Вы находитесь на странице: 1из 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SAKIT JIWA DAN KETERATURAN MINUM OBAT

DI POLI JIWA RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI

KLATEN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa


Program Studi Profesi Ners Angkatan XII

DISUSUN OLEH:
NOR ROHMAWATI, S.Kep
24.13.0469
Kelompok II-A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XII


STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Sakit Jiwa dan Keteraturan Minum Obat

RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten

Klaten, November 2013

Mahasiswa

(Nor Rohmawati, S.Kep)

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

( Suib,S.Kep.,Ns.) (Suwarno,S.Kep.,Ns.M.Kes)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SAKIT JIWA DAN KETERATURAN MINUM OBAT

RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

Topik : Sakit Jiwa dan Keteraturan Minum Obat


Sasaran : Klien dengan gangguan jiwa dan keluarga klien
Hari / tanggal : Kamis,13 November 2013
Waktu : 15 Menit
Tempat : Poli Jiwa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten
Penyaji : Nor Rohmawati

I. Latar belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien
dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keteraturan pasien dalam minum obat setelah pasien pulang dari rumah sakit sangatlah
berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pasien. Maka dari itu keluarga sebagai orang terdekat
dengan klien merupakan sistem pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung
pada saat klien berada dirumah terutama dalam masa pengobatan rawat jalan. Oleh karena itu
keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit pada
klien jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan
guna memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga maupun pasien.

II. Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang sakit Jiwa dan keteraturan minum obat
selama 1x15 menit, diharapkan keluarga klien mampu memahami dan berperan serta
dalam keteraturan minum obat klien dengan gangguan jiwa.

B. Tujuan intruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1x15 menit diharapkan klien dan
keluarga klien akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian sakit jiwa
2. Menyebutkan ciri sakit jiwa
3. Menjelaskan fungsi minum obat bagi penderita gangguan jiwa
4. Menjelaskan faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa
5. Menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian sehat jiwa
b. Ciri sehat jiwa
c. Pengertian sakit jiwa
d. Ciri sakit jiwa
e. Fungsi minum obat bagi penderita gangguan jiwa
f. Alasan penderita ganguan jiwa sering tidak teratur minum obat
g. Faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa
h. Yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat

IV. Media
 Leaflet

V. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab

VI. Strategi penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan klien Media


1. Pembukaan 2 menit  Memberikan salam  Membalas salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  memperhatikan
pembelajaran
2. Penyampaian 10 menit  Menjelaskan materi  Memperhatikan Leaflet
materi dan mendengarkan
penjelasan yang
telah diberikan
 Bertanya
 Memperhatikan
3. Penutup 3 menit  Menyimpulkan materi  Memperhatikan
 Memberikan evaluasi  Menjawab
kepada Klien pertanyaan
 Memberikan  Memperhatikan
reinforcement positif dan mengucapkan
pada Klien terimakasih
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam

VII. Teknik Evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Klien dan keluarga klien hadir ditempat penyuluhan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poli Jiwa RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Klaten
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien dan keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan
c. Klien dan keluarga klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Klien dan keluarga klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Jelaskan pengertian sakit jiwa?
b. Sebutkan ciri sakit jiwa?
c. Jelaskan fungsi minum obat bagi penderita gangguan jiwa?
d. Jelaskan faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa?
e. Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat?

VIII. REFERENSI
1. Kurniadi, Rizki.2012.Asuhan Keperawatan Aplikasi Nanda
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/ diakses pada tanggal 24 Juni 2013
2. http://www.scribd.com/doc/139034281 diakses pada tanggal 24 Juni 2013
MATERI
SAKIT JIWA DAN KETERATURAN MINUM OBAT

A. Pengertian sehat jiwa

Sehat jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan
emosional yang optimal dari seseorang dan selaras dengan orang lain.

B. Ciri sehat jiwa

 Emosi tenang, cukup bahagia, dapat bergaul, bebas dari khawatir, benci, dan cemas.
 Dapat memelihara keseimbangan jiwa secara mantap (tabah, memiliki tanggungjawab,
mampu mengambil keputusan).
 Memiliki masa kanak-kanak yang bahagia.

C. Pengertian sakit jiwa

Sakit jiwa adalah terjadinya perubahan dalam pikiran, performa, perasaan, dan
perilaku umumnya berlebihan, berkurang, atau abnormal.

D. Ciri sakit jiwa

 Gangguan fungsi tubuh


 Sukar tidur.
 Tidak nafsu makan dan makannya hanya sedikit.
 Buang air kecil lebih sering, mengompol, sulit buang air besar (tinja keras).

 Gangguan fungsi mental


 Perilaku aneh membuat keluarga, orang lain malu dan bingung, membahayakan diri
dan oranglain, aktif sekali, gelisah, mengancam tanpa tujuan, hilang minat terhadap
kegiatan sehari-hari dan lingkungan, duduk atau berbaring berjam-jam atau menolak
untuk bergerak.
 Banyak bicara atau diam, pembicaraan sulit dimengerti dan tidak berhubungan.
 Menunjukkan sedih atau gembira berlebihan.
 Mungkin mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak dapat dirasakan oleh orang
lain.
 Melupakan hal-hal yang penting.
 Tidak mampu mengambil keptusan.
 Perubahan tingkat kesadaran.
 Perubahan pribadi dan sosial
 Mengabaikan kebutuhan tubuh dan kebersihan diri (tidak mau mencuci, menyisir
rambut, menolak mandi atau berganti pakaian).

E. Fungsi minum obat bagi penderita gangguan jiwa

 Penderita umumnya merasa tidak memiliki masalah atau sakit.


 Untuk memacu atau menghambat fungsi mental yang terganggu.
 Memperbaiki kondisi penderita.

F. Alasan penderita ganguan jiwa sering tidak teratur minum obat

 Tidak menyadari kalau sakit.


 Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang lama.
 Adanya efek samping dari pengobatan.
 Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat.
 Lupa minum obat.
 Mengakhiri persediaan obat.
 Tidak mendapat dukungan dari keluarga.
 Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena melakukan
pengobatan tradisional atau alternatif).

G. Faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa

 Ketidakteraturan minum obat


 Dari penderita
 Keinginan untuk sembuh.
 Masalah yang dihadapi (sifat masalah, asal, waktu, dan jumlah).
 Tipe kepribadian penderita (tertutup atau terbuka).
 Kepatuhan pengobatan.

 Keluarga dan lingkungan


 Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (pengucilan, diejek, tidak diterima).
 Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan.
 Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan penderita,
kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita.

 Kurang pengetahuan keluarga tentang pola perilaku penderita dan penanganannya,


pengawasan minum obat.
H. Hal-hal yang harus dilakukan jika penderita menolak minum obat

 Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat).


 Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita, serta akibat jika lupa/menolak minum obat.
 Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat, seperti bentuk sirup atau puyer.
 Modifikasi pemberian obat, bersama-sama saat makan buah atau dicampur dengan
makanan.
 Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri untuk minum
obat.
 Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat (memastikan obat
benar-benar diminum).

Вам также может понравиться