Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA


(ENDOKRIN)

Ni Luh Mupu Puspita Dewi 172200066

I Dewa Ayu Made Putri Adnyani 172200067

Anak Agung Ngurah Pradipta Dwipayana 172200068

Ni Luh Putu Yoni Apsari 172200069

Institut Ilmu Kesehatan

Medika Persada Bali

2018
SISTEM ENDOKRIN

Gambar 1.1 Lokasi Anatomi Kelenjar Endokrin Utama dan Jaringan Tubuh

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang


menghasilkan hormone yang tersikulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan
menerjemahkan pesan tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa duktus yang tersebar
diseluruh tubuh. Meskipun kelenjar-kelenjar endokrin secara anaromis tidak
berhubungan namun secara fungsional kelenjar-kelenjar tersebut membentuk suatu
sistem. Semua kelenjar endokrin melaksanakan fungsinya dengan mengeluarkan
hormone ke dalam darah, dan terdapat banyak interaksi fungsional di antara berbagai
kelenjar endokrin. Setelah dikeluarkan, hormon mengalir dalam darah ke sel sasaran
di tempat yang jauh, tempat bahan ini mengatur atau mengarahkan fungsi tertentu.
Meskipun darah menyebarkan hormon ke seluruh tubuh namun hanya sel sasaran
tertentu yang dapat berespons terhadap masing-masing hormon, karena hanya sel
sasaran memiliki reseptor untuk mengikat hormon tertentu.

FUNGSI KESELURUHAN SISTEM ENDOKRIN


1. Mengatur metabolisme organik serta keseimbangan HrO dan elektrolit, yang
secara kolektif penting dalam mempertahankan lingkungan internal yang
konstan
2. Menginduksi perubahan adaptif untuk membantu rubuh menghadapi situasi
stress
3. Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan berurutan
4. Mengontrol reproduksi
5. Mengatur produksi sel darah merah

Struktur Kimia dan Sintesis Hormon


Hormone adalah
Ada tiga kelas umum hormon:
1. Protein dan polipeptida, termasuk hormon disekresikan oleh hipofisis anterior
dan posterior kelenjar, pankreas (insulin dan glukagon), kelenjar paratiroid
(hormon paratiroid), dan banyak lainnya.
2. Steroid disekresi oleh korteks adrenal (kortisol dan aldosteron), ovarium
(estrogen dan progesteron), testis (testosteron), dan plasenta (estrogen dan
progesteron).
3. Derivatif tirosin asam amino, disekresikan oleh tiroid (tiroksin dan
triiodothyronin) dan medullae adrenal (epinefrin dan norepinefrin). Tidak ada
yang diketahui polisakarida atau hormon asam nukleat
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Gambar 2.2 Sistem Endokrin (Marieb and Hoehn, 2007)

A. Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin


kecil di otak. Kelenjar pineal berbentuk
kerucut dan terletak dekat pusat otak,
antara dua belahan, terselip di alur
dimana dua badan talamik bulat
bergabung.

Hormon utama yang dihasilkan dan disekresikan oleh kelenjar pineal


adalah melatonin. Tingkat produksi melatonin dipengaruhi oleh dengan
penyinaran. Pada penyinaran siang hari, sedikit melatonin yang diproduksi,
namun produksi melatonin meningkat selama penyinaran gelap (malam).
Hormon melatonin berfungsi sebagai antioksidan dan berperan dalam regulasi
siklus tidur.

B. Kelenjar Hipotalamus
Kelenjar hipotalamus merupakan bagian
dari otak yang teletak diotak yang
mempertahankan keseimbangan internal
tubuh. Hormon-hormon yang dihasilkan
oleh Hipotalamus adalah :

1) Hormone Corticotropin (CRH) berfungsi merangsang kelenjar adrenal


untuk melepaskan kortikosteroid
2) Gonadotropin (GnRH) berfungsi merangsang hipofisis anterior untuk
melepaskan hormone perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone
(LH)
3) Hormone pertumbuhan (GHRH) berfungsi merangsang hipofifis anterior
untuk melepaskan hormone pertumbuhan,
4) Hormon Prolactin (PRH) berfungsi untuk minta hipofisis anterior untuk
merangsang produksi asi melalui produksi prolactin,
5) Hormon Tiroliberin (TRH) berfungsi untuk memicu pelepasan tiroid
stimulating hormone yang merangsang pelepasan hormone tiroid, yang
mengatur metabolisme, energy, dan pertumbuhan serta perkembangan.

C. Kelenjar Pituitari
Kelenjar hipofisis, atau pitaitary, adalah kelenjar endokrin kecil yang
terlerak di rongga tulang di dasar otak tepat di bawah hipotalamus.
Hipofisis dihubungkan dengan hipotalamus oleh sebuah tangkai
penghubung tipis. Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis
dan fungsional berbeda, hipoftsis posterior dan hipoffsis anterior. Hipofisis
posterior terdiri dari jaringan saraf dan karenanya juga dinamai
neurohipoftsis. Hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar.
Hipofisis anterior dan posterior hanya memiliki kesamaan lokasi.

Hipofisis posterion terletak pada tubulus ginjal yang berfungsi menghasilkan


duan hormon yaitu hormon antidiuretik yang berfungsi dalam meningkatkan
reabsorpsi air dalam tubuh dan oksitosin terletak pada ateriol yang
menyebabkan vasokontriksi, uterus berperan dalam meningkatkan
kontraktilitas, dan kelenjar mamaria (payudara) yang menyebabkan
penyemprotan air susu. Hipofisis anteriol mengasilkan beberapa hormon
beserta fungsi dari masing-masing yaitu;
1.) TSH (Thyroid-stimulating hormone) yang ada pada sel folikel tiroid
memiliki fungsi utama untuk merangsang sekresi T3 dan T4.
2.) ACTH (Adrenocorticotropic hormone) yang ada pada zona fasikulata dan
zona retikularis korteks adrenal berperan pada perangsangan sekresi
kortisol.
3.) Hormon Pertumbuhan terletak pada tulang dan jaringan lunak memiliki
fungsi esensial tetapi pertumbuhan tidak hanya bergantung padanya;
merangsang pertumbuhan tulang dari jaringan lunak; efek metabolik
mencakup anabolisme protein, mobilisasi lemak, dan penghematan
glukosa.
4.) FSH ( Follicle-stimulating hormone) pada wanita tepatnya terletak pada
ovarium yang berfungsi mendorong pertumbuhan dan perkembangan
folikel; merangsang sekresi hormon estrogen. Pada laki-laki hormon ini
terdapat pada tubulus seminiferous di testis berfungsi merangsang
produksi sperma.
5.) LH ( Luteinizing Hormone) ada pada folikel ovarium dan korpus luteum
wanita berfungsi merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum dan
sekresi estrogen dan progesterone.
6.) ICSH (Cell Stimulan ting hormone) terletan pada sel interstisium leydig di
testis berfungsi merangsang sekresi testosterone.
7.) Prolaktin terdapat pada kelenjar mamaria wanita berfungsi mendorong
peekembangan payudara; merangsang sekresi susu.

D. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar
yang berbentuk cuping kembar dan
diantara keduanya terdapat daerah
yang tersusun berlapis seperti
susunan genting pada atap rumah.
Kelenjar tiroksin menghasilkan
hormon T3 (Triiodotironin) dan T4 (Tiroksin). Kedua hormone ini
berfungsi mengatur laju metabolisme tubuh. Perbedaan kedua hormon ini
terletak pada intensitas dan kecepatan reaksinya.

E. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel


pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar
tiroid oleh karenanya kelenjar
tiroid berjumlah 4 buah.
Kelenjar ini menghasilkan hormon PTH (parathormon) yang berfungsi
mengatur kandungan fosfor dn kalsium dalam darah.

F. Kelenjar Thymus
Kelenjar thymus merupakan
kelenjar yang terletak di
dalam rongga dada atas.
Kelenjar ini menghasilkan
atau memproduksi sel
limfosit sejenis sel darah
putih yang melawan infeksi
dalam tubuh.

G. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal adalah kelenjar
endokrin berbentuk segitiga yang
terletak di anterio superior ginjal.
Kelenjar ini bertanggung jawab
pada pengaturan respon stres pada
sintesis kortikosteroid dan
katekolamin, termasuk kortrisol
dan hormone adrenalin.
Adrenal secara histologi dibagi
menjadi 2 bagian yaitu medulla
dan kortex. Bagian medulla merupakan sumber penghasil katekolamin
hormone adrenalin dan non adrenalin, hormone adrenalin menyebabkan
peningkatan denyut jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah
sedangkan hormone non adrenalin berfungsi menurunkan tekanan darah dan
denyut jantung.

F. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pancreas menghasilkan hormone
insulin, glucagon dan somatostatin. Kelenjar
insulin berfungsi mendorong penyerapan,
pemakaian, dan penyimpanan nutrisi oleh sel,
glucagon berfungsi untuk mempertahankan
kadar nutrient dalam darah selama paska absorbs, hormor somatostatin
menghambat pencernaan dan penyerapan nutrient.

H. Ovarium

Pada ovarium menghasilkan hormon estrogen (estradiol) dan


progesterone. Hormon estrogen memiliki fungsi yang sangat penting
mendorong perkembangan folikel; mengatur perkembangan karakteristik seks
sekunder, merangsang pertumbuhan uterus dan payudara. Sedangkan hormon
progesterone terletak pada tulang uterus yang berfungsi mendorong penutupan
lempeng epifisis dan mempersiapkan organ pada kehamilan.

I. Testis
Testis merupakan organ reproduksi pada
laki-laki yang memiliki fungsi untuk
menghasilkan hormon testosterone.
Hormon testosterone memiliki fungsi
utama dalam merangsang produksi
sperma, mengatur perkembangan
karakteristik seks sekunder, menimbulkan dorongan seks.
DAFTAR PUSTAKA

Guyton A C, Hall J E. 2010. Text Book of Medical Physiologi Eleventh Edition.


Philadelphia: Saunders Company.

Marieb N.,E, and Hoehn Katja, 2007. Human Anatomy & Physiology. Benjammin
Cummings. Ebook Seventh edition.

Sherwood Lauralee. 2007. Fisiologi Manusia. Buku Kedokteran EGC (Terjemahan


Indonesia). Edisi 6. Hal.731-735.

Вам также может понравиться