Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
STUDIO PERANCANGAN
ARSITEKTUR 5
Disusun oleh :
Suaib B. Satangke / F22115004
universitas tadulako
fakultas teknik
jurusan arsitektur
program studi s1 arsitektur tadulako
1. Latarbelakang
PENDAHULUAN
Dengan terbentuknya kawasan ekonomi terintegrasi di wilayah Asia Tenggara yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC), Indonesia dan sembilan anggota ASEAN lainnya memasuki persaingan yang sangat ketat di
bidang ekonomi. Pada dasarnya, MEA merupakan wadah yang sangat penting bagi kemajuan negara-negara ASEAN dalam mewujudkan
kesejahteraan sehingga keberadaannya harus disikapi dengan positif. Dan diharapkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara bisa
berkompetisi dan bisa menempatkan ASEAN masuk ke dalam pasar terbesar di dunia. Dengan hal ini, Indonesia di harapkan mampu
menghadapi terutama dalam hal menyediakan SDM dan infrastruktur di Indonesia.
Sejalan dengan terbentuknya MEA, pemerintah kota Palu memberikan perhatian khusus berkaintan dengan permasalahan infrastruktur .
Hal ini mendorong adanya sarana dan prasarana yang dapat menujang permasalahan di atas.Tidak lepas dari permaslahan kurangnya
infrastruktur, kondisi lingkungan di kota Palu juga menjadi salah satu fokus terutama dalam hal penggunaan lahan, sehingga perlunya
pembangunan infrastruktur yang dapat mempertimbangan kedua aspek tersebut,. Oleh karena itu kawasan yang terintegrasi (mixed use
bulding ) menjadi salah satu jawaban untuk permaslahan di atas.
2. Tujuan
Untuk menyediakan sarana dan prasaran yang menunjang baik dari sector perdagangan maupun dari sector jasa dalam satu kopleks yang
terintegrasi. Selain itu, tujuan dari bangunan mixud use ini untuk mengoptimalkan penggunaan lahan di kota palu.
3. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan bangunan mixed use?
2. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di bangunan mixed use?
3. Dimana Lokasi pembangunannya?
4. Bagaimana pengaruh bangunan tersebut dengan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya?
page 1
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam tugas ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam
meneliti setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini.
adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.
Menurut Hidayat (2010), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-
luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel
yang bisa dijelaskan baik menggunakan angka-angka maupun kata-kata.
page 2
MIXED USE BUILDING
Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia III 815, Mixed Use Building adalah Penggabungan dua massa bangunan atau lebih ke dalam satu wadah
dengan cara yang terkoordinasi dan saling terkait satu sama lain seperti : kantor, tempat perbelanjaan, hotel atau perumahan. Menurut buku “Office Development
Hand Book, ULI- the Urban Land Institude, (1998), mixed-use building adalah suatu kawasan bisnis multi fungsi bagian dari wilayah kota yang
menampung beberapa kegiatan yang berbeda di dalamnya, masing-masing kegiatan saling melengkapi dan berkaitan erat serta saling berinteraksi,
pengembangannya harus memiliki peranan yang jelas dan akurat diangkat dari masing-masing fungsi kegiatan.Terdapat berbagai kemungkinan konfigurasi
tata letak bangunan di dalam kawasan mixed-use, yaitu : (Sumargo, 2003; 58)
1. Mixed-use Tower
Merupakan struktur tunggal baik massa maupun ketinggian, dimana fungsi-fungsi ditempatkan dalam lapisan-lapisan. Bangunan dapat berupa
high rise tower dengan fungsi bertumpuk, atau high rise tower dengan struktur bawah yang diperbesar.
2. Multitowered Megastructure
Merupakan podium dengan tower yang secara arsitektur dilebur dengan atrium atau tempat perbelanjaan. Secara struktural hal ini mengintegrasikan
semua komponen pada lantai bawah sebagai common base.
3. Freestanding Strukcture with Pedestrian Connections
Bangunan-bangunan tunggal yang disatukan oleh jalur pedestrian
4. Combination
Merupakan gabungan dari ketiga bentuk di atas
page 3
Ciri-ciri bangunan Mixed Use adalah:
1. Mewadahi 2 fungsi urban atau lebih misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian, hotel dan entertainment/cultural/recreation.
2. Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
3. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
Pembangunan Miced-use dalam konteks zoning berarti
mengkombinasikan beberapa fungsi berupa hunian, komersial, industri, perkantoran,institusi atau fungsi-fungsi lain. Konsep pembangunan ini memiliki
tujuan untuk memberi kenyamanan dan keamanan misalnya dengan mendekatkan antara fungsi hunian dengan fungsi lain seperti kantor dan komersial.
Beberapa keuntungan dari konsep pembangunan Mixed Use menurut Llewelyn Davies (2000) :
7. Pilihan lebih beragam untuk gaya hidup, baik lokasi atau jenis bangunan
8. Vitalitas kota dan kehidupan di jalan
page 4
9. Mengingkatkan kelangsungan hidup fasilitas kota dan pendukung untuk bisnis kecil
Pembangunan Mixed use tidak hanya membahas tentang pencampuran fungsi secara horizontal, tetapi juga secara vertikal. Flat atau
kantor dapat diletakkan di atas toko, restoran atau fungsi hiburan. Menurut Dean Schwanke & associate dalam bukunya yang
berjudul Miced use development handbook, dalam penerapannya, konsep bangunan mixed use building digunakan untuk memperbaiki dan
mewujudkan kualitas hidup lingkungan perkotaan yang lebih baik pada masa mendatang.
Dalam bangunan mixed use ini, ada tiga rekomendasi fungsi bangunan yaitu :
1. Perkoantoran
2. Pusat perbalnjaan
3. Hotel
page 5
STUDI KASUS
Studi kasus yang di lakukan untuk perancangan bangunan mixed use ini yaitu bangunan Citra Kirana three Kelapa Gading.
page 6
PERKANTORAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan/ tempat bekerja. Kantor
adalah wadah atau tempat untuk sekelompok orang melakukan kegiatan tata usaha dan merupakan bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan
Perkataan kantor berasal dari kata bahasa Belanda yang kemudian berkembang di Indonesia, kantor lebih diartikan sebagai tempat atau ruang dan proses
kegiatan penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan penyimpanan
Menurut Mills, tujuan kantor didefinisikan sebagai pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas menjadi
Dalam pemilihan lokasi kantor, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli.
Menurut Terry (Dalam Gie, 2000) faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi kantor adalah:
Corak gedung, termasuk wujud gedung, ukurannya, reputasi, usia gedung, pelayanan yang tersedia.
page 7
Fasilitas gedung, yaitu fasilitas-fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik, seperti AC, listrik, tempat parkir, jalan keluar, dll. Flexiblilitas
ruangan. Meliputi ruangan yang memungkinkan pengaturan untuk bermacam-macam bagian kantor, ukuran, tempat peralatan, mesin-
mesin.
Penerangan dan ventilasi. Tiap ruangan diusahakan mendapatkan penerangan alam, ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup.
Bebas dari kotoran dan suara gaduh. Kebersihan udara, lingkungan dan suara gaduh, dapat mengganggu pekerjaan kantor.
Secara garis besar jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 macam menurut L. Manasseh dan R. Cunliffe, yaitu :
1. Commercial Office
Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk toko, disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan
transportasi.
2. Industrial Office
Jenis perkantoran ini terikat hams mempunyai hubungan fisik dengan pabriknya.
3. Profesional Office
Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan merupakan perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relatif kecil.
4. Institutional / Governmental Office
Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga. Biasanya digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.
page 8
PUSAT PERBELANJAAN
Adalah kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli atau melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi sosial masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung.Adalah sebagai suatu kelompok
perbelanjaan (pertokoan) terencana yang dikelola oleh suatu manajemen pusat, yang menyewakan unit-unit kepada pedagang dan mengenai hal-hal
tertentu pengawasannya dilakukan oleh manajer yang sepenuhnya bertanggungjawab kepada pusat perbelanjaan tersebut. (Nadine Bednington
1982)
Klasifikasi Pusat Perbelanjaan
a. Dilihat dari luas areal pelayanan berdasarkan U.L.I. standar (Shopping Centers, Planning, Development & Administration, Edgar Lion P.Eng )
1. Regional Shopping Centers :
2
Luas areal antara 27.870 – 92.900 m , terdiri dari 2 atau lebih yang seukuran dengan department store. Skala pelayanan antara 150.000 –
400.000 penduduk, terletak pada lokasi yang strategis, tergabung dengan lokasi perkantoran, rekreasi dan seni.
2. Community Shopping Centre :
Luas areal antara 9.290 – 23.225 m2, terdiri atas junior departmen store, supermarket dengan jangkauan pelayanan antara 40.000-150.000
penduduk, terletak pada lokasi mendekati pusat-pusat kota (wilayah).
3. Neigbourhood Shopping Centre :
Luas areal antara 2.720 – 9.290 m2. Jangkauan pelayanan antara 5.000-40.000 penduduk. Unit terbesar berbentuk supermarket, berada
pada suatu lingkungan tertentu.
page 9
HOTEL
A. Definisi Hotel
Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987, menyatakan bahwa Hotel merupakan Salah satu jenis akomodasi
yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi
masyarakat umum yang dikelola secara komersil.
Menurut Lawson (1976). Hotel merupakan Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia
makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.
B. Karakteristik Hotel
· Hotel merupakan industri yang padat modal serta padat karya. Yang artinya untuk mengelola hotel memerlukan modal usaha yang besar
dengan memerlukan tenaga pekerja yang banyak.
· Industri hotel juga dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya dan keamanan dimana
hotel tersebut berada.
· Hotel menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
· Hotel beroperasi 24 jam penuh tanpa adanya hari libur dalam melayani jasa terhadap pelanggan dan masyarakat.
· Hotel memberikan pelayanan kepada pelanggan seperti raja, selain itu mengganggap pelanggan sebagai partner dalam usaha karena jasa
pelayanan hotel sangat bergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
C. Jenis Hotel
Menurut Tarmoezi (2000) Penentuan jenis hotel terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang di miliki wisatawan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga hotel dikelompokkan dalm beberapa jenis berikut ini:
page 11
b. Dilihat dari jenis barang yang dijual ( Design for Shopping Centers, Nadine Beddington ).
· Demand (permintaan), yaitu yang menjual kebutuhan sehari-hari yang juga merupakan kebutuhan pokok.
· Semi Demand (setengah permintaan), yaitu yang menjual barang-barang untuk kebutuhan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
· Impuls (barang yang menarik), yaitu yang menjual barang-barang mewah yang menggerakkan hati konsumen pada waktu tertentu untuk
membelinya.
· Drugery, yaitu yang menjual barang-barang higienis seperti sabun, parfum dan lain-lain.
page 10
1. City Hotel
City hotel biasanya terletak di perkotaan, yang biasanya digunakan masyarakat untuk tinggal sementara dalam waktu pendek. City hotel
disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya city hotal dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan pelayanan bisnis dan fasilitas
yang disediakan oleh hotel tersebut.
2. Residential Hotel
Hotel residen biasanya terletak di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, namun mudah untuk mencapai tempat-tempat
kegiatan usaha. Biasanya hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal
dalam jangka waktu lama. Hotel residen dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
3. Resort Hotel
Resort Hotel merupakan hotel yang berlokasi di daerah pegunungan atau di tepi pantai, di tepi danau atau ditepi aliran sungai. Hotel ini
diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berrekreasi.
4. Motel (Motor Hotel)
Motel berlokasi di pinggiran atau sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya atau berada di pinggiran
jalan rasa dekat pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini biasanya diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang
melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri.
page 12
LOKASI
Lokasi tapak berada di desa Lere Kecamatan Palu barat, hal ini merujuk pada RTRW kota Palu yaitu :
L
1. Paragraf 1, Rencana Kawasan Peumahan, (pasal 46) yang berbunyi :
“Rencana pengembangan pusat perbelanjaan dan toko modern pada masa mendatang ditetapkan di Kelurahan Siranindi dan Kelurahan Baru yang berada
di Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Lolu Utara yang berada di Kecamatan Palu Selatan
2. Paragraf ke 2 Rencana Kawasan Perkantoran (Pasal 47) yang berbunyi :
“Kawasan perkantoran swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terletak menyatu/bercampur di antara kawasan perdagangan dan jasa yang
berada di Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan dan Kecamatan Palu Barat”.
page 13