Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
ERNI NOVITA
NIP 19741123 200604 2 008
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan karunia
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas laporan asuhan kebidanan Komunitas dengan
judul Asuhan Kebidanan pada Ny”E” G7P5A1H5 UK 36 - 37 Minggu kehamilan dengan Pre
Eklamsia ringan di Kubang Nan Duo wilayah kerja Puskesmas Sirukam tanggal 16 Mei 2016
Dalam menyusun laporan ini, saya berusaha dan berupaya semaksimal mungkin
mengaplikasikan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip ilmiah yang telah saya peroleh selama
pendidikan tanpa terlepas dari bimbingan, arahan dan dukungan serta bantuan dari berbagai
pihak untuk itu saya menggucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Sunaryadi, MbM, selaku Direktur RSNU Tuban
2. Bapak H. Miftahul Munir SKM, M, kes, selaku Direktur AKBID NU Tuban.
3. Ibu Eva Silviana R, SST.,M.Kes, selaku ketua Prodi DIII Kebidanan STIKES NU Tuban.
4. Ibu Anis W. Hidayah, Amd.Keb, selaku kepala ruangan Bersalin RSAB MUHAMMADIYAH
Tuban yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan tugas praktek di
Ruang bersalin.
5. Ibu Iskandariyati, Amd.Keb, selakun pembimbing ruangan Maternitas RSNU Tuban yang telah
membimbing saya dalam melaksanakan praktek.
6. Ibu Dwi Kurnia P. S. S.Keb, Bd sebagai pembimbing akademikyang telah membimbing saya
dalam melaksanakan praktek.
7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan semangat kepada saya
Dalam penyusunan laporan ini saya sadar bahwa Asuhan Kebidanan masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan saya semoga Asuhan Kebidanan ini memberikan
manfaat yang positif untuk proses belajar mengajar di AKBID NU Tuban.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah mempelajari memahami dan menggunakan management kebidanan ini diharapkan dapat
mengaplikasikan teori yang ada yang telah di dapat dengan kasus yang ada di lapangan sehingga
mampu memberikan pelayanan yang bermutu dengan mendukung peran, tugas dan
tanggungjawab bidan pada ibu bersalin.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu melakukan pengkajian data yaitu mengumpulkan data subjektif dan objektif pada Ny
“Z” GvP40004 dengan persalinan normal.
2. Mampu mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada pasien Ny “Z” GvP40004 dengan
persalinan normal.
3. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial yang mungkin dapat terjadi pada Ny
“Z” GvP40004.
4. Mampu mengantisipasi tindakan segera atau kolaborasi yang diperlukan oleh Ny “Z”
GVP40004.
5. Mampu membuat dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh
(konprehensif) Ny “Z” GvP40004.
6. Mampu melaksanakan rencana asuhan yang telah diberikan pada Ny “Z” GvP40004.
7. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny “Z” GvP40004.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi konsep dasar, pengertian, teori-teori yang menjadi penyebab
persalinan, tahap dalam persalinan, isitilah-istilah dalam persalinan,
faktor-faktor persalinan, tanda-tanda permulaan persalinan, tanda-
tanda persalinan, mekanisme persalinan, rupture raineum pada
persalinan normal, konsep dasar preeclampsia-eklampsia, pengertian
etiologi, patofisiologi, tanda atau gejala preeclampsia berat,
klasifikas preeclampsia, preeclampsia berat, gambaran klinik,
diagnosis, pencegahan, penanganan, konsep dasar hellen vamey
BAB III TINJAUAN KASUS
Terfiri dari pengkajian, diagnosa atau masalah, diagnosa dan
masalah potensial, tindakan segera, intervensi, rencana asuhan,
implementasi atau pelaksanaan dan evaluasi.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(DEPKES RI, 1982 )
Keluarga adalah dua atau lebih dari 2 individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga
berinteraksi disatu sama lain dan dalam besarnya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan. (Effendy, 1998).Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. (Notoadmojo, 2003)
2. Matrilineal
Adalah keluarga sedara yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrialokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa anak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami/istri. (Notoadmojo, 2003)
a. terorganisasi
setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnyaa masing-masing
(Effendy, 1998)
a. keluarga inti
b. keluarga besar
adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudar,
paman, bibi dan sebagainya
c. keluarga berantai
adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali dan
merupakan suatu keluarga inti.
d. keluarga duda/janda
e. keluarga berkomposisi
f. kabilas
adalah 2 orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi tanpa membentuk satu keluarga
(Effendy, 1998)
2.1.5 Peranan Keluarga
a. ayah
ayah sebagai suami dan ayah bagi anak-anak berperan sebagi pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepaala keluarga, dan sebagai anggota dari
kelompoknya
b. Ibu
sebagi istri dan ibu dari anak-anak. Ibu merupakan peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung sebagai salah satu
kelompok dari lingkungannya di samping itu juga berperan sebagai pencari nafkah
tambah keluarga
c. Anak
a. fungsi biologis
b. fungsi psikologis
c. fungsi sosialisasi
d. fungsi ekonomi
e. fungsi pendidikan
(Notoadmojo, 2003)
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan sendiri-sendiri, tinggal suami istri
berdua saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima
kenyataan akan dapat menimbulkan depresi/ stess
Tahap ini masuk ke tahap lanjutan usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri
untuk meningkatkan dunia fana ini.(Notoadmojo, 2003)
Etiologi
Apa yang menyebabkan pre-ekslampsia dan ekslampsia samapi sekarang belum diketahui.
Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-sebab yang memberi jawaban
yang memuaskan. Teori yang harus dapat menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida, keha primigravida, hamil ganda dan
molahidasidosa.
2. Kejadiannya makin meningkat dengan makin tuanya usia kehamilan.
3. Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin.
Patofisiologi
Pada pre-ekslampsia terjadi spasme pembuluh darah di sertai dengan retensi garam dan air.
Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus, pada beberapa kasus, lumen
arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat di lalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika
semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah kan naik. Sebagai usaha
untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan intertisia belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan
garam. Protein uria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada
glomerulus.
ada organ-organ :
a. Otak
Pada pre-ekslampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas normal.
b. Placenta dan rahim
Aliran darah menurun ke placenta dan menyebabakan gangguan janin dank arena kekurangan
oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-ekslampsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan
kepekaannya terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus premature.
c. Ginjal
Filtrasi glomelurus berkurang oleh karena aliran keginjalan menurun, hal ini menyebabkan
filtrasi natrium melalui glomelurus menurun. Sebagai akibatnya terjadi retensi garam dan air.
Filtrasi glomelurus dapat turun sampai 50 % dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat
terjadi oligouria dan anuria.
d. Paru=paru
Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan perubahan karena bronkopneumonia
sebagai akibat Milan ganda, hidraminion, dan molahidatidosa.
2. Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan
3. Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus,
4. Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan –kehamilan berikutnya.
5. Sebab timbulnya hipertensi, edema, kejang dan koma
Teori yang saat ini banyak dikemukakan sebagai penyebab pre-eklampsia ialah iskema placenta,
akan tetapi dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit
itu. Teori iskemia placenta dianggap dapat menerangkan berbagai gejala pre-ekslampsia dan
ekslampsia yaitu :
- Kenaikan tekanan darah
- Pengeluaran protein pada urine
- Edema kaki, tangan sampai muka
- Terjadinya gejala subjektif
Sakit kepala
Mata kabur
Nyeri pada epigastrium
Sesak nafas
Berkurangnya urine
- Menurunkan kesadaran wanita hamil samapai koma
- Terjadi kejang
Pada pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan angiotensin, rennin, dan
aldosteran sebagai kompensasi sehingga peredaran darah dan metabolism dapat berlangsung.
Pada pre-eklampsia dan eklampsia terjadi penurunan angiotensin, rennin, dan aldosteran tetapi di
jumpai edema, hipertensi, dan ptotein uria.
Bagaimana teori iskema implantasi dapat menerangkan gejala klinik tersebut. Berdasarkan
teori iskemia placenta bahan troflobos akan diserap ke dalam sirkulasi yang dapat meningkatkan
sensifitas terhadap angiotensin, rennin dan aldosteran, spasme pembuluh darah arterio dan
tertahannya garam air.
Teori iskemia daerah implantasi placenta di dukung pernyataan sebagai berikut :
1. Pre-ekslampsia dan ekslampsia lebih banyak terjadi pada aspirasi. Kadang-kadang ditemukan
asbes paru-paru
e. Mata
Adanya edema retina spasme pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut maka harus
dicurigai pre-ekslampsia berat pada ekslampsia dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan
edema intra okuler dan merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan.
f. Keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-ekslampsia ringan tidak dijumpai adanya perubahan tapi pada pre-ekslampsia berat dan
ekslampsia kadar gula darah naik sementara, asam laktat dan asam organic lainnya, sehingga
cadangan alkali akan turun (Prof. Dr Rustam Mochtar, synopsis obstetric jilid I)
Tanda atau gejala pre-ekslampsia berat
Pre-ekslampsia berat, bila satu atau lebih tanda atau gejala dibawah ini ditemukan :
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
Peningkatan kadar enzim hati atau ikterus
Trombosit < 100.000/mm3
Oliguria < 400 ml / 24 jam
Protein uria > 30 / liter
Nyeri epigastrium
Perdarahan retina
Edema pulmonum
Gangguan cerebral dan virus
Pandangan mata kabur
Bengkak pada muka dan tangan
Ekslampsia ditandai oleh gejala-gejala pre-ekslampsia berat dan kejang :
Kejang dapat terjadi tidk tergantung dari beratnya hipertensi
Kejang bersifat tonik klonik, menyerupai kejang pada epilepsy grand mal
Koma terjadi sesudah kejang, dapat berlangsung lama (berjam-jam).
(Sarwono, pelayanan kesehatan matemal dan neonatal)
2.2.5 Klasifikasi Pre-ekslampsia
1. Pre-ekslampsia ringan
Gejala dan tanda :
Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam
Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam
Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih seminggu
Protein uria 0,3 gram atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1-2 pada urine kateter atau urine
aliran pertengahan.
2. Pre-ekslmapsia berat
Gejala dan tanda :
Tekanan darah 160 / 110 mmHg
Ovigo uria, urine kurang dari 400 cc / 24 jam
Protein uria lebih dari 3 gram/liter
Keluhan subjektif :
Nyeri epigastrium
Gangguan penglihatan
Nyeri kepala
Edema paru dan sianosis
Gangguan kesadaran
Pemeriksaan :
Kadar enzim hati meningkat disertai ikterus
Perdarahan pada retina
Trombosit kurang dari 100.000/mm
3. Ekslampsia
Menjelang kejang-kejang dapat didahului gejala subjektif yaitu nyeri kepala di daerah frontal,
nyeri epigastrium, penglihatan semakin kabur dan terdapat mual dan muntah dan pemeriksaan
menunjukkan hiperfleksia atau makin terangsang.
Gambaran klinik
Biasanya tanda-tanda timbul dalam urutan pertambahan berat badan yang
berlebihan, diikuti edema, hipertensi dan akhirnya protein uria. Pada pre-ekslampsia ringan tidak
ditemukan gejala-gejala subjektif. Pada berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal.Skotama,
diplopia. Penglihatan kabur nyeri di daerah epigastrium, mual dan muntah. Gejala-gejala ini
sering ditemukan pada TD yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa ekslampsia akan
timbul. TD pun meningkat lebih tinggi, edema menjadi lebih umum dan protein uria bertambah
banyak.
2.2.7 Diagnosis
Pada umumnya diagnosis didasarkan atas adanya 2 dari tanda utama yaitu : hipertensi,
edema, dan protein uria. Hal ini memang berguna untuk kepentingan statistik, tapi dapat
merugikan penderita karena tiap tanda dapat merupakan bahaya kendatipun ditemukan sendiri.
Adanya satu tanda harus menimbulkan kewaspadaan, apalgi karena cepat tidaknya penyakit tidak
dapat diramalkan dan bila ekslampsia terjadi, maka prognosis bagi ibu maupun bayi menjadi
jauh lebih buruk.
2.2.8 Pencegahan
Pengobatan hanya dapat dilakukan simtomatis karena etiologi preeclampsia, dan faktor-
faktor apa saja dalam kehamilan yang menyebabkannya. Tujuan utama penanganan mencegah
terjadinya pre eklampsia berat dan eklampsia, melainkan janin hidup dan melahirkan janin
dengan trauma sekecil-kecilnya.
Pada dasarnya pengobatan atau penanganan preeclampsia terdiri atas pengobatan medic
dan penanganan obstetrik. Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat
optimal, yaitu sebelum janin dalam kandungan , akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di
luar kandungan dari pada di dalam uterus.
Pengobatan preeklmapsia yang tepat ialah pengakhiran kehamilan karena tindakan tersebut
mengingat sebabnya dan mencegah terjadinya eklampsia dengan bayi yang masih prematur
penundaan pengakhiran kehamilan mungkin dapat menyebabkan eklampsia dan kematian janin.
Pada janin dengan berat badan rendah kemungkinan hidup pada preeclampsia berat lebih baik di
luar dari pada di dalam uterus. Cara pengobatan dapat dilakukan dengan induksi persalinan atau
persalinan atau section cesarean menurut keadaan pada umumnya.
a. Penanganan pre eklampsai ringan
Instirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan. Istirahat
dengan berbaring pada posisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke placenta meningkat, aliran
darah ke ginjal juga banyak, tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari
daerah tersebut bertambah. Selian itu juga mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar.
Oleh sebab itu dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan edema berkurang. Pemberian
fernobarbital 3 x 3 mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan
darah.
b. Penanganan pre eklampsia berat
Para penderita yang masuk sudah ada tanda-tanda dan gejala PEB segera harus diberi
sedative yang kuat untuk mencegah timbulnya kejang-kejang. Apabila sudah 12 – 24 jam bahaya
akut dapat diatasi dapat dilakukan cara terbaik untuk menghentikan kehamilan, tindakan ini perlu
untuk mencegah eklampsia.
Sebagai pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang dapat diberikan:
Larutan sulfas magnesium 40% sebanyak 10 ml (4 gr) disuntikkan IM bokong kiri dan
kanan sebanyak dosis permulaan dapat diulang 4 gram tiap 6 jam menurut keadaan. Tambahan
sulfus magnesium hanya diberikan jika dieresis baik, reflek patela + dan kecepatan pernafasan
lebih dari 16x per menit. Obat tersebut akan menenangkan, menurunkan tekanan darah,
kemungkinan kejang dan eklampsia. Apa bila terjadi oligouria, sebaiknya penderita diberi
glukosa 20% secara IV. Obat diuretika tidak diberikan secara rutin.
Kadang-kadang keadaan penderita dengan pengobatan tersebut diatas menjadi lebih baik,
akan tetapi umunya pada PEB sesudah bahaya akut sebenarnya sebaiknya di pertimbangkan
untuk menghentikan kehamilan oleh karena dalam keadaan demikian harapan janin untuk hidup
terus tidak besar dan adanya janin dalam uterus menghambat sembuhnya penderita dan
penyakitnya.
Indikasi untuk pengakhiran kehamilan ialah ringan dengan kehamilan lebih dari cukup
bulan, dengan hipertensi atau protein uria menetap selama 10 – 14 hari, dan janin cukup matur
untuk dilahirkan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
1. Identitas klien ( MKB tanggal : 14 Juli 2014 Jam: 20.00 WIB )
Nama Klien : Ny. Z Nama Suami : Tn. I
Umur : 40 tahun Umur : 39 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta Pekerjaan : sopir
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Jl. Sunan Giri, Gresik Menikah : 38 tahun
No. Reg : Lama Menikah : 2 tahun
2. Riwayat menstruasi
Klien mengatakan menarche pada umur 14 tahun, siklus menstruasi 28 hari/bulan, lama
mensstruasi 7 hari/bulan,warna merah, bau anyir, disminorhea tidak pernah, fluor albus tidak
ada, HPHT : 10-10-2013, TP : 7-7-2014
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan,merasakan kenceng-kenceng pada perut bagian bawah mulai jam 19.00
WIB dan keluar cairan ketuban pada jam 19.45 WIB
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Suami UK Jns pers Penol BB/PB penyul umur L/ meneteki KB
P
1 9bln Spontan Bidan 3900/ 47 - 21 th L Ya,5bln+MPASI Suntik1bln
II. Diagnosa
Dx : GvP40004 UK 40 minggu 1 hari T/H puka letak kepala intrauterin, kesan
pangggul normal, keadaan ibu dan janin cukup dengan inpartu kala I fase aktif + PEB
Masalah : TD : 160/100 mmhg
Protein urine : +2
DS : Ibu mengatakan bahwa dia merasa kenceng-kenceng yang lebih sering dan nyeri
perut bagian bawah dan tidak pusing
DO :
Observasi TTV
KU : baik
TD : 160/100 mmHg
N : 100 x/menit
S : 36,5 ˚C
RR : 20x/menit
TFU : 33 cm
Melakukan Palpasi
Leopold I : TFU 33 cm, fundus teraba bulat, lunak, besar, tidak melenting (bokong)
Leopold II : bagian kanan teraba panjang, keras, datar, seperti papan (punggung)
sedangkan bagian kiri teraba kecil-kecil bersela (ekstremitas)
Leopold III :bagian terendah teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala) karena sudah
masuk PAP
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (convergen), teraba 1/5
His : 3x10’35’’
Melakukan VT
Pembukaan : 4 cm
Effacement : 25%
Konsisitensi : lunak
Ketuban : utuh
Presentasi : belakang kepala
Denominator : UUK
Holdge :I
Observasi DJJ
Frekuensi : 137 x/menit
Teratur : ya
Catatan Perkembangan
Tanggal: 14 Juli 2014 jam : 23. 00 wib
S : ibu mengatakan tidak pusing, kenceng-kenceng semakin kuat dan sering
O : TTV
TD : 140/90 mmH
N : 85x/menit
S : 36 ˚C
RR : 20x/menit
VT
Pembukaan: 8 cm
Effacement : 75%
Ketuban : pecah
Presentasi : belakang kepala
Denominator : UUK
Holdge : III
A : GvP40004 kala 1 fase aktif
P:
pemantauan keadaan umum ibu dan janin
observasi TTV dan DJJ setiap 30 menit
observasi pembukaan
partus spontan B
Lembar Observasi
Tanggal/ja HIS DJJ TTV Cairan/oba keterangan
m t
14 Juli 2x10’25 137x/menit TD : 160/100 Infus D5 + VT
2014 ’’ mmHg SM 20% 2 Pembukaan : 4 cm
20.00 N : 100x/menit gr (10cc) Effacement : 25%
S : 36,5˚C Konsistensi : Lunak
Ketuban : utuh
Presentasi : belakang
Kepala
Denominator : UUK
Holdge : I
20.30 3x10’25 136x/menit Infus D5 +
’’ OD 5Ui 8
tpm
20.45 12 tpm
21.00 3x10’30 137x/mnt N : 90x/menit 16 tpm
’’ S : 36˚C
21.15 20 tpm
21.30 3x10’30 137x/menit 24 tpm
’’
21.45 28 tpm
22.00 3x10’35 138x/menit N : 90x/menit 32 tpm
’’ S :36,5˚C
22.15 36 tpm
22.30 4x10’35 137x/menit 40tpm
’’
23.00 4x10’35 137x/menit N : 85x/menit
’’ S : 36˚C
23.30 4x10’35 137x/menit TD: 140/90 S : ibu mengatakan ingin
’’ mmHg meneran
N : 85 x/menit O : tampak caput di vulva
S: 36˚C VT
Pembukaan: lengkap
Holdge : IV
Effecement : 100%
A : GvP40004
P : lahirkan bayi dengan
pertolongan persalinan
sepontan B
Penilaian APGAR
No Kategori 1 menit 5 menit
1 Warna kulit 2 2
2 Frekwensi nadi 2 2
3 Reaksi rangsangan 2 2
4 Tonus otot 1 2
5 Pernafasan 1 1
Jumlah 8 9
VII. Evaluasi
Tanggal : 14 Juli 2014 Jam : 00.00 wib
S : ibu mengatakan sudah merasa lega dan bahagia karena telah berhasil melahirkan bayinya
yang ke 5 dengan normal, tapi sedikit kurang nyaman karena terpasang selang pada jalan
lahirnya
O:
KU : baik
TD : 120/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 37˚C
RR : 22x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : baik
Konsistensi uterus : keras
Lochea : Rubra
Perdarahan : ±150 cc
Bayi lahir spontan belakang kepala pervaginam pada tanggal 14 juli 2014 , jam : 23.45 Wib
dengan BB : 3900 gram, PB : 47 cm, AS : 8-9 dengan jenis kelamin perempuan
A : P50005 2 jam post partum spontan B
P:
Menganjurkan pasien untuk istirahat
Mengobservasi TTV, kontraksi uterus dan perdarahan
Menyuruh ibu untuk tetap memberikan ASI
Mengajarkan pasien untuk mobilisasi
Memberikan HE tentang nutrisi :
- Makan dengan pola nutrisi seimbang
- Minum air putih 7-8 gelas perhari
- Tidak boleh tarak
Personal hygiene dan perawatan perineum :
- mengganti pembalut ssesering mungkin minimal 3x sehari atau setiap kali terasa penuh dan
cebok dari depan ke belakang
perawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif
imunisasi padabayi
KB
Pindahkan keruang nifas jika keadaan ibu sudah baik
Follow Up 1 minggu lagi yaitu tanggal 21 Juli 2014
Terapi : injeksi profilaxis piton 1 amp IM, cytotec 2 tab per rectal
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
- Persalinan fisiologis adalah persalinan dengan proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang tealh cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lahir
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
- Pre-ekslampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edem, dan protein uria yang
timbul akibat kehamilah. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke 3 kehamilan, tetapi
dapat terjadi sebelumnya. Misalnya pada molahidatidosa. (Sarwono Prawiroharjo, 2006)
- Ekslampsia berasal dari yunani berarti halilintar karena gejala ekslampsia dating dengan
mendadak dan mendatangkan suasana gawat dalam kebidanan. Dikemukakan beberapa teori
yang dapat menerangkan kerjadian pre-ekslampsia dengan ekslampsia sehingga dapat
menetapkan upaya promotif dan preventif. (Manuaba, 293)
- Cara pengobatan hanya dapat dilakukan secara simtomatis karena peyebab pre-ekslampsia dan
faktor-faktor apa saja dalam kehamilan yang menyebabkan nya. Penanganan utamanya adalah
mencegah terjadinya pre-ekslampsia ringan, melainkan janin hidup dan melahirkan janin dengan
trauma yang sekecil-kecilnya.
4.2 Saran
Bagi mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan yang di dapat dengan
kasus yang ada dilapangan dengan pendekatan logika ilmiah dalam melaksanakan dan
menerapkan asuhan kebidanan dengan baik.
Bagi lahan praktek
Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek terutama di dalam melakukan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin dan dapat meningkatkan jumlah fasilitas sarana dan prasaran
Bagi isntitusi pendidikan
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat memperbanyak sebagian
fasilitas perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA