Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Faktor-faktor yang menyebabkan Acute Myocardial Infarction adalah suplai darah oksigen ke
miokard berkurang (aterosklerosis, spasme,arteritis,stenosis aorta, insufisiensi jantung,
anemia, hipoksemia),curah jantung yang meningkat (emosi,aktivitas
berlebih,hipertiroidisme), dan kebutuhan oksigen miokard meningkat ( kerusakan miokard,
hpertropi miokard,hipertensi diastolik). Penyebab infark miokard yang jarang adalah penyakit
vaskuler inflamasi, emboli (endokarditis, katup buatan),spasme koroner yang berat (misal
setelah menggunakan kokain), peningkatan viskositas darah serta peningkatan kebutuhan O2
yang bermakna saat istirahat.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Infark miokard akut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang
tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner kurang. Infark miokard akut adalah nekrosisi
miokard akibat aliran darah ke otot jantung targanggu.
Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan Acute Myocardial Infarction adalah suplai darah oksigen ke
miokard berkurang (aterosklerosis, spasme,arteritis,stenosis aorta, insufisiensi jantung,
anemia, hipoksemia),curah jantung yang meningkat (emosi,aktivitas
berlebih,hipertiroidisme), dan kebutuhan oksigen miokard meningkat ( kerusakan miokard,
hpertropi miokard,hipertensi diastolik). Penyebab infark miokard yang jarang adalah penyakit
vaskuler inflamasi, emboli (endokarditis, katup buatan),spasme koroner yang berat (misal
setelah menggunakan kokain), peningkatan viskositas darah serta peningkatan kebutuhan O2
yang bermakna saat istirahat.
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian
distal terhambat., sel oto jantung bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark,
kemudian serat oto menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi
teroduksi secara total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable,
terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme
CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang
pengeluaran zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik sleuler
merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri dihantarkan
melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus, korteks serebri, serat
saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri.
d. Vasokonstriksi pembuluh darah ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan
meningkat, dan akhirnya yekanan darah meningkat.
1. Nyeri
Nyeri dada yang terjadi secara mendadak, sangat sakit, dan seperti tertusuk-tusuk yang dapat
menjalar ke bahu dan terus kebawah menuju lengan kiri, dan leher. Biasanya diatas region
sternal bawah dan abdomen bagian atas. Terjadi lebih intensif dan menetap daripada angina
(lebih dari 30 menit), tidak sepenuhnya menghilang dengan istirahat maupun pemberian
nitrogliserin, sering disertai nausea, berkeringat, dan sangat menakutkan pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan muka pucat, takikardi, dan bunyi jantung III (bila disertai gagal
jantung kongestif).
2. Laborat
Jika bagian yang mati cukup besar, enzim akan dilepaskan dari sel miokardium dalam aliran
darah. Pada diagnosis AMI, yang penting bukan banyaknya kadar konsentrasi enzim, tetapi
nilai maksimalnya yang terjadi hanya sementara.
3. CPK-MB/CPK
Kreatinin kinase miokardium akan meningkat 4-6 jam, memuncak pada 12-24 jam, kembali
normal dalam 36-48 jam
4. LBH/HBDH
Laktat Dehidrogenasi miokardium meningkat dalam 12-24 jam dan memakan waktu lama
untuk kembali normal.
5. ASAT/SGOT
Aspartan aminotransferase meningkat dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24 jam, kembali
normal dalam 3-4 hari.
6. EKG
Ciri utama infark transmural adalah gelombang Q yang abnormal yang berlangsung >0,04
detik dan voltasenya >25% dari keseluruhan voltase QRS. Gelombang Q yang abnormal
terjadi dalam jangka waktu satu hari, akibat miokardium yang mengalami nekrosis tidak
memberikan sinyal listrik sehingga saat segmen miokardium iniharus terdepolarisasi (dalam
0,04 detik pertama), vektor eksitasi dari bagian jantung yang normal dan berseberangan akan
mendominasi vektor penjumlahan. Karena itu “vektor 0,04” ini akan “meunjuk keluar’ dari
tempat infark, misalnya pada infar dinding anterior, sehingga kan tercatat terutama pada V5,
V6, I, dan aVL sebagai gelombang Q yang besar (gelombang R yang kecil). Gelombang Q
yang abnormal akan tetap ada selama beberapa tahun kemudian sehingga bukan merupakan
tanda diagnosa infark akut.
Segmen ST elevasi pada EKG merupakan tanda iskemia, namun bukan (belum) tanda
kematian jaringan miokardium. Segmen ST elevasi terjadi :
– Pada batas infark transmural yang telah terjadi beberpa jam hingga beberapa hari
sebelumnya.
Segmen ST kembali normal dalam waktu satu hingga dua hari setelah MI, namun beberpa
minggu kemudian akan timbul gelombang T terbalik.
Vasodilatator pilihan untuk mengurangi rasa nyeri jantung adalah nitroglycerin, baik secara
intra vena maupun sublingual, efek sampingnya yaitu dapat mengurangi preload, beban kerja
jantung dan after load.
b.Antikoagulan
Heparin adalah anti koagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu
pembekuan darah, sehingga mencegah thrombus
c.Trombolitik
Pemberian dibatasi hanya untukk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat dan
antiloagulan, analgetik pilihan adalah morvin sulfat secara IV
2.4 Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai
dengan :
ü Wajah meringis
ü Gelisah
ü Nyeri dada
Penghilangan nyeri dada adalah prioritas utama pada pasien dengan IM akut, dan terapi
medis diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Nyeri dada merupakan bagian proses
penyakit akut dan bukan komplikasi MI, maka penatalaksanaan nyeri dada pasien disajikan
dalam diskusi intervensi keperawatan tetapi memerlukan kolaborasi antara perawat dan
dokterdalam mengkaji respons pasien terhadap terapi medis dan dalam merubah pengobatan
yang sesuai.
Metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dada sehubungan dengan MI adalah
pemberian terapi vasodilator dan obat anti koagulan intervena. Nitrogliserin dan heparin
adalah obar pilihan. Terapi trombolik (mis, sterpkokinase, anistreplase) sangat
menguntungkan bagi mereka yang dapay mencapai fasilitas kesehatan dengan segera dan
mereka yang memenuhi syarat klinis, artinya tidak kontra indikasi dengan obat ini. Terapi ini
penting Karen aselain menghilangkan nyeri, obat ini juga dapat mengurangi dan
mencegahcedera jantung permanen.
Oksigen harus diberikan bersamaan dengan terapi medis untuk menjamin penghilangan nyeri
secara maksimal.Tanda vital dikaji sering selama pasien merasakan nyeri.
Istirahan fisik ditempat tidur dengan bahu dan kepaladinaikkan, ini membatu mengurangi
nyeri dada dan dispnu. Posisi ini beralasan karena :
1. Volume tidal dapat diperbaiki karena tekanan isi perut terhadap diafragma berkurang,
sehingga pertukaran gas akan lebih baik.
Pengkajian fungsi pernafasan yang teratur dan teliti dapat membantu perawat mendeteksi
tanda – tanda awal komplikasi yang berhubungan dengan paru. Perhatian yang mendalam
mengenai status volume cairan dapat mencegah overloading jantung. Menganjurkan pasien
bernafas dalam dan merubah posisi sesering mungkin akan mencegah pengumpulan cairan
didasar paru.
Pengurangan kecemasan
Membina hubungan saling percaya dalam perawatan pasien sangat penting untuk mengurangi
kecemasan. Beri kesempatan pada pasien sesering mungkin untuk berbagi rasa mengenai
keprihatinan dan ketakutan. Rasa diterima akan membantu [asien mengetahui bahwa
perasaan seperti ini masuk akal dan normal.
Cara paling efektif untuk meningkatkan kebutuhan pasien terhadap program perawatan diri
setelah pulang dari rumah sakit adalah memberikan pendidikan mengenai proses
penyakitnya.
Implementasi ami
1. Mengukur skala nyeri
2. Memberi oksigen
4. Observasi KU px
2.6 Evaluasi
Hasil yang diharapkan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infark miokard akut mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibart suplai darah
yang tidak adekuat, sehingga aliran darah koroner kurang. Infark miokard akut adalah
nekrosisi miokard akibat aliran darah ke otot jantung targanggu.
Daftar Pustaka
Arief Mansjoer,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3. Penerbit Media Aesculapius
FKUI. Jakarta.
Corwin,Elizabeth J.2009.Buku saku Patofisiologi.Jakarta:EGC
Santosa, Budi. 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medika
Smeltzer,Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta :EGC
Wong Donna L. 2004. Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.W DENGAN DIAGNOSA INFARK
MIOKARD AKUT
A . Pengkajian
1.Identitas
a.Identitas Klien
Nama : Tn .W
Umur : 45th
Suku : Bali
Status : Menikah
3.Pemeriksaan Fisik
1. Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 110x/menit
Respirasi : 28x/menit
Suhu : 37°C
4.Pemeriksaan Penunjang
Tidak terkaji
B. Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penyumbatan pembuluh
darah arteri koronaria ditandai dengan px tampak pucat dan berkeringat dingin
2. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai
dengan nyeri dada yang menjalar dari bahu ke kanan kiri
dengan keluarga klien tampak bingung dan selalu bertanya mengenai penyakit
suaminya
C. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan criteria hasil
o Px tidak pucat
2. Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur , sesuai indikasi.
3. Berikan kompres mandi hangat ; hindari penggunaan alkohol.
o
Skala nyeri 7 menjadi 5
1. Selidiki laporan nyeri dada dan bandingkan dengan episode sebelumnya. Gunakan sekala
nyeri (0-10) untuk rentang intensitas. Catat ekspresi verbal/ non verbal nyeri, dan ambil
gambaran terhadap lokasi nyeri pasien, lamanya, kualitas nyerinya.
4. Berikan relaksasi
2. Penggunaan terapi obat dan dosis. Catat nyeri yang tidak hilang atau menurun dengan
nitrat menunjukkan MVP, berhubungan dengan nyeri dada tidak khas/non angina.
3. Aktivitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen miokardia (contoh kerja tiba – tiba,
stres, makan banyak, terpajan dingin) dapat mencetuskan nyeri dada.
4. Relaksasi dapat meningkatkan rasa nyaman dan mengalihkan rasa nyeri pasien.
4. kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan aktivitas1. mengetahui tanda-tanda
dekubitus pada klien
o Keluarga klien mulai mengetahui dan memahami tentang penyakit yang diderita klien
D.Implementasi
No Implementasi Evaluasi proses
dx
E.Evaluasi
No dx Evaluasi
P: Lanjutkanintervensi
3 S: -O: Tidak ada tanda-tanda dekubitus
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
F. Health Education
Tn. Wayan adalah seseorang yang bersuku bangsa Bali, maka ia dan keluarganya berwatak
sangat keras dan berpendirian kuat. Tutur katanya juga sangat tajam dan seringkali membuat
tersinggung pendengarnya.Maka kita sebagai seorang perawat dalam memberikan health
education dituntut memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dan tutur bahasa yang halus agar
jangan sampai memancing emosi dari Tn.wayan tersebut.
Berikan health education yang halus namun mengena, karena orang Bali tidak menyukai
ketidakpastian. Health education itu meliputi :
4. Anjurkan Tn.Wayan untuk beristirahat total selama di rumah sakit dan kurangi bergerak.
5. Batasi pengunjung sesuai dengan keadaan klinisTn.Wayan.
6. Bantu aktivitas sesuai dengan keadaanTn.Wayan dan jelaskan pola peningkatan aktivitas
bertahap.
7. Anjurkan Tn.Wayan untuk selalu berfikir positif. Ajak ia untuk bercerita hal-hal yang ia
sukai.
8. Anjurkan Tn. Wayan untuk meminum obat secara teratur
9. Anjurkan untuk tidak mengubah, berhenti, menambah, atau mengurangi dosis dan jenis
obat tanpa petunjuk dokter
Jangan lupa untuk melibatkan keluarga Tn. Wayan untuk lebih memotivasinya dalam
menjalani pola hidup sehat sesuai dengan yang telah kita anjurkan.Kita juga sebagai tenaga
medis harus membantu Tn. Wayan untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu.Pacu semangatnya untuk sembuh.Tumbuhkanlah pikiran-pikiran
positif.