Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat
atau tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan
laut (Campbell dll, 2008
dinamakan sesuai dengan letak sirip tersebut berada pada tubuh ikan, yaitu (Jasin, 1989):
1. Pinna dorsalis (dorsal fin) adalah sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan
berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang. Bersama-sama dengan pinna analis
membantu ikan untuk bergerak memutar.
2. Pinna pectoralis (pectoral fin) adalah sirip yang terletak di posterior operculum atau
pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan
maju, kesamping dan diam (mengerem).
3. Pinna ventralis (ventral fin) adalah sirip yang berada pada bagian perut. Ikan dan
berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga berfungsi dalam
membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.
4. Pinna analis (anal fin) adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah
posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan.
5. Pinna caudalis (caudal fin) adalah siripikan yang berada di bagian posterior tubuh dan
biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besarikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong
utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.
6. Adipose fin adalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan. Letak sirip
ini adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.
Menurut Jasin (1989). Anatomi sirip ekor dapat dibedakan atas 4 tipe, antara lain:
1. Protocercal, yaitu bila akhir kolumna vertebralis sampai pada ujung ekor dan ekornya
berujung tumpul.
2. Diphicercal, bila akhir kolumna vertebralis sampai ujung ekor dan ekornya berujung
meruncing.
3. Homocercal, bila kolumna vertebralis berakhir tidak pada ujung ekor, tetapi sedikit
membelok ke atas dengan ujung ekor terbagi menjadi dua bagian yang sama.
4. Heterocercal, bila kolumna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang
membagi diri menjadi dua bagian yang tidak sama. Dibedakan menjadi episirkal dan
hiposirkal.
Menurut Jasin (1989) menjelaskan bahwa sisik-sisik pada hewan, secara struktur umumnya
merupakan bagian dari sistem integumen, yakni penutup luar tubuh binatang. Ada beberapa
macam sisik ikan yang dikenal, yakni :
a. Sisik kosmoid (cosmoid), sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-
ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan
terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang
berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin
(cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki
semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih
tipis dari sisik kosmoid sejati.
d. Sisik leptoid, Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki
dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).