Вы находитесь на странице: 1из 26

BAB 3

PELAKSANAAN TUGAS

3.1. Soal dan Penjelasan Tugas

Dosen: Diyanti, ST., MT.

Telah ditugaskan kepada kelompok 4 :

1. Christian Marchel Soroinsong


2. Farhan Mahdiyan Alhamdi
3. Gatot Kuncorojati
4. Mohammad Aldi
5. Stefi Vivia Putri Dewi
6. Wisnu Maulana

untuk Merencanakan dan Merancang PELABUHAN LAUT dengan ketentuan dan


pertimbangan sebagai berikut:

1. Berdasarkan suatu hasil survey telah diketahui bahwa suatu daerah memerlukan
sarana dan prasarana pelabuhan laut sebagai penunjang kegiatan penduduknya.
Pelabuhan direncanakan untuk jangka waktu sampai 30 tahun mendatang.
Fungsi pelabuhan ini merupakan:
√ Pelabuhan Minyak Pelabuhan Campuran

Pelabuhan Barang Pelabuhan ………….

Pelabuhan Penumpang

2. Dari hasil penelitian diperkirakan akan terjadi arus muatan dengan volume
jenis muatan sebagai berikut:
Jangka Waktu Jenis Muatan Jumlah Keterangan
Muatan/ Tahun
2 tahun yang Bahan Bakar 5,5 juta ton
akan datang Minyak
4 tahun yang Bahan Bakar 7,6 juta ton
akan datang Minyak

3. Keadaan topografi dan kondisi fisik lokasi calon pelabuhan ditentukan sebagai
berikut:
a. Lokasi calon pelabuhan
 Tidak terlindung dari ombak besar
 Daratan luas, memungkinkan perluasan pelabuhan dimasa depan
 Arah masuk kapal dapat diatur dengan mudah karena pelabuhan
berlawanan/ frontal dengan arah angin
 …………….
b. Ditinjau dari segi klimatologi, lokasi daerah ini mempunyai suhu rata -
rata 26,7°C.
c. Kedalaman perairan diketahui 11 m.
d. Diketahui luas perairan 310 ha dan luas daratan 150 ha
e. Frekwensi dan intensitas angin maksimum sebagai berikut:
Arah Angin* Kecepatan Keterangan
Utara
Timur Laut 10,25 knot
Timur
Tenggara
Selatan
Barat Daya
Barat
Barat Laut
(* Pilih salah satu)
f. Data pasang surut sebagai berikut:
Muka Air Elevasi Keterangan
HWS 3,6 mLWS
HWL 3,4mLWS
MSL 1,797mLWS
LWL 0,2 mLWS
LWS 0,00 mLWS
Beda Pasang Surut 3,2 mLWS
g. Data gelombang tahunan diperoleh sebagai berikut:
Tinggi Maksimal = 2.08 m
Periode = 6,04 detik
h. Data lain yang perlu diasumsikan:
 ……………………………………………………………………
 ……………………………………………………………………
 ……………………………………………………………………

Catatan Penting :
 Harus diuraikan/dijelaskan dasar perencanaan pada setiap item tugas!
 Sertakan detail layout/gambar rancangan skalatis di kertas A3!
 Pada jam kuliah responsi dilakukan Penilaian Penguasaan Materi (Rangkuman) dan Tugas.
TUGAS:

1. Mencari/ membuat/ mengasumsi data hasil penyelidikan tanah (boring log dan data
lab) yang sesuai dengan ketemtuan kondisi pelabuhan diatas atau sesuai kebutuhan.
2. Merencanakan kebutuhan dan lokasi fasilitas darat dan fasilitas perairan untuk
pelabuhan.
3. Menghitung perkiraan jumlah arus muatan barang dan penumpang untuk
kebutuhan:
a. 2 tahun yang akan datang
b. 10 tahun yang akan datang
c. 30 tahun yang akan datang
4. Merencanakan kebutuhan kapal dan menghitung lalu lintas (keluar masuknya)
kapal untuk kebutuhan:
a. 2 tahun yang akan datang
b. 10 tahun yang akan datang
c. 30 tahun yang akan datang
5. Merencanakan dan merancang dermaga:
a. Menentukan bentuk dan ukuran dermaga
b. Merancang konstruksi dermaga
6. Merancang kolam pelabuhan dan menghitung volume pengerukan yang
dibutuhkan.
7. Merancang Alur Pelayaran:
a. Jalur pelayaran 1 arah
b. Jalur pelayaran 2 arah
8. Merancang bangunan pemecah ombak (Breakwater)
3.2. DATA

Hasil pengumpulan data sekunder yang didapat pada pelabuhan Pulau Sambu
yang meliputi: data pasang surut, data arus, data angin, panjang fetch, tinggi
gelombang.

A. Data pasang surut


Data pasang surut didapatkan dari “Daftar Pasang Surut Tydal Stream Tables
Kepulauan Indonesia” yang dikeluarkan Dinas Hidro - Oceanografi TNI AL,
dengan analisa data sebagai berikut :
 HWS (High Water Spring) : 3,6 mLWS
 HWL (High Water Level) : 3,4 mLWS
 MSL (Mean Sea Level) : 1,797 mLWS
 LWL (Low Water Level) : 0,2 mLWS
 LWS (Low Water Spring) : 0,00 mLWS
 Beda pasang surut : 3,2 di atas mLWS
B. Data arus
Data arus didapat dari buku “Daftar Pasang Surut Tydal Sistem Tables
kepulauan Indonesia” yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro - Oceanografi TNI
AL dengan lokasi pengamatan di Selat Singapura yaitu pada lintang 01011’ 55”
U (N) dan garis bujur 1030 54’ 05” T (E) sehingga didapat diagram arus dengan
analisa arus dominan dari utara sebesar 23 knot.
C. Data angin
Data angin didapat dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun
Maritim Perak, Surabaya dengan lokasi pengamatan di perairan laut lepas
Pulau Sambu, Batam yaitu pada Latitude 1.161954 S dan Logitude
103.892400 E, didapat arah mata angin dominan selama 5 tahun bergerak dari
arah timur menggara (SEE/ESE) sebesar 9,14% dan kecepatan angin
maksimal 10,25 knot.
D. Data Kapal
Disetiap tempat dari dermaga baru harus dapat digunakan untuk bersandarnya
semua ukuran kapal yang biasa bersandar. Oleh karena itu setiap dolphin harus
didesain untuk bersandarnya kapal terbesar, yaitu kapal 5000 DWT, kecuali sisi
dalam dolphin B13 dan B14, yang hanya didesain untuk bersandarnya kapal
terkecil, yaitu kapal 750 DWT. Data-data dari kapal 5000 DWT dan 750 DWT
adalah seperti Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Data Kapal


Tipe Kapal Draft Lebar Kapal Panjang Displacement
(m) (m) Kapal tonnage
(m) (ton)
5.000 DWT 3,2 24,38 91,46 7505
750 DWT 2,8 10,15 34,18 1364

E. Panjang fetch
Panjang fetch diambil dari 3 arah penjuru yaitu arah utara, barat laut dan barat,
dengan nilai fetch efektif sebesar 12,32581 km, dengan perhitungan metode
SMB dan refraksi didapatkan nilai gelombang maksimal dari arah barat laut
sebesar 0,31 m.
F. Tinggi gelombang
Tinggi gelombang rencana didapatkan dari data Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) Stasiun Maritim Perak, Surabaya yang diambil di titik
pengamatan Latitude 1.161954 S dan Logitude 103.892400 E, dari data tersebut
didapat tinggi gelombang maksimal sebesar 2,08 meter dengan 6,04 detik.
G. Data boring log
Boring log yang didapat adalah berdasarkan gambar 3.1
Gambar 3.1 Penampang Tanah
3.3. Perencanaan dan Perancangan Pelabuhan Laut
3.3.1. Menghitung Perkiraan Jumlah Arus Muatan Barang
Jumlah arus muatan barang di Pelabuhan Pulau Sambu adalah Bahan Bakar
Minyak (BBM) dengan perhitungan sebagai berikut:
A. Untuk 10 tahun yang akan datang
Y = 2 tahun ; X = 7,6 × 106 ton/ tahun
Y = 4 tahun ; X = 5,5 × 106 ton/ tahun
Y = Px2 + C ; maka
2 = 30,25 × 1012 P + C …………….(1)
4 = 57,56 × 1012 P + C …………….(2)
-
2 = 27,51 × 1012 P
P = 7,27 × 10˗14
Subtitusi ke persamaan (1), maka didapat:
2 = (30,25 × 1012) (7,27 × 10-14) + C
C = 0,19917
Maka persamaan lengkungnya:
Y = 7,27 × 10˗14 x2 + 0,19917
Untuk Y = 10 tahun, maka:
10 = 7,27 × 10˗14 x2 + 0,19917
x = 11,61 × 106
Jadi untuk perkiraan jumlah arus muatan barang yang terjadi 10 tahun yang
akan datang adalah sebesar 11,6 juta ton/ tahun
B. Untuk 30 tahun yang akan datang
Untuk Y = 30 tahun, maka:
30 = 7,27 × 10˗14 x2 + 0,19917
x = 20,24 × 106
25
Jumlah Muatan per tahun (ton)
20.2
20

15
11.6
10
7.6
5.5
5

0
2 4 10 30
Tahun

3.3.3. Merencanakan Kebutuhan Kapal dan Menghitung Lalu Lintas Kapal


Kebutuhan kapal dan lalu lintas kapal untuk:
2 tahun yang akan datang
DWT Bongkar 100% % Kapal masuk WPK
100.000 100.000 100% 3 Hari

 WPK rata - rata


WPK rata - rata adalah 3 hari karena hanya menggunakan kapal tanker tipe
DWT 100.000
 DWT rata - rata
DWT rata - rata adalah 100.000 karena hanya menggunakan kapal tanker tipe
DWT 100.000
 Kapasitas bongkar muat
Kapasitas bongkar muat = 100% × 100.000 = 100.000 ton
 Jumlah kapal
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 ×𝑊𝑃𝐾 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Jumlah kapal yang dibutuhkan =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 𝑚𝑢𝑎𝑡

5,5 x10 6 x3
=
100000

= 165 kapal
1 kali WPK (Waktu Putar Kapal) adalah 3 hari, jadi dalam satu tahun terdapat:
360
= xJumlahKapal
3
= 120 × Jumlah kapal

 Luas Diagram
Luas diagram yang dibutuhkan = 2 × 0,5 × 45 (a+2a)
= 135a
 Jumlah kapal dalam 1 tahun
Jumlah kapal dalam 1 tahun = 165 × 120
= 19.800 kapal
Persamaan 135a = 19.800
a = 146,666

3.4. Perencanaan Dermaga


3.4.1. Desain Pondasi Breasting Dolphin
Sistem pondasi breasting dolphin terdiri dari kelompok tiang-tiang baja (group
of steel pipe pile) yang diikat dengan pile cap beton pada bagian atas. Steel pipe
pile yang digunakan terdiri dari tiang tegak dan tiang miring.
Dimensi serta mutu steel pipe pile yang digunakan adalah:
Outer Diameter = 812 mm
Thickness (t) = 16 mm
Mutu baja 37, Fy = 2400 kg/cm2
3.4.2. Tipe Breasting Dolphin
Berdasarkan tipe kapal yang akan bersandar dan peralatan yang akan ada pada
deck dolphin maka ke enam belas breasting dolphin dikelompokkan kedalam 4
tipe tergantung dari luas deck yang dibutuhkan, seperti dirangkumkan pada
Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Tipe Breasting Dolphin

Perlu dicatat bahwa kebutuhan luas pile cap untuk kebutuhan pondasi dari
keseluruhan dolphin, kecuali dolphin B13 dan B14, sebenarnya hanya 4m x 4m,
oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan deck area untuk peralatan, dipenuhi
dengan menambahkan cantilever beam + concrete deck dengan panjang 1 m
untuk Tipe-2 dan 2.5 m untuk Tipe-3. Sketsa denah fondasi serta potongan
untuk masing-masing tipe breasting dolphin disajikan pada Gambar 3.1 dan 3.2
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Denah dan Potongan Breasting Dolphin, (A) Tipe-1 dan (B)
Tipe-2
Gambar 3.2 Denah dan Potongan Breasting Dolphin, (C) Tipe-3 dan (D)
Tipe-4

3.4.3. Beban - Beban yang Bekerja pada Breasting Dolphin


Beban - beban yang bekerja pada breasting dolphin terdiri dari:
a. Beban Vertikal (DL dan LL)
DL terdiri dari : berat sendiri breasting dolphin, berat fender, berat bollard,
berat pipe rack, berat pompa, berat catwalk.
b. Beban Tumbukan Kapal (Berthing Load)
Berthing energy dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1 w1 2
E = x .v .Ce.Cm.Cs.Cc
2 g
dimana:
E = Berthing load (ton-m)
W1 = Displacement tonnage (ton)
v = Berthing speed (m/s) = 0.15 m/s
g = Gravity acceleration = 9.8 m/ s2
Ce = Eccentricity factor = 1,134
Cm = Virtual mass factor
Cs = Softness factor
Cc = Berth Configuration coefficient
Untuk kapal 5000 DWT:
D
Cm  1 
2C b B

Ws
Cb 
L pp BD
dengan data:
DT (Ws) = 7505 ton
Lpp = 91,46 m
B = 24,38m
D = 3,2 m
 = 1,025 t/m3

7505
Jadi Cb =
91, 46 x 24,38 x3, 2 x1, 025
= 1,026
3,14.3, 2
Maka, Cm = 1
2.1, 026.24,38
= 1,200
1 7505
Maka, E = x .0,152.1,134.1, 200.1.1
2 9,8
= 9,7694 = 9,77 ton-m
Untuk kapal 750 DWT:
D
Cm  1 
2C b B

Ws
Cb 
L pp BD
dengan data:
DT (Ws) = 1364 ton
Lpp = 34,18 m
B = 10,15 m
D = 2,8 m
 = 1,025 t/m3

1364
Jadi Cb =
34,18 x10,15 x 2,8 x1, 025
= 1,369
3,14.3, 2
Maka, Cm = 1
2.1,369.24,38
= 1,150
1 1364
Maka, E = x .0,152.1,134.1,150.1.1
2 9,8
= 2,51 ton-m
c. Beban Mooring
Dari besarnya berthing load, ditentukan fender yang dipakai, dan masing -
masing tipe fender memberikan gaya lateral pada dolphin seperti dibawah ini:
 Untuk kapal 5000 DWT
Berthing load = 9.77 ton-m, dipakai fender Bridgestone Tipe FV005-4-2
dengan kemampuan menyerap energi sebesar 10 ton-m. Reaction force/ Gaya
lateral = 75 ton
 Untuk kapal 750 DWT
Berthing load = 2.51 ton-m, dipakai fender Bridgestone Tipe FV005-4-4
dengan kemampuan menyerap energi sebesar 5 ton-m. Reaction force/Gaya
lateral = 38 ton
3.4.1. Perencanaan fender
Sebelum merencanakan fender diperlukan perhitungan energi fender yaitu:
a. Kapal direncanakan merapat pada dermaga perairanbebas dengan
menggunakan kapal pandu. Sehingga kecepatan kapal merapat adalah 0.12 m/s.
b. Koefisien - koefisien fender
1. Koefisien massa hidrodinamis (Cm)
D
Cm  1 
2C b B

Ws
Cb 
L pp BD
Dengan data:
DT (Ws) = 133.333 ton
Lpp = 240 m
B = 40,1 m
D = 14,8 m
 = 1,025 t/m3
133.333
jadi, Cb =
240 x 40,1x14,8 x1,025
= 0,913
3,14 x14,8
maka, Cm = 1
2 x0,913x 40,1
= 1,634
2. Koefisien eksentrisitas (Ce)
1
Ce 
1  (l / r ) 2
Dengan data:
l = 1/3 Loa = 1/3 ×280 = 93,34
r = (0,19Cb + 0,11) Lpp
= (0,19 × 0,913 + 0,11) 240
= 68,032 m
1
maka, Ce =
1  (l / r ) 2
1
=
1  (93,34 / 68,032) 2
= 0,346
3. Koefisien bantalan (Cc)
Untuk nilai Cc = 1.0 (Jetty Open Pier)
4. Koefisien kekasaran (Cs)
Untuk nilai Cs = 1.0 (dikarenakan tidak ada deformasi)
5. Energi fender
1
CmCeCcCs( WV 2 )
Ef =
2
g
1
1,634 x0,346 x1x1( 133.333x0,12 2 )
=
2
9,81
= 55,326 ton-m ≈ 553,26 kNm
c. Dengan menggunakan SF kapal tanker sebesar 1,25 maka,
Efakhir = SF × Ef
= 1,25 × 553,26
= 691,575 kNm
d. Dipakai fender dengan tipe SCN 1200 E1.3 dengan nilai Er = 703 kNm>
691,575 kNm dengan reaksi Rr 1129 kN

3.4.2. Perencanaan Pondasi


3.4.2.1 Tegangan vertikal
Untuk mencari tegangan vertikal yang terjadi dapat menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
συ1 = γ1 × h1
= 1,61 × 3
= 4,83 t/m3
συ2 = συ1 + (γ2 × h2)
= 4,83 + (1,57 × 4,5)
= 11,895 t/m3
συ3 = συ2 + (γ3 - γw)h3)
= 11,895 + (1,72 - 1) 2,5)
= 13,695 t/m3
συ4 = συ3 + (γ3 - γw)h4)
= 13,695 + (1,72 - 1)3,5)
= 16,245 t/m3
συ5 = συ4 + (γ4 - γw)h5)
= 16,245 + (1.62 - 1)10)
= 22,445 t/m3
συ6 = συ5 + (γ5 - γw)h6)
= 22,445 + (1,65 - 1)6,5)
= 26,67 t/m3

3.4.2.2 Daya Dukung Tiang Pancang

Untuk mencari daya dukung ujung tiang pancang (Meyerhof) dapat


menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Qp = Ap × q × Nq (untuk tanah pasir)


D = 0,5 m (Asumsi berdasarkan tiang pancang pabrikan)
dimana:
1
Ap = xxD 2
4
1
= x3,14 x0,52
4
= 0,19625 m2
dengan:
q = 26,64 t/m2
Nq = 58
φ = 30°
maka:
Qp = Ap × q × Nq
= 0,19625 × 26,64 × 58
= 303,2298 ton

3.4.2.3 Daya Dukung Selimut Tiang

Untuk mencari daya dukung selimut tiang pancang dapat menggunakan


perhitungan sebagai berikut:
Qs = ∑ As × ƒ

dimana:

ƒ = K × σ × tanδ

K = (1 - sin φ)

P =π×P

dengan:

P = 0,5

L = 25

jadi:

ƒ = (1 - sin φ) × 26,64 × tan 22,5

= (1 - sin 30) × 26,64 × tan 22,5

= 5,52

P = 3,14 × 0,5

= 1,57 m

maka:

Qs = ∑ As × ƒ

=P×L׃

= 1,57 × 25 × 5,52

= 216,66 ton

3.4.2.3 Daya Dukung Tanah


Untuk mencari daya dukung tanah dapat menggunakan perhitungan sebagai
berikut:

Qu = Qp + Qs

= 303,2298 + 216,66

= 519,8898 ton

Untuk penurunan tunggal pondasi tiang dapat menggunakan metode empiris


berikut:

D QxL
S = 
100 ApxEp

dimana:

Ep = E beton (modulus elastisitas beton)

= 250.000 Kg/cm2

maka:

50 519,89 x103 x25x10 2


S = 
100 0,19625x104 x25x10 4

129997,25x105
= 0,5 
4,90625x108

= 3,149 cm = 3,15 cm

3.4.2.4 Muatan - Muatan yang Bekerja pada Dermaga

Muatan - muatan yang bekerja pada dermaga adalah sebagai berikut:

1. Gaya akibat angin


P = 0,00256 × V2 × 1,3
V = 10,25 knot = 10,25 mil/ jam
jadi gaya akibat angin yang bekerja adalah:
P = 0,00256 × 10,252 × 1,3
P = 0,3496 = 0,345 lbs/ft2
2. Gaya akibat arus
P = (γ /2 × g)V2 (Kecepatan arus pada perairan dangkal)

V = gxd
d = 11 m
maka:

V = 9,8 x11
= 10,382 m/dt
P = (γ /2 × g)V2
= (1,026/ 2 × 9,8)232
= 27,691 kg/m2
3. Ukuran kapal terbesar

Kapal yang digunakan untuk perencanaan pelabuhan ini adalah kapal 100.000
DWT, dengan spesifikasi:

Length overall = 280 m

Beam = 40,1 m

Depth = 21,1 m

Luas kapal diatas permukaan air = 1,3 × 280 × (21,1 - 16)

= 1856,4 m2

= 6090,551 ft2

Jadi P angin = 0,345 × 6090.551


= 2101,240 lbs = 953,106 kg

P arus = 27,691 × 280 × 14,8 = 141.751,504 kg

P total = 953,106 + 141.751,504 = 142704,61 kg

4. Gaya akibat benturan kapal

E = 1 ( w.g )(V .sin  ) 2


2
Untuk ukuran kapal besar biasanya berkecepatan antara (V) = 7,5 - 15 cm/dtk,
dalam hal ini diambil V = 15 cm/dtk
Kecepatan kapal pada saat bertambat dengan sudut α = 10°
(V .sin  )2 = (15.sin10)2 = 0,00068 m2/dt2
Pelabuhan yang dirancang adalah pelabuhan minyak dengan menggunakan 1
kapal tanker bermuatan 100.000 DWT maka:
W = L × B draft × (b × j) β
dengan:
β = 0,8 (koefisien koreksi)
bj = 1,026 t/m3
jadi:
W = 280 × 14,8 × 1,026 × 0,8
= 3.401,395 ton
maka:

E = 1 (3401,395.9,8)(0, 00068)
2
E = 11,333 tm
5. Gaya akibat gempa
F = K × W = f × Ki × L × B × W
 Untuk H < 10 m
K0 = 0,1
 Untuk 10 ≤ H ≤ 30 m
K0 = 1/(10+0,1H)
KN = (1_0,05H)K0
dimana:
K0 = Koefisien pada alas
KN = Koefisien pada puncak
Untuk perhitungan gempa, jarak tiang diperkirakan sebagai berikut:

Diperhitungkan gaya gempa pada jalur selebar 2,75 m


 Perhitungan muatan vertikal
a. Muatan hidup
Beban merata (2-4 t/m2) = 3,3 = 16 t/m2
b. Muatan mati
Besar balok trestle melintang = 0,60 × 0,90 × 2,4 = 1,296 t/m
Besar balok trestle memanjang = 0,60 × 0,90 × 2,4 = 1,296 t/m
Tebal plat trestle = 0,25 × 2,4 = 0,6 t/m
Besar balok Unloading Platform = 1,2 × 1,8 × 2,4 = 5,148 t/m
Tebal plat Unloading Platform = 0,35 × 2,4 = 0,8 t/m
Tebal poer mooring dolphin = 1,5 × 2,4 = 3,6 t/m
Tebal poer breasting dolphin = 1,5 × 2,4 = 3,6 t/m
Total muatan mati = 16,349 t/m
Total beban merata = 16 + 16,349
= 32,349 t/m
 Panjang dermaga
d = n × L + (n-1) × 15,00 + 2 × 25,00
= 5 × 280 + (5 - 1) × 15,00 + 50,00
= 1510 m
b = 2B + 35
= 2 (14,8) + 35
= 64,6 m
W = d × beban merata total
= 64,6 × 32,349
= 2.089,745 ton
 Kedalam kolam pelabuhan
Kedalam kolam (30 tahun) = 8,203 m dihitung dari MSL = 1,797 mLWS
H = 0,25 + 0,35 + 1,00 + 8,203
= 9,803 m
K0 = 1/(10 + 0,1 + H)
= 1/(10 + 0,1 + 9,803)
= 0,050
KN = (1 + 0,05 × H) K0
= (1 + 0,05 × 9,803) 0,050
= 0,074
Ki = K0 + 4,04/4,64 (KN - K0)
= 0,050 + (4,04/4,64) (0,074 - 0,050)
= 0,070
Gaya gempa F = f × Ki × L × B × W
Akibat beban merata
F = 2 × 0,070 × 0,5 × 0,8 × 2.089,745
= 117,025 ton
 Tipe dermaga yang digunakan
Dalam hal ini tipe dermaga yang digunakan adalah dermaga Jetty

Вам также может понравиться