Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan energin meningkat sehubung dengan meningkatnya populasi
manusia di bumi dikarenakan manusia membutuhkan energiuntuk melakukan
aktifitas. Energi yang masih menjadi primadona yaitu energy fosil. Sumber energi
yang berasal dari fosil, yang saat ini menyumbang 87,7% dari total kebutuhan
energy dunia diperkirakan akan mengalami penurunan disebabkan tidak lagidi
temukannya sumber cadangan baru, cadangan sumber energi yang berasal dari
fosil diseluruh dunia diperkiraan hanya sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60
tahun untuk gas alam, 200 tahun untuk batubara. Kondisi keterbatasan sumber
energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energy dunia dari tahun
ketahun (pertumbuhan konsumsi energy tahun 2004 saja sebesar 4,3%), serta
tuntutan untuk melindungi bumidari pemanasan global dan polusi lingkungan
membuat tuntutan untuk segera mewujudkan sumber energi yang terbarukan
(Brian, 2006).
Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan pencarian dan pengembangan energy
alternatif (diversifikasienergi) untuk sumber daya biomassa menjadi bahan bakar
dengan mengolah biomassa menjadi biodiesel.
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar biomassa yang dapat
menggantikan bahan bakar minyak. Menurut Indoenergi, biodiesel dimanfaatkan
sebagai bentuk bahan bakar diesel yang lebih aman bagi lingkungan dibandingkan
dengan diesel konvensional. Salah satu sumber bahan baku biodiesel yang sering
digunakan adalah minyak jelantah. Minyak jelantah merupakan salah satu contoh
biomassa (Tarbini, 2012). Minyak jelantah adalah minyak limbah yang bias
berasal dari jenis-jenis minyak goreng yang merupakan minyak bekas pemakaian
kebutuhan rumahtangga (Gede, 2013). Menurut Tempointeraktif.com yang
dikutip dari Dahniar dkk., kebutuhan akan minyak goreng di Indonesia mencapai
3 juta ton per tahun dengan perkiraan tiap rumah tangga mengkonsumsi rata-rata
mencapai 5 liter per bulannya. Dari konsumsi tersebut, diperkirakan jumlah
minyak jelantah yang dihasilkan dari seluruh rumah tangga adalah sebanyak 305
1
2

ribu ton per tahun. Total jumlah minyak jelantah yang tersedia dari berbagai pihak
yang menggunakan minyak goring adalah sebanyak 3,88juta ton per tahun
(Kayun, 2007)
Minyak jelantah dapat dikonversi menjadi biodiesel dengan melalui tahapt
ransesterifikasi yang mereaksikan molekul minyak dengan alcohol dan katalis
sehingga didapat metil ester. Untuk mengkonversi molekul minyak tersebut
menjadi biodiesel diperlukan metode yang dapat mengkonversi minyak dalam
jumlah yang tinggi. Metode yang sering digunakan untuk mengkonversi minyak
menjadi biodiesel yaitu metode konvensional. Namun sayangnya, penggunaan
metode ini kurang efisien karena pemanasannya sangat lambat dan tidak efisien
akibat dari transfer energy kebahan yang bergantung pada arus konveksi dan
konduktivitas termal campuran reaksi (Refaat dan El Sheltawy, 2008). Disamping
terdapat metode konvensional, terdapat pula metode lain dalam memproduksi
biodiesel, yaitu dengan menggunakan metode gelombang mikro.
Gelombang mikro atau microwave adala gelombang elektromagnetik yang
berada di tingkat frekuensi 0,3-300 GHz. Gelombang mikro digunakan untuk
mengemulsikan dua larutan atau lebih yang sulit untuk dicampur (Gunawan dkk.,
2003). Kelebihan menggunakan gelombang mikro pada proses pembuatan
biodiesel adalah pemanasan yang lebih cepat, lebih hemat energi, serta pemanasan
yang homogen (Gude, 2013). Pemanasan dengan menggunakan gelombang mikro
lebih cepat karena transfer panas tidak dilakukan melalui permukaan reaktor,
melainkan dengan penyerapan pancaran gelombang oleh sampel sehingga
temperature sampel lebih tinggi dibandingkan dengan temperature permukaan
dinding reaktor. Berdasar kan penelitian Renata (2016), temperature microwave
eyang diatur sebesar 55oC dapat menghasilkan biodiesel dengan rendemen
66,77%.Sementara itu, menurut penelitian Hincapie, dkk.(2014), yield biodiesel
sebesar 80% dapat dicapai dengan menggunakan pengaturan temperature
microwave 70oC. Persen yield ini diharapkan dapat ditingkatkan hingga mencapai
lebih dari 80 persen dengan cara melakukan kembali variasi temperature
microwave yang digunakan.
Pemanasan yang cepatini juga menghema tenergi yang digunaka nkarena
energi yang terbuang kelingkungan lebih sedikit dibandingkan dengan
3

menggunakan metode konvensional. Menurut Yuan, dkk. (2011), konsumsi


energy pada produksi biodiesel menggunakan gelombang mikro adalah 20,3 MJ
sedangkan berdasarkan metode konvensial membutuhkan konsumsi energi yang
lebih besar yakni 90 MJ. Pemanasan dengan menggunakan pancaran gelombang
mikro lebih homogeny karena adanya penyerapan gelombang oleh molekul
minyak sehingga temperature sampel cenderung lebih homogeny dibandingkan
dengan menggunakan metode konvensional.
Berdasarkan metode diatas, akan dikembangkan metode untuk
menghasilkan persen yield biodiesel yang lebih tinggi dengan menggunakan
variasi waktu reaksi dengan gelombang mikro yang digunakan. Produksi biodiesel
melalui metode ini dapat mengurangi limbah di lingkungan sekitar dan
menghemat penggunaan energi yang digunakan untuk produksi biodiesel dengan
persen yield yang tinggi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Mendapatkan prototype epembuatan biodiesel dengan metode gelombang
mikro.
2. Mendapatkan hasil bahan bakar biodiesel dari bahan baku minyak jelantah
dengan menggunakan metod egelombang mikro.
3. Mendapatkan persen yield biodiesel berdasarkan waktu reaksi dengan
metode gelombang mikro dan separasi tegangan tinggi.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi IPTEK
Memberikan metode alternative dalam proses pembuatan biodiesel melalui
pemanfaatan gelombang mikro sebagai media pemanas.
2. Bagi Masyarakat
Menyebarkan ilmu pengetahuan tentang proses pembuatan biodiesel dengan
menggunakan gelombang mikro yang merupakan salah satu metode
alternatif yang baik untuk diaplikasikan.
4

3. Bagi Institusi
Dijadikan sebagai pendukung mata kuliah praktikum Teknologi Biomassa
di laboratorium JurusanTeknik Kimia Program Studi Teknik Energi,
Politeknik Negeri Srwijaya.

1.4 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana pengaruh variasi waktu reaksi dengan metode gelombang mikro
digunakan terhadap persen yield biodiesel yang dihasilkan?
2. Bagaimana proses mekanisme yang terjadi di dalam microwave?

Вам также может понравиться