Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kunang-kunang merupakan serangga yang sangat unik. Namun, hanya sedikit sekali dari kita yang
memahami dengan baik serangga ini. Berbagai mitos berkembang di masyarakat mengenai kunang-
kunang. Kunang-kunang sering diidentikkan dengan kukunya orang yang sudah meninggal. Kunang-
kunang juga dipandang sebagai binatang yang menakutkan. Di masyarakat pun beredar rumor, jika
melihat kunang-kunang, maka tangan ditaruh di telinga agar kunang-kunang tidak masuk ke telinga
dan menyebabkan kematian.
Faktanya adalah…..
Untuk menjawab mitos tersebut, dapat dipahami bahwa tempat orang meninggal atau kuburan
merupakan salah satu tempat yang cocok untuk perkembangbiakan kunang-kunang. Di kuburan
banyak ditemukan pohon yang dapat mempengaruhi kelembaban dan cocok dengan kunang-kunang.
Tanahnya yang gembur juga menjadi salah satu alasan mengapa kuburan juga menjadi salah satu
habitat kesukaan kunang‐kunang untuk memperoleh makanan dan bertelur. Jadi terjawab sudah
mitos yang menjadi cerita orang-orang akan kunang-kunang.
Di pulau Jawa, populasi kunang-kunang semakin hari semakin berkurang jumlahnya. Belum ada
upaya perlindungan untuk mengantisipasi mengecilnya jumlah spesies kunang-kunang. Beberapa
faktor penyebab berkurangnya spesies kunang-kunang meliputi: konversi lahan persawahan menjadi
bangunan fisik, terganggunya saluran irigasi persawahan, perilaku masyarakat ataupun petani yang
membakar jerami dan menimbulkan asap, dan penggunaan pestisida.
sumber:
1. Sari, M., Ratnawulan dan Gusnedi. 2014. Karakteristik Fisis Pemancaran Cahaya Kunang-
Kunang Terbang (Pteroptyx tener). Pillar of Physics, Vol. 1. April 2014, 113-120.
2. Umiarti, A. T., dan Made Sukana. 2016. Kunang-Kunang (Firefly) Serangga Bercahaya,
Petualangan Eksotis Malam Hari. Fakultas Peternakan dan Fakultas Pariwisata, Universitas
Udayana, Bali.