Вы находитесь на странице: 1из 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. P

2. Alamat dan telepon : Dusun III. Amasea Desa Wulonggere Kec. Polinggona

3. Pekerjaan KK : Petani

4. Pendidikan KK : SD

5. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi
Ket
No Nama JK Hub. Kel umur Pend Polio DPT Hepatitis Campak
BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. M P Istri 30 SD - - - - - - - - - - - -
2 An. R L Anak 8 SD √ √ √ √√ √ √ √ √ √ √ √ √
3 An. S P Anak 1 - √ √ √√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Genogram :-

6. Tipe keluarga :

Keluarga Tn. A termasuk keluarga inti yang terdiri dari Kepala keluarga, istri, dan 2 orang

Anak.

7. Suku bangsa :

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Tator, Indonesia

8. Agama :

Semua anggota keluarga beragama Kristen dab mereka taat beribadah

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Pendapatan kepala keluarga tidak menentu perhari, karena tergantung dari hasil panen setiap

bulannya. Dilihat dari penghasilan kepala keluarga harta benda keluarga tidak ada yang

berharga, dan keluarga mempunyai status ekonomi yang rendah

10. Aktifitas Rekreasi keluarga

Kadang-kadang Kepala keluarga dan anggota keluarga memenuhi kebutuhan rekreasi dan

hiburannya dengan menonton TV di rumah tetangga

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

11. Tahapan perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. P mempunyai 2 orang anak, anak pertama laki-laki berusia 8 tahun, anak kedua

perempuan berusia 6 tahun, maka keluarga Tn. P berada ditahap perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah

12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota keluarga yaitu, An. R yang menderita

Dermatitis dan adanya stress keluarga karena dermatitis An. R tidak sembuh-sembuh dan bisa

mengancam kesehatan anggota keluarga lainnya

13. Riwayat kesehatan Keluarga Inti

Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit kronis dan turunan. Riwayat kesehatan masing-

masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:

a. Kepala keluarga :

Klien tidak pernah menderita sakit yang serius dan harus dirawat inap di Rumah Sakit

kepala keluarga hanya pernah mengalami kecelakaan saat membersihkan kebunnya yaitu

lengan klien kena sabit sehingga perlu dirawat dan dihecting tetapi tidak perlu rawat inap

b. Istri :

Klien mempunyai riwayat penyakit maag/gastritis, tetapi jika penyakitnya kambuh klien

hanya minum obat yang dibeli di warung

c. Anak ke- 1 :

Klien menderita dermatitis yang tidak sembuh- sembuh sehingga mengharuskan klien untuk

sering berobat ke puskesmas, tetapi karena tempat tinggal yang sangat jauh dari puskesmas

sehingga keluarga hanya membiarkannya saja dan beranggapan bahwa penyakit An. R bisa

sembuh sendiri

d. Anak Ke- 2 :

Tidak ada riwayat penyakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan dirawat di inap di

Rumah Sakit

14. Riwayat Kesehatan Keluaraga sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit dari keluarga Tn. P dan Ny. M yang menderita penyakit serius dan

di rawat di Rumah sakit

C. Data Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Luas Tanah : 7 x 8 m² Luas Rumah 5 x 6 m²

Tipe Rumah : Rumah papan dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus

ruang keluarga, 1 dapur tidak ada kamar mandi dan sumur, klien melakukan keperluan MCK
di sumur dan WC umum. Jumlah jendela 4, setiap ruangan dimanfaatkan secara optimal sesuai

fungsinya masing-masing. Letak rumah dekat dengan sungai sehingga pembuangan limbah

langsung ke sungai, sumber air minum menggunakan air sumur yang dimasak

Denah Rumah : U
Sumur dan WC umum

20 meter
R. Kmr
Tamu/R. Tidur Dapur
Kelg

16. Karakteristik tetangga dan komunikasinya

Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah tamah. Klien tinggal diwilayah pedesaan

sehingga jarak rumah satu dengan yang lainnya berjauhan, tetapi rasa kekeluargaan dan

gotong royong antara tetangga masih terjaga

17. Mobilitas Geografis keluarga

Sejak Tn. P menikah dengan Ny. M, keluarga Tn. P tidak pernah pindah tempat tinggal

18. Perkumpulan dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga menyempatkan berkumpul dengan anggota keluarga saat makan malam, dan

perkumpulan dan interaksi dengan masyarakat baik karena Tn. P adalah orang yang pintar

bergaul dengan masyarakat

19. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain . Keluarga klien memiliki fasilitas

kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air bersih. Sedangkan fasilitas sosialnya berupa

mengikuti gotong royong, dan mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu, sedangkan

dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik

D. Struktur keluarga

20. Pola Komunikasi keluarga

Bahasa yang digunakan dalam keluarga dan masyarkat adalah bahasa Toraja dan Indonesia.

Komunikasi antara keluarga lebih sering disore hari karena hampir semua anggota keluarga

berkumpul dirumah pada sore hari

21. Struktur Kekuatan keluarga

Klien memberikan nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berprilaku yang baik,

sopan santun, tata karama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk kekuatan
keluarga masih tetap berada pada Tn. P jika dad masalah diselesaikan dengan baik oleh

Tn.P dan istrinya

22. Struktur Peran

a. Tn. P :

- Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

- Peran formal : Menjadi Kepala Keluarga, Suami, dan ayah

b. Ny. M :

- Peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu

dilingkungan tempat tinggalnya

- Peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri, dan ibu

c. Anak ke- 1 :

- Peran informal : Sebagai anggota masyarakat dan pelajar

- Peran formal : sebagai anak

d. Anak ke- 2 :

- Peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

- Peran formal : sebagai anak

23. Nilai atau Norma keluarga

Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci

tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga

dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan

yang dikonsumsi tiap harinya karena ekonomi rendah

E. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif

Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa

yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan

santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga

25. Fungsi Sosialisasi

Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik dan masing-masing anggota keluarga masih

memperhatikan serta menerapkan etika sopan santun dalam berprilaku

26. Fungsi pemenuhan (Perawatan / pemeliharaan) kesehatan

a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

Keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai


penanganan jika mengalami penyakit kurang. Terbukti saat Ny. M mengalami

kekambuhan penyakit gastritisnya dia hanya membeli obat diwarung tanpa berobat ke

dokter dahulu. Lalu saat An. R mengalami penyakit Dermatitis, dia hanya sekali dibawa

ke puskesmas dan berhenti sebelum penyakit dermatitis An. R sembuh

b. Mengambil Keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya dan cukup peka

terhadap keluarga yang sakit namin terkadang masalah kesehatan tersebut dianggap

sepele atau tidak terlalu diperhatikan secara lebih lanjut.Keluarga sangat cemas dengan

kemungkinan penyakit menyerang anggota keluarga yang lain . Keluarga kurang

mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah

kesehatan muncul dalam keluarga sehingga tidak dapat mengambil keputusan

c. kemampuan Merawat anggota keluarga yang sakit

Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai

hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit, dan cara pencegahannya. Jika anggota

keluarga ada yang sakit dan sekirannya perlu penanganan tenaga kesehatan, maka

keluarga mempercayakan pada petugas kiesehatan. Namun jika sakitnya masih tergolong

ringan, keluarga hanya menganjurkan istirahat dan membeli obat diwarung

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Keluarga kurang menyadari bahwa dengan memelihara kebersihan lingkungan rumah

dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti lingkungan sekitar rumah

kurang bersih dan ada tumpukan sampah.

e. Kemampuan menggunakan Fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga sangat memperhatikan tetang pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan bila ada

keluarga yang sakit, namun karena tempat tinggal yang sangat jauh dengan fasilitas

pelayanan kesehatan sehingga keluarga kurang menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

27. Fungsi reproduksi

a. Jumlah anak yang dimiliki Tn. P ada 2 orang yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan

b. Ny. M menggunakan metode Kb Suntik

28. Fungsi Ekonomi

Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari

pendapatan yang tidak menentu setiap bulannya, sehingga masih banyak kebutuhan

keluarga yang tidak terpenuhi


F. Stress dan Koping Keluarga

29. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

- Stressor jangka pendek : Kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir susulan

- Stressor jangka panjang : Penyakit yang diderita An. R yang bisa menular ke anggota

keluarga lainnya

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Untuk stressor jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat tenang

dan nyaman beristirahat dirumahnya, meskipundemikian keluargatelah berusaha

memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya

banjir susulan yang bisa datang lagi.

Untuk Stressor jangka panjang, Keluarga terutama Ny. M berusaha mencegah keparahan

penyakit An. R, namun terkadang Ny. M tetap memberikan makanan pantang untuk

penyakit An. R dan jarang membawanya ke Puskesmas

31. Strategi Koping yang digunakan

Jika ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah

32. Srategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,

mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah

G. Pemeriksaan Kesehatan tiap Individu anggota Keluarga

1. Tn. P (Kepala Keluarga)

TD : 110/80 mmHg

R : 24 x/menit

N : 84 x/menit

S : 36°C

 Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Rambut lurus, kulit kepala berketombe
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan Faring
Inspeksi : Jumlah gigi Tn. P sudah tidak lengkap, tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris
 Leher
- Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar

 Dada
- Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), Wheezing (-), nafas cuping
hidup (-)

 Abdomen
- Pada pemeriksaan abdomen tidak didapat adanya pembesaran hepar, pergerakan
pristaltik usus baik

 Ekstremitas
- Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki

2. Ny. M (istri)

TD : 120/80 mmHg

R : 24 x/menit

N : 84 x/menit

S : 36°C

 Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Rambut lurus, kulit kepala bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan Faring
Inspeksi : Jumlah gigi lengkap, tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris

 Leher
- Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar

 Dada
- Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), Wheezing (-), nafas cuping
hidup (-)

 Abdomen
- Pada pemeriksaan abdomen tidak didapat adanya pembesaran hepar, pergerakan
pristaltik usus baik

 Ekstremitas
- Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki
3. An. R (Anak ke-1)

R : 30 x/menit

N : 84 x/menit

S : 37°C

BB : 20 Kg

 Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Rambut lurus, kulit kepala luka
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan Faring
Inspeksi : Jumlah gigi belum lengkap, tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris

 Leher
- Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar

 Dada
- Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), Wheezing (-), nafas cuping
hidup (-)

 Abdomen
- Pada pemeriksaan abdomen tidak didapat adanya pembesaran hepar, pergerakan
pristaltik usus baik

 Ekstremitas
- Inspeksi : anggota gerak lengkap, ada luka, tidak bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki

4. An. S (Anak ke-2)

R : 30 x/menit

N : 84 x/menit

S : 37°C

BB : 16 Kg

 Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : Rambut lurus, kulit kepala bersih
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat
- Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip
- Mulut dan Faring
Inspeksi : Jumlah gigi belum lengkap, tidak ada pembesaran tonsil
- Telinga
Inspeksi : kedua telinga simetris

 Leher
- Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar

 Dada
- Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara mur-mur tidak ada, ronchi(-), Wheezing (-), nafas cuping
hidup (-)

 Abdomen
- Pada pemeriksaan abdomen tidak didapat adanya pembesaran hepar, pergerakan
pristaltik usus baik

 Ekstremitas
- Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, tidak bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki

H. Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar petugas kesehatan mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat

pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang berkunjung ke Puskesmas tetapi

juga warga yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Dan jangan membeda-bedakan

memberikan pelayanan kesehatan

I. Klasifikasi data

1. Data Subyektif

 Tn. P mengatakan anaknya (an. R) gatal-gatal ± 7 hari yang lalu


 Ny. M mengatakan anaknya (An. R) sudah berobat tetapi tidak sembuh-sembuh
 Ny. M mengatakan tidak tahu penyebab penyakit anaknya (An. R)
 Ny. M mengatakan takut kalau penyakit An. R menular ke anggota keluarga yang lain
 Ny. M mengatakan sudah bosan membawa anaknya berobat ke puskesmas karena
letak rumah yang sangat jauh dari puskesmas dan tidak mempunyai biaya

2. Data Obyektif

 Ada anggota keluarga (An. R) yang menderita gatal-gatal


 An. R tampak menggaruk-garuk tubuhnya
 Ny. M membiarkan anaknya sakit
 Lingkungan rumah yang kotor dan sampah bertumpuk dimana-mana
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Analisa dan Sintesis Data

N
o Data Masalah Penyebab
1 Subyektif : Resiko penularan penyakit Ketidaktahuan
-Tn. P mengatakan anaknya (an. R) Keanggota keluarga yang Keluarga tentang
gatal-gatal ± 7 hari yang lalu Lain kebersiahan
-Ny. M mengatakan anaknya (An. R) lingkungan dan
sudah berobat tetapi tidak sembuh- penyebab penyakit
sembuh
-Ny. M mengatakan tidak tahu
penyebab penyakit anaknya (An. R)
-Ny. M mengatakan takut kalau
penyakit An. R menular ke anggota
keluarga yang lain
-Ny. M mengatakan sudah bosan
membawa anaknya berobat ke
puskesmas karena letak rumah yang
sangat jauh dari puskesmas dan
tidak
mempunyai biaya

Obyektif
-Ada anggota keluarga (An. R) yang
menderita gatal-gatal
-An. R tampak menggaruk-garuk
tubuhnya
-Ny. M membiarkan anaknya sakit
-Lingkungan rumah yang kotor dan
sampah bertumpuk dimana-mana

2
Subyektif : Ketidakmampuan keluarga Tingkat ekonomi yang
-Ny. M mengatakan sudah bosan berobat kepuskesmas rendah
membawa anaknya berobat
kepuskesmas karena letak rumah
yang sangat jauh dari puskesmas dan
tidak mempunyai biaya

Obyektif :
-Ada anggota keluarga (An. R) yang
menderita gatal-gatal
-An. R tampak menggaruk-garuk
tubuhnya
-Ny. M membiarkan anaknya sakit
-Lingkungan rumah yang kotor dan
tumpukan sampah dimana-mana
z
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1. Resiko penularan penyakit dermatitis ke anggota keluarga lainnya


B. Perumusan Diagnosa Keperawatan
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1. Resiko penularan penyakit dermatitis An. R dari Tn. P berhubungan dengan ketidaktahuan

keluarga tentang kebersihan lingkungan dan penyebab penyakit

2. Ketidakmampuan keluarga berobat kepuskesmas berhubungan dengan tingkat ekonomi

keluarga yang rendah

C. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan

No. Dx. Kep Kriteria Skoring Pembenaran


1 a. Sifat Masalah : Tidak 3/3x1=1
/kurang sehat Masalah adalah kondisi kurang
sehat dan memerlukan tindakan
yang cepat
b. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x2=1 Keluarga tidak mempunyai
diubah : Hanya sebagian sumber daya untuk mengatasi
masalah
c. Potensial Masalah untuk 3/3x 1=1 Penularan penyakit keanggota
dicegah : Tinggi keluarga lainnya dapat dihindari
atau dicegah
d. Menonjolnya Masalah : 1/2x1=½
Masalah berat harus
ditangani

2 a. Sifat Masalah :

Вам также может понравиться