Вы находитесь на странице: 1из 13

PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Disusun Oleh :

1. Khontri Aminatun (K8116037)


2. Monita Dwi Oktaviani (K8116042)
3. Nimas Kurniawati (K8116044)
4. Samuel Pradipta W (K8116057)
5. Richna Nisrina (K8116067)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Aspek Kemampuan Membaca Anak Usia Dini” dengan baik.
Makalah ini penlis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu. Pada
kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin mennyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Ruli Hafidah, S. Pd, M. Hum, selaku Dosen Mata Kuliah Pengembangan Bahasa
Anak Usia Dini yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis.
2. Orang tua penulis atas segala dukungan dan doanya selama ini.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca makalah ini.

Semoga makalah yang berjudul “Aspek Kemampuan Membaca Anak Usia Dini” ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua dan bagi penulis khususnya.

Surakarta, 23 September 2017

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A.Latar Belakang ................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. FAKTA MEMBACA PADA ANAK USIA DINI .................................... Error! Bookmark not defined.
B. DEFINISI MEMBACA ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
C. TAHAP PERKEMBANGAN MEMBACA ........................................... Error! Bookmark not defined.
D. STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ....... Error! Bookmark not
defined.
E. KEGIATAN UNTUK MENDUKUNG MEMBACA PADA ANAK USIA DINI ........ Error! Bookmark not
defined.
F. PERAN ORANGTUA DAN LINGKUNGAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ...................................................................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 12
B. Saran ......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan membaca akan membantu anak Anda belajar lebih banyak
tentang dunia, memahami petunjuk pada tulisan dan gambar, sehingga anak akan
senang membaca dan membantu mereka mengumpulkan banyak informasi.
Belajar membaca sangat berbeda dari belajar untuk berbicara, dan hal itu tidak
terjadi sekaligus. Perlu proses waktu yang berkelanjutan sesuai usia anak untuk
belajar membaca.
Waktu terbaik untuk anak Anda untuk mulai belajar membaca adalah pada
usia yang sangat muda. Bahkan sebelum anak memasuki pra-sekolah. Setelah anak
mampu berbicara, ia dapat mulai mengembangkan kemampuan membaca dasar.
Anak yang sangat muda memiliki rasa ingin tahu alami untuk belajar tentang
segala sesuatu, dan mereka secara alami tertarik dengan cetak surat yang mereka lihat,
dan sangat ingin belajar mengetahui isi dari tulisan yang ada.
Anda mungkin akan melihat bahwa anak-anak Anda suka melihat-lihat buku
dan menikmati setiap tulisan dan gambar yang ada di buku. Mereka bahkan akan
berpura-pura berperilaku seperti pembaca dengan memegang buku dan berpura-pura
membacanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fakta tentang membaca awal dan mandiri anak usia dini?
2. Apa definisi membaca awal dan mandiri anak usia dini?
3. Bagaimana tahap perkembangan membaca awal dan mandiri anak usia dini?
4. Bagaimana strategi guru untuk mengembangkan kemampuan membaca awal dan
mandiri anak usia dini?
5. Apa kegiatan kelas untuk mendukung kegiatan membaca awal dan mandiri anak
usia dini?
6. Bagaimana kerjasama keluarga dan pendidik untuk mengembangkan kegiatan
membaca awal dan mandiri anak usia dini?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui fakta tentang membaca awal dan mandiri anak usia dini.
2. Untuk mengetahui definisi membaca awal dan mandiri anak usia dini.
3. Untuk mengetahui tahap perkembangan membaca awal dan mandiri anak usia
dini.
4. Untuk mengetahui strategi guru untuk mengembangkan kemampuan membaca
awal dan mandiri anak usia dini.
5. Untuk mengetahui kegiatan kelas untuk mendukung kegiatan membaca awal dan
mandiri anak usia dini.
6. Untuk mengetahui kerjasama keluarga dan pendidik untuk mengembangkan
kegiatan membaca awal dan mandiri anak usia dini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTA MEMBACA PADA ANAK USIA DINI


Pada dasarnya, orang tua memiliki peran penting mengajarkan anak dalam
membaca pertama kali. Orang tua dapat mengajarkan anak membaca, dengan
memberi contoh membaca kepada anak agar anak tertarik sehingga anak dapat meniru
kebiasaan membaca sejak dini. Dengan adanya stimulus berupa pembiasaan membaca
sejak dini, maka anak akan menemukan minat baca sejak dini. Karena sejak usia dini
anak lebih mudah menerima segala informasi yang diberikan. Hal ini dibuktikan oleh
penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasaan orang dewasa
terjadi ketika anak berusia 4 tahun, peningkatan 30% berikutnya terjadi ketika anak
berusia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, orang tua dapat memberi stimulus untuk
meningkatkan kemampuan minat membaca anak dengan cara orang tua dapat
membacakan buku cerita kepada anak, bahkan orang tua juga dapat menggunakan
media pembelajaran sebagai alternatif untuk menumbuhkembangkan minat baca anak.
Media yang dapat digunakan oleh orang tua dalam menumbuhkan minta baca anak
adalah media puzzle huruf ataupun bigbook.
B. DEFINISI MEMBACA
Menurut Steinberg (Ahmad Susanto, 2011: 83) membaca permulaan adalah
membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah. Program ini
merupakan perharian pada perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi
anak-anak dan bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan yang
menarik sebagai perantaran pembelajaran.
Anderson (Nurbiana Dhieni, dkk 2008:5.5) mengungkapkan bahwa membaca
permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitik beratkan
pada pengenalan hurur dan kata, menghubungkannya dengan bunyi.
Membaca permulaan adalah membaca yang dilaksanakan di TK yang
dilakukan secara terprogram kepada anak prasekolah, dimulai dengan mengenalkan
huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan yang menitik beratkan pada aspek
ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan
kejelasan suara.

6
C. TAHAP PERKEMBANGAN MEMBACA
Kemampuan membaca pada anak berlangsung pada beberapa tahap:
1. Menurut Cachrane Efal (Nurbiana Dhieni (2008: 5.12) perkembangan
kemampuan dasar membaca anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap, yakni
: (a) tahap fantasi, (b) tahap pembentukan konsep diri, (c) tahap membaca gemar, (d)
pengenalan bacaan, (e) tahap membaca lancar.
2. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2009: 8-9) berdasarkan penelitian yang
dilakukan dibarat, perkembangan membaca anak-anak dapat dikatagorikan ke dalam
lima tahap, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Magic
Pada tahap ini belajar tentang guna buku, mulai berpikir bahwa buku
adalah sesuatu yang penting. Anak melihatlihat buku, membawa-bawa
buku, dan sering memiliki buku favorit.
b. Tahap Konsep Diri
Anak melihat diri sendiri sebagai pembaca, mulai terlihat dalam
kegiatan “pura-pura membaca”, mengambil makna dari gambar,
membahasakan buku walaupun tidak cocok dengan teks yang ada di
dalamnya.
c. Tahap Membaca Antara
Anak-anak memiliki kesadaran terhadap bahan cetak (print). Mereka
mungkin memilih kata yang sudah dikenal, mencatat kata-kata yang
berkaitan dengan dirinya, dapat membaca ulang cerita yang telah ditulis,
dapat membaca puisi. Anak-anak mungkin mempercayai setiap silabel
sebagai kata dan dapat menjadi frustasi ketika mencoba mencocokkan
bunyi dan tulisan. Pada tahap ini, anak mulai mengenali alfabet.
d. Tahap Lepas Landas
Pada tahap ini anak-anak mulai menggunakan tiga sistem tanda/ciri
yakni grafofonik, semantik, dan sintaksis. Mereka mulai bergairah
membaca, mulai mengenal huruf dari konteks, memperhatikan lingkungan
huruf cetak dan membaca apa pun di sekitarnya, seperti tulisan pada
kemasan, tanda-tanda. Resiko bahasa dari tiap tahap ini adalah jika anak
diberikan terlalu banyak perhatian pada setiap huruf.

7
e. Tahap Independen
Anak dapat membaca buku yang tidak dikenal secara mandiri,
mengkonstruksikan makna dari huruf dan dari pengalaman sebelumnya
dan isyarat penulis. Anak-anak dapat membuat perkiraan tentang materi
bacaan. Materi berhubungan langsung dengan pengalaman yang paling
mudah untuk dibaca, tetapi anak-anak dapat memahami struktur dan genre
yang dikenal, serta materi ekpositoris yang umum.
3. Menurut Steinberg (Ahmad Susanto 2011:90) bahwa, kemampuan membaca
anak usia dini dibagi menjadi empat tahap perkembangan, yaitu sebagai
berikut:
a. Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan
Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku dan menyadari
bahwa buku ini penting, melihat-lihat buku dan membalik-balik buku
kadang-kadang anak membawa buku kemana-mana tempat
kesenangannya.
b. Tahap membaca gambar
Anak usia TK sudah bisa memandang dirinya sebagai pembaca, dan
mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca
buku, memberi makna gambar, membaca buku dengan menggunakan
bahasa buku walaupun tidak cocok dengan tulisannya. Anak TK sudah
menyadari bahwa buku sebuah buku memiliki karakteristik khusus, seperti
judul, halaman, huruf, kata dan kalimat serta tanda baca walaupun anak
belum faham semuanya.
c. Tahap pengenalan bacaan
Pada tahap ini anak TK telah dapat menggunakan tiga sistem bahasa,
seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata), dan sintaksis (aturan
kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada
bahan bacaan mulai mengingat kembali bentuk huruf dan konteksnya.
Anak mulai mengenal tanda-tanda yang ada pada benda-benda di
lingkungannya.
d. Tahap membaca lancar
Pada tahap ini, anak sudah dapat membaca secara lancar berbagai jenis
buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.

8
D. STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
Strategi guru dalam mengembangkan kemampuan membaca anak yaitu
diawali dengan guru membuat RKH yang mengarah pada PERMEN 058 tahun 2009
dan menyiapkan bahan, media serta alat peraga. Hal ini sesuai dengan Masitoh, dkk
(2005:4.4) menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru
bertujuan pembelajaran dapat tercapai.
Guru dapat mengenalkan huruf kepada anak-anak yang lebih dominan
menggunakan media papan tulis kemudian anak dilanjutkan dengan menulis kata
dibuku tugas dan mewarnai gambar sesuai tema. Selain itu, guru dapat melaksanakan
kegiatan membaca permulaan anak menggunakan media bermain. Hal ini bertujuan
agar menambah pengalaman dan pengetahuan anak tentang pengenalan huruf-huruf
yang ada pada permainan.
Dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak guru juga
harus mengevaluasi pembelajaran dengan melakukan tanya jawab pada anak setelah
pembelajaran selesai.
E. KEGIATAN UNTUK MENDUKUNG MEMBACA PADA ANAK USIA DINI
1. Bermain menggunakan media puzzle huruf
Media puzzle huruf menjadi media yang dapat mendukung membaca anak
usia dini. Dengan bermain menggunakan media puzzle huruf diharapkan dapat
menarik minat anak sehingga anak lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan
untuk mengasah keterampilan berbahasanya (Madyawati. 2016).
Manfaat bermain dengan puzzle huruf menurut Kaiser yaitu :
a. Menciptakan lingkungan yang membuat anak lebih asyik bermain
b. Mengupayakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan, bebas dari
tekanan dan ancaman, namun tetap memberikan tantangan
c. Menyampaikan materi belajar keaksaraan dengan melibatkan pengalaman
konkret melalui pemecahan masalah
d. Dapat melakukan kegiatan bermain sambil mengasah keterampilan sosial
e. Bermain bahasa sambil mengembangkan kreativitas
2. Media big book
Big book adalah buku bergambar yang memiliki karakter khusus, yaitu adanya
pembesaran baik teks maupun gambarnya. Hal ini bertujuan agar dapat dilakukan
kegiatan membaca bersama (shared reading) antara guru dan murid atau orang tua
dan anak. Buku ini mempunyai karakteristik khusus yang penuh warna-warni,

9
gambar yang menarik, mempunyai kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai plot
yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang berima untuk dapat dinyanyikan
Keutamaan big book ialah disukai anak termasuk anak yang mengalami
keterlambatan dalam membaca. Dengan meggunakan media big book bersama-
sama akan timbul keberanian dan keyakinan dalam diri anak bahwa anak-anak
‘sudah dapat’ membaca. Idealnya big book berukuran sekurang-kurangnya A3 atau
A2. Dengan menggunakan media big book orang tua/pendidik dapat menjadi
contoh bagi anak bagaimana cara membaca sebuah simbol huruf, kata, maupun
kalimat dengan benar. Anak belajar bagaimana melafalkan kata dengan benar dan
memahami adanya intonasi serta ekspresi tertentu.
F. PERAN ORANGTUA DAN LINGKUNGAN
1. Modelling
Menurut Stephen R. Covey, orangtua merupakan model atau panutan anak-
anaknya. Orangtua memengaruhi secara kuat sekali dalam hal keteladanan bagi sang
anak. Baik hal positif ataupun negatif, orang tualah yang pertama dan terdepan yang
dijadikan teladan oleh anak. Orang tua menjadi pola pembentukan "Way of Life" atau
gaya hidup anak. Cara berpikir dan perbuatan anak dibentuk oleh cara berpikir dan
berbuat orang tuanya. Dengan cara seperti inilah orangtua mewarisi perbuatan dan
pola pikir buat anaknya. Keluarga sebagai lingkungan pertama berinteraksinya
seorang anak sangat berperan dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan
bahasa anak. Orang tua mempunyai peranan yang lebih besar dalam meningkatkan
kemampuan bahasa anak, karena orang tua mempunyai kedekatan emosional terhadap
anak.
2. Mentoring
Artinya kemampuan untuk menjalin atau membangun hubungan, menanamkan
kasih sayang kepada orang lain, atau pemberian perlindungan kepada orang lain
secara mendalam, jujur dan tanpa syarat. Dalam pengembangan kemampuan bahasa
anak tentunya anggota keluarga mendukung apa yang berhubungan dengan
pengembangan kemampuan bahasa. Keluarga merupakan tempat pertama untuk
mendapatkan pendidikan dari orang tua. Sebagai mentor orang tua dituntut adanya
hubungan yang terjalin antara anak dan orang tua, dalam hal ini didalam menjalin
hubungan anak dan orang tua, intensitas dalam komunikasi antar anggota keluarga
menjadi bagian dari keterjalinan hubungan baik anak dan orang tua, selain itu kualitas
komunikasi juga menjadi hal yang penting dalam proses meningkatkan kemampuan

10
bahasa anak. Intensitas waktu berkumpul dan komunikasi keluarga menjadi prioritas
utama.
3. Organizing
Keluarga dan masyarakat merupakan analogi dari perusahaan kecil yang
memerlukan kerjasama tim, dalam menyelesaikan permasalahan, tugas, atau
memenuhi kebutuhan keluarga. Kerjasama antar anggota dalam menumbuhkan
kemampuan berkomunikasi anak merupakan hal yang paling utama dalam keluarga.
Keluarga memilki peranan mendasar dalam menanamkan kebiasaan. Peran orang tua
sangat menentukan bagi anak untuk lebih baik kedepannya dan kebiasan penggunaan
bahasa yang dilakukan oleh orang tuanya akan ditiru oleh anaknya. Menumbuhkan
minat baca anak dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, untuk itu yang paling
tepat dan terbaik dilakukan di lingkungan keluarga dan adanya kerjasama antar
anggota keluarga agar menimbulkan kebiasaan membaca. Selanjutnya dari kegiatan
kerjasama antar anggota keluarga dalam menumbuhkan minat baca mendapatkan
respon baik dari seluruh anggota keluarga atau tidak. Dengan respon yang baik
tentunya akan menghasilkan yang baik natinya dalam kegiatan menumbuhkan minat
baca anak. Sebagai anggota keluarga dalam mengembangkan kemampuan bahasa
anak di lingkungan keluarga, support dan motivasi dibutuhkan untuk membiasakan
berkomunikasi satu sama lain.
4. Teaching
Orangtua sebagai guru di lingkungan keluarga. Orangtua mengajarkan kepada
anak-anaknya tentang hukum-hukum atau prinsip dasar kehidupan. Di sinilah
orangtua diuji kompetensinya untuk menciptakan kemampuan sadar pada diri anak,
yaitu anak sangat menyadari apa yang dikerjakannya dan memahami alasan mengapa
mengerjakan hal itu. Di sinilah anak akan merasa enjoy dengan pekerjaannya tanpa
sedikitpun ada rasa terpaksa karena orangtuanya. Pembentukan kebiasaan membaca
hendaklah dimulai sedini mungkin dalam kehidupan yaitu sejak masa kanak-kanak.
Pada masa kanak-kanak usaha pembentukan minat yang baik dapat dimulai sejak
umur dua tahun, yaitu sesudah anak mulai dapat mempergunakan lisan (memahami
yang dikatakan dan berbicara). Setelah anak mulai sekolah, perlu semakin dirangsang
untuk membuka dan membaca buku-buku yang sesuai dengan yang dipelajarinya di
sekolah. Bercerita kepada anak sebelun tidur atau pada waktuwaktu tertentu lainnya,
terutama pada usia 3-5 tahun juga merupakan usaha untuk menumbuhkan minat baca.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang tua memiliki peran penting mengajarkan anak dalam
membaca pertama kali. Orang tua dapat mengajarkan anak membaca,
dengan memberi contoh membaca kepada anak agar anak tertarik sehingga
anak dapat meniru kebiasaan membaca sejak dini. Dengan adanya
stimulus berupa pembiasaan membaca sejak dini, maka anak akan
menemukan minat baca sejak dini.

B. Saran
Bagi orangtua dan calon guru hindari memaksakan anak untuk
membaca saat si kecil lelah dikarenakan banyak kegiatan. Biarkan ia
memiliki inisiatif untuk memulai membaca. Pengajaran membaca harus
didasarkan pada kebutuhan dan mempertimbangkan kemampuan anak
agar pembelajaran membaca dapat terlaksana dengan apa yang diharapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Madyawati, Lilis. 2016. “Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak”.


Jakarta:Kencana.
Arini Ratna. 2012. "Kemampuan Membaca Permulaan".
http://eprints.uny.ac.id/9801/2/BAB2%20-%2008111241031.pdf.
[21 September 2017]
Dini, AU. "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN CERITA BERGAMBAR PADA ANAK
KELOMPOK A TK PLUS TUNAS BANGSA SOOKO
MOJOKERTO". ejournal.unesa.ac.id/article/1075/19/article.pdf.
[21 September 2017]
Angggaini Nita. "PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA ANAK TK DI KECAMATAN PULUNG 1".
journal.unair.ac.id/download-fullpapers-lnb717fcf812full.pdf. [21
September 2017]
Rahmawati, Desi. 2014. STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK DI TK
GEMILANG PONTIANAK KOTA.
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article
=196206 [22 September 2017]
Anggarani, N. 2016. PERAN ORANG TUA DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK TK DI
KECAMATAN PULUNG. http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-lnb717fcf812full.pdf.

13

Вам также может понравиться