Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH:
CITRA DEWI HAMAMI
1111013047
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian
luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1176 tahun 2010 tentang Notifikasi Kosmetik).
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh yang memainkan peran penting dalam
melindungi tubuh terhadap kuman dan kehilangan air yang berlebihan, pengaturan
suhu, sensasi, dan sintesis vitamin D. Kulit yang tidak terawat ataupun tidak
terlindung akan rusak, kerusakan kulit yang parah akan menyebabkan terbentuknya
jaringan parut, menyebabkan kulit berubah warna (misal: spot ages), dan
depigmentasi yang bervariasi antar populasi. Oleh karena itu kosmetik adalah salah
satu cara untuk mencegah hal tersebut (Proksch et al, 2008).
Dewasa ini, banyak kosmetik diformulasi untuk melindungi kulit terutama dari
sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber radiasi ultraviolet yang apabila
kulit terpapar berlebihan dapat merusak sel-sel pada kulit. Pemaparan berlebihan
dalam waktu singkat menyebabkan luka bakar karena matahari. Pemaparan jangka
panjang menyebabkan penebalan lapisan kulit paling atas dan peningkatan
pembentukan pigmen oleh sel-sel penghasil pigmen. Pigmen (melanin) merupakan
zat pelindung alami yang menyerap energi dari sinar ultraviolet dan mencegah
masuknya sinar ke jaringan yang lebih dalam.
Sinar ultraviolet, meskipun tidak dapat dilihat oleh mata manusia, merupakan
bagian dari sinar matahari yang sangat berpengaruh pada kulit. Radiasi sinar UV
menurut panjang gelombangnya dibagi tiga jenis, yaitu:
1. Sinar UV-A
UV-A adalah sinar UV yang paling banyak menimbulkan radiasi, dengan
panjang gelombang 100-290 nm. Sinar UV-A meliputi 95% radiasi yang mencapai
permukaan bumi dan 30-50 kali lebih umum dari sinar UV-B walaupun kurang
intens. Radiasi UV-A menembus sampai dermis dan dapat merusak serat-serat yang
berada di dalamnya. Selain itu, UV-A dapat menembus kaca. Intensitas radiasi UV-
A lebih konstan daripada UV-B. Efek yang ditimbulkan adalah pigmentasi kulit,
kerusakan kulit dan kerutan.
2. Sinar UV-B
UV-B memiliki panjang gelombang 290-320 nm. Sinar ini biasanya hanya
merusak lapisan luar kulit (epidermis). Sinar UV-B memiliki intensitas tertinggi saat
sinar matahari terang (antara jam 10:00-14:00). Sebagian sinar UV-B terblokir oleh
lapisan ozon di atmosfer. UV-B tidak menembus kaca.
Dalam jumlah kecil, radiasi UV-B bermanfaat untuk sintesis vitamin D dalam
tubuh, tetapi paparan berlebihan dapat menimbulkan kulit kemerahan atau terbakar
dan efek berbahaya sintesis radikal bebas yang memicu eritema dan katarak. Sinar
ini juga menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu
tumbuhnya kanker kulit.
3. Sinar UV-C
UV-C memiliki panjang gelombang 320-4 nm. UV-C menimbulkan bahaya
terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Namun, mayoritas sinar ini terserap
di lapisan atmosfer (ozon). Dengan meluasnya kerusakan lapisan ozon karena
pelepasan bahan kimia tertentu ke lingkungan, seperti CFC (Freon) dan lainnya,
akan banyak UV-C yang lolos ke bumi dan menimbulkan berbagai dampak yang
merugikan bagi manusia.
Sinar UVB dengan panjang gelombang pendek, disaring oleh lapisan ozon
sehingga mencapai atmosfer bumi dengan kadar yang cukup tinggi dan
menyebabkan pemaparan pada kulit ari dengan gejala terbakar (sunburn) atau
kecoklatan (sutan). Sementara itu, sinar UVA memiliki energi yang lebih rendah,
tetapi mampu menembus lapisan lemak pada kulit. UVA inilah yang bertanggung
jawab terhadap kerusakan kolagen dan jaringan elastin, yakni zat yang membuat
kulit menjadi kuat dan kenyal.
Untuk menghindari tubuh kita terpapar sinar matahari secara langsung, ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan mengaplikasikan
tabir surya pada kulit sebelum beraktifitas di luar. Kosmetik ini diformulasi
mengandung bahan yang dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Tabir
surya dapat berupa sunscreen dan sunblock.
Sunscreen, sesuai dengan namanya, berfungsi menyaring (screen, filter) sinar
ultraviolet. Sunscreen bekerja menyerap sebagian radiasi ultraviolet dan mengurangi
radiasi yang berbahaya untuk kulit. Dan biasanya yang disaring adalah sinar UVB
sesuai dengan sifat panjang gelombang nya yang tidak sampai menembus jaringan
kulit lebih dalam.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema tabir surya
(sunscreen) dalam makalah guna mengetahui lebih dalam mengenai kandungan dan
formulasi tabir surya (sunscreen).
1.2. Tujuan
- Untuk mengetahui kandungan dan formula dari tabir surya (sunscreen)
- Untuk mengetahui perbedaan formula dari beberapa produk tabir surya
(sunscreen) yang beredar pasaran.
Tabir surya atau Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari efek
berbahaya matahari. Tabir surya membantu untuk mencegah kulit terbakar (sunburn)
dan penuaan dini (misalnya, keriput, kulit kasar). Tabir surya juga membantu untuk
mengurangi risiko kanker kulit dan juga dari reaksi kulit terbakar (seperti sunburn)
sinar matahari seperti (sensitivitas matahari) yang disebabkan oleh beberapa obat
(misalnya, tetrasiklin, obat sulfa, fenotiazin seperti chlorpromazine).
Bahan aktif dalam tabir surya bekerja baik dengan menyerap sinar ultraviolet
(UV) radiasi matahari, mencegah dari mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, atau
dengan merefleksikan radiasi.
Mengenakan tabir surya bukan berarti Anda bisa tetap keluar lagi di bawah
sinar matahari. Tabir surya tidak dapat melindungi terhadap semua radiasi matahari.
Ada berbagai jenis tabir surya yang tersedia dalam berbagai bentuk (misalnya, krim,
lotion, gel, tongkat, semprot, lip balm). Lihat bagian Catatan untuk informasi tentang
memilih tabir surya.
- Sunscreen digunakan pada kulit saja. Ikuti semua petunjuk pada kemasan
produk. Jika tidak yakin tentang apapun informasi, berkonsultasi dengan
dokter atau apoteker.
- Oleskan tabir surya pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka 30 menit
sebelum paparan sinar matahari. Sebagai panduan umum, gunakan 1 ounce
(30 gram) untuk menutupi seluruh tubuh Anda. Gunakan kembali tabir surya
setelah berenang atau berkeringat atau setelah pengeringan dengan handuk
atau jika telah terhapus. Jika Anda berada di luar untuk waktu yang lama,
aplikasikan kembali tabir surya setiap 2 jam.
- Jika Anda menggunakan formulir lip balm, produk ini hanya berlaku untuk
daerah bibir saja.
- Jangan gunakan tabir surya pada bayi berusia kurang dari 6 bulan kecuali atas
saran dokter. Cara terbaik gunakan pakaian pelindung pada bayi jika ingin
beraktivitas di luar (misalnya, topi, baju lengan panjang / celana) saat keluar
rumah.
- Jika Anda mengalami kulit terbakar (sunburn) serius, atau jika Anda berpikir
Anda mungkin memiliki masalah medis yang serius, segera hubungi tenaga
medis.
Pada kemasan produk sunscreen sering dicantumkan SPF dan PA+. Menurut US
FDA SPF (Sun Protection Factor) is a measure of how much solar energy (UV
radiation) is required to produce sunburn on protected skin (i.e., in the presence of
sunscreen) relative to the amount of solar energy required to produce sunburn on
unprotected skin. As the SPF value increases, sunburn protection increases. Jadi
pada dasarnya angka SPF menunjukkan seberapa kuat sunscreen yang kita pakai
untuk memberikan perlindungan dari sunburn, tanpa memberikan informasi apapun
mengenai waktu. Karena itu, jangan berlama-lama berada di bawah sinar matahari
setelah memakai sunscreen dengan SPF tinggi karena itu tidak menjamin kita tidak
mengalami sunburn. Intensitas UV yang dipancarkan sinar matahari berbeda-beda
tergantung waktu. Pada pagi hari intensitas UV tentunya lebih rendah dibandingkan
dengan tengah hari. Itu sebabnya SPF bukan merujuk pada waktu, melainkan pada
intensitas radiasi UV yang bisa dihambat oleh sunscreen. Namun nilai SPF yang
tertera merupakan kemampuan proteksi tabir surya terhadap sinar UVB, Contohnya:
Label SPF merujuk pada perlindungan dari radiasi UVB (UVB), dan tidak
melindungi kulit dari radiasi UV A (UVA). UVA juga bisa menyebabkan sunburn,
meski tidak menimbulkan rasa sakit seperti sunburn yang diakibatkan oleh radiasi
UVB. Masalahnya, radiasi UVA bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada DNA
dan meningkatkan resiko kanker kulit. Karena itu, kebanyakan sunscreen saat ini
mengintegrasikan perlindungan sekaligus dari radiasi UVA, dengan label PA
(Protection Grade of UV A). Jadi ketika ditemukan sunscreen dengan label SPF dan PA
(baik PA+, PA++, atau PA+++), produk tersebut menawarkan perlindungan dari
radiasi UVB dan UVA. Sama seperti SPF, semakin banyak tanda “+” pada PA,
semakin tinggi tingkat perlindungan sunscreen tersebut terhadap radiasi UVA.
FDA-Approved Sunscreens
Range Covered
UVA1: 340-400 nm
Active Ingredient/UV Filter Name
UVA2: 320-340 nm
UVB: 290-320 nm
Chemical Absorbers:
Avobenzone UVA1
Cinoxate UVB
Homosalate UVB
Octocrylene UVB
Padimate O UVB
Physical Filters:
Titanium Dioxide UVB, UVA2
Bahan aktif tabir surya terbagi atas dua kelompok sesuai kegunaannya, yaitu :
a. Absorbing Compound
Berfungsi pada penyerapan sinar UVB untuk menyaring sinar yang masuk,
seperti :
• Octyl methoxycinnamate
• Octocrylene
• Ethylhexyl methoxycinnamate
• Octyl dimethyl PABA
• Parsol 1789/ avobenzone
• Benzophenone 3/ oxybenzone
• Mexoryl SX: terepthalylidene dicamphor sulfonic acid
• Mexoryl XL: drometrizole trisiloxane
• Tinosorb
b. Reflecting Compound
Berfungsi sebagai penghambat penyerapan sinar UVA, seperti :
• Titanium dioxide
• Zinc oxide
• Butyl Methoxydibenzoylmethane
Bahan pelembab yang paling umum digunakan adalah agen oklusif. Bahan-bahan
seperti petrolatum, minyak mineral dan Dimethicone dapat digunakan sebagai agen
oklusif. Humektan, yang merupakan bahan yang menarik air, juga ditambahkan ke
lotion. Gliserin adalah humektan yang paling umum digunakan. Gliserin juga
ditambahkan untuk meningkatkan nuansa lembab pada kulit. Gliserin dapat
mengurangi kelengketan dan sifat berminyak disebabkan oleh yang lain bahan
pelembab. Formulasi tabir surya biasanya lebih tipis viskositas dari lotion kulit
standar.
2.3.3. Bahan-bahan lain
Selain pelembab, tabir surya mengandung emulsifier untuk membuat minyak dan air
yang kompatibel pada kulit. Suspending agents, neutralizing agents dan pengental
biasanya juga ditambahkan. Untuk membuat formula stabil, bahan baku seperti
fragrance, pengawet, dan pewarna juga disertakan.
Evaluasi sediaan tabir surya meliputi evaluasi secara fisik dan secara kimia.
Produk yang dipaparkan pada makalah ini terdapat 3 jenis produk. Dua diantaranya
merupakan produk tabir surya dengan SPF yang berbeda, yaitu : Wardah
Sunscreen Gel SPF 30 dan Skin Aqua SPF 50 PA++. Dan dibandingkan dengan
produk body lotion namun mengandung SPF, yaitu : Vaseline Aloe Vera SPF 24.
Bahan Pembanding Skin Aqua SPF 50 Vaseline Aloe Vera Marina UV White
Wardah Sunscreen Gel PA+++ Fresh SPF 24 Body Essence SPF 30
SPF 30
Pelarut:
Water √ √ Aqua
C13-14 Isoparaffin Butylene Glycol - -
Cyclopentasiloxane √ - √
Benzyl Alcohol √ - -
Propylene Glycol gliserin √
Camphor
3. Titanium Dioxide
3. √ 3. Phenylbenzimid
3. Butyl
azole Sulfonic
Methoxydibenzoyl
methane Acid
4. √
Pelembab:
Propylene Glycol Butylene Glycol - -
Panthenol Glycerin - -
Tocopheryl Acetate √ - √
Arginine Glyserin Sorbitol
Sodium Hyaluronate
Hydrolyzed collagen
Emolien:
C13-14 Isoparaffin Isononyl Isononanoate Glycol stearate Cetyl Alcohol
Dimethiconol Hydrolyzed collagen Glyceryl Stearate Glyceryl Stearate
Dimethicone - √ -
Cyclopentasiloxane √ Cetyl Alcohol √
Emulsifier:
Laureth-7 √ - -
Carbomer - √ √
PEG-9 Stearic Acid Stearic Acid
Polydimethylsiloxyethyl Glycol stearate Glyceryl Stearate
Dimethicone Glyceryl Stearate *Opacifying agent:
Hydrated silica Stearamide AMP Titanium hydroxide
Polymethylsilsesquioxa Aluminum starch
ne octenylsuccinate
Disodium phosphate
pH adjusters:
Triethanol amine Sodium Hydroxide Potassium Hydroxide Potassium Hydroxide
Sodium Hydroxide Sodium Hydroxide
Surfaktan:
Laureth-7 - Glycol stearate Stearic Acid
PEG-100 Stearate PEG-100 Stearate
Cetyl Alcohol Cetyl Alcohol
*Antistatik:
Polyacrylamide Arginine - -
Hydrolyzed collagen
*Antioksidan:
Tocopheryl Acetate √ Aloe Barbadensis Leaf √
Ascorbyl Glucoside Water (ekstrak)
*lainnya:
Aloe Vera (antiinflamasi) Stearyl Glycyrrhetinate Niacinamide (Vitamin) Niacinamide (Vitamin)
(anti alergi) Maltodextrin (skin Yogurt (skin
Disodium EDTA (anti conditioning) protecting)
alergi) Disodium EDTA (anti Disodium EDTA (anti
alergi) alergi)
Euterpe oleracea (skin
conditioning)
Fragrance:
Fragrance - √ √
Preservative:
Methylchloroisothiazolin - -
one
Methylisothiazolinone - -
Methylparaben Methylparaben Methylparaben
Propylparaben Propylparaben Propylparaben
Aluminum hydroxide Sodium Benzoate Phenoxyethanol
Potassium Sorbate
BHT
Phenoxyethanol
Harga:
IDR 13.000 IDR 40.000 IDR 25.000 IDR 20.000
Dari tabel perbandingan produk di atas, dapat kita simpulkan bahwa produk
yang mengandung SPF yang lebih tinggi memiliki tingkat penyerapan UVB yang
lebih banyak (dapat dilihat dari logo). Logo pada bagian bahan aktif sunscreen
menunjukkan kecendrungan bahan dalam bekerja apakah memfilter sinar UVB atau
UVA (baik lingkaran sempurna, maupun sebagian). Produk Skin Aqua dengan SPF
50 dan PA+++, menunjukkan kecendrungan dalam memfilter sinar UVB lebih
banyak diandingkan tiga produk tabir surya lainnya. Dan kandungan PA+++
menujukkan kecendrungan menghambat sinar UVA lebih baik dibandingkan produk
lainnya yang tidak mengandung PA (lingkaran sempurna). Dan dari segi harga
produk Skin Aqua lebih tinggi dibandingkan 3 produk yang dipaparkan.
Namun, dengan harga yang terjangkau pun kita dapat memiliki produk tabir
surya yang tidak kalah dibandingkan produk Skin Aqua, seperti produk tabir surya
gel Wardah SPF 30. Dengan harga yang terbilang rendah dibandingkan produk lain,
didapatkan kecendrungan memfilter sinar UVB yang cukup baik, walaupun tanpa
kandungan PA untuk memblokir sinar UVA. Seperti yang telah di jelaskan di atas,
bahwa masyarakat yang tinggal di daerah tropis memiliki kebutuhan penggunaan
tabir surya yang lebih sedikit dibandingkan masyarakat Eropa yang memiliki pigmen
kulit yang lebih sedikit.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Agustin, R., Oktadefitri, Y., Lucida, H. 2013. Formulasi Krim Tabir Surya
Dari Kombinasi Etil P– Metoksisinamat Dengan Katekin. Prosiding Seminar
Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III. Padang: Fakultas
Farmasi Universitas Andalas.