kering.
2. (Tween 80, 4: 580)
Nama resmi : Polysorbate 80 RB:
Nama lain : AtlasE; ArmotanPMO20;
CapmulPOE-O;
CremophorPS80; Crillet4;
Crillet50; DrewmulsePOE-
SMO; Drewpone80K;
Protasorb O-20; Ritabate
80; Tego SMO 80; Tego
SMO 80V; Tween 80
Kelas fungsional : Agen pengemulsi;
surfaktan nonionik; zat
pelarut; pembasahan,
pendispersi / pensuspensi.
Konsentrasi : Pembasah : 0,1-3%
Surfaktan : 1-15%
RM : C64H124O26
BM : 1310
Pemerian : Warna : kuning
Rasa : hangat, agak pahit
Bau : bau khas
Bentuk : cairan berminyak

Halaman 4
 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

Kelarutan : Dalam air : larut dalam air

Dalam pelarut lain : larut dalam etanol, tidak larut dalam minyak mineral dan
minyak sayur
pKa dan pH : pH : 6.0–8.0 untuk larutan berair 5% b / v.
larutan
Titik lebur : -
Informasi lain : -
Stabilitas : Polisorbat stabil untuk elektrolit dan asam dan basa lemah; saponifikasi
bertahap terjadi dengan asam dan basa kuat. Ester asam oleat sensitif
terhadap oksidasi. Polisorbat bersifat higroskopis dan harus diperiksa
kandungan airnya sebelum digunakan dan dikeringkan jika perlu. Juga, sama
dengan surfaktan polioksietilena lainnya, penyimpanan yang lama dapat
menyebabkan pembentukan peroksida.
Inkompatibilitas : Perubahan warna dan / atau pengendapan terjadi dengan berbagai zat,
terutama fenol, dan tanin. Aktivitas antimikroba dari pengawet paraben
berkurang dengan adanya polisorbat.
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan keadaan dan
kuantitas materi ditangani. Pelindung mata dan sarung tangan dianjurkan.
Toksisitas : Agak beracun dengan rute IV. Iritasi mata. Eksperimental tumorigen, efek
reproduktif.
LD50 (mouse, IP): 7.6 g / kg
LD50 (mouse, IV): 4.5 g / kg
LD50 (mouse, oral): 25 g / kg
LD50 (rat, IP): 6.8 g / kg
LD50 (rat, IV): 1.8g / kg
Saran : Polisorbat harus disimpan dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya, di
penyimpanan tempat sejuk dan kering.
VI. Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi
VI.1 Peralatan
Tabel Data Peralatan
No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP
1. AP-LU-00-00 Lumpang 1 buah SOP-LABFAR-A1-009
2. AP-AL-00-00 Alu 1 buah SOP-LABFAR-A1-009
3. TO-MA-MG-01 Timbangan analitik 1 buah SOP-LABFAR-A2-021
4. AP-CP-00-00 Cawan Porselen 1 buah SOP-LABFAR-A1-015

5. AG-BP-00-00 Batang pengaduk 1 buah SOP-LABFAR-A1-016

6. KL-MA-S3-01 Kompor listrik 1 buah SOP-LABFAR-A2-018
7. AC-SU-00-00 Cetakan suppositoria 1 buah SOP-LABFAR-A1-021
8. SE-SU-00-00 Sudip 1 buah SOP-LABFAR-A1-024

VI.2 Parameter Kritis

Tabel Data Parameter Kritis
No. Tahap Parameter Kritis Pengujian Ref
1. Peleburan Pemerian Organoleptis -
2. Mixing 1 Homogenitas Organoleptis -
3. Mixing 2 Homogenitas Organoleptis -
4. Pencetakan Keseragaman bobot Suppositoria ditimbang -
secara terpisah kemudian
dirata-ratakan

VI.3 Rancangan Spesifikasi Sediaan

Halaman 5
 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

. Tabel Data Spesifikasi Produk Akhir

No. Kriteria Ref Spesifikasi Ref
Tidak boleh lebih dari 1 suppositoria
yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya
1. Keseragaman bobot 8: 157 lebih dari 5% dan tidak ada 1 8: 157
suppositoria yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya
lebih dari 10%
2. Titik leleh 8: 159 <37oC 8: 159
3. Waktu hancur 9: 5 <60 menit 9: 5
4. Kekerasan 8: 159 1,8 – 2 kg 8: 159
2 gram Parrot:
5. Berat
382
2,5-3,5 cm Durgin:
6. Panjang
260
1,2-1,3 cm Durgin:
7. Diameter
260
<5 Aulton:
8. Kadar asam
541
34-38 Aulton:
9. Iodine number
541
Peluru Ansel:
10. Bentuk
312
11. Kandungan bahan aktif <5 mg atau <5% dari massa obatnya WHO

VII. Rancangan Pengemasan

VII. Kemasan Primer (No. Rancangan: 17BKP.A1.001-XXXXX)
1 Jenis :
Bahan :
Dimensi :
Volume :
VII. Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 17BKS.A1.001-XXXXX)
2 Jenis :
Bahan :
Dimensi :
Volume :
VII. Leaflet (No. Rancangan: 17LFT.A1.001-XXXXX)
3 Jenis :
Bahan :
Dimensi :
VII. Label (No. Rancangan: 17LBL.A1.001-XXXXX)
4 Jenis :
Bahan :
Dimensi :
VII Perhitungan batch trial, produksi, dan perhitungan lain
I. Tiap 2000 mg suppositoria mengandung

Balsam Peru 6%
Tween 80 1%
PEG ad 100% (PEG 1000 : 96% dan PEG 4000 : 4%)

Perhitungan tiap suppositoria

Balsam peru = 6% x 2 g = 0.12
Tween 80 = 1% x 2 g = 0,02 g
PEG = 2 g – (0,12 + 0,02) = 1.86 g
PEG 1000 = 96% x 1.86 g = 1,78 g

Halaman 6
 Perutoria® Suppositoria, 2000 mg/suppositoria, 18DRF.SU.B1.005-16025

PEG 4000 = 4 % x 1.9574 g = 0,074 g

Perhitungan tiap batch

IX. Rancangan proses produksi

A. Penyiapan alat dan bahan
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
B. Penimbangan
- Ditimbang Balsam peru sebanyak …g
- Ditimbang Tween 80 sebanyak…g
- Ditimbang PEG 1000 sebanyak ..g
- Ditimbang PEG 4000 sebanyak ..g
C. Pencampuran
- Dilelehkan PEG 1000 dan PEG 4000
- Digerus balsam peru dalam lumpang
- Dimasukkan tween 80 dalam lumpang dan digerus hingga homogen
- Dimasukkan PEG yang telah dilelehkan ke dalam lumpang dan digerus hingga homogen
D. Pengisian
- Dimasukkan massa yang telah homogen ke dalam pencetak suppositoria
- Cetak suppo yang telah terisi
E. Pengemasan
- Suppositoria dimasukkan ke dalam kemasan primer
- Suppositoria dimasukkan ke dalam kemasan sekunder
- Dikemas hingga rapi

X Referensi
1. Ansel. H.C. 1989. Pengantar Bentuk sediaan Farmasi (Edisi IV). Penerjemah : Farida. Ibrahim.
Jakarta : Universitas Indonesia Press.
2. Aulton, M.E. 1988. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Disign. Hongkong: ELBS Press.
3. FI V
4. Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth
Edition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.
5. Lachman, Leon.et. al.2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi 2 Jilid II. Jakarta: UI Press.
6. Swarbrick, James. 2006. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition Volume 1. USA:
PharmaceuTech.
7. Jones, D. 2008. FASTtrack: Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London: Pharmaceutical
Press.
8. Nur Afikoh, dkk. Pengaruh Konsentrasi PEG 400 dan PEG 4000 Terhadap Formulasi dan Uji Sifat
Fisik Suppositoria Ekstrak Sosor Bebek. Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2. Juni 2017.
9. WHO. 2014. Revision of General Monograph: Suppositories.

Halaman 7