Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Masalah Kepengurusan
1) Apabila terjadi keberatan dari sekurang-kurangnya setelah peserta forum musyawarah atau
terdapat kepengurusan ganda partai politik yang didukung oleh sekurang-kurangnya setengah
peseta forum musyawarah keberatan itu diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.
2) Apabila penyelesaiian melalui musyawarah untuk mufakat tidak dapat tercapai para pihak yang
bertingkai dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan.
3) Selama dalam proses penyelesaian kepengurusan partai politik yang bersangkutan dilaksanakan
untuk sementara oleh pengurus partai politik Hasil forum musyawarah.
4) Pengurus dan anggota partai politik yang berhenti atau diberhentikan dari kepengurusan
dan/atau keanggotaan partainya tidak dapat membentuk kepengurusan atas partai politik yang
sama dan membentuk partai politik yang sama.
6.3 Keuangan Partai Politik.
1) Keuangan partai politik bersumber dari: Iuran anggota,Sumbangan yang sah menurut hukum
dan bantuan dari anggaran negara.
2) Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,barang,fasilitas,peralatan atau jasa.
3) Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan ) diberikan secara operasional
kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga perwakilan rakyat.
4) Sumbangan dari anggota dan bukan anggota sah menurut hukum paling banyaj senilai Rp.
200.000.000,00 dalam waktu 1th.
5) Sumbangan dari perusahaan dan badan usaha yang sah menurut hukum paling bnyak senilai Rp
800.000.00,00 dalam waktu 1th.
Larangan:
1) Partai politik dilarang mengunakan nama,Lambang,atau tanda gambar yang sama dengan :
a) Bendera atau lambang negara Republik Indonesia.
b) Lambang lembaga atau lambang pemerintah.
c) Nama,Bendera,atau lambang negara lain dan nama,bendera atau lambang lembaga badan/
internasional.
d) Nama dan gambar seseorang atau
e) Yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan partai politik lain.
Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat
pada ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu
seperti UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.
c. Pengeluaran lain-lain
Kode Akun Pos Penjelasan
52.01.91 Penyetoran iuran anggota ke Mencatat penyetoran bagian,
DPW iuran/infak anggota yang menjadi
bagian/hak DPW
52.01.92 Penyetoran iuran anggota ke Mencatat penyetoran bagian iuran/infak
DPP anggota yang menjadi bagian/hak DPP
52.01.18 Transfer ke dana kampanye Mencatat transfer dana rutin yang
diberikan/digunakan untuk dana
kampanye
Buku Besar
Buku besar merupakan suatu buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva,
kewajiban atau utang, dan ekuitas.
Format buku penerimaan dan pengeluaran kas/Bank Dana Kampanye
Provinsi
Kab/kota/kec
Tgl No. Bukti Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo
Sub Jumlah
Provinsi
Kab/Kota/kec
Tgl No. Bukti No. Cek/giro Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo
Sub Jumlah
Format Daftar Sumbangan Dana Rutin
Dewan Pimpinan Partai ABC
Bulan/Tahun /
Provinsi
Kab/Kota/kec
No. Nama penyumbang Alamat dan Klasifikasi Jumlah Bentuk ket
dan identitas nomor telepon (Rp) sumbangan
1 2
3 4 5 6
Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara Ketua
(2) Badan usaha
Bentuk sumbangan
(3) Uang tunai ( ) ( )
(4) Barang
(5) Jasa
(6) Bentuk sumbangan lainnya
Kolom keterangan nema/jenis/tipe barang/jasa yang dan jumlah/volume sumbangan dalam
bentuk barang/jasa.
Provinsi
Kab/Kota/kec
No. Tanggal Jenis/ Kuantitas Harga Beban Akm. Nilai Kondisi
perolehan Nama (unit/bh/pcs) perolehan Penyusutan Penyusutan buku (*)
Aktiva (Rp) (Rp) (Rp)
Jumlah Aktiva
*) isi dengan kode menurut Bendahara, Ketua,
AG = Ada. Kondisi baik
AC = Ada, kondisi cukup baik
AR = Ada, kondisi rusak ( ) ( )
NN = Tidak ada, hilang
belum ditemukan lokasinya
Kertas Kerja
Sebelum membuat laporan keuangan dan jurnal serta membutuhkan ayat jurnal
penyesuaian, data yang relevan perlu ditentukan dan dikumpulkan, seperti nilai perlengkapan
yang masih ada dan gaji yang terhutang pada akhir periode itu. Kumpulan data, naskah laporan
keuangan, dan analisis-analisis lain yang bermanfaat yang disiapkan oleh akuntan umumnya
disebut kertas kerja
D K
Partai Kemakmuran
Neraca
Per 31 Desember 2005
ASET
Aset Lancar
Kas Rp
Piutang usaha Rp
Cadangan penghapusan piutang Rp Rp
Persediaan bahan habis pakai Rp
Sewa dibayar di muka Rp
Asuransi di bayar di muka Rp
Aset lancar total Rp
Aset Tetap
Tanah dan gedung Rp
Akum. Penyusutan Rp Rp
Perlengkapan kantor Rp
Akm. Penyusutan Rp Rp
Aset tetap total Rp
Aset Total Rp
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban lancar
Utang biaya bunga Rp
Utang gaji dan honorarium Rp
Utang pajak penghasilan Rp
Kewajiban lancar total Rp
LAPORAN AKTIVITAS
Tiga bentuk laporan aktivitas yang sesuai dengan PSAK 45, dimana setiap bentuk memiliki
keunggulan:
1. Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal sehingga memudahkan penyusunan
laporan aktivitas komparatif
2. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih, satu kolom untuk setiap
klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk ini menyajikan pembuktian
dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasifikasi aktiva
bersih. Bentuk B memungkinkan penyajian keseluruhan informasi mengenai sumbangan dan
penghasilan dari investasi.
3. Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan
pendapatan, beban, dan perubahan aktiva bersih tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan
aktiva bersih. Bentuk ini menitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak
terikat. Bentuk ini sesuai untuk organisasi nirlaba, yang aktivitas operasinya terpisah dari
penerimaan pendapatan, serta terkait dengan sumbangan dan investasi.
Partai Kemakmuran
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 20xx
Arus kas dari aktivitas operasi:
Arus kas masuk dari aktivitas operasi
Penurunan aktiva lancar non kas
Kenaikan utang jangka pendek
Partai Kemakmuran
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 20xx
Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
Tgl Nomor Bukti Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo
Sub jumlah
Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
No. Nama Alamat dan Klasifikasi Jumlah Bentuk Keterangan
Peyumbang dan Nomor (Rp) Sumbangan
Identitas Telepon 1 2
3 4 5 6
Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara, Ketua,
(2) Badan usaha
Bentuk sumbangan:
(3) Uang tunai ( ) ( )
(4) Barang
(5) Jasa
(6) Bentuk sumabangan lainnya
Kolom keterangan memuat nama/jenis/tipe barang/jasa dan jumlah/volume sumbangan dalam
bentuk barang/jasa.
Provinsi
Kab/Kota/Kec bulan/tahun
Daftar penerimaan dana kampanye berupa utang
N Tgl Nama Alamat, Klasifikasi Persyaratan/kondis Jumlah Sisa Tingkat Jumlah ket
o diterima pemberi no telp, i (jika ada) (Rp) utang bunga bunga
utang dan no. (Rp) (Rp) (Rp)
Identitas 1 2 3
Klasifikasi:
(1) Perorangan Bendahara, Ketua,
(2) Badan usaha
(3) Lainnya ( ) ( )
Provinsi
Kab/Kota/Kec bulan/tahun
( ) ( )
Jurnal
Tanggal No. Akun Nama Akun Debet Kredit
Prosedur Audit.
Prosedur audit adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Prosedur atas pembukaan Rekening khusus Dana Kampanye.
Dapatkan laporan pembukuan rekening khusus dana kampanye yang disampaikan peserta
pemilu kepada KPU.
Minta reprentasi tertulis apakah laporan tersebut sudah disampaikan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh KPU.
Minta reprensentasi tertulis apakah laporan pembukaan rekening khusus dana kampanye telah
dijelaskan sumber perolehan saldo awal serta rincian penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye yang dikeluarkan sebelum pembukaan rekening khusus dana kampanye.
2. Penerapan Prosedur atas saldo awal penerimaan Kas.
Saldo awal ini merupakan juamlah penerimaan kas dana kampanye yang masuk kedalam
pembukuan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebelum ditetapkan sebagai peserta
pemilu.Jumlah saldo awal ini diperoleh dengan menjumlahkan seluruh kas dana kampanye yang
berada disisi debet setiap kali penjurnalan terhadap transaksi kas dilakukan.
Dapatkan bukti setoran awal dari sisa penerimaan dana yang disetorkan kerekening khusus dana
kampanye.
Bandingkan bukti setoran dan rekening koran dengan saldo awal yang dilaporkan ke KPU .
Cek akurasi bukti-bukti untuk mengetahui asal sumber dana tersebut sesuai dengan SK KPU
No.676 th 2003 pasal 10 ayat 1 tentang pembukaan rekening khusus Dana Kampanye.
Hitung kembali penerimaan dan pengeluaran saldo awal yang berasal dari sisa penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan rekening khusus dana
kampanye.
3. Penerapan Prosedur atas Sumbang dari dana pasangan Calon Presiden dan Wakil presiden.
Bandingkan sumbangan dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden yang tercantum
dlam catata dengan bukti sebanyak 30 sampel secara acak.
Bandingkan jumlah sumbangan pasangan calon presiden dan wakil calon presiden menurut
daftar sumbangan dengan penerimaan menurut rekening koran dana kampanye.
Lakukan konfirmasi secara tertulis dari pasangan calon presiden dan wakil calon presiden
mengenai besarnya sumbangan dana kampanye.
4. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan Partai politik.
Bandingkan sumbangan dari partai politik yang tercantum dalam catatan dengan bukti
penerimaan dana.
Bandingan Jumlah sumbangan menurut daftar sumbangan partai politik dengan penerimaan
menurut rekening khusus dana kampanye.
Minta reprensentasi tertulis dari partai politik mengenai besarnya sumbangan untuk dana
kampanye.
12. Penerapan Prosedur atas sumbangan non kas dari perusahaan/badan usaha.
Bandingkan nama dan alamat penyumbang yang tercatum dalam daftar penyumbang dengan
bukti identitas penyumbang tersebut dalam catatan data penerimaan nonkas sebanyak 30 sampel
secara acak.
Jumlahkan besar sumbangan per perusahaan penyumbangan untuk menilai apakah secara
akumulasi jumlahnya tidak terlampaui ketentuan dalam peraturan perundangan yang berlaku
(maksimum Rp.750.000.000 per perusahaan,berupa kas dan non kas)
Jika ada penyumbang anonim ,tanyakan apakah sudah masuk ke daftar sumbangan tidak
beridentitas.
Lakukan observasi apakah jumlah sumbangan dari penyumbang tersebut di atas melampaui
ketentuan jumlah menurut peraturan perundangan.
Lakukan konfirmasi kepada penyumbang perusahaan secara tertulis tentang jumlah sumbangan
sebanyak 30 sampel secara acak.
Hitung kembali apakah nilai dari sumbangan nonkas tersebut telah dicatat sesuai dengan
penilaian yang ditetapkan oleh KPU: Nilai Jual Obyek pajak untuk tanah dan bangunan,Nilai
taksiran perusahaan asuransi untuk kendaraan bermotor,Bukti pembelian faktur kwintansi yang
masih menggambarkan harga pasar wajar saat diterimanya sumbangan,Tarif sewa fasilitas yang
berlaku pada saat diterimanya sumbangan Harga yang ditetapkan oleh penaksir ahli yang
independen.
Tanyakan apakah pasangan calon presiden dan wakil persiden menerima sumbangan dana
kampanye dari perusahaan/badan usaha asing.
Dapatkan reprensentasi tertulis dari team kampanye pasangan calon presiden dan wakil
persiden.
13. Penerapan Prosedur atas penerimaan Nonkas dari penghasilan lain-lain.
Dapatkan rincian penghasilan lain-lain misalkan Dari Hibah.
Cek akurasi perhitungan penghasilan lain-lain.
Bandingkan dengan bukti transaksi.
14. Penerapan prosedur atas pengeluaran kas saldo awal.
Saldo awal ini merupakan jumlah pengeluran kas dana kampanye pasangan calon presiden dan
calon wakil persiden sebelum ditetapkan sebagai peserta pemilu.Pengeluaran kas dana kampanye
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ditunjukan oleh buku pembantu “kas dan
setara kas bank dana kampanye” .
Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran kas setara keterjadian transaksi
pengeluaran kas sebanyak 30 sampel secara acak.
Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang dilarang
oleh peraturan perundangan yang berlaku.
15. Penerapan Prosedur atas pengeluran kas operasi.
Bandingkan pengeluaran dengan bukti-bukti pengeluaran sebanyak 30 sampel transaksi per hari
kampanye.
Lakukan observasi apakah tidak ada pengeluaran yang berkaitan dengan transaksi yang dilarang
oleh peraturan perundangan yang berlaku.
Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon
pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan
sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.
Lakukan observasi atas pembayaran honorarium tim kampanye kampanye pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden dalam memenuhi kewajiban pajak penghasilan atas
honorarium.
Lakukan observasi apakah pengeluaran kas sesuai dengan tujua kegiatan dan bandingkan
dengan anggaran / rencana (jika ada)
Lakukan konfirmasi ke bank tentang saldo kas dibank yang ada pada akhir periode yang
diperiksa.
16. Penerapan Prosedur atas pengeluaran Kas-Modal (aktiva tetap)
Bandingkan pengeluaran untuk aktiva tetap dengan bukti-bukti pengeluaran kas.
Hitung kembali apakah pembelian dilakukan dengan harga pasar wajar,jika terdapat diskon
pembelian yang melebihi batas kewajaran,perlakuan diskon tersebut sebagai penerimaan
sumbangan yang batasanya sesuai dengan ketentuan.
Lakukan inspeksi fisik atas aktiva tetap tersebut .
Lakukan observasi mengenai bukti kepemilikan aktiva tetap tersebut.
17. Penerapan Prosedur atas pengeluaran kas lain-lain
Dapatkan rincian pengeluaran kas selain untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran modal.
Cek akurasi perhitungan pengeluran lain-lain.
Bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.
18. Penerapan prosedur atas pengeluaran nonkas – saldo awal.
Saldo awal merupakan jumlah non kas dana kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden sebelum ditetapkan menjadi peserta pemilu berupa pengeluaran operasi,pengeluran
modal,maupun pengeluaran lainya yang berasal dari penerimaan non kas.
Lakukan perbandingan antara kelengkapan bukti pengeluaran non kas serta keterjadian transaksi
pengeluaran non kas sebanyak 30 sampel secara acak.
19. Penerapan Prosedur atas saldo dana kampanye.
Dapatkan berita acara penyerahan saldo dana kampanye kas dan non kas diakhir periode
kampanye kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Lakukan rekonsiliasi saldo kas dan setara kas untuk memastikan kesesuaian antara saldo
menurut catatan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Lakukan konfirmasi ke Bank tentang saldo direkening khusus dana kampanye pada akhir
periode yang diperiksa.
Lakukan inpeksi terhadap aktiva tetap dan nonkas lainya ,serta cocokan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi nonpemerintahan yang
didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai
kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.Perbedaan partai politik dari lembaga sosial
kemasyarakatan lainya adalah bahwa partai politik dapat berperan dalam penentuan kebijakan
publik dimana kebijakan tersebut bisa membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi
masyarakat dan mengakibatkan resiko pertanggungjawaban publik menjadi lebih luas. Dalam
Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi: Partai Politik Sebagai
Komunikasi Politik yaitu Menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta
mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat masyakat
menjadi berkurang; Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik diartikan sebagai proses
sikap dan orientasi seorang terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan
masyarakatnya; Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik yaitu Untuk mencari dan
mengajak orang yang terbakar untuk turut aktif dalam kegiatan politik. Rekruitmen anggota
partai merupakan upaya regenerasi kepemimpinan; Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur
Konflik yaitu Persaingan dan perbedaan dalam masyarakat merupakan hal yang wajar. Jika
sampai terjadi konflik partai politik berusaha untuk mengatasinya. Keuangan partai politik
bersumber dari: Iuran anggota,Sumbangan yang sah menurut hukum dan bantuan dari anggaran
negara; Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,barang,fasilitas,peralatan atau
jasa; Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan ) diberikan secara
operasional kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga perwakilan rakyat; Sumbangan
dari anggota dan bukan anggota sah menurut hukum paling banyaj senilai Rp. 200.000.000,00
dalam waktu 1th; Sumbangan dari perusahaan dan badan usaha yang sah menurut hukum paling
bnyak senilai Rp 800.000.00,00 dalam waktu 1th.
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang
akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri
atas laporan berikut ini: Laporan Posisi Keuangan; Laporan Aktivitas; Laporan Perubahan dalam
aktiva Neto/Ekuitas; Laporan arus kas; Cacatan atas laporan keuangan. Selain mengacu pada
PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada ketentuan yang
terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu seperti UU No.31
Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, indra. 2007. Akuntansi LSM dan Partai Politik. Jakarta: Erlangga