Вы находитесь на странице: 1из 8

44

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Puskesmas Sitopeng berada di kelurahan Argasunya yang
merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon yang letaknya paling selatan dan merupakan wilayah
terpencil perkotaan dengan topografi 1/3 pegunungan dan 2/3
dataran. Kelurahan Argasunya terdiri dari 11 RW dan 58 RT.
Keadaan wilayah bukan pantai, dengan curah hujan sekitar 2565
mm/tahun, sedangkan tinggi tempat dari permukaan laut adalah 30
m.
Batas administratif Kelurahan Argasunya adalah :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon
2. Sebelah Selatan : Desa Durajaya Kabupaten Cirebon
3. Sebelah Barat : Desa Ciperna Kabupaten Cirebon
4. SebelahTimur : Desa Pamengkang Kabupaten Cirebon
Jumlah penduduk kelurahan Argasunya kecamatan
Harjamukti Kota Cirebon mengalami peningkatan dari 18.841 jiwa
pada tahun 2013 menjadi 19.198 jiwa pada tahun 2014 dengan
komposisi 9.847 jiwa laki-laki dan 9.351 jiwa perempuan. Dengan
demikian jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan penduduk perempuan dengan nilai rasio 1,03.
Tingkat pertumbuhan penduduk di seluruh kelurahan
Argasunya kecamaan Harjamukti Kota Cirebon adalah 1,9%.
Berdasarkan perhitungan perkiraan penduduk menurut komposisi
umur, maka penduduk kelurahan Argasunya kecamatan Harjamukti
Kota Cirebon termasuk dalam kategori struktur penduduk umur
muda atau umur produktif.
45

4.2 Karakteristik Responden


Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa subjek
yang diteliti mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan jumlah
52 orang, mayoritas beruisa 45-59 tahun yaitu sebanyak 58 orang,
mayoritas mempunyai pendidikan terakhir tidak tamat SD yaitu
sebanyak 35 orang, dan sebagian besar responden tidak mempunyai
riwayat diabetes melitus dikeluarganya yaitu sebanyak 37 orang. Hal
tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik
Responden Jumlah Persentase (%)
Berdasarkan
Jenis Kelamin Laki-laki 16 23,53
Perempuan 52 76,47
Umur < 45 2 2,929
45—59 58 85,3
60—75 7 10,3
>75 1 1,471
Pendidikan Tidak tamat SD 35 51,5
Terakhir SD 14 20,589
SMP 6 8,829
SMA 9 13,24
Sarjana 4 5,842
Riwayat Diabetes Ada 31 45,6
Melitus di Keluarga Tidak ada 37 54.4
46

4.3 Analisis Univariat


4.3.1 Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas Responden
mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang diabetes
seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Tingkat pengetahuan responden


Kriteria pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Baik 8 11,8
Cukup 28 41,2
Kurang 32 47,1
Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar


responden dalam penelitian mempunyai tingkat pengetahuan
mengenai diabetes melitus dengan kriteria pengetahuan
kurang yaitu dengan jumlah 32 orang (47.1%), responden
dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 28 orang
(41,2%). Sedangkan responden yang termasuk dalam kriteria
tingkat pengetahuan baik berjumlah 8 orang (11,8%).
4.3.2 Tingkat Perilaku
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas Responden
mempunyai tingkat perilaku kurang dalam hal pengendalian
kadar gula darah seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.3
berikut ini.
47

Tabel 4.3 Tingkat perilaku responden

Kriteria Perilaku Jumlah Persentase (%)


Baik 26 38,2
Cukup 14 20,6
Kurang 28 41,2
Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar


responden dalam penelitian mempunyai tingkat perilaku untuk
pengendalian diabetes melitus dengan kriteria perilaku kurang
yaitu dengan jumlah 28 orang (41,2%), responden dengan
tingkat perilaku baik sebanyak 26 orang (38.2%). Kemudian
responden yang termasuk dalam kriteria tingkat perilaku
cukup berjumlah 14 orang (20,6%).
4.3.3 Kadar Gula Darah
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas Responden
mempunyai kadar gula darah tinggi seperti yang ditunjukkan
oleh tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Kadar gula darah responden

Kriteria Kadar Gula Darah Jumlah Persentase (%)


Rendah 0 0
Normal 24 35,29
Tinggi 44 64,71
Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar


responden dalam penelitian mempunyai kadar gula darah
48

dengan kriteria kadar gula darah tinggi yaitu dengan jumlah


44 orang (64,71%), responden dengan kadar gula darah normal
sebanyak 24 orang (35,29%). Kemudian responden yang
termasuk dalam kriteria kadar gula darah rendah berjumlah 0
orang (0%).

4.4 Analisis Bivariat


Uji korelasi yang digunakan untuk untuk menganalisis
hubungan antara variabel bebas (tingkat pengetahuan; perilaku)
dengan variabel terikat (kadar gula darah) dalam penelitian ini
menggunakan uji chi-square dikarenakan nilai expected count tiap
variabel yang kurang dari 5 itu kurang dari 20%.

4.4.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kadar Gula


Darah Responden
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
spss dengan metode chi-square diperoleh bahwa terdapat
pengaruh tingkat pengetahuan responden tentang diabetes
melitus dengan kontrol kadar gula darah. Hal tersebut bisa
disimak pada tabel dan penjelasannya berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil crosstab antara tingkat pengetahuan dengan kadar


gula darah
Crosstab
KADAR GULA DARAH
KADAR p-
KADAR KADAR Value
GULA Total
GULA GULA Correl
DARAH
DARAH DARAH ation
RENDA
NORMAL TINGGI
H
TINGKAT BAIK Frekuensi 8 0 0 8
PENGETAH Persentase 100.0% .0% .0% 100.0%
UAN 0,001
CUKUP Frekuensi 16 12 0 28
Persentase 57,1% 42,9 % .0% 100.0%
49

KURANG Frekuensi 0 32 0 32
Persentase .0% 100.0% .0% 100.0%
Total Frekuensi 24 44 0 68
Persentase 35.3% 64,7.8% .0% 100.0%

Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis dengan metode


chi-squre diperoleh hasil sebagai berikut, responden dengan
tingkat pengetahuan baik dan dengan kadar gula darah
normal berjumlah 8 orang (100% dari jumlah total responden
dengan tingkat pengetahuan baik), responden dengan tingkat
pengetahuan baik dan dengan kadar gula darah tinggi dan
rendah berjumlah masing 0 orang (0% dari jumlah total
responden dengan tingkat pengetahuan baik), responden
dengan tingkat pengetahuan cukup dan dengan kadar gula
darah normal berjumlah 16 orang (57,1% dari jumlah total
responden dengan tingkat pengetahuan cukup), responden
dengan tingkat pengetahuan cukup dan dengan kadar gula
darah tinggi berjumlah 12 orang (42,9% dari jumlah total
responden dengan tingkat pengetahuan cukup), responden
dengan tingkat pengetahuan cukup dan dengan kadar gula
darah rendah berjumlah 0 orang (0% dari jumlah total
responden dengan tingkat pengetahuan cukup), responden
dengan tingkat pengetahuan kurang dan dengan kadar gula
darah normal dan rendah berjumlah masing-masing 0 orang
(0% dari jumlah total responden dengan tingkat pengetahuan
kurang) sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan
kurang dan dengan kadar gula darah tinggi berjumlah 32
orang (100% dari jumlah total responden dengan tingkat
pengetahuan kurang).
Selain itu juga, diperoleh hasil P-value correlation
signifikan 0,001 dengan tingkat kemaknaan 0,05. Maka dapat
50

disimpulkan bahwa nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari


0,05 sehingga terdapat pengaruh tingkat pengetahuan
responden tentang diabetes melitus dengan kontrol kadar
gula darah.

4.4.2 Hubungan Perilaku dengan Kadar Gula Darah


Responden
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
spss dengan metode chi-square diperoleh bahwa terdapat
pengaruh perilaku responden dengan kontrol kadar gula
darah. Hal tersebut bisa disimak pada tabel dan
penjelasannya berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil crosstab antara perilaku dengan kadar gula darah
Crosstab
KADAR GULA DARAH
KADAR p-
KADAR KADAR Value
GULA Total
GULA GULA Corre
DARAH
DARAH DARAH lation
RENDA
NORMAL TINGGI
H
PERILAKU BAIK Frekuensi 24 2 0 26
Persentase 92.3% 7.7% .0% 100.0%
CUKUP Frekuensi 0 14 0 14
Persentase .0% 100.0% .0% 100.0% 0,001
KURANG Frekuensi 0 28 0 28
Persentase 0% 100.0% .0% 100.0%
Total Frekuensi 24 44 0 68
Persentase 35.3% 64.7% .0% 100.0%

Berdasarkan hasil tabel 4.6 spss dengan metode chi-


squre diperoleh hasil sebagai berikut, responden dengan
perilaku baik dan dengan kadar gula darah normal berjumlah
24 (92,3% dari jumlah responden dengan perilaku baik),
responden dengan perilaku baik dan dengan kadar gula darah
51

tinggi berjumlah 2 orang (7,7% dari jumlah responden


dengan perilaku baik), responden dengan perilaku baik dan
dengan kadar gula darah rendah berjumlah 0 orang (0% dari
jumlah responden dengan perilaku baik), responden dengan
perilaku cukup dan dengan kadar gula darah normal dan
rendah masing-masing berjumlah 0 orang (0 % dari jumlah
responden dengan perilaku cukup), responden dengan
perilaku cukup dan dengan kadar gula darah tinggi berjumlah
14 orang (100% dari jumlah responden dengan perilaku
cukup), responden dengan perilaku kurang dan dengan kadar
gula darah normal dan rendah masing-masing berjumlah 0
orang (0% dari jumlah responden dengan perilaku kurang),
sedangkan responden dengan perilaku kurang dan dengan
kadar gula darah tinggi berjumlah 28 orang (100% dari
jumlah responden dengan perilaku kurang).
Selain itu juga, diperoleh hasil P-value correlation
signifikan 0,001 dengan tingkat kemaknaan 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari
0,05 sehingga terdapat pengaruh perilaku responden dengan
kontrol kadar gula darah.

Вам также может понравиться