Вы находитесь на странице: 1из 14

TINJAUAN PUSTAKA

I. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Tiroid


Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan diantara
keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap
rumah. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Pada orang dewasa
beratnya kurang lebih 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri
dan kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini
mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus
mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan
parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana
hormon-hormon disintesa. Kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri
tiroidesa superior dan arteri karotis eksternal serta arteri tiroidesa inferior yang
merupakan percabangan dari arteri subklavikula.
Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar
dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergic dan kolinergik.
Saraf adrenergic berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus
vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4, dan sedikit
kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin
dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini
adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang
dikonsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke
dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energy. Proses ini disebut
pompa iodide yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang
kemudian mengalami penguraian menjadi monoiodotironin (MIT) dan DIT yang
akan membentuk Triiodotironin atau T3 dan DIT akan membentuk tetra
iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH,
namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamide, dan metil
kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk
PBI (protein binding iodine). Fungsi hormon-hormon tiroid adalah.
1. Hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
a. Katabolisme protein, lemak, dan karbohidrat dalam semua sel.
b. Mengatur kecepaan metabolisme sel.
c. Mengatur produksi panas.
d. Antagonis terhadap insulin.
e. Mempertahankansekresi hormone pertumbuhan dan pematangan
tulang.
f. Mempertahankan mobilisasi kalsium.
2. Hormone kalsitonin.
a. Mengurangi kalsium dan fosfat serum.
b. Mengurangi absorpsi kalsium dan fosfor oleh GI.

II. Hipertiroidisme
A. Definisi
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi dimana terdapat kelebihan
hormone tiroid, kondisi ini disebabka oleh peningkatan fungsi tiroid dengan
alasan apapun. Kondisi ini dapat menyebabkan tirotoksikosis, sindrom klinis
yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan hormone tiroid yang beredar
di jaringan yang terkena (Greenspan, 2004).
Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormone
tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh (Black, 2009).
Hipertiroidisme adalah keadaan dimana hormone tiroid disekresikan
melebihi kadar normal (Koes Irianto, 2014).
Hipertiroidisme akibat pembentukan tiroksin (T4) atau triiodotironin
(T3) yag berlebihan (David C. Sabiston, 1995).
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa
hipertiroidisme adalah suatu keadaan ketika kadar hormone tiroid (baik T3
ataupun T4) melebihi normal.

B. Epidemiologi Hipertiroid
Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas 2007 mendapatkan 12.8%
perempuan memiliki kadar TSH rendah yang menunjukkan kecurigaan adanya
hipertiroid. Namun menurut Riskesdas 2013, hanya terdapat 0,4% penduduk
Indonesia yang berusia 15 tahun atau lebih yang berdasarkan wawancara
mengakui terdiagnosis hipertiroid. Meskipunsecara presentase kecil, namun
secara kuantitas cukup besar. Jika pada tahun 2013 jumlah penduduk usia
lebih dari sama dengan 15 tahun sebanyak 176.689.336 jiwa, maka terdapat
lebih dari 700.000 orang terdiagnosis hipertiroid, dengan rincian masing-
masing provnsi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
C. Etiologi
Hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dapat disebabkan oleh
beberapa hal berikut:
1. Disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan
TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan HT
dan TRH karena umpan balik negative HT terhadap pelepasan
keduanya (penyebab yang berhubungan dengan kelenjar tiroid).
Hipertiroid akibat malfungsi kelenjar hipofisis memberikan
gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRH akan rendah
karena umpan balik negative dari HT dan TSH. Hipertiroid akibat
malfungsi hipotalamus akan memberikan gambaran HT yag tinggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan (penyebab yang tidak
berhubungan dengan kelenjar tiroid).
2. Penyakit Graves dengan nama lain penyakit Basedow atau penyakit
Parry adalah proses autoimun. Pasien akan menunjukkan kelenjar
tiroid yang membesar merata atau menyeluruh. Ada antibody yang
mengirim pesan “palsu” sehingga menghambat TSH. Akibatnya,
kelenjar tiroid aka melepaskan hormone T3 dan T4 yang jauh
melebihi semestinya.
3. Inflamasi kelenjar tiroid atau tiroiditis. Tiroiditis tidak
menyebabkan peningkatan hormone tiroid, namun menyebabkan
kebocoran penyimpanan hormone tiroid sehingga bocor dan keluar
dari kelenjar yang meradang dan meningkatkan kadar hormone
tiroid dalam darah.

Faktor-faktor yang dapat mencetuskan penyakit hipertiroidisme


antara lain.

1. Hipertiroid lebih banyak terjadi pada wanita, dimana kejadiannya


semakin meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Usia diatas 60 tahun maka semakin beresiko.
3. Genetik.
4. Merokok.
5. Stress.
6. Zat kontras yang mengandung iodium. Hipertiroid terjadi setelah
mengalami pencitraan menggunakan zat kontras yang mengandung
iodium.

D. Manifestasi Klinis
Disebut hipertiroid apabila kelenjar tiroid memproduksi hormon secara
berlebihan. Dalam kasus hipertiroid, hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid melebihi kapasitas metabolisme tubuh kita sehingga semua makanan
yang kita makan langsung tercerna dengan sangat cepat. Akibatnya, makanan
tidak sempat terserap oleh tubuh. Gejala hipertiroid sebagai berikut.
1. Tangan gemetaran.
2. Badan mudah merasa lemas.
3. Perut mual.
4. Lutut sangat berat untuk menopang badan.
5. Keringat berlebihan.
6. Nafsu makan sangat melebihi normal (selalu merasa lapar).
7. Berat badan menurun drastic.
8. Diare yang berkepanjangan.
9. Nilai SPGT dan SGOT tinggi, meskipun tidak setinggi nilai
penderta liver.
10. Nilai FT3, FT4, dan TSH tidak normal.
11. Dalam kasus hipertiroid yang berat, bola mata keluar dari
kelopaknya (seperti ikan mas koki) karena mendapatkan tekana
yang hebat dari pembengkakakn kelenjar tiroid.

E. Patofisiologi
Hipertiroidisme mungkin karena overfungsi keseluruhan kelenjar atau
kondisi yang kurang umum, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau
multiple adenoma kanker tiroid. Juga disebabkan oleh pengobatan miksedema
dengan hormone tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan hipertiroidisme.
Bentuk hipertiroidisme yang paling umum adalah penyakit Graves’ (goiter
difus toksik) yang mempuyai 3 tanda penting: (1) hipertiroid, (2) pembesaran
kelenjar tiroid, dan (3) eksoptalmus (protusi mata abnormal). Penyakit Graves’
merupakan kelainan autoimun yang dimediasi oleh antibodi IgG yang
berikatan dengan reseptor TSH aktif pada permukaan sel-sel tiroid.
Penyebab lain hipertiroidisme dapat mencakup goiter nodular toksik,
adenoma toksik (jinak), karsinoma tiroid, tiroiditis subakut dan kronis, serta
ingesti TH.
Patofisiologi di balik manifestasi penyakit hipertiroid Graves’ dapat
dibagi ke dalam dua kategori: (1) yang sekunder akibat rangsangan berlebih
sistem saraf adrenergic dan (2) yang merupakan akibat tingginya kadar TH
yang bersirkulasi.
Hipertiroidisme ditandai oleh kehilangan pengontrolan normal sekresi
hormon tiroid (TH). Karena kerja dari TH pada tubuh adalah merangsang,
maka terjadi hipermetabolisme, yang meningkatkan aktivitas sistem saraf
simpatis. Jumlah TH yang berlebihan menstimulasi sistem kardiak dan
meningkatka jumlah reseptor beta-adrenergik. Keadaan ini mengarah pada
takikardia dan peningkatan curah jantung, volume sekuncup, kepekaan
adrenergic, dan aliran darah perifer. Metabolisme sangat meningkat, mengarah
pada keseimbangan nitrogen negatif, penipisan lemak, dan hasil akhir
defisiensi nutrisi.
Hipertiroid juga terjadi dalam perubahan sekresi dan metabolisme
hipotalamik, pituitary, dan hormone gonad. Jika hipertiroid terjadi sebelum
pubertas, akan terjadi penundaan perkembangan seksual pada kedua jenis
kelamin, tetapi pada pubertas mengakibatkan penurunan libido baik pada pria
dan wanita. Setelah pubertas wanita akan juga menunjukkan ketidakteraturan
menstruasi dan penurunan fertilitas.

F. WOC
G. Komplikasi
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah
krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan
pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar
tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya
adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan
takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan apabila tidak
diobati dapat menyebabkan kematian penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati
Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada pengobatan
dengan obat antitiroid, krisis tiroid.

H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium.
 Thyroid-stimulating hormone (TSH) yang dihasilkan oleh hipofisis
akan menurun pada hipertiroidisme. Dengan demikian, diagnosis
hipertiroidisme hampir selalu dikaitkan dengan kadar TSH yang
rendah. Jika kadar TSH tidak rendah, maka tes lain harus
dijalankan. Hormon tiroid sendiri (T3, T4) akan meningkat. Bagi
pasien dengan hipertiroidisme, mereka harus memiliki tingkat
hormon tiroid yang tinggi. Terkadang semua hormon tiroid yang
berbeda tidak tinggi dan hanya satu atau dua pengukuran hormon
tiroid yang berbeda dan tinggi. Hal ini tidak terlalu umum,
kebanyakan orang dengan hipertiroid akan memiliki semua
pengukuran hormon tiroid tinggi (kecuali TSH).
 Yodium tiroid scan akan menunjukkan jika penyebabnya adalah
nodul tunggal atau seluruh kelenjar.
 Tes fungsi hati menunjukkan kelainan yang tidak khas:
peningkatan alanine aminotransferase (ALT), aspartate
aminotransferase (AST), alkaline phosphatase, dan serum bilirubin.

2. Pemeriksaan penunjang lain (sesuai indikasi).


 Radiografi toraks: untuk mendeteksi edema paru dan pembesaran
jantung (gagal jantung) dan juga adanya infeksi paru.
 EKG : untuk memonitor aritmia fibrilasi atrial dan takikardi
ventricular.

I. Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan tergantung dari etiologi tirotoksikosis, usia pasien,
riwayat alamiah penyakit, tersedianya modalitas pengobatan, situasi pasien,
resiko pengobatan, dan sebagainya. Pengobatan tirotoksikosis dikelompokkan
dalam:
1. Tirostatiska: kelompok derivat tioimidazol (CBZ, karbimazole 5
mg, MTZ, metimazol atau tiamazol 5, 10, 30 mg), dan darivat
tiourasil (PTU propiltiourasil 50, 100 mg).
2. Tiroidektomi: operasi baru dikerjakan kalau keadaan pasien
eutiroid, klinis maupun biokimiawi.
3. Pemberian glukokortikoid.
4. Yodium radioaktif.

III. Hipotiroidisme
A. Definisi
Hipotiroidisme adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid
sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam
memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon tiroid.
Hipotiroid merupakan kondisi kesehatan yang disebabkan oleh
terganggunya fungsi kelenjar tiroid, yang menyebabkan kadar kelenjar tiroid
rendah dalam tubuh.
Hipotiroidisme, yaitu defisiensi hormon tiroid, sering ditemukan (1%
dari pasien yang dirawat di rumah sakit) dan bisa timbul dengan berbagai
gejala yang tersembunyi dan non-spesifik.

B. Etiologi
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka
kadar Hormon Tiroid (HT) rendah yang disertai oleh peningkatan kadar TSH
dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif. Apabila hipotiroidisme
terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang rendah disebabkan
oleh rendahnya kadar TSH, TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya
umpan balik negatif baik dari TSH maupun HT.
Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan
menyebabkan rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.
Penyakit Hipotiroidisme disebabkan :
1. Penyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya
otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan
penurunan HT Disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan
balik negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun tidak diketahui,
tetapi tampaknya terdapat kecenderungan genetik. Penyebab yang paling
sering ditemukan adalah tiroiditis
2. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme,
baik yodium radioaktif maupun pembedahan yang cenderung
menyebabkan hipotiroidisme.
3. Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam
makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Defisiensi iodiurn
dapat terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan
hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa
dalam. darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan TRH
yang tinggi karena minimnya umpan balik. Kekurangan yodium jangka
panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang
kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).

C. Manifestasi Klinis
Seperti mesin motor yang sudah tua, sering mogok, demikian juga
pasien dengan hipotiroid akan tampak lamban dan lesu. Hal ini disebabkan
karena terjadi perlambatan pada proses metabolisme. Berikut ini adalah
beberapa keluhan tanda dan gejala dari seseorang yang kekurangan hormon
tiroid:
1. Merasa Lelah dan lemah
2. Suara berubah
3. Rasa kedinginan
4. Jantung menjadi lemah
5. Berat badan naik
6. Rambut rontok
7. Gangguan haid
8. Konstipasi
9. Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan
10. Lambat bergerak dan berbicara
D. Patofisiologi
Hipotiroidisme adalah penyakit yang mungkin disebabkan oleh pengobatan
hipertiroid seperti pembedahan pada pasien dengan nodul tiroid, kanker tiroid,
atau morbus basedow, karena apabila dalam pembedahan itu kelenjar tiroid
yang diangkat terlalu banyak maka produksi hormon dalam tubuh tidak lagi
mencukupi

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN TIROID: HIPERTIROIDISME
A. Pengkajian
1. Pengumpulan biodata (umur, jenis kelamin, dan tempat tinggal).
2. Riwayat penyakit dahulu.
 Apakah memiliki riwayat tirotoksikosis?
 Jika ya, obat apa yang digunakan, termasuk iodi radioaktif dan obat-obatan
seperti karbimazol, propiltiourasil, dan bloker beta?
 Adakah riwayat penyakit autoimu lain?
3. Riwayat keluarga.
 Adakah riwayat penyakit tiroid dalam keluarga?
4. Kebiasaan hidup sehari-hari (aktivitas dan mobilisasi, pola makan, penggunaan
obat-obatan tertentu, istirahat dan tidur).
5. Keluhan klien seperti:
 BB menurun meskipun nafsu makan meningkat.
 Diare.
 Tidak tahan terhadap panas.
 Berkeringat banyak.
 Palpitasi dan nyeri dada.
6. Pemeriksaan fisik.
B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan
hipertiroid adalah sebagai berikut.
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi.
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/
pemasukan dengan penurunan berat badan).
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan
kelopak mata/ eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

C. Perencanaan
Perencanaan keperawatan merukan suatu proses penyususnan bebrabagia
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah klien. Adapun proses perencanaan keperawatan pada
klien dengan hipertiroid adalah:
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban
kerja jantung.
 Tujuan:
Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengankebutuhan tubuh.
 Kriteria hasil:
 Nadi perifer dapat teraba normal.
 Vital sign dalam batas normal.
 Pengisian kapiler normal.
 Status mental baik.
 Tidak ada disritmia.
 Intervensi:
 Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri
jika memungkinkan.
 Perhatikan besarnya tekanan nadi.
 Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang
dikeluhkan pasien.
 Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak
normal (seperti krekels).
 Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa
membran kering, nadi lemah, penurunan produksi urine dan
hipotensi.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi.
 Tujuan:
Kelelahan tidak terjadi.
 Kriteria hasil:
Menetapkan secara verbal tentang tingkat energi peka rangsang
dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.
 Intervensi:
 Pantau tanda-tanda vital dan catat nadi baik saat istirahat
maupun saat melakukan aktivitas.
 Catat berkembangnya takipnea, dipsnea, pucat saat sianosis.
 Berikan/ciptakan lingkungan yang terang.
 Sarankan pasien pasien untuk mengurangi aktivitas dan
meningkatkan aktivitas dan meningkatkan istirahat
ditempat tidur sebanyak-banyaknya jika memungkinkan.
 Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti
sentuhan/ massase, bedak sejuk.
 Berikan obat sesuai indikasi: sedative (fenobarbital/
luminal), transquilizer missal klordiazepoxsida (librium).
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/
pemasukan dengan penurunan berat badan).
 Tujuan:
Penurunan nutrisi tidak terjadi.
 Kriteria hasil:
Menunjukan berat badan yang stabil, disertai nilai laboratorium
normal dan terbebas dari tanda-tanda malutrisi.
 Intervensi:
 Auskultasi bising usus.
 Catat dan laporkan adnya anoreksia kelemahan umum/
nyeri abdomen mual muntah.
 Pantau masukan makanan setiap hari. Timbang berat badan
setiap hari serta laporkan adanya penurunan berat badan.
 Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diit
tinggi kalori, tinggi protein, karbohidrat dan vitamin.
 Berikan obat sesuai indikasi : glukosa, vitamin B kompleks.
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan
kelopak mata/ eksoftalmus.
 Tujuan:
Kerusakan integritas jaringa tidak terjadi.
 Kriteria hasil:
Mempertahankan kelembaban membran mukosa terbebas dari
ulkus dan mampu mengidentufikasi tindakan untuk memberikan
perlindungan pada mata.
 Intervensi:
 Observasi edema periorbital, gangguan penutupan kelopak
mata, gangguan penutupan kelopak mata, lapang pandang
penglihatan sempit, air mata yang berlebihan.
 Catatadanya fotophobia, rasa adanya benda di luar mata dan
nyeri pada mata.
 Evalusi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan mata
kabur atau pandangan ganda (diplopia).
 Bagian kepala tempat tidur di tinggikan dan batasi
pemasukan garam jika ada indikasi.
 Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokuler jika
memungkinkan.
 Kolabrasi berikan obat sesuai indikasi: obat tetes mata
metilselulosa, ACTH, prednison, obat anti tiroid, diuretik.
 Siapkan pembedahan sesuai indikasi.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.
 Tujuan:
Ansietas tidak terjadi.
 Kriteria hasil :
 Melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat
diatasi.
 Klien mampu mengidentifikasi cara hidup sehat.
 Intervensi:
 Observasi tingkah laku yang menunjukan tingkat ansietas.
 Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang,
hiperventilasi, insomnia.
 Kurangi stimulasi dari luar : tempatkan pada ruangan yang
tenang.
 Terangkan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap
diberikan sesuai dengan perkembangan terapi obat.
 Berikan obat ansietas (transquilizer, sedatif) dan pantau
efeknya.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
 Tujuan:
Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya.
 Kriteria hasil:
Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
 Intervensi :
 Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa
depanberdasarkan informasi.
 Berikan informasi yang tepat.
 Identifikasi sumber stress.
 Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat.
 Berikan informasi tanda dan gejala dari hipertiroid.

Вам также может понравиться

  • Abal 1
    Abal 1
    Документ3 страницы
    Abal 1
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Zakky Ramdhani Muslim-Fitk
    Zakky Ramdhani Muslim-Fitk
    Документ112 страниц
    Zakky Ramdhani Muslim-Fitk
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Semoha Berg8u A
    Semoha Berg8u A
    Документ13 страниц
    Semoha Berg8u A
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Документ29 страниц
    Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Документ29 страниц
    Teori Keperawatan Ramona T Mercer 2
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Cara Menghitung Kriteria Obyektif
    Cara Menghitung Kriteria Obyektif
    Документ8 страниц
    Cara Menghitung Kriteria Obyektif
    M Rizky W S
    Оценок пока нет
  • Essai Bhsa Inggris
    Essai Bhsa Inggris
    Документ6 страниц
    Essai Bhsa Inggris
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Bab 3 Nursalam
    Bab 3 Nursalam
    Документ18 страниц
    Bab 3 Nursalam
    Galih Satrio
    Оценок пока нет
  • Angket Motivasi
    Angket Motivasi
    Документ3 страницы
    Angket Motivasi
    Muhriz
    100% (3)
  • Transkultural Uin PDF
    Transkultural Uin PDF
    Документ187 страниц
    Transkultural Uin PDF
    Megawati Putri Rajab
    Оценок пока нет
  • Penerapan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Elektronik Terhadap
    Penerapan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Elektronik Terhadap
    Документ8 страниц
    Penerapan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Elektronik Terhadap
    syam sokhibul izar
    Оценок пока нет
  • Fidi
    Fidi
    Документ3 страницы
    Fidi
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ19 страниц
    Bab 2
    rina simbolon
    Оценок пока нет
  • Lembar Konsultasi
    Lembar Konsultasi
    Документ11 страниц
    Lembar Konsultasi
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Sap Nyeri
    Sap Nyeri
    Документ6 страниц
    Sap Nyeri
    Fidya Maabu
    100% (1)
  • Bumil
    Bumil
    Документ11 страниц
    Bumil
    anon_932184802
    Оценок пока нет
  • 3-2metodologi Nursalam EDISI 4-21 NOV
    3-2metodologi Nursalam EDISI 4-21 NOV
    Документ12 страниц
    3-2metodologi Nursalam EDISI 4-21 NOV
    anes
    100% (1)
  • Referensi Buku
    Referensi Buku
    Документ31 страница
    Referensi Buku
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Penyakit Mata
    Penyakit Mata
    Документ15 страниц
    Penyakit Mata
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Kafer Makalah Sik Kelompok 1
    Kafer Makalah Sik Kelompok 1
    Документ2 страницы
    Kafer Makalah Sik Kelompok 1
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Askep Keperawatan
    Askep Keperawatan
    Документ36 страниц
    Askep Keperawatan
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Hak Dan Kewajiban Warga Negara:: (Pasal 28B Ayat 1)
    Hak Dan Kewajiban Warga Negara:: (Pasal 28B Ayat 1)
    Документ2 страницы
    Hak Dan Kewajiban Warga Negara:: (Pasal 28B Ayat 1)
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Hipertensi Pulmonal
    Hipertensi Pulmonal
    Документ3 страницы
    Hipertensi Pulmonal
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Kafer
    Kafer
    Документ2 страницы
    Kafer
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Artikel HIV 2013
    Artikel HIV 2013
    Документ6 страниц
    Artikel HIV 2013
    Rizka Yuliyani
    Оценок пока нет
  • Kafer Makalah p2pl Ibu Juwita
    Kafer Makalah p2pl Ibu Juwita
    Документ2 страницы
    Kafer Makalah p2pl Ibu Juwita
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • SK PKK Baru
    SK PKK Baru
    Документ4 страницы
    SK PKK Baru
    Pendi Mute
    100% (2)
  • Askep Keperawatan
    Askep Keperawatan
    Документ36 страниц
    Askep Keperawatan
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • SK PKK Baru
    SK PKK Baru
    Документ1 страница
    SK PKK Baru
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет
  • Fidi
    Fidi
    Документ3 страницы
    Fidi
    Fidya Maabu
    Оценок пока нет