Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
25
26
hipoksia, uremia, asidosis, dan pengobatan radiasi. Korelasi muntah dengan waktu
makan juga dapat menuntun ke arah penyebabnya (psikogetuknik, gastroparesis,
tukak peptik)7.
Pasien juga mengalami BAB encer. Diare adalah buang air besar (defekasi
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair, kandungan air tinja lebih banyak
dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Ditandai hasil pemeriksaan
fisik abdomen peristaltik (+) kesan meningkat. Defisiensi nutrien, vitamin, dan
elektorik yang dikeluarkan pada saat muntah dan BAB dapat menimbulkan gejala
klinik diantaranya anemia dan kelemahan7.
Nyeri perut dapat berasal dari nyeri viseral abdomen akibat rangsangan
mekanik (Seperti regangan, spasme) atau kimiawi (Seperti inflamasi, iskemia) atau
peritoneum parietal atau dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatik). Lokasi
nyeri pada epigastrium menunjukkan organ yang dapat terganggu diantaranya
gaster, pankreas, atau duodenum7.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb: 11,5 g/dl, RBC:
4,07 x106/µl, HCT: 35,6 %, WBC: 12,3 x 103/µl, Neutrofil : 10,40 x 103/µl, GDS
111 mg/dl. Pemeriksaan radiologi tidak di lakukan, pemeriksaan EKG tidak
dilakukan, pemeriksaan lainnya belum dilakukan saat melakukan pemeriksaan
pasien tersebut. Peningkatan leukosit (leukositosis) mengarahkan pada adanya
inflamasi7.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan laboratorium dapat didiagnosis yaitu dispepsia. Dispepsia merupakan
rasa tidak nyaman yang berasal dari daerah abdomen bagian atas. Rasa tidak
nyaman tersebut dapat berupa salah satu atau beberapa gejala berikut yaitu: nyeri
epigastrium, rasa terbakar di epigastrium, rasa penuh setelah makan, cepat kenyang,
rasa kembung, pada saluran cerna atas, mual, muntah, dan sendawa3.
Secara garis besar, penyebab sindrom dispepsia ini dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok penyakit organik (seperti tukak peptik, gastritis, batu
kandung empedu, dll) dan kelompok di mana sarana penunjang diagnostik yang
konvensional atau baku (radiologi, endoskopi, laboratoriium) tidak dapat
27