Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepas
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit, atau organ internal lapisan
traktus intestinal. Seangkan kelenjar endokrin seperti hepar, pankreas, kelenjar adrenal,
hipofise, tiroid, paratiroid serta timus.
Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri dan kanan yang dipisahkan oleh
isthmus. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapatkan suplai darah yang lebih besar
dibandingkan dengan lobus kiri.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu tri-iodotironin (T3), tiroksin
(T4), dan sedikit tirokalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan
tirokalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukanhormon-hormon ini
adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Baik T3 dan T4 kedua-duanya
meningkatkan metabolisme karena meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi
panas.kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan
cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat
dibandingkan dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat diubah menjadi
T3 setelah dilepaskan oleh folikel kelenjar.
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan
fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-
kanak (Adrian, 2011). Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid
dalam tubuh (Qeeya, 2010).
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid. Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan
fisik maupun mentalnya. Kretinisme dapat diderita sejak lahir atau pada awal masa kanak-
kanak (Adrian, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana
konsep kretinisme dan bagaimana pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada pasien
yang menderita kretinisme ?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui dan memahami konsep
penyakit kretinisme, serta dapat membuat asuhan keperawatan pada penderita kretinisme.

1.4 Manfaat

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah blok sistem endokrin tentang
“kretinisme”. Selain itu dari kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk menambahkan pengetahuan tentang kretinisme khususnya
pada mahasiswa keperawatan baik dalam ruang lingkup mahasiswa Universitas Jambi
maupun akademika lainnya.

Вам также может понравиться