Вы находитесь на странице: 1из 2

.

MANAJEMEN SYOK
Definisi : Memfasilitasi proses pengiriman oksigen dan nutrisi ke system jaringan dengan
menghapuskan produk-produk sampah dari sel didalam tubuh pasien dengan
kerusakan perfusi jaringan.

Aktivitas :
 Lakukan pemeriksaan pada darah dari membran mukosa, yang mengakibatkan luka
memar setelah terjadi trauma kecil, kebocoran dari tempat bekas suntikan, dan
timbulnya ptekia.
 Pantau tekanan darah dan parameter hemodinamik, apabila tersedia (monitor tekanan
vena sentral dan kapiler paru-paru atau tekanan nadi arteri)
 Lakukan bed rest dan kurangi aktivitas.
 Catat kejadian terjadinya takikardi, penurunan tekanan darah, atau terjadi tekanan
arteri yang rendah dibawah normal, kepucatan, penurunan kapiler refill, dan
diaphoresis.
 Pantau bunyi jantung bayi rata-rata untuk bradikardi (kecil dari 110 kali per menit)
atau takikardi (lebih dari 160 kali per menit) selama 10 menit, jika diperlukan.
 Observasi ekstremitas untuk warna, panasnya, bengkaknya, nadi, tekstur, edema, dan
ulserasi.
 Pantau untuk iskemik serebral atau indikasi terjadinya kekurangan aliran darah di
serebral atau tekanan perfusi serebral.
 Pantau fungsi ginjal ( BUN dan kadar Cr), jika diperlukan.
 Atur pemberian obat vasoactive.
 Pasang kateter urin, jika diperlukan.
 Pantau status cairan, termasuk intake dan output, jika diperlukan.
 Pantau glukosa darah dan lakukan penanganan jika kadarnya abnormal, jika
diperlukan.
 Pantau fungsi saraf.
 Pantau terjadinya koagulasi dan lengkapi pemeriksaan darah dengan WBC yang
berbeda.
 Gambarkan gas darah arteri dan pantau oksigen jaringan.
 Gunakan alat pemantauan jalan arteri untuk memperbaiki ketelitian pembacaan
tekanan darah,
 Sediakan therapy oksigen dan/ atau vemtilasi mekanik, apabila perlu.
 Gunakan nasogastri tube untuk suction dan pantau sekresi, jika diperlukan.
 Monitor tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah.
 Pertahankan kepatenan jalan masuk IV
 Dorong dugaan realistic dari pasien maupun keluarganya.
 Monitor factor penentu dari pengiriman oksigen jaringan (PaO2, SaO2, dan kadar Hb
dan kardiak output), jika diperlukan.
 Monitor gejala tidak adekuatnya oksigen jaringan (pucat, sianosis, dan rendahnya
kapiler refill).
 Monitor gejala dari kegagalan pernafasan (rendahnya PaO2, tinnginya kadar PaCO2
dan lemahnya pernafasan otot).
 Monitor hasil laboratorium untuk merubah kadar pemberian oksigen atau asam, jika
diperlukan
 Evaluasi efek dari terapi cairan.
 Lindungi dari trauma.
 Atur pemberian cairan untuk menjaga tekanan darah dan cardiac output, jika
diperlukan.
 Posisikan pasien untuk mengoptimalkan perfusi.
 Posisikan untuk perfusi perifer
 Berikan dukungan emosional untuk pasien dan keluarganya.
 Monitor fungsi gastrointestinal. (distensi dan bunyi usus)
 Monitor perfusi sekeliling.
 Pantau tingkat sters pasien

Вам также может понравиться