Вы находитесь на странице: 1из 8

Heru Julyanto Eka Supriyadi

XI RPL B
BAHASA INSDONESIA
KELAS KATA
Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa kelas kata yaitu :
1. Kata Kerja (Verba)
2. Kata Benda (Nomina)
3. Kata Sifat (Adjektiva)
4. Kata Keterangan (Adverbia)
5. Kata Ganti (Pronomina)
6. Kata Penghubung (Konjungsi)
7. Kata Depan (Preposisi)

A. KATA KERJA (VERBA)


Kata Kerja bisa diberikan kata tidak
Contoh :
1. Kepala Kantor Pertanahan tidak mengadakan rapat hari ni
2. Petugas loket itu tidak berada di tempa
Berdasarkan bentuk kata-nya, verba dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Verba dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, dsb.
b. Verba dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, menduduki, membawa, berdiskusi,
berbicara, dsb.
c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan, membalik-balik, membaca-baca, dsb.
d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji, dsb.

Selain itu, Verba juga bisa menjadi verba transitif atau verba intransitif.
a. Verba Transitif : yaitu verba yang memerlukan objek.
Contoh :
 verba monotransitif : Dia memeriksa berka
 verba ditrasitif : STPN menyelenggarakan pendidikan Program Diploma I, program
Diploma IV, dan pendidikan Profesi
b. Verba Intransitif : yaitu verba yang tidak memerlukan objek.
Contoh :
 Mahasiswa baru itu duduk di pendopo
 Mahasiswa bermain sepakbola di lapangan

Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan
jenisnya.

BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
Melihat Fungsinya :
Contoh :
 Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.(verba sebagai
subjek)
 Para mahasiswa sedang belajar membidik (verba sebagai objek)
 Dia merasa bersalah (verba sebagai pelengkap)
 Keluarga itu pergi berwisata (verba sebagai keterangan)

Melihat Jenisnya : (dalam hubungan verba-nomina)


a. Verba aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku
Contoh : Sekretaris itu mengetik laporan
b. Verba pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita
Contoh : Pegawai yang rajin itu diberi penghargaan

B. KATA BENDA (NOMINA)


Kata Benda dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya
Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi :
a. Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb.
b. Nomina turunan, contoh :
 menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih
 menggunakan awalan per- , contoh : pertanda
 menggunakan awalan pe- , contoh : penulis
 menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar
 menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan
 menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh : pengumuman
 menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan
 menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan
Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi :
o Nomina bernyawa dan tak bernyawa
Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb
Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, dsb
o Nomina terbilang dan tak terbilang
Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb
Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, dsb

C. KATA SIFAT (ADJEKTIVA)


Adjektiva ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat, paling
Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, adjektiva turunan,
dan adjektiva paduan

BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
a. Adjektiva Dasar : beberapa contoh adsjektiva dasar : cantik, cerdas, cepat, disiplin, dsb
Contoh :
Pengukuran dengan menggunakan teodolit menghasilkan data yang jauh lebih tepat
dari pada pengukuran dengan menggunakan meteran
Para pegawai yang tidak disiplin mendapat teguran dari atasannya
b. Adjektiva Turunan : beberapa adjektiva turunan seperti : alami, sungguh-sungguh, dsb
Contoh :
Hasil foto udara tampak lebih alami
Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan hasil yang
memuaskan
c. Adjektiva Paduan :
Ajektiva paduan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- Adjektiva paduan koordinatif : setiap kata tidak saling menerangkan, seperti : panjang
tangan, murah hati, berkas lengkap, dsb.
Contoh :
Kepala Kantor mengatakan bahwa berkas lengkap agar segera diproses
- Adjektiva Subordinatif : salah satu kata menerangkan kata lainnya, seperti : rapi jali,
cantik molek, dsb
Contoh :
Mahasiswi yang cantik jelita itu ternyata murah hati juga

D. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)


Adverbia memberi keterangan pada verba dan adjektiva.
Dilihat dari segi bentuknya, adverbia memiliki bentuk tunggal (monomorfemis) dan bentuk jamak
(polimorfemis)
- Termasuk bentuk monomorfemis adalah : hanya, lebih, segera, agak, akan
- Termasuk bentuk polimorfemis adalah : belum tentu, jarang-jarang, benar-benar, kerapkali,
lebih-lebih, mau tak mau, mula-mula, tidak mungkin
Contoh kalimat menggunakan adverbia monomorfemis :
- Dosen Bahasa Indonesia itu sangat disiplin
- Petugas Ukur itu hanya melaporkan hasil pengukurannya kepada atasannya
Contoh kalimat menggunakan adverbia polimorfemis :
- Wartawan itu jangan-jangan datang ke acara wisuda meskipun tidak diundang
- Mahasiswa yang pandai itu belum tentu bisa berhasil dalam ujian

E. KATA GANTI (PRONOMINA)


Kata ganti digunakan untuk mengganti kata benda (nomina) sehingga disebut pronomina
dan mengacu pada nomina lain
Pronomina ada tiga macam, yaitu :
1. Pronomina persona
BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
2. Pronomina penunjuk
3. Pronomina penanya

1. Pronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada orang lain


- Persona pertama tunggal : aku, saya, daku, -ku
- Persona pertama jamak : kami, kita
- Persona kedua tunggal : kau, engkau, anda, kamu, -mu, dikau
- Persona kedua jamak : kalian, kalian semua, anda sekalian, kamu sekalian
- Persona ketiga tunggal : ia, dia, beliau, -nya
- Persona ketiga jamak : mereka, mereka sekalian, mereka semua

2. Pronomina penunjuk dibagi menjadi dua macam :


- Pronomina penunjuk umum : ini, itu
- Pronomina penunjuk tempat : sini, sana, situ

3. Pronomina penanya ada tiga macam :


- Pronomina yang menanyakan orang : siapa
- Pronomina yang menanyakan benda : apa, turunannya : mengapa, kenapa, dengan
apa
- Pronomina yang menanyakan pilihan : mana, turunannya : di mana, dari mana,
bagaimana, kemana, bilamana

Berdasarkan hubungannya dengan nomina, pronomina dibedakan menjadi :


a. Pronomina intratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan dengan teks yang sama
Contoh : Pak Amin kepala seksi saya yang baru. Pekerjaannya rapi(-nya mengacu ke
Pak Amin)
b. Pronomina ekstratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan teks yang berbeda
Contoh : Saya yang mengetiknya

Berdasarkan referensinya, ada dua pronomina yaitu pronomina tertentu dan pronomina
tak tentu
a. Pronomina tertentu yaitu pronomina yang mengacu kepada bentuk personal formal
Tertentu, misalnya pronomina pertama tunggal (saya, aku), pronomina ketiga tunggal
(ia), pronomina ketiga jamak (mereka)
Contoh :
- Petugas Ukur itu pandai. Ia bisa menghitung dengan cepat
- Pemohon itu bingung. Ia belum tahu cara mengisi formulir permohonan
b. Pronomina tak tentu yaitu pronomina yang tidak mengacu kepada bentuk persona atau
benda tertentu, seperti : beberapa, berbagai, seluruh, semua, dsb
Contoh :
BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
- Ada berapa banyak pemohon yang datang hari ini? Ya, ada beberapa orang
- Mahasiswa STPN berasal dari berbagai daerah di Indonesia
F. KATA PENGHUBUNG (KONJUNGSI)
Konjungsi berfungsi sebagai penghubung bagian-bagian kalimat atau kalimat satu dengan
kalimat yang lain. Konjungsi ada dua macam yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi
ekstrakalimat
Yang termasuk konjungsi intrakalimat : agar, hingga, sehingga, sedangkan, tetapi, serta, dsb
Contoh :
 Petugas Ukur itu bekerja keras hingga menjelang senja
 Teodolit itu rusak sehingga tidak bisa dipakai
 GPS itu perlu diperbaiki supaya bisa dioperasionalkan kembali
Yang termasuk konjungsi ekstrakalimat : jadi, disamping itu, oleh sebab itu, lagipula,
walaupun, meskipun, walau begitu, dsb
Contoh :
 Kualitas pelayanan pertanahan masih terus perlu ditingkatkan, oleh karena itu segenap
jajaran BPN harus berupaya untuk mewujudkannya
 Kasus pertanahan itu sangat rumit, sehingga menyulitkan para pihak yang berusaha untuk
menyelesaikannya

G. KATA DEPAN (PREPOSISI)


Preposisi adalah kata yang terletak di depan kata lain sehingga membentuk frasa
(kelompok kata yang tidak mempunyai subjek maupun predikat)
Preposisi ada dua macam yaitu preposisi dasar dan preposisi turunan
a. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi, dsb
Contoh :
- Reforma Agraria perlu dilaksanakan demi kemakmuran bangsa
- STPN adalah satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di Indonesia
b. Proposisi turunan : di alinea, di antara, di atas, ke dalam, di mana, dsb
Contoh :
- Penjelasan mengenai sejarah terjadinya konflik pertanahan terdapat di alinea pertama
pada Bab V laporan ini
- Setelah selesai praktikum Ilmu Ukur Tanah, mahasiswa diminta untuk segera mengembalikan
teodolit di atas meja ruang pengembalian alat

FRASA
Frasa adalah kelompok kata yang tidak ada subjek dan tidak ada predikatnya, atau
gabungan kata-kata yang bersifat non predikatif
Frasa digolongkan menjadi :
1. frasa verbal,

BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
2. frasa nominal,
3. frasa adjectival,
4. frasa adverbial,
5. frasa pronominal

A. FRASA VERBAL
Frasa verbal adalah frasa yang dibentuk dengan kata kerja
Ada 3 macam Frasa Verbal yaitu :
a. Frasa Verbal Modifikatif
b. Frasa Verbal Koordinatif
c. Frasa Verbal Apositif

a. Frasa Verbal Modifikatif :


- Kasubag TU memerintahkan stafnya mengetik kembali laporan bulanan
- Kepala Kantor Pertanahan akan menghadiri rapat di kabupaten
b. Frasa Verbal Koordinatif :
- Petugas ukur itu mengukur dan memetakan bidang tanah
- Menurut petugas loket, KTP pemohon bisa ditinggal atau difotocopi
c. Frasa Verbal Apositif :
- Pekerjaan bendaharawan, membukukan keuangan, membutuhkan ketelitian
- Kewajiban pemohon, membayar biaya pengukuran, harus dipenuhi dulu
B. FRASA NOMINAL
Frasa Nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan cara menambah
kata-kata pada kata benda itu baik di sebelah kirinya (di depannya) atau di sebelah
kanannya (di belakangnya)
Contoh :
- dua buah alat ukur
- enam buah bak ukur
- seorang petugas ukur
- warkah sepuluh berkas
- titik poligon banyak
- patok batas tanah empat buah
Ada 3 macam Frasa Nominal yaitu :
a. Frasa Nominal Modifikatif
b. Frasa Nominal Koordinatif
c. Frasa Nominal Apositif

a. Frasa Nominal Modifikatif, misalnya : enam buah patok, dua buah unting-unting
Contoh :

BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
Pasanglah statif dengan tegak dan luruskanlah tali unting-unting pada sebuah titik di
bawah teodolit
b. Frasa Nominal Koordinatif, misalnya, frasa yang tidak saling menerangkan, misalnya :
sandang pangan, dunia akhirat
Contoh :
Kesejahteraan lahir batin adalah keadaan yang diinginkan setiap insan
c. Frasa Nominal Apositif, kata-kata tambahan keterangan pada nominal yang dilekati
Contoh :
Kepala Seksi SPP Kabupaten A, penerima satya lencana karya satya 20 tahun pada
peringatan 50 Tahun Agraria Nasional, sekarang sudah menjadi Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten A
C. FRASA ADVERBIAL
Frasa yang dibentuk dengan keterangan kata sifat
Ada dua macam frasa adverbial yaitu :
a. Frasa Adverbial Modifikatif
b. Frasa Adverbial Koordinatif

a. Frasa Adverbial Modifikatif, seperti : agak bebas, kurang bagus, begitu indah,
dengan senang, lebih mulia, dll
Contoh : Para anggota panitia A melakukan pemeriksaan tanah dengan teliti
b. Frasa Adverbial Koordinatif, seperti : kurang lebih, besar kecil, tambah kurang, dll
Contoh : Bidang tanah yang tidak teratur itu bentuknya besar kecil

D. FRASA PRONOMINAL
Frasa yang dibentuk dengan kata ganti
Ada tiga macam Frasa Pronominal yaitu :
a. Frasa Pronominal Modifikatif, seperti : kalian semua, mereka itu
b. Frasa Pronominal Koordinatif, seperti : engkau dan aku, aku dan dia
c. Frasa Pronominal Apositif, seperti : Pak Ali dan Pak Amir, Para Dosen

a. Contoh Frasa Pronominal Modifikatif :


- Kalian berdua akan dipromosikan sebagai Kepala Seksi
b. Contoh Frasa Pronominal Koordinatif :
- Saya dan dia yang akan mengukur poligon ini
c. Contoh Frasa Pronominal Apositif :
- Dosen STPN, Pak Slamet dan Pak Deden memberi kuliah Bahasa Indonesia

E. FRASA ADJEKTIVAL
Frasa yang dibentuk dengan kata sifat sebagai kata inti dengan menambahkan kata
lebih sebagai penjelas, misalnya : agak, dapat, harus, paling, dll
BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi
Ada tiga macam Frasa Adjektival :
a. Frasa Adjektival Modifikatif, seperti : bagus sekali, tepat benar
b. Frasa Adjektival Koordinatif, seperti : aman sentosa, adil makmur
c. Frasa Adjektival Apositif, seperti : luas dan rata, asli dan sah

a. Contoh Frasa Adjektival Modifikatif :


- Proses terbitnya sertipikat itu cepat sekali
b. Contoh Frasa Adjektival Koordinatif :
- Para pegawai BPN menginginkan suasana yang aman dan tenteram
c. Contoh Frasa Adjektival Apositif :
- Tanah Pak Toni sangat luas dan rata

BahasaIndonesia_KelasKata_HeruJulyantoEkaSupriyadi

Вам также может понравиться