Вы находитесь на странице: 1из 44

METODE

PEMBERIAN
ASKEP
Profile :
 Khaidir Ansyari
 SPK Kesdam VI / TPR
 Akper Depkes Magelang
 FKM UNISKA Banjarmasin
 Pasca Sarjana AP / PKN FE Unlam
 PSBH Unhas Makasar & DF USA
 Perawat Pelaksana RSJP
 Karu Perawatan Jiwa RSAS
 Karu ICU RSAS
 Karu Perawatan VIP RSAS
 Anggota Satuan Pengawas Intern RS
 Team Perencanaan RS
 DLB beberapa PT
 Widyaiswara Bapelkes Prov. Kal Sel
Contact : kansyari@yahoo.com
Hp. 0813 51 424859
3 October 2016 kansyari@yahoo.com
METODE KASUS
• Merupakan sistem pemberian dimana seorang
perawat profesional memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada sejumlah
pasien sewaktu dia bertugas
• Digunakan pada unit perawatan yang
memerlukan keahlian keperawatan pada
tingkat ahli, seperti pada unit perawatan kritis
atau ruang pemulihan setelah di anestesi
KEUNTUNGAN MK
1. Pasien mendapat asuhan keperawatan
secara holistik dan terus menerus oleh
ahlinya
2. Komunikasi antara perawat – pasien dan
dokter dengan anggota staf lainnya
berlangsung terus menerus
3. Perawat mendapat kepuasan karena dapat
melakukan semua yang menjadi
wewenangnya
KERUGIAN MK
1. Perawat profesional banyak menghabiskan
waktu untuk melaksanakan tugas yang dapat
dilakukan orang yang tidak trampil
2. Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak
dapat terlaksana karena kurangnya waktu
3. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak
akurat karena kurangnya komunikasi
4. Asuhan keperawatan tidak terkoordinasi dari
shift ke shift atau hari kehari karena perubahan
dalam penugasan
5. Tidak ada seorangpun perawat yg bertanggung
jawab mengkoordinasikan asuhan selama 24
jam
PEMBAGIAN TUGAS
TUGAS KEPALA PERAWAT
1. Membuat penugasan utk setiap tenaga prwt
2. Menerima laporan

TUGAS PERAWAT KLINIK


1. Memberikan askep pada pasien yg menjadi
tanggung jawabnya pada shift tertentu
2. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
lain dalam memberi askep pada pasien
METODE TIM
• Seorang perawat profesional yang berijazah,
berpengalaman serta memiliki pengetahuan
dibidangnya memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan askep thd
sekelompok pasien.
• Dalam memberikan asuhan kepada
sekelompok klien dilakukan melalui upaya
kooporatif dan kolaboratif (Douglas, 1992)
KONSEP METODE TIM
1. Ketua tim diberikan pada perawat
profesional dan harus mampu menggunakan
berbagai tehnik kepemimpinan, manajemen
dan komunikasi efektif
2. Ketua tim harus dapat membuat keputusan
tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan
evaluasi asuhan keperawatan
3. Peran kepala perawat diruang perawatan
penting dalam metoda tim
• Komunikasi yang efektif penting untuk
menjamin kontinuitas rencana perawatan
• Komunikasi yang terbuka dapat dilakukan
melalui berbagai cara terutama melalui
rencana perawatan tertulis yang merupakan
pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi dan
evaluasi
• Anggota tim harus menerima dan menghargai
kepemimpinan ketua tim.
• Ketua tim membantu anggotanya untuk
memahami dan melakukan tugas sesuai
dengan kemampuan mereka
TUGAS KARU
1. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari
staf.
2. Membantu staf menetapkan sasaran dari unit atau
ruangan
3. Memberikan kesempatan dan bantuan kepada ketua
tim untuk pengembangan kepemimpinan /
manajemen
4. Menjadi narasumber atau konsultan bagi tim
5. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan
melalui riset keperawatan
6. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka
TUGAS KA TIM
1. Mengkaji setiap klien dan mempertimbangkan
intervensi rencana asuhan keperawatan. yang
tepat
2. Mengkoordinasikan rencana keperawatan
dengan tindakan medis
3. Membagi tugas yg hrs dilaksanakan oleh tiap
anggota kelompok dan memberikan bimb
melalui konferensi
4. Mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan
dan hasil yang dicapai serta
mendokumentasikannya
TUGAS ANGGOTA TIM
1. Merawat setiap pasien di unit perawatan.
2. Melaksanakan instruksi keperawatan yang
tertera dalam rencana keperawatan secara
teliti termasuk program pengobatan
3. Melaporkan secara tepat dan akurat
tentang asuhan yang dilakukan serta respon
pasien
KEUNTUNGAN METODE TIM
1. Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim.
2. Tim mendukung pengembangan dan produktifitas
kelompok.
3. Pengambilan keputusan organisasi mendekati ”groos
root”
4. Komunikasi diantara anggota tim baik karena sering
diskusi mengenaiasuhan keperawatan pasien
5. Perasaan turut berkontribusi dalam tim terpeliharaan
baik.
6. Meningkatnya kepuasan pasien.
7. Biaya efektif.
KERUGIAN
1. Diperlukan pengalaman dan ketrampilan ketua
tim.
2. Diperlukan staf yang adekwat.
3. Diperlukan campuran ketrampilan yang tepat.
4. Dapat mengarah pd fragmentasI pelayanan bila
konsep tim tidak diimplementasikan secara total
5. Sering mendapat kesulitan dalam menetapkan
waktu untuk konferensi dan membuat rencana
keperawatan
KEPERAWATAN TIM

ANGGOTA
KA TIM
ANGGOTA
KARU
KA TIM
ANGGOTA
METODE PRIMER
• Merupakan suatu metoda pemberian asuhan
keperawatan, dimana seorang perawat register
bertanggung jawab dan bertanggung gugat
untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien dalam 24 jam
• Terdapat hubungan yang dekat dan
berkesinambungan antara klien dan seorang
perawat tertentu yang bertanggung jawab sejak
masuk unit perawatan sampai keluar dari unit
perawatan
• Setiap PP biasanya merawat 4-6 klien dan
bertanggung jawab selama 24jam selama klien
tersebut dirawat
CIRI METODE PRIMER
• AKUNTABILITAS
• OTONOMI
• OTORITAS
• ADVOKASI
• KETEGASAN
• 5 K ( KONTINUITAS, KOMUNIKASI,
KOLABURASI, KOORDINASI, KOMITMEN )
TUGAS KARU
1. Identifikasi siapa perawat yang ingin mejadi perawat
primari.
2. Memberi dukungan dan pendidikan.
3. Menjamin semua staf perawat dan pemberi asuhan
lain memahami peran perawat primeri dan asosiet
4. Menjadi model peran, pembimbing dan konsultan.
5. Menjamin dan mempertahankan mutu asuhan.
6. Mengelola aspek fiscal/keuangan.
7. Memberikan otonomi pada perawat primer untuk
menjalankan pendelegasian dan pengambilan
keputusan yang tepat
TUGAS PP
1. Memenuhi kebutuhan pasien secara total selama dirawat di
rumah sakit.
2. Melakukan pengkajian sec komprehensif dan merencanakan
asuhan keperawatan
3. Mengadakan komunikasi dan koordinasi dlm merencanakan
askep dan membuat rencana pulang pasien
4. Memberikan asuhan keperawatan pasien sesuai rencana dan
mengkoordinasikan dengan tim anggota kesehatan lain
: dokter, dietisien, perawat lain, menginformasikan
keadaan pasien kepada kepala ruangan, dokter, dan staf
keperawatan
5. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat, membuat jadual perjanjian
klinik, mengadakan kunjungan rumah dan lain-lain
TUGAS PA
1. Melaksanakan tugas dan tanggungjawab
perawat primer bila perawat primer tdk ada.
KEUNTUNGAN
1. Memungkinkan Perawat Primer utk
pengembangan diri melalui implementasi ilmu
pengetahuan
2. Model praktek didasarkan pada pengetahuan.
3. Fokus pada kebutuhan pasien.
4. Meningkatnya otonomi perawat.
5. Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan
secara komprehensif.
6. Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi asuhan
• Meningkatnya kesempatan untuk pengembangan
hubungan antara perawat- pasien/keluarga
• Peningkatan mutu asuhan, karena :
– Hanya ada 1(satu) perawat yang bertanggungjawab
dalam perencanaan dan koordinasi asuhan
keperawatan
– Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
– Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif o
PP bertanggungjawab selama 24 jam
– Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
– Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik
dapat berjalan paralel.
• Perbaiki retensi perawat.
• Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan
pasien/keluarga
KERUGIAN
1. Diperlukan perawat berpendidikan dan
berpengalaman.
2. Diperlukan kemampuan komunikasi yang baik antara
perawat primer dengan rekan perawat ( Perawat
asosiat)
3. Perawat primer dpt mengambil tgjwb rekan perawat
untuk mengimplementasaikan asuhan keperawatan
yang diberikan
4. Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam
kondisi kritis kemungkinan mempunyai beberapa
perawat primer
5. Biaya tinggi
6. LOS menjadi singkat
METODE MODULER
• Merupakan metoda modifikasi keperawatan
tim - primer, yang dicoba untuk meningkatkan
efektifitas konsep keperawatan tim melalui
penugasan modular.
• Sistem ini dipimpin oleh perawat register
(Ners)
• Anggota memberikan asuhan keperawatan
dibawah pengarahan dari pimpinan
• Idealnya 2 – 3 perawat memberikan asuhan
keperawatan terhadap 8 – 12 pasien
TUGAS KARU
1. Memfasilitasi pelaksanaan pemberian asuhan
keperawatam pasien.
2. Memberikan motivasi pada staf perawat.
3. Melatih perawat untuk bekerjasama
dalam pemberian asuhan
TUGAS KA TIM MODULER
1. Memimpin, mendukung dan
menginstruksikan perawat non profesional
untuk malaksanakan tindakan keperawatan
2. Memberikan asuhan keperawatan pasien
meliputi : Mengkaji, merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil askep
3. Memberi bimbingan dan instruksi kepada
perawat partner kerjanya
TUGAS ANGGOTA TIM
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan yang ditugaskan ketua tim
KEUNTUNGAN
1. Tim mendukung pengembangan dan
produktifitas kelompok.
2. Asuhan keperawatan diberikan secara
komprehensif.
3. Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi
asuhan.
4. Meningkatnya kepuasan pasien.
5. Biaya efektif
KERUGIAN
1. Sedikit perawat register yang digunakan
untuk mengatasi kondisi pasien yang tidak
diharapkan
2. Diperlukan pengalaman dan ketrampilan
ketua tim.
3. Diperlukan campuran ketrampilan yang
tepat.
METODE MANAJEMEN KASUS
• Sistem pemberian asuhan keperawatan yang
berfokus pada pencapaian hasil dalam
kerangka waktu dan sumber yang tepat dan
efektif.
• Metoda ini sering digunakan dalam perangkat
pelayanan kesehatan masyarakat, psikiatri dan
diadopsi dalam asuhan pasien rawat inap,
berfokus pada populasi semua pasien
ELEMEN PENTING
1. Kerjasama dan dukungan dari semua anggota
pelayanan dan anggota kunci dlm organisasi (
Administrator, dokter dan perawat)
2. Kualifikasi perawat manajer kasus.
3. Praktek kerjasama Tim
4. Kualitas sistem manajemen yang diterapkan
5. Menggunakan prinsip perbaikan mutu yang terus
menerus.
6. Menggunakan”Critical pathway” (hasil) atau asuhan
MAPS (Multidisciplinary Action Plans) yaitu
kombinasi”Clinical Path dengan Care Plans)
7. Promosi praktek keperawatan profesional
TUGAS MANAJER
1. Mengelola dan memimpin proses perbaikan
mutu.
2. Memberikan pengarahan kepada para
manajer kasus untuk memastikan bahwa
jumlah kasus yang ditangani tepat dan
ditangani dengan baik
3. Melaksanakan survey kepuasan pasien
sebagai ukuran mutu pelayanan.
4. Membuat batasan area tanggungjawab
• Mengklarifikasi suatu kejadian kepada
manajer lain bila diperlukan
• Merencanakan & memberikan pendidikan dan
pengembangan staf berdasarkan tujuan unit
dan kebutuhan staf.
• Melakukan monitoring terhadap asuhan yang
dilaksanakan oleh tenaga perawat dan non
keperawatan.
• Melakukan koordinasi, komunikasi dan bekerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan
pasien
• Memfasilitasi asuhan keperawatan pasien.
KEUNTUNGAN
1. Meningkatnya mutu asuhan karena:
– Perkembangan kesehatan pasien dimonitoring
terus menerus sehingga selalu ada perbaikan bila
asuhan yang diberikan tidak memberikan
perbaikan.
– Adanya kerjasama yang harmonis antara manajer
kasus dengan tim kesehatan lain.
2. Menurunnya komplikasi
3. Menurunnya biaya
MANAJEMEN KASUS I

Admin
Kep

MK Peny MK
MK OB
Dalam Pediatrik
MANAJEMEN KASUS II

Admin Kep

MK Resti Px MK Resti Px MK Resti Px


CA Pediatrik OB
PARTNERSHIP MODEL
• Model ini kombinasi antara perawat primer
dengan perawat vokasi (LPN/LVN) atau
perawat pembantu (asisten nurse) untuk
bekerja bersama secara konsisten
KEUNTUNGAN
1. Biaya lebih efektif dari keperawatan primer.
2. Perawat primer dapat mendorong
peningkatan dan melatih partnernya
KERUGIAN
1. Kemungkinan perawat primer mengalami
kesulitan dalam mendelegasikan pada
partnernya.
2. Partnership yang konsisten sulit
dipertahankan karena jadwal yang bervariasi.
PASIEN FOKUS DARI PELAYANAN
• Merupakan perkembangan model terbaru dari
pelayanan. Model ini lebih berfokus pada
pasien dan penerapan tergantung pada
fasilitas. Tim yang ” cross-functional” dari
perawat profesional dan asisten bekerja
sebagai ”unit based team”.
KEUNTUNGAN
1. Pasien hanya kontak dengan petugas.
2. Perawat hanya bekerja di unit sehingga bisa
menggunakan lebih banyak waktu untuk
memberikan pelayanan keperawatan
langsung.
3. Tim di supervisi oleh perawat profesional.
4. Perawat profesional bertanggung jawab dan
gugat untuk pelayanan secara luas dan
berfungsi lebih tinggi.
KERUGIAN
1. Perubahan struktur organisasi yang besar.
2. Unit/deparatemen lain harus mengakui
kepemimpinan keperawatan.
3. Kepala ruangan harus mensupervisi berbagai
macam pegawai
Penanggung Jawab Ruangan

Kegiatan Pelayanan : Respiratory service, ECG


admission / discharge phlebotomy, supply
management, dll

PASIEN
3 October 2016 kansyari@yahoo.com

Вам также может понравиться