Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri,
ISK adalah invasi mikroorganisme pada salah satu atau beberapa bagian
adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri
menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin
2. Uretra (uretritis)
4
5
Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai
gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis non gonoreal adalah
3. Prostat (prostatitis)
4. Ginjal (pielonefritis)
ginjal,tubulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal.
kemih ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
antibiotika , sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. Infeksi saluran kemih ini
dan prostatitis.
Kelainan faal ginjal : gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronik.
6
memproduksi urease.
2.3 Etiologi
lain.
b. Mobilitas menurun
1. Ginjal
seperti biji kacang merah, ginjal terdapat 2 buah di kanan dan kiri tubuh
manusia. ginjal kiri akan lebih besar daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal
7
pada orang dewasa memiliki berat kurang lebih 200 gram. Ukuran ginjal
metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan. Selain itu, ginjal juga berperan
dalam mengatur keseimbangan kadar air dan garam dalam tubuh manusia.
Juga berperan dalam mengatur tekanan darah dan juga memicu produksi
sel darah merah. Sedangkan anatomi saluran kemih dari organ ginjal
Nefron adalah unit terkecil dari ginjal yang berisi vaskuler dan
tubuler. Bagian vaskuler berisi pembuluh darah atau yang lebih dikenal
2. Ureter
kemih. Saluran ini terdiri dari 2 saluran. Panjangnya hanya kurang lebih 25
terdiri dari lapisan dinding luar jaringan ikat, lapisan tengah otot polos,
ada Penyakit Infeksi Saluran Kemih bagian atas, maka bisa jadi bagian
3. Kandung Kemih
juga merupakan salah satu bagian dari anatomi saluran kemih yang berada
Kandung kemih dikelilingi dengan otot yang kuat dan bisa mengembang
juga ada proses miksi, atau rangsangan berkemih. Ketika urine sudah
mengisi kurang lebih 250 cc, maka proses miksi akan terjadi. Proses
9
inilah yang menyebabkan seseorang bisa memiliki rasa ingin buang air
kecil.
4. Uretra
dengan ruang luar. Di saluran inilah urine akan berjalan untuk dibuang.
miring.
dan terbagi atas tiga bagian, yaitu uretra prostaria, uretra membranosa, dan
lapisan spongeosa, dan juga lapisan mukosa. Panjang uretra pada wanita
2.5 PATOFISIOLOGI
mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran intestinal, tetapi bila terjadi infeksi
pada saluran intestinal maka terjadi respon tubuh terhadap infeksi sehingga timbul
disebabkan karena hubungan sex yang terlalu berlebihan, yang biasanya banyak
terjadi pada wanita muda, dimana jarak antara vagina dan vesika urinaria dekat
sehingga dapat membawa kuman ke vesika urinaria melalui sperma, sperma dapat
yang masuk pada vesika urinaria. Apalagi bila setelah itu tidak mengosongkan
urinaria.
sistoscopy merupakan faktor utama terjadinya infeksi saluran kemih karena saat
membuka uretra kuman pada daerah uretra tersebut dapat masuk bersamaan
dengan alat yang dimasukkan dan penggunaan alat yang lama dapat menyebabkan
urine sedikit keluar, yang seharusnya jumlah urine normal untuk membawa sisa
metabolisme adalah 1400 – 1900 ml. Minum yang kurang menyebabkan bakteri
mengandung glukosa dan adanya gangguan aliran urine misal : Nefropati dan
glukosa yang lebih dari normal sehingga kuman menjadi lebih mudah
berkembang.
11
mikroorganisme ke seluruh saluran kemih sehingga dapat terjadi statis urine yang
kemih karena adanya lapisan kandung kemih yang memproduksi sel mukus
dimana dapat memelihara integritas lapisan vesika urinaria, sehingga sterilitas dari
pada urine dapat cepat kembali, karena mekanisme pertahanan vesika urinaria
fagositosis pada mukosa (epitel) vesika urinaria dan urine, dimana secara normal
mekanisme pertahanan memiliki kerja anti bakteri (pada selaput lendir urethra).
berkembangnya kuman menjadi media yang alkali dan ini dapat terjadi juga bila
saluran kemih terjadi kerusakan. Obstruksi ini menyebabkan urine yang keluar
kemih, warna urine yang keruh, low back pain dan dapat terjadi hematuri terutama
pada keadaan trauma urethra. ( M. Clevo Rendy, Margareth TH, 2012 hal 218).
bakteri yang mungkin dapat tidak menimbulkan gejala sehingga penderita tidak
menyadari adanya infeksi. Pada keadaan yang menimbulkan tanda dan gejala
biasanya :
12
4. Nyeri suprapubik dan menyebar menjadi nyeri pinggang dan dapat terjadi
3. Hematuria
1. Demam
2. Menggigil
5. Malaise
6. Pusing
2.7 KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih ini adalah
1. Pyelonefritis
Infeksi yang naik dari ureter ke ginjal, tubulus reflux urethrovesikal dan
2. Gagal Ginjal
Terjadi dalam waktu yang lama dan bila infeksi sering berulang atau tidak
1. Laboratorium
pH meningkat.
b. Urine kultur :
abdominal, panggul.
kandung kemih.
2.9 Penatalaksanaan
indikasi.
2. Obat-obatan
1. PENGKAJIAN
pada klien
pada klien
A. Data Subyektif
1) Biodata
ekonomi klien
pasien, biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien
biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing
dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit tidak enak di
suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan
pasien, biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien
biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing
dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit tidak enak di
infeksi saluran kemih dan memberi petunjuk berapa lama infeksi sudah
di alami klien. Biasanya klien dengan ISK pada waktu dulu pernah
seseorang dan gaya hidup seseorang, namun jika ada penyakit turunan
muntah.
b. Eliminasi
19
menggangu tidur, serta ada perubahan selama sakit atau tidak. Tidur
d. Aktivitas sehari-hari
sebelum dan saat sakit. Biasanya klien dengan infeksi saluran kemih
dirasakan.
e. Personal hygine
tidak.
Biasanya klien dengan infeksi saluran kemih mengalami cemas dan takut
terhadap penyakitnya.
Biasanya klien akan merasa harga diri rendah, minder, dan menjauh dari
lingkungan karena malu akibat bau busuk pada cairan yang keluar dari
penyakitnya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum.
b. tanda-tanda Vital
2. Pemerikasaan fisik
Inspeksi dan palpasi kuku tentang warna, bentuk, dan catat adanya
abnormalitas
b. Kepala:
akar rambut.
c. Mata
d. Hidung
sinus-sinus hidung.
(nervus olfaktorius).
e. Telinga
22
g. Leher
sternokleidomastoideus)
dapat dilihat)
h. Thorak
chest).
bentuk, ukuran.
i. Paru
atau huruf yang bergetar (contoh 777). Bandingkan paru kanan dan
kiri.
sonor/hipersonor/redup.
ronchi, krekles.
k. Abdomen
24
usus)
l. Genitourinari
pembesaran prostat).
m. Ekstremitas
danedema
3. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
25
dan pH meningkat.
b. Urine kultur :
abdominal, panggul.
kandung kemih.
penyakit
(NOC)
nyeri.
Pemberian analgesic:
samping)
perawatan selama
2. Hindari faktor pencetus
inkontinensia urine
· Klien berkemih
dalam keadaan
rileks
lakukan tindakan
1. Monitor suhu sesering
keperawatan mungkin
selama 24 jam
2. Monitor tekanan darah, nadi
28
dalam rentang
5. Berikan pengobatan untuk
dalam rentang
6. Tingkatkan sirkulasi udara
normal
perubahan warna
1. Monitor suhu minimal tiap 2
pusing, merasa
2. Rencanakan monitoring suhu
kulit
5. Monitor tanda-tanda
nutrisi
29
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
Nyeri teratasi