Вы находитесь на странице: 1из 2

Unlicensed printer.

License is needed

Keberatan
(UU Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 25 jo. 9/PMK.03/2013)

Jika Wajib Pajak merasa tidak puas atas ketetapan pajak yang dikenakan, Wajib Pajak dapat mengajukan
Keberatan.

Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan pajak, yaitu jumlah rugi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah besarnya pajak, atau
pemotongan atau pemungutan pajak.

Keberatan dapat diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu :


1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
5. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan

Syarat yang harus dipenuhi WP dalam mengajukan keberatan


(UU Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 25)

Pengajuan keberatan yang dituangkan dalam bentuk surat keberatan harus memenuhi syarat formal
sebagai berikut :
1. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
2. Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau
jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar
penghitungan;
3. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan
pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
4. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah
disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil
verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikan;
5. Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal:
1) surat ketetapan pajak dikirim; atau
2) pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga,
kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak;
6. Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal Surat Keberatan ditandatangani oleh
bukan Wajib Pajak, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang KUP; dan
7. Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang-Undang
KUP.

Persyaratan angka 4 hanya berlaku untuk pengajuan keberatan atas suatu Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan yang berkaitan dengan Surat Pemberitahuan
untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak 2008 dan seterusnya.

Surat keberatan Wajib Pajak disampaikan ke KPP atau ke Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) dalam wilayah KPP yang bersangkutan.

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) UU KUP atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan
keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.

Tanggal bukti penerimaan surat keberatan yaitu:


a. sesuai tanggal terima yang tercantum pada bukti penerimaan surat yang diberikan oleh
1. KPP; atau
2. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan dalam wilayah kerja KPP

TaxBase 6.0 Document - Page : 1


Unlicensed printer. License is needed

dalam hal surat keberatan disampaikan secara langsung.


b. sesuai tanggal stempel pos yang tercantum pada bukti pengiriman surat, dalam hal surat keberatan
disampaikan melalui pos;
c. sesuai tanggal pengiriman yang tercantum pada bukti pengiriman surat, dalam hal surat keberatan
disampaikan melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir; atau
d. sesuai tanggal yang tercantum pada bukti penerimaan elektronik, dalam hal surat keberatan
disampaikan dengan e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).

Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajib
memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi,
atau pemotongan atau pemungutan pajak. Direktur Jenderal Pajak wajib memberi keterangan yang diminta
oleh Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak surat permintaan Wajib
Pajak diterima.

Wajib Pajak dapat menyampaikan perbaikan surat keberatan dengan melengkapi persyaratan yang belum
dipenuhi sebelum jangka waktu 3 (tiga) bulan terlampaui. Dalam hal wajib Pajak menyampaikan perbaikan
surat keberatan tanggal penyampaian perbaikan surat keberatan merupakan tanggal surat keberatan
diterima.

Surat keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) UU KUP
bukan merupakan surat keberatan sehingga tidak dipertimbangkan dan tidak diterbitkan Surat Keputusan
Keberatan.

TaxBase 6.0 Document - Page : 2

Вам также может понравиться