Вы находитесь на странице: 1из 22

Akuntansi Partai Politik

6.1 .Mengenal Partai Politik .


Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi nonpemerintahan
yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai
kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.Perbedaan partai politik dari lembaga sosial
kemasyarakatan lainya adalah bahwa partai politik dapat berperan dalam penentuan kebijakan
publik dimana kebijakan tersebut bisa membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi
masyarakat dan mengakibatkan resiko pertanggungjawaban publik menjadi lebih luas.
Akuntabilitas dan kredibilitas produk yang ditawarkan partai politik menjadi pertimbangan
tersendiri bagi masyarakat pemilih untuk memberikan keputusan lulus atau tidak.
 Ruang Gerak Partai Politik .
Tata cara pembentukan partai politik teramsuk syarat-syarat pembentukannya dapat
dilihat dalam UU RI No. 31 Tahun 2002 tentang partai politik ,dimana terdapat ketentuan umum
mengenai kepengurusan partai politik ,Larangan dan sanksi yang harus diikuti oleh partai
politik.Ketentuan mengenai partai politik yang dapat menjadi peserta pemilu secara lebih jelas
diatur dalam UU RI No. 12 Tahun 2003 tentang pemilihan umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
 Pengertian Partai Politik.
Secara Khusus,pengertian politik disebutkan dalam UU RI No. 31 2002 tentang Partai
politik yaitu Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara
Republik Indonesia secara Sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan anggota,masyarakat,bangsa dan negara pemilihan umum.

6.2 .FUNGSI PARTAI POLITIK.


Dalam Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi:
1. Partai Politik Sebagai Komunikasi Politik:Menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi
masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam
masyarakat masyakat menjadi berkurang.
2. Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik:diartikan sebagai proses sikap dan orientasi
seorang terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan masyarakatnya.
3. Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik: Untuk mencari dan mengajak orang yang
terbakar untuk turut aktif dalam kegiatan politik,Rekruitmen anggota partai merupakan uapaya
regenerasi kepemimpinan.
4. Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur Konflik: Persaingan dan perbedaan dalam masyarakat
merupakan hal yang wajar.Jika sampai terjadi konflik partai politik berusaha untuk
mengatasinya.

Pembentukan Partai Politik.


1. Partai politik didirikan dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) orang warga
negara RI yang telah berusia 21th dengan akta notaris.
2. Akta Notaris tersebut harus anggaran dasar dan anggaran rumah tangga disertai kepengurusan
tingkat Nasional.
3. Partai politik tersebut Harus didaftarkan di departemen Kehakiman dengan syarat: memiliki akta
notaris pendirian partai politik yang sesuai dengan undang-undang dasar Negara RI
th.1945,Mempunyai kepengurusan sekurang-kurangnya 50% dari jumlah propinsi,50% dr jumlah
kabupaten/kota yang bersangkutan dan 25 % dari jumlah kecamatan pada setiap kabuputen/kota
yang ada,Memiliki nama,lambang dan tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhan dengan Nama,lambang,dan tanda gambar politik lain,dan
mempunyai kantor yang tetap.
4. Pengesahan partai politik sebagai badan hukum dilakukan oleh Menteri Kehakiman selambat-
lambatnya 30hari setealah penerimaan pendaftaran.
5. Pengesahan partai politik tersebut harus diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.
6. Dalam hal terjadi perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,nama,lambang,dan
tanda gambar partai politik harus didaftarkan ke Departemen Kehakiman.
Asas dan Ciri Partai Politik
a) Asas Partai politik tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945.
b) Setiap Partai politik dapat mencantumkan ciri-ciri tertentu sesuai dengan kehendak dan cita-
citanya yang tidak bertentangan dengan pancasila ,Undang-Undang Dasar Nagara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tujuan
Tujuan umum Partai Politik adalah:
a) Memwujudkan Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
b) Mengembangkan Kehidupan Demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
c) Memwujudkan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hak dan Kewajiban
Partai politik berhak:
a) Memperoleh perlakuan yang sama,sederajat dan adil dari negara.
b) Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasinya secara mandiri.
c) Memperoleh Hak Cipta atas nama,lambang,dan tanda gambar partainya dari departemen
Kehakiman dengan peraturan penudang-undangan.
d) Ikut serta dalam pemilihan umum sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang pemilihan
umum.
e) Mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan dilembaga perwakilan rakyat.
f) Mengusulka penggantiian antarwaktu anggotanya dilembaga perwakilan rakyat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
g) Mengusulkan pemberhentiian anggotanya dilembaga perwakilan rakyat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan.
h) Mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Partai Politik Berkewajiban:
a) Mengamalkan pancasila,melakasanakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia th
1945.
b) Memelihara dan mempertahankan Keutuhan Negara Kasatuan Republik Indonesia.
c) Berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
d) Menunjung tinggi supremasi hukum,demokrasi dan Hak asasi manusia.
e) Melakukan pendidikan,politik dan ketertiban data anggota.
f) Membuat pembukuan,memelihara daftar penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima
serta terbuka untuk diketahui oleh rakyat dan pemerintah.
g) Membuat laporan keuangan secara terbuka satu tahun sekali kepada Komisi Pemilihan Umum
setelah diaudit oleh akuntan publik,dan memiliki rekening khusus dana kampanye pemilihan
umum serta menyerahkan laporan neraca keuangan hasil audit akuntan publik kepada komisi
pemilihan umum paling lambat 6 bulan setelah hari pemungutan suara.
Keanggotaan dan kedaulatan Anggota.
1) Warga negara Republik Indonesia dapat menjadi anggota partai politik apabila telah berusia 17th
atau sudah pernah kawin.
2) Keanggotaan partai politik bersiafat sukarela,terbuka dan tidak diskriminatif bagi setiap warga
negara Indonesia yang menyetujui anggaran yang dilaksanakan menurut anggaran rumah tangga
partai yang bersangkutan.
3) Kedaulatan partai politik berada ditangan anggota yang dilaksanakan menurut anggaran dasar
dan anggaran Rumah tangga
4) Anggota Partai politik mempunyai hak dlam menentukan kebijakan,hak memilih,dan hak
dipilih.
5) Anggota partai politik wajib mematuhi dasar dan anggaran rumah tangga serta berkewajiban
untuk berpartisipasi dalam kegiatan partai politik.
Kepengurusan
1) Partai politik mempunyai kepengurusan tingkat nasional dan dapat mempunyai kepengurusan
sampai tingkat desa/kelurahan atau dengan sebutan lainya.
2) Kepengurusan partai politik tingkat nasional berkedudukan diibukota negara.
3) Kepengurusan partai politik disetiap tingkatan,dipilih secara demokrasi melalui forum
musyawarah partai politik
4) Dalam hal terjadi pergantian atau penggantian kepengurusan partai politik tingkat nasional
sesuai dengan anggaran rumah tangga,susunan pengurus baru didaftarkan kepada Departemen
Kehakiman paling Cepat 7 hari dan paling lambat 30 hri terhitung sejak terjadinya pergantian
kepengurusan baru tersebut.
5) Departemen Kehakiman memberikan keputusan terdaftar kepada pengurus baru sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 paling lambat 7 hari setelah Pendaftaran diterima.

Masalah Kepengurusan
1) Apabila terjadi keberatan dari sekurang-kurangnya setelah peserta forum musyawarah atau
terdapat kepengurusan ganda partai politik yang didukung oleh sekurang-kurangnya setengah
peseta forum musyawarah keberatan itu diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.
2) Apabila penyelesaiian melalui musyawarah untuk mufakat tidak dapat tercapai para pihak yang
bertingkai dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan.
3) Selama dalam proses penyelesaian kepengurusan partai politik yang bersangkutan dilaksanakan
untuk sementara oleh pengurus partai politik Hasil forum musyawarah.
4) Pengurus dan anggota partai politik yang berhenti atau diberhentikan dari kepengurusan
dan/atau keanggotaan partainya tidak dapat membentuk kepengurusan atas partai politik yang
sama dan membentuk partai politik yang sama.
6.3 Keuangan Partai Politik.
1) Keuangan partai politik bersumber dari: Iuran anggota,Sumbangan yang sah menurut hukum
dan bantuan dari anggaran negara.
2) Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,barang,fasilitas,peralatan atau jasa.
3) Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan ) diberikan secara operasional
kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga perwakilan rakyat.
4) Sumbangan dari anggota dan bukan anggota sah menurut hukum paling banyaj senilai Rp.
200.000.000,00 dalam waktu 1th.
5) Sumbangan dari perusahaan dan badan usaha yang sah menurut hukum paling bnyak senilai Rp
800.000.00,00 dalam waktu 1th.
Larangan:
1) Partai politik dilarang mengunakan nama,Lambang,atau tanda gambar yang sama dengan :
a) Bendera atau lambang negara Republik Indonesia.
b) Lambang lembaga atau lambang pemerintah.
c) Nama,Bendera,atau lambang negara lain dan nama,bendera atau lambang lembaga badan/
internasional.
d) Nama dan gambar seseorang atau
e) Yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan partai politik lain.

2) Partai politik dilarang:


a) Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia th 1945.
b) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c) Melakukan kegiatan yang bertentengan dengan kebijakan Pemerintah dalam memelihara
persahabatan dengan negara lain.
d) Menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apapun yang
bertentangan dengan peraturan undang-undang.
e) Menerima sumbangan,baik berupa barang maupun tanpa mencantumkan identitas yang jelas.
f) Menerima sumbangan dari perseorangan dan perusahaan atau badan usaha melebihi batas yang
ditetapkan.
g) Meminta atau menerima dana dari badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah,badan
daerah milik desa ,dll.
h) Mendirikan Badan usaha atau memiliki saham suatau badan usaha .
i) Menganut,mengembangkan dan menyebarkan ajaran atau paham komunisme/Marxisme-
Leninisme.

6.4 Pengawasan Pada Partai politik.


Pengawasan atas partai Politik diIndonesia dilakukan oleh:
a) Departemen kehakiman.
b) Komisi Pemilihan Umum dan
c) Departemen dalam negeri.

Cacatan Penting untuk partai politik.


a. Partai politik yang menurut undang-undang Nomor.2 tahun 1999 tentang Partai politik telah
disahkan sebagai badan hukum oleh menteri kehakima Republik Indonesia diakui keberadaannya
dan wajib menyesuaikan dengan ketentuan undang-undang ini selambat-lambatnya sembilan
bulan sejak berlakunya undang-undang tersebut.
b. Partai politik yang tidak memenuhi ketentuan Undang-undang dibatalkan Keabsahannya sebagai
badan hukum dan tidak diakui keberadaannya .
c. Penyelesaian perkara politik yang sedang dalam proses peradilan menyesuaikan dengan
ketentuan undang-undang ini.
AKUNTABILITAS PARTAI POLITIK.
Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik sebagai entitas yang
menggunakan dana publik yang besar harus transparan sehingga pertanggungjawaban keuangan
merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
partai politik peserta pemilu adalah penyampaian laporan Dana Kampanye(semua peserta
pemilu) serta laporan keuangan (: khusus untuk partai politik) yang harus diaudit Akuntan
publik ke KPU serta terbuka untuk diakses publik .
Laporan Keuangan yang dihasilkan.
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang
akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri
atas laporan berikut ini:
 Laporan Posisi Keuangan.
 Laporan Aktivitas
 Lapora Perubahan dalam aktiva Neto/Ekuitas.
 Laporan arus kas
 Cacatan atas laporan keuangan.

Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat
pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu
seperti UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.

Peran dan Fungsi Akuntansi dalam lingkungan PARTAI POLITIK.


a. Pihak Internal.
 Ketua partai politik : menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan,mengevaluasi
kemajuan yang dicapai dalam usaha memenuhi tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi
yang diperlukan.
 Staf : berkepentingan dengan informasi mengenai transparansi pelaporan kegiatan dan pelaporan
keuangan partai politik .
b. Pihak Eksternal.
 Donatur : Berkepentingan dengan informasi mengenai keseriusan dan kredibilitaas partai politik
untuk menjalankan progam-progam pencerdasan masyarakat secara politik.
 Supplier/Pemasok : Tertarik dengan inforamasi akuntansi yang memungkinkannya untuk
memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dapat dibayarkan oleh partai politik pada saat
jatuh tempo.
 Konstituen/Basis massa : Adanya Laporan keuangan partai politik yang transparan adn akuntabel
aka mengundang simpati masyarakat dan akan dapat menepis isu miring bahwa partai politik
hanya aktif ssewaktu pemilu dan setelah pemilu kembali melupakan rakyat.

DAFTAR KODE AKUN PARTAI POLITIK


Kode Akun Dana Rutin
1. Penerimaan Dana Rutin
Kode Akun Keterangan Penjelasan
41.01.01 ABB – Iuran Anggota Dewan
41.01.02 ABB – iuran & infak anggota
41.02.01 ABB – Sumbangan perorangan
41.02.02 ABB – Sumbangan Badan
41.02.03 ABB – Bantuan pemerintah
41.02.04 ABB – Bantuan dari DPP/DPW
41.09.19 ABB – Penghasilan lainnya
41.10.01 ABB – Penghasilan nonkas
48.01.00 ABP – Sumbangan kegiatan sosial

2. Pengeluaran Dana Rutin


a. Beban manajemen dan umum
Kode Akun Pos Penjelasan
51.01.00 Beban pegawai Mencatat gaji, honor, tunjangan,
lembur, bantuan kesehatan & biaya
diklat, serta biaya personal lainnya
51.02.00 Beban kesekretariatan dan Mencatat beban konsumsi, ATK, RTK
rumah tangga & bahan cetakan, ekspedisi benda pos,
pengurusan dokumen, beban telepon,
listrik, langganan internet, dll
51.03.00 Beban publikasi & Beban konferensi pers, atribut, media
kehumasan promosi cetak dan elektronik, beban
dokumentasi, langganan majalah dan
koran dan penerbitan.
51.04.00 Beban sewa dan Beban sewa kantor, kendaraan,
pemeliharaan pemeliharaan gedung, inventaris, dll
51.05.00 Beban transportasi dan Beban BBM, tol, parkir, uang transport,
asuransi asuransi gedung dan kendaraan dinas,
dll
51.07.00 Beban subsidi Beban subsidi dan struktur di atasnya
seperti subsidi dari DPP, DPW, dan
DPD
51.09.00 Beban umum lainnya Beban administrasi bank dan beban
umum serta administrasi lainnya

b. Beban kegiatan dan program


Kode Akun Pos Penjelasan
52.01.03 Beban kegiatan DPW, DPD, Mencatat kegiatan yang dilakukan oleh
DPC DPW, DPD, DPC seperti acara rapat
koordinasi/kerja, DPW/DPD, milad,
tarhib ramadhan, dll
52.01.04 Beban kegiatan deputi Mencatat kegiatan yang dilakukan oleh
bidang dan biro deputi bidang atau biro di
DPW/DPD/DPC, seperti acara
kaderisasi, rakor kewanitaan,dll
52.01.06 Beban pendirian dan Mencatat beban administrasi, pendirian,
verifikasi bahan, transport, dan acara deklarasi,
serta beban verifikasi, depkenham, dan
KPU
52.01.07 Beban musyawarah Mencatat beban acara musyawarah,
wilayah/daerah wilayah, daerah
52.01.19 Beban kegiatan lainnya Mencatat beban kegiatan lainnya yang
termasuk dalam kelompok di atas

c. Pengeluaran lain-lain
Kode Akun Pos Penjelasan
52.01.91 Penyetoran iuran anggota ke Mencatat penyetoran bagian,
DPW iuran/infak anggota yang menjadi
bagian/hak DPW
52.01.92 Penyetoran iuran anggota ke Mencatat penyetoran bagian iuran/infak
DPP anggota yang menjadi bagian/hak DPP
52.01.18 Transfer ke dana kampanye Mencatat transfer dana rutin yang
diberikan/digunakan untuk dana
kampanye

d. Penerimaan dan pengeluaran unsur neraca


Kode Akun Pos Penjelasan
11.10.00 Uang muka kerja dan Mencatat penerimaan dan pengeluaran
piutang untuk uang muka kerja dan piutang
11.40.00 Beban dibayar di muka Mencatat pengeluaran biaya di bayar di
muka, dan pembebanan/amortisasinya
menjadi biaya seperti sewa kantor yang
dibayar sekaligus 3 tahun
12.11.00 Investasi, inventaris tanah Mencatat pengeluaran untuk invetasi,
dan bangunan pembelian inventaris tanah dan bangunan
serta mencatat pelepasan/
penjualan/penghapusan, dan mencatat
perbaikan yang dikapitalisir (yang
menambah umur aktiva)
12.80.00 Aktiva lain-lain Mencatat pembelian/perolehan serta
penghapusan/pelepasan/pengeluaran
aktiva lain-lain seperti atribut, dll
21.01.00 Utang jangka pendek Mencatat penerimaan dan pengeluaran
utang/kewajiban yang akan
diselesaikan/jatuh tempo dalam waktu 1
tahun
22.01.00 Utang jangka panjang Mencatat penerimaan dan pengeluaran
utang/kewajiban yang akan
diselesaikan/jatuh tempo lebih dari 1
tahun

Bentuk Formulir Jurnal


Tanggal No. Akun Nama Akun Debet Kredit
Bagaimana Memahami Jurnal?

Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Buku Besar
Buku besar merupakan suatu buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva,
kewajiban atau utang, dan ekuitas.
Format buku penerimaan dan pengeluaran kas/Bank Dana Kampanye

Dewan Pimpinan Partai ABC


Bulan/Tahun: /

Provinsi
Kab/kota/kec
Tgl No. Bukti Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo

Sub Jumlah

Buku penerimaan dan pengeluaran bank dana rutin


Dewan Pimpinan Partai ABC
Bulan/Tahun /

Provinsi
Kab/Kota/kec

Tgl No. Bukti No. Cek/giro Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo

Sub Jumlah
Format Daftar Sumbangan Dana Rutin
Dewan Pimpinan Partai ABC
Bulan/Tahun /

Provinsi
Kab/Kota/kec
No. Nama penyumbang Alamat dan Klasifikasi Jumlah Bentuk ket
dan identitas nomor telepon (Rp) sumbangan
1 2

3 4 5 6

Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara Ketua
(2) Badan usaha

Bentuk sumbangan
(3) Uang tunai ( ) ( )
(4) Barang
(5) Jasa
(6) Bentuk sumbangan lainnya
Kolom keterangan nema/jenis/tipe barang/jasa yang dan jumlah/volume sumbangan dalam
bentuk barang/jasa.

Format Daftar Aktiva Tetap dan Inventaris Kantor


Dewan Pimpinan Partai ABC
Bulan/Tahun

Provinsi
Kab/Kota/kec
No. Tanggal Jenis/ Kuantitas Harga Beban Akm. Nilai Kondisi
perolehan Nama (unit/bh/pcs) perolehan Penyusutan Penyusutan buku (*)
Aktiva (Rp) (Rp) (Rp)

Jumlah Aktiva
*) isi dengan kode menurut Bendahara, Ketua,
AG = Ada. Kondisi baik
AC = Ada, kondisi cukup baik
AR = Ada, kondisi rusak ( ) ( )
NN = Tidak ada, hilang
belum ditemukan lokasinya
Kertas Kerja
Sebelum membuat laporan keuangan dan jurnal serta membutuhkan ayat jurnal
penyesuaian, data yang relevan perlu ditentukan dan dikumpulkan, seperti nilai perlengkapan
yang masih ada dan gaji yang terhutang pada akhir periode itu. Kumpulan data, naskah laporan
keuangan, dan analisis-analisis lain yang bermanfaat yang disiapkan oleh akuntan umumnya
disebut kertas kerja

Kertas Kerja Laporan Keuangan Partai ABC


Per 31 Desember 200x
No.akun Nama Akun Neraca Saldo Laporan Aktivitas Laporan posisi
(surplus defisit) keuangan (Neraca)
D K D K

D K

Laporan Keuangan dan Komponennya


Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang meyajikan informasi ang
berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan
keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan.
Bentuk neraca

Partai Kemakmuran
Neraca
Per 31 Desember 2005

ASET
Aset Lancar
Kas Rp
Piutang usaha Rp
Cadangan penghapusan piutang Rp Rp
Persediaan bahan habis pakai Rp
Sewa dibayar di muka Rp
Asuransi di bayar di muka Rp
Aset lancar total Rp

Aset Tetap
Tanah dan gedung Rp
Akum. Penyusutan Rp Rp
Perlengkapan kantor Rp
Akm. Penyusutan Rp Rp
Aset tetap total Rp
Aset Total Rp
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban lancar
Utang biaya bunga Rp
Utang gaji dan honorarium Rp
Utang pajak penghasilan Rp
Kewajiban lancar total Rp

Kewajiban jangka panjang


Utang bank Rp

Ekuitas Pemegang Saham


Modal saham Rp
Saldo surplus Rp
Ekuitas pemegang saham total Rp
Kewajiban dan ekuitas total Rp

LAPORAN AKTIVITAS
Tiga bentuk laporan aktivitas yang sesuai dengan PSAK 45, dimana setiap bentuk memiliki
keunggulan:
1. Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal sehingga memudahkan penyusunan
laporan aktivitas komparatif
2. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih, satu kolom untuk setiap
klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk ini menyajikan pembuktian
dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasifikasi aktiva
bersih. Bentuk B memungkinkan penyajian keseluruhan informasi mengenai sumbangan dan
penghasilan dari investasi.
3. Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan
pendapatan, beban, dan perubahan aktiva bersih tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan
aktiva bersih. Bentuk ini menitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak
terikat. Bentuk ini sesuai untuk organisasi nirlaba, yang aktivitas operasinya terpisah dari
penerimaan pendapatan, serta terkait dengan sumbangan dan investasi.

LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu
periode akuntansi. Dalam laporan arus kas, perubahan posisi akan dilihat dari tiga sisi, yakni dari
kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi. Sesuai namanya, laporan ini akan memberikan
informasi tentang arus kas masuk maupun keluar dari partai politik. Laporan ini bisa
memberikan gambaran tentang alokasi kas ke dalam berbagai kegiatan partai politik. Terdapat
dua metode yang bisa digunakan untuk menyajikan laporan arus kas, yaitu metodwe langsung
dan metode tidak langsung.
1. Format laporan arus kas metode tidak langsung

Partai Kemakmuran
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 20xx
Arus kas dari aktivitas operasi:
Arus kas masuk dari aktivitas operasi
Penurunan aktiva lancar non kas
Kenaikan utang jangka pendek

Arus kas keluar dari aktivitas operasi


Kenaikan aktiva lancar non kas
Penurunan utang jangka pendek

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas investasi


Arus kas masuk dari aktivitas investasi
Penurunan invetasi jangka panjang
Penurunan aktiva tetap

Arus kas keluar dari aktivitas investasi


Kenaikan investasi jangka panjang
Kenaikan aktiva tetap

Jumlah arus kas dari aktivitas investasi


Arus kas dari aktivitas pembiayaan:
Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan
Kenaikan utang jangka panjang
Kenaikan ekuitas dana
Kenaikan dana cadangan

Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan


Penurunan utang jangka panjang
Penurunan ekuitas dana
Penurunan dana cadangan
Jumlah arus kas dari aktivitas pembiayaan
Jumlah arus kas masuk
Jumlah arus kas keluar
Jumlah arus kas
2. Format laporan arus kas metode langsung

Partai Kemakmuran
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 20xx

Arus kas dari aktivitas operasi


Arus kas masuk
Jumlah

Arus kas keluar:


Jumlah
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas investasi:


Arus kas masuk:
Penjualan investasi jangka panjang
Penjualan aktiva
Jumlah

Arus kas keluar


Pembelian investasi jangka panjang
Jumlah

Arus kas bersih dari aktivitas investasi


Arus kas dari aktivitas pembiayaan:

Arus kas masuk


Jumlah

Arus kas keluar


Jumlah
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan
Kenaikan/penurunan bersih kas selama periode
Saldo awal kas
Saldo akhir kas

AKUNTANBILITAS DANA KAMPANYE


Kampanye partai politik untuk promosi dan pembentukan opini publik sudah pasti
memerlukan dana yang besar. Karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
dana yang besar pasti akan menimbulkan kerawanan. Mulai dari rawan kolusi, korupsi, konflik.
Akuntabilitas yang tinggi dapat meminimalisir kecurigaan penyalahgunaan dana dan
mengantisipasi munculnya konflik. Kebutuhan untuk menciptakan good political party
governance dirasakan sangat mendesak, terutama bagi para partai politik peserta pemilu.
Penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan sistem pelaporan dana kampanye secara
transparan, akuntabel, dan independen akan sangat menunjang perwujudan pelaksanaan pemilu
yang bersih dalma rangka membangun kepercayaan publik kepada pemerintah dan
pertanggungjawaban peserta pemilu kepada publik.

Pelaporan dana kampanye Parpol


Tipe pelaporan dana kampanye partai politik:
1. Tentukan metode pencatatan yang digunakan (sistem pencatatn tunggal atau sistem pencatatan
berpasangan, basis kas atau akrual)
2. Pisahkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran antara keuangan rutin parpol dengan
pendanaan kampanye
3. Semua transaksi yang dilakukan harus memiliki bukti tertulis seperti surat perjanjian/kontrak
tertulis, kwitansi, faktur
4. Semua kegiatan yang berkaitan dengan kampanye harus dilengkapi dengan dokumentasi
kegiatan seperti foto kegiatan atau rekaman video.
Metode pencatatan berpasangan (Double entry) basis kas
1. Tentukan kode akun dana kampanye
Berikut adalah contoh kode akun dana kampanye suatu parpol ABC.
Penerimaan dana kampanye
AB.01.01 Transfer dari danavrutin dan subsidi
AB.01.02 sumbangan perorangan-DK
AB.01.03 Sumbangan perusahaan/badan-DK
AB.01.04 Bantuan pemerintah-DK
AB.09.19 Penghasilan lainnya-DK
CD.01.01 Penerimaan pinjaman pihak ketiga-DK
Pengeluaran dana kampanye
GH.01.01 Beban gaji, honor, tunjangan-DK
GH.01.02 Beban perjalanan-DK
GH.01.03 Beban iklan media cetak dan elektronik-DK
GH.01.04 Beban atribut kampanye-DK
GH.01.05 Beban perlengkapan dan peralatan-DK
GH.01.06 Beban komunikasi
GH.01.07 Beban pengamanan-DK
GH.01.08 Beban subsidi-DK
GH.01.09 Beban operasional lainnya
EF.01.16 Pengadaan aktiva-DK
GH.01.19 Beban kerugian dan lainnya
CD.01.01 Pengembalian pinjaman pihak ketiga-DK

2. Format buku penerimaan dan pengeluaran kas/bank dana kampanye

Dewan Pimpinan Partai ABC

Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
Tgl Nomor Bukti Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo

Sub jumlah

3. Format daftar sumbangan dana kampanye yang melebihi Rp 5.000.000

Dewan Pimpinan Partai ABC

Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
No. Nama Alamat dan Klasifikasi Jumlah Bentuk Keterangan
Peyumbang dan Nomor (Rp) Sumbangan
Identitas Telepon 1 2
3 4 5 6

Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara, Ketua,
(2) Badan usaha
Bentuk sumbangan:
(3) Uang tunai ( ) ( )
(4) Barang
(5) Jasa
(6) Bentuk sumabangan lainnya
Kolom keterangan memuat nama/jenis/tipe barang/jasa dan jumlah/volume sumbangan dalam
bentuk barang/jasa.

4. Format daftar utang

Dewan Pimpinan Partai ABC

Provinsi
Kab/Kota/Kec bulan/tahun
Daftar penerimaan dana kampanye berupa utang
N Tgl Nama Alamat, Klasifikasi Persyaratan/kondis Jumlah Sisa Tingkat Jumlah ket
o diterima pemberi no telp, i (jika ada) (Rp) utang bunga bunga
utang dan no. (Rp) (Rp) (Rp)
Identitas 1 2 3

Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara, Ketua,
(2) Badan usaha
(3) Lainnya ( ) ( )

5. Format berita acara penutupan kas dana kampanye

Dewan Pimpinan Partai ABC

Provinsi
Kab/Kota/Kec bulan/tahun

Berita acara penutupan kas dana kampanye


Buku kas ini ditutup pada hari ...... tanggal.....,bulan.....,tahun 200..., dengan mutasi
periode .../.../20..sd.../.../20...

I. Saldo Awal kas periode lalu Rp


II. Penerimaan periode ini Rp
III. Pengeluaran periode ini Rp
Selisih penerimaan dan pengeluaran periode ini Rp
IV. Saldo kas akhir periode ini (I+II+III) Rp
Saldo kas tersebut terdiri dari:
1. Kas ditangan Rp
2. Kas di bank Rp

Mengetahui ketua, Dibuat oleh bendahara,

( ) ( )

6. Format rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran kas dana kampanye


a. Penerimaan dana kampanye
ABT- Transfer dari dana rutin dan subsidi 43.01.01 Rp
ABT- Sumbangan perorangan 43.01.02 Rp
ABT- sumbangan perusahaan/badan 43.01.03 Rp
ABT- Bantuan pemerintah 43.01.04 Rp
ABT- Penghasilan lainnya 43.09.19 Rp
ABT- Penerimaan pinjaman pihak ketiga 21.01.01 Rp
Rp

b. Pengeluaran dana kampanye


ABT- Beban gaji dan honor 54.01.01 Rp
ABT- Beban perjalanan 54.01.02 Rp
ABT- Beban media cetak dan elektronik 54.01.03 Rp
ABT- Beban atribut kampanye 54.01.04 Rp
ABT- Beban perlengkapan dan peralatan 54.01.05 Rp
ABT- Beban Komunikasi 54.01.06 Rp
ABT- Beban pengamanan 54.01.07 Rp
ABT- Beban subsidi 54.01.08 Rp
ABT- Beban operasional lainnya 54.01.09 Rp
ABT- pengadaan aktiva-DK 54.01.16 Rp
ABT- Beban dan kerugian lainnya 54.01.19 Rp
ABT-Pengembalian pinjaman pihak ketiga 21.01.01 Rp
Rp

Sistem Pencatatan Berpasangan (Double Entry)

Jurnal
Tanggal No. Akun Nama Akun Debet Kredit

DIMANA DAN KAPAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK


DILAPORKAN?
Dalam pasal 79 UU No.12 tahun 2003 tentang pemilu disebutkan bahwa seluruh laporan
dana kampanye peserta pemilu,baik penerimaan maupun pengeluaran wajib diserahkan
keakuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60 hari sesudah hari pemungutan
suara.Sementara itu akuntan publik wajib menyelesaikan audit selambatnya 30 hari dan hasilnya
dilaporkan ke KPU selambatnya 7hari sesudah audit.Ketentuan tersebut diamksudkan agar
terwujud akuntabilitas mengenai pengelolaan dana kampanye pemilu sehingga dapat menepis
tuduhan akan adanya praktik-praktik politik uang (money politik).

6.8 AUDIT DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK.


Progam audit Dana Kampanye PARTAI POLITIK.
Sebagaimana diatur dalam pasal 9 huruf (j) UU no.31 tahun 2002 setiap Partai politik
wajib memiliki rekening khusus dana kampanye yang secara khusus menampung dana
kampanye pemilu yang dipisahkan dari rekening untuk keperluan lain. Menurut SK KPU
No.676 th 2003,setiap Partai politik peserta pemilu wajib melaporkan rekening khusus dana
kampanye pemilu,nama serta alamat bank.Dalam pasal 78 ayat ((4) UU No. 12 tahun 2003
dijelaskan bahwa jumlah sumbangan lebih dari Rp 5 juta wajib dilaporkan kepada KPU termasuk
identitas lengkap pemberi sumbangan.

Prosedur Audit.
Prosedur audit adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Prosedur atas pembukaan Rekening khusus Dana Kampanye.
 Dapatkan laporan pembukuan rekening khusus dana kampanye yang disampaikan peserta
pemilu kepada KPU.
 Minta reprentasi tertulis apakah laporan tersebut sudah disampaikan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh KPU.
 Minta reprensentasi tertulis apakah laporan pembukaan rekening khusus dana kampanye telah
dijelaskan sumber perolehan saldo awal serta rincian penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye yang dikeluarkan sebelum pembukaan rekening khusus dana kampanye.
2. Penerapan Prosedur atas saldo awal penerimaan Kas.
 Saldo awal ini merupakan juamlah penerimaan kas dana kampanye yang masuk kedalam
pembukuan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebelum ditetapkan sebagai peserta
pemilu.Jumlah saldo awal ini diperoleh dengan menjumlahkan seluruh kas dana kampanye yang
berada disisi debet setiap kali penjurnalan terhadap transaksi kas dilakukan.
 Dapatkan bukti setoran awal dari sisa penerimaan dana yang disetorkan kerekening khusus dana
kampanye.
 Bandingkan bukti setoran dan rekening koran dengan saldo awal yang dilaporkan ke KPU .
 Cek akurasi bukti-bukti untuk mengetahui asal sumber dana tersebut sesuai dengan SK KPU
No.676 th 2003 pasal 10 ayat 1 tentang pembukaan rekening khusus Dana Kampanye.
 Hitung kembali penerimaan dan pengeluaran saldo awal yang berasal dari sisa penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan rekening khusus dana
kampanye.
3. Penerapan Prosedur atas Sumbang dari dana pasangan Calon Presiden dan Wakil presiden.
 Bandingkan sumbangan dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden yang tercantum
dlam catata dengan bukti sebanyak 30 sampel secara acak.
 Bandingkan jumlah sumbangan pasangan calon presiden dan wakil calon presiden menurut
daftar sumbangan dengan penerimaan menurut rekening koran dana kampanye.
 Lakukan konfirmasi secara tertulis dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden
mengenai besarnya sumbangan dana kampanye.

4. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan Partai politik.
 Bandingkan sumbangan dari partai politik yang tercantum dalam catatan dengan bukti
penerimaan dana.
 Bandingan Jumlah sumbangan menurut daftar sumbangan partai politik dengan penerimaan
menurut rekening khusus dana kampanye.
 Minta reprensentasi tertulis dari partai politik mengenai besarnya sumbangan untuk dana
kampanye.

5. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perorangan.


 Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercantum dalam daftar penyumbangan dengan
bukti identitas penyumbang tersebut dalam cacatan sebanyak 30 sampel secara acak.
 Jumlahkan besar sumbangan per nama penyumbang perorangan untuk menilai apakah secara
akumulasi jumlah tidak melampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku
(maksimum Rp 100.000.000 per penyumbang berupa kas dan non kos)
 Jika ada penyumbang anonim ,tanyakan apakah sudah masuk ke daftar sumbangan tidak
beridentitas.
 Lakukan observasi apakah jumlah sumabangan dari penyumbang tersebut di atas melampaui
ketentuan jumlah menurut peraturan perundang-undangan.
 Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perorangan secara tertulis tentang jumlah sumbangan
sebanyak 30 sampel secara acak.
 Tanyakan apakah terdapat sumbangan yang mengikat partai.
6. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perusahaan/badan usaha.
 Bandingkan nama dan alamat perusahaan yang tercantum dalam daftar sumbangan dengan bukti
identitas penyumbang tersebut dalam cacatan sebanyak 30 sampel secara acak.
 Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara
akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku
(maksimum Rp.750.000.000 per perusahaan,berupa kas dan non kas)
 Jika ada penyumbang anonim tanyakan apakah sudah masuk kedaftar sumbangan tidak
beridentitas.
 Lakukan observasi apakah jumlah sumbangan dari penyumbang tersebut di atas melampaui
ketentuan jumlah menurut peraturan perundangan.
 Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perusahaan secara tertulis tentang jumlah sumbangan
sebanyak 30 sampel secara acak.
 Tanyakan apakah pasangan calon presiden dan wakil persiden menerima sumbangan dana
kampanye dari perusahaan/badan usaha asing.
 Dapatkan reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil
persiden.
7. Penerapan Prosedur atas Penghasilan lain-lain.
 Dapatkan rincian penghasilan lain-lain misalnya dari penjualan atribut pasangan calon presiden
dan wakil persiden penjualan aktiva tetap dan penghasilan selain dari sumbangan.
 Cek akurasi perhitungan penghasilan lain-lain.
 Bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.
8. Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas Saldo awal.
 Saldo awal ini merupakan jumlah penerimaan nonkas dana kampanye yang masuk ke dalam
pembukuan Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas sebelum ditetapkan sebagai peserta
pemilu,baik yang berasal sumbangan pasangan calon presiden dan wakil persiden,sumbangan
perorangan,sumbangan badan usaha maupun yg lainnya.Jumlah saldo awal ini diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh nonkas dana kampanye yang berada disisi debet setiap kali perjurnalan
terhadap transaksi nonkas tersebut dilakukan.
 Cek akurasi bukti-bukti untuk mengetahui asal sumber penerimaan nonkas tersebut.
 Hitung kembali penerimaan dan pengeluaran saldo awal non kas berasal dari penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye yang diperoleh seblum periode kampanye.
9. Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas dari pasangan calon presiden dan wakil presiden.
 Bandingkan sumbangan dari pasangan calon presiden dan wakil persiden yang tercantum dalam
catatan dengan bukti penerimaan nonkas (kartu penyumbang) sebanyak 30 sampel secara acak.
 Lakukan konfirmasi secara tertulis dari pasangan calon presiden dan wakil persiden mengenai
besarnya sumbangan nonkas untuk kampanye.
 Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan oleh KPU,yaitu : Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan
bangunan,Nilai taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur
kwintansi yang masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa
fasilitas yang berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli
yang independen.
10. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan partai politik.
 Bandingkan sumbangan dari partai politik yang tercantum dalam catatan dengan bukti
penerimaan nonkas.
 Lakukan konfirmasi secara tertulis dari partai politik mengenai besarnya sumbangan nonkas
untuk kampanye.
 Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai
taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi yang
masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa fasilitas yang
berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli yang
independen.
11. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan non kas dari perorangan.
 Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercatum dalam daftar penyumbang dengan
bukti identitas penyumbang tersebut dalam catatan data penerimaan nonkas sebanyak 30 sampel
secara acak.
 Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara
akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang
berlaku(max. Rp 100.000.000 per penyumbang berupa kas dan non kas.
 Lakukan observasi apakah jumlah sumabangan dari penyumbang tersebut di atas melampaui
ketentuan jumlah menurut peraturan perundang-undangan.
 Dapatkan reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil
persiden.
 Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai
taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi yang
masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa fasilitas yang
berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli yang
independen.

12. Penerapan Prosedur atas sumbangan non kas dari perusahaan/badan usaha.

 Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercatum dalam daftar penyumbang dengan
bukti identitas penyumbang tersebut dalam catatan data penerimaan nonkas sebanyak 30 sampel
secara acak.
 Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara
akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku
(maksimum Rp.750.000.000 per perusahaan,berupa kas dan non kas)
 Jika ada penyumbang anonim ,tanyakan apakah sudah masuk ke daftar sumbangan tidak
beridentitas.
 Lakukan observasi apakah jumlah sumbangan dari penyumbang tersebut di atas melampaui
ketentuan jumlah menurut peraturan perundangan.
 Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perusahaan secara tertulis tentang jumlah sumbangan
sebanyak 30 sampel secara acak.
 Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai
taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi yang
masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa fasilitas yang
berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli yang
independen.
 Tanyakan apakah pasangan calon presiden dan wakil persiden menerima sumbangan dana
kampanye dari perusahaan/badan usaha asing.
 Dapatkan reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil
persiden.
13. Penerapan Prosedur atas penerimaan Nonkas dari penghasilan lain-lain.
 Dapatkan rincian penghasilan lain-lain misalkan Dari Hibah.
 Cek akurasi perhitungan penghasilan lain-lain.
 Bandingkan dengan bukti transaksi.
14. Penerapan prosedur atas pengeluaran kas saldo awal.
 Saldo awal ini merupakan jumlah pengeluran kas dana kampanye pasangan calon presiden dan
calon wakil persiden sebelum ditetapkan sebagai peserta pemilu.Pengeluaran kas dana kampanye
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ditunjukan oleh buku pembantu “kas dan
setara kas bank dana kampanye” .
 Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran kas setara keterjadian transaksi
pengeluaran kas sebanyak 30 sampel secara acak.
 Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang dilarang
oleh peraturan perundangan yang berlaku.
15. Penerapan Prosedur atas pengeluran kas operasi.
 Bandingkan pengeluaran dengan bukti-bukti pengeluaran sebanyak 30 sampel transaksi per hari
kampanye.
 Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang dilarang
oleh peraturan perundangan yang berlaku.
 Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon
pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan
sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.
 Lakukan observasi atas pembayaran honorarium tim kampanye kampanye pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden dalam memenuhi kewajiban pajak penghasilan atas
honorarium.
 Lakukan observasi apakah pengeluaran kas sesuai dengan tujua kegiatan dan bandingkan
dengan anggaran / rencana (jika ada)
 Lakukan konfirmasi ke bank tentang saldo kas dibank yang ada pada akhir periode yang
diperiksa.
16. Penerapan Prosedur atas pengeluaran Kas-Modal (aktiva tetap)
 Bandingkan pengeluaran untuk aktiva tetap dengan bukti-bukti pengeluaran kas.
 Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon
pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan
sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.
 Lakukan inspeksi fisik atas aktiva tetap tersebut .
 Lakukan observasi mengenai bukti kepemilikan aktiva tetap tersebut.
17. Penerapan Prosedur atas pengeluaran kas lain-lain
 Dapatkan rincian pengeluaran kas selain untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran modal.
 Cek akurasi perhitungan pengeluran lain-lain.
 Bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.
18. Penerapan prosedur atas pengeluaran nonkas – saldo awal.
 Saldo awal merupakan jumlah non kas dana kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden sebelum ditetapkan menjadi peserta pemilu berupa pengeluaran operasi,pengeluran
modal,maupun pengeluaran lainya yang berasal dari penerimaan non kas.
 Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran non kas serta keterjadian transaksi
pengeluaran non kas sebanyak 30 sampel secara acak.
19. Penerapan Prosedur atas saldo dana kampanye.
 Dapatkan berita acara penyerahan saldo dana kampanye kas dan non kas diakhir periode
kampanye kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
 Lakukan rekonsiliasi saldo kas dan setara kas untuk memastikan kesesuaian antara saldo
menurut catatan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
 Lakukan konfirmasi ke Bank tentang saldo direkening khusus dana kampanye pada akhir
periode yang diperiksa.
 Lakukan inpeksi terhadap aktiva tetap dan nonkas lainya ,serta cocokan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi nonpemerintahan yang
didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai
kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.Perbedaan partai politik dari lembaga sosial
kemasyarakatan lainya adalah bahwa partai politik dapat berperan dalam penentuan kebijakan
publik dimana kebijakan tersebut bisa membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi
masyarakat dan mengakibatkan resiko pertanggungjawaban publik menjadi lebih luas. Dalam
Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi: Partai Politik Sebagai
Komunikasi Politik yaitu Menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta
mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat masyakat
menjadi berkurang; Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik diartikan sebagai proses
sikap dan orientasi seorang terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan
masyarakatnya; Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik yaitu Untuk mencari dan
mengajak orang yang terbakar untuk turut aktif dalam kegiatan politik. Rekruitmen anggota
partai merupakan upaya regenerasi kepemimpinan; Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur
Konflik yaitu Persaingan dan perbedaan dalam masyarakat merupakan hal yang wajar. Jika
sampai terjadi konflik partai politik berusaha untuk mengatasinya. Keuangan partai politik
bersumber dari: Iuran anggota,Sumbangan yang sah menurut hukum dan bantuan dari anggaran
negara; Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,barang,fasilitas,peralatan atau
jasa; Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan ) diberikan secara
operasional kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga perwakilan rakyat; Sumbangan
dari anggota dan bukan anggota sah menurut hukum paling banyaj senilai Rp. 200.000.000,00
dalam waktu 1th; Sumbangan dari perusahaan dan badan usaha yang sah menurut hukum paling
bnyak senilai Rp 800.000.00,00 dalam waktu 1th.
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang
akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri
atas laporan berikut ini: Laporan Posisi Keuangan; Laporan Aktivitas; Laporan Perubahan dalam
aktiva Neto/Ekuitas; Laporan arus kas; Cacatan atas laporan keuangan. Selain mengacu pada
PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada ketentuan yang
terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu seperti UU No.31
Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, indra. 2007. Akuntansi LSM dan Partai Politik. Jakarta: Erlangga

Вам также может понравиться