Вы находитесь на странице: 1из 11

AUDIT ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

Dibuat sebagai Tugas Mata Kuliah Audit dan Manajemen Energi


Oleh :

Nama : Devi Triana


Kelas : 6 EG A
Dosen Pengampuh : Zurohaina , S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
PALEMBANG
2018
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Audit Energi
Audit energi (energy audit) adalah nama populer untuk heat
balance atau energy balance yang digunakan para engineer beberapa
tahun lalu. Ini merupakan survai teknis yang berguna dalam
mengidentifikasi peluang penghematan energi dan memungkinkan potensi
ini diimplementasikan pada proyek - proyek konservasi energy. Biasanya
audit energi dikerjakan dalam dua tingkat, yakni :
1. audit energi awal (preliminary)
2. audit energi rinci (detailed)
Audit Energi Awal ( Preliminary Energy Audit ), atau survey awal
(initial survey) terdiri dari sebagai berikut :
1. Pengumpulan data awal yang sudah tersedia,

2. Pengamatan ( walk through ) kondisi umum operasi peralatan

3. Standard pemeliharaan dan tingkat pengendalian manajemen


terhadap operasi.

Tujuan dari audit energi awal adalah mengidentifikasikan dan menghitung


penghematan dalam bidang pemakaian dan biaya energy. Rekomendasi
audit energi awal terdiri atas item :

1. Housekeeping, cara pengoperasian dan perawatan mesin secara


umum

2. Pengeluaran modal (capital), termasuk diantaranya modifikasi,


upgrading atau proyek penggantian mesin.

2.2 Management Energy


Di industri, biaya energi tidak jarang menjadi komponen biaya
terbesar yang mesti dibayar tiap bulan. Biaya energi bisa dalam bentuk
tagihan listrik dan bahan bakar (minyak, gas, dll). Karena merupakan
komponen biaya besar, ketika pemerintah menaikkan harga minyak dan
listrik, maka banyak industry yang mengalami kesulitan.
Terdapat solusi yang sudah diakui secara internasional dan telah
diterapkan secara luas di negara-negara maju, yaitu Program Energi
Managemen (PEM). Terdapat dua target umum dari PEM. Pertama,
menghemat penggunaan segala jenis energi dengan cara mengurangi atau
menghilangkan energi terbuang (wasted energy) dan menggunakan energi
secara efisien. Kedua, di beberapa industri, mungkin perlu mengganti
bahan-bakar yang biasa digunakan untuk pabrik mereka dengan yang lebih
murah, misalnya mengganti BBM (yang mahal) dengan gas (yang murah).

2.3 MOTOR LISTRIK


Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Efisiensi motor dapat didefinisikan sebagai perbandingan keluaran daya


motor yang digunakan terhadap keluaran daya totalnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi efisiensi adalah usia, kapasitas, kecepatan, jenis, dan suhu.
Beberapa motor listrik didesain untuk beroperasi pada 50% hingga 100%
beban nominal. Efisiensi maksimum adalah yang mendekati 75% pada
beban nominal

a. Jenis Motor Listrik

Gambar memperlihatkan kategori motor listrik yang paling umum. Motor


tersebut dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.
b. Motor Induksi

Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada


berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan
ke sumber daya AC.
c. Komponen Motor Induksi

Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama:

1. Rotor;
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: Rotor kandang tupai terdiri
dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots
paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua
ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek. Lingkaran rotor yang
memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat
melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian
dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.

2. Stator;
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase.
Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

2.3.4 Efesiensi Motor Listrik

Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk melayani


beban tertentu. Pada proses ini, kehilangan energi.

Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar yang dapat dikurangi


hanya oleh perubahan pada rancangan motor dan kondisi operasi.
Kehilangan dapat bervariasi dari kurang lebih dua persen hingga 20
persen.

Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik
motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-100%
dan akan paling efisien pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun dibawah
50% efisiensi turun dengan cepat. Mengoperasikan motor dibawah laju
beban 50% memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi motor yang
tinggi dan faktor daya yang mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi
yang efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengambilan Data


Data – data yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder.

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran,
perhitungan, dan pengamatan langsung di lapangan.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari buku referensi, jurnal, dan
skripsi yang relevan dengan pembahasan skripsi ataupun yang terdapat
pada lapangan (PT. P.G. Krebet Baru I).

3.2 Analisis dan Pembahasan Data


a. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan perhitungan yang telah ada dalam literatur
skripsi ini yaitu pada tinjauan pustaka. Data yang diolah merupakan data
primer yang mana data tersebut langsung diambil dari perusahaan tersebut.

b. Analisis Data
Analisis data ini dilakukan dengan membandingkan data primer
yang telah diambil pada lapangan lalu dibandingkan data standarisasi dari
effisiensi objek tersebut.

c. Analisis Peluang Hemat Energi (PHE).


Analisi dilakukan untuk memberikan tindakan konservasi energi dari
suatu objek yang diteliti agar memperoleh effisiensi penggunaan energi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini secara umum
tersusun sebagai berikut.
d. Penutup
Pada bagian penutup ini akan dilakukan pengambilan kesimpulan
dari hasil analisis sehingga dapat diketahui pemakaian energi listrik dan
mendapatkan rekomendasi penghematan energi dari hasil konservasi energi.
BAB IV

ANALISIS DAN PERHITUNGAN

4.1 Perhitungan pada Motor

Perhitungan menggunakan metode pengukuran daya masuk. Pengukuran


diambil dari salah satu sampel motor yang ada di stasiun gilingan karena kondisi
jumlah motor dan waktu pengukuran yang tidak memungkinkan. Untuk data
lainnya diambil dari data sekunder yang ada di pabrik.

Tabel 1 Data Nameplate Motor

Nama Motor P (kW) V(v) I(A)

Pompa Nira Peti Bolougne 75,00 380,00 134,20

Tabel 2 Hasil Pengukuran Motor

Cos

Nama Motor Fasa V(f-f) If (A) Φ η

R 387,00 111,6

Pompa Nira Peti


S 385,00 118,4 0,86 0,95

Bolougne

T 385,40 113,2

4.2. Perhitungan Daya Motor Masukan Berdasarkan Frekuensi

Dimisalkan motor Pompa Nira Peti Bolougne tidak menggunakan inverter


diberi suplai PWM dengan inverter. Berdasarkan lampiran yang menyatakan
bahwa frekuensi kerja berbanding lurus dengan daya keluaran, maka dapat
dihitung konsumsi energi listrik untuk frekuensi kerja yang berbeda–beda
Penggunaan Inverter pada Pompa Nira Peti Bolougne

Gambar 4 Grafik penggunaan inverter pada motor

4.3 Penghematan Pada Motor


Perhitungan penghematan pada motor dilakukan berdasarkan dari data
pengukuran sekunder motor. Hasil perhitungan energi yang digunakan pada
seluruh motor pada masing – masing stasiun dalam kondisi belum terpasang
inverter dan sudah terpasang inverter. Hasil perhitungan energi motor tanpa
inverter selama masa giling sebesar 22.496.574,99 kWh/giling dan setelah
dipasang inverter setiap motor menjadi 16.457.946,85 kWh/giling. Setelah
dihitung didapatkan penghematan energi sebesar 6.038.628,14 kWh/giling atau
sebesar 26,84 % selama masa giling.
BAB V

PENUTUP

1. IKE pada beban lampu dan AC ditemukan keadaan yang belum sesuai
standar, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. IKE terhadap beban penerangan yang termasuk kategori sangat boros
yaitu stasiun gilingan, stasiun pabrik tengah, stasiun puteran dan
kantor listrik II karena IKE pada bangunan tersebut melebihi standar
yaitu sebesar 3,34 kWh/m2/bulan. Untuk kategori boros pada stasiun
listrik dan stasiun besali yang IKEnya melebihi standar sebesar 2,5
kWh/m2/bulan.
b. IKE terhadap beban AC pada panel ASEA dan Panel Boiler adalah
314,3 kWh/m2/bulan dan 97,73 kWh/m2/bulan termasuk kategori
sangat boros.
2. Terdapat potensi penghematan energi listrik dikarenakan IKE pada lampu
dan AC masih banyak yang belum memenuhi standar dan tindakan
efisiensi energi listrik di antaranya adalah:
Menambah penggunaan frequency inverter pada motor-motor yang melayani
beban yang berubah-ubah dapat menghemat konsumsi energi listrik.

a. Menggunakan lampu hemat energi dan ballast elektronik karena dapat


menghemat energi listrik.
b. Melakukan pergantian dengan AC hemat energi berteknologi inverter untuk
panel boiler dan panel ASEA.
DAFTAR PUSTAKA

http://afmiwulandari.blogspot.co.id/2012/10/jurnal-motor-listrik-ac.html, di akses
pada tanggal 1 Maret 2018

http://www.ee.ui.ac.id/online/semtafull/20100708185148-sm6466-tp4-
SubhanRama-JURNALp.pdf di akses pada tanggal 1 Maret 2018

Вам также может понравиться