MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Peran :

Narator : siti Sakina nani

Chief Eksekutif Offiser : Gabriel rengkung

Sekertaris :sesca lengkong

Manager 1 : saskya clarisa

Manager 2 : mentari manoppo

Karyawan : ayudia usoh (kubu kiki)

Regina pinontoan ( kubu kiki)

Jennifer sitaneley (kubu tari)

Synopsis

Posisi director pada perusahaan rengkung sedang kosong. Para manager akan diseleksi
untuk mengisi posisi tersebut.

Dari desas desus yang ada, manajer mentari merupakan kandidat terkuat untuk
menduduki posisi tersebut. Sedangkan manajer saskya sangat berambisi dengan
kedudukan sebagai director.

Siapakah yang akan menduduki posisi tersebut? Mentari ataukah saskya?

Cika : ky, tau gak kayaknya posisi director bakal diisi sama mentari tuh, lu kan tau
kalau pak Gabriel ada rasa sama si mentari.

Saskya : cika, gimana sih bukannya nyemangatin malah bikin down. Pokoknya gw yang
harus jadi directornya. Gw bakal usahain apapun caranya

Cika : tapi kan kalo mo dilihat divisi lu sama divisi mentari, suksesan mentari deh
belum lagi ada unsur pribadi..

Saskya : haah……udahlah,, gw punya rencana dan lu harus bantuin gw

Cika : okedeh yang penting kalo entar udah jadi gw bakal kecipratan rejeki
hehehe...
*at ruang mentari

Jenny : tari siapkannnn jadi director hahahahah

Mntari : ih apa si belum juga terpilih..

Jenny : ya kali, kan lu ehem ehemnya pak Gabriel hihiiihi

Mentari : ya ampun itu gak bener,jangan nyebarin gossip ah

h-2 sebelum seleksi

cika : tok tok… permisi pak, manager saskya ingin bertemu

Gabriel : silahkan,

Jadi, ada keperluan apa? Bukanya seleksi akan dilaksanakan 2 hari lagi?

Saskya : *manaruh dokumen

Gabriel : apa ini?

Saskya : ini bukti bahwa salah satu kandidat melakukan kecurangan selama kegiatan
operasional

Gabriel :*buka dokumen, mengernyit……

Apa kamu yakin dia benar benar melakukan ini?

Saskya : saya yakin dan saya punya saksi tambahan *smirik

Gabriel : panggil mereka

Ayu dan gina : benar pak saya beberapa kali melihat tindakan mencurigakan darinya, bapak
bisa lihat dari bukti bukti yang ada..

Gabriel : baiklah kalian boleh pergi

Aku tidak bisa mempercayaai begitu saja, ini harus di buktikan lagi

Gabriel : *menelfon tut…tut…halo?

Ina :halo, iya pak?

Gabriel : tolong cari tau kalau bukti ini benar atau tidak, akan saya kirimkan lewat
email
Ina : baik pak

h-1 sebelum seleksi

Gabriel : *tekan telpon…….cika panggil manager mentari ke ruangan saya

Cika : baik pak

Mentari : bapak memanggil saya?

Gabriel : tari, apa kamu kurang puas dengan gaji yang kantor berikan?

Kenapa begitu banyak laporan mengnaimu yang kurang enak didengar?

Mentari : mengeryit, maksud bapak apa?

Gabriel : *menyodorkan dokumen

Mentari : *terkejut, saya tidak mungkin melakukan ini pak* sambil bermohon

Gabriel : tari, jika ini benar, mengakulah…

Aku akan coba membuat alasan agar karyawan lain bisa menerimamu kembali.

Mentari : tapi aku benar benar tidak melakukannya..

Gabriel ; baiklah aku percaya, aku akan menyusut ulang bukti bukti yang ada tapi jika
benar, maaf tari, sanksi yang akan kau terima lebih berat mengingat aku
telah memberikan kesempatan untuk mengakuinya

*Kembali ke ruang divisi, jenny menunngu mentari dengan raut khawatir

Jenny : ada apa tari,kok tiba tiba dipanggil?

Mentari : aku gak tau, ada yang memfitnahku..

Jenny : siapaaa???

Mentari : *geleng geleng, ada yang melaporkan bahwa aku melakukan korupsi

Jenny : terkeut*

Gabriel : jadi gimana?

Ina : dokukmen-dokumen itu palsu

Gabriel : apa maksudmu?

Ina : rekaman juga beberapa dokumen itu telah diedit sedemikian rupa hingga
sama persis seperti asli, saya menduga bahwa ini dikerjakan professional
karena memang sangat halus.

Jadi gimana?

Gabriel : gimana apanya?

Ina :besok, apa yang akan kau lakukan dengan para manager terkait masalah ini

Gabriel : saya akan tetap melakukan seleksi seperti yang seharusnya,,, lagi pula
faktanya dia tidak bersalah,, tidak etis kalo saya mengambil keputusan
berdasarkan bukti yang tidak akurat..

Dalam hidup sehari-hari, kita senantiasa dihadapkan pada pertimbangan-

pertimbangan etika dalam mengambil keputusan atau untuk tidak mengambil

keputusan. Ada beberapa hal yang berhubungan dalam pengambilan keputusan yang

etis:

• Pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah

• Sering menyangkut pilihan yang sukar

• Tidak mungkin dielakkan

• Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan sosial