Вы находитесь на странице: 1из 7

D

I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA :
 Theovany H.S. Marpaungg
 Masro Lubis
 Fhani Ati Laia
 Toldo A. Nainggolan
 Yosua Zendrato

KELAS : XI IPS – 1

T.A 2016/2017
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

A. KONFLIK

1. Pengertian konflik
Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya. Suatu konflik atau pertikaian ditanda dengan pertentangan antara dua pihak
yang mempunyai perbedaan-perbedaan dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola, dan perilaku. Pertentangan juga ditandai dengan keinginan
menghancurkan/menyakiti pihak lawan

2. Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial


a. Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian
dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan antarindividu
dimaksudkan untuk saling mengisi kekurangan masing-masing orang yang terlibat
di dalam suatu proses social.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Seseorang
akan cenderung bersifat kurang mandiri, menghargai orang lain, bersahabat dan
tidak individualis. Dalam lingkup yang lebih luas, masing-masing kelompok
kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-norma social yang berbeda-beda
ukurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Perbedaan-perbedaan
inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab criteria tentang baik-buruk,
sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak bergunanya
sesuatu, baik itu benda fisik maupun nonfisik, berbeda-beda menurut pola
pemikirkan masing-masing yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan
masing-masing.
c. Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan ang
berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang
dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik
akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok
dengan individu.
d. perubahan-perubahan nilai yang cepat
perubahan nilai terjadi di setiap masyarakat. Artinya nilai-nilai sosial, baik nilai
kebenaran, kesopanan, maupun nilai material dari suatu benda mengalami
perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan
konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk
mengadakan penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial
dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian
kelompok tersebut.

3. Situasi-situasi Pemicu Konflik


a. Konflik dengan orang tua sendiri
Terjadi sebagai akibat situasi-situasi hidup bersama dengan orang tua.
Pengharapan-pengharapan orang tua dan kewajiban-kewajiban seorang anak
kepada kedua orang tuanya sulit sekali dijalankan bersamaan secara serasi.
b. Konflik dengan anak-anak sendiri
Terjadi misalnya setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak yang tidak
cocok dengan harapannya. Menurut beberapa penelitian, konflik seperti ini
juga berakibat pada hubungan-hubungan sosial yang lain.
c. Konflik dengan sanak keluarga
Pada masa kanak-kanak dan remaja dapat timbul konflik, terutama dengan
kakek, nenek, paman atau bibi yang ikut dalam proses pendidikan anak.
d. Konflik dengan orang lain
Timbul dalam hubungan sosial dengan teman, tetangga, teman sekerja, dan
orang-orang lain di lingkungannya. Karena adanya perbedaan pendirian atau
pendapat antara anggota-anggotanya masyarakat mengenai suatu hal.
e. Konflik dengan suami atau dengan istri
Kesulitan-kesulitan dalam perkawinan, pertentangan-pertentangan kecil
mengenai persoalan hidup sehari-hari atau perselisihan yang dalam mengenai
persoalan hidup atau tujuan hidup dapat memicu terjadinya konflik antara
suami dan istri
f. Konflik di sekolah
Berbagai macam konflik di sekolah antara lain berupa tidak dapat mengikuti
pelajaran, tidak lulus ujian, persoalan hubungan antara guru dengan murid,
atau persoalan kedudukan di antara teman-teman sebaya dalam kelas
g. Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Timbul dari sifat pekerjaan sendiri
h. Konflik agama
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan
hidup, aturan-aturan yang bertentangan dengan agama, pindah dari suatu
agama ke agama lain, menikah dengan orang yang berbeda agama, dan lain-
lain.
i. Konflik pribadi
Timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan, atau tidak ada
kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup
4. Dampak-dampak konflik
Segi positif suatu konflik :
a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum
tuntas ditelah.
b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma dan nilai serta hubungan
sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau
kelompok.
c. Jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
d. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru
e. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

Akibat-akibat dari suatu konflik sosial :


a. Meningkatan solidaritas sesame anggota kelompok ( in-group solidarity) yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
b. Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok.
c. Perubahan kepribadian para individu.
d. Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia.
e. Akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat
dalam pertikaian.
Tertib sosial ditandai oleh tiga hal :
a. Terdapat suatu system nilai dan norma yang jelas
b. Individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami
norma dan nilai sosial yang berlaku.
c. Individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-
tindakannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
B. INTEGRASI SOSIAL
1. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial mengandung dua pengertian :
 Pengendalian konflik dan penyimpangan dalam suatu system sosial, dan
menyatukan unsur-unsur dalam masyarakat yang beranekaragam.
 Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
kehidupan masyarakat.

2. Syarat-syarat integrasi sosial


a. Anggota-anggotanya masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling
mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma-
norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam
berinteraksi satu dengan lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang dilarang
menurut kebudayaannya.
c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara
konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan sehingga dapat menjadi
aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi sosial.

3. Bentuk-bentuk integrasi sosial


a. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial tahap lanjutan yang ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara
individu atau kelompok dalam masyarakat.
b. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya
penyatuan dua kebudayaan yang berbeda.
4. Faktor-faktor pendorong integrasi sosial

a. Homogenitas (kesamaan) kelompok


Integrasi sosial akan mudah dicapai apabila tingkat kemajemukan suatu
masyarakat itu kecil atau masyarakat berusaha untuk memperkecil
keanekaragaman tersebut.
b. Besar kecilnya kelompok
Kelompok-kelompok kecil akan mempercepat proses integrasi sosial dan
biasanya melakukan hubungan-hubungan primer yang intensif sehingga
komunikasi dan tukar menukar budaya akan semakin cepat terjadi. Kelompok
besar umumnya lebih majemuk. Kemajemukan ini menyebabkan penyesuaian
nilai-nilai dan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda menjadi sulit untuk
dilakukan.
c. Mobilitas geografis
Penduduk yang dating atau keluar dengan sendirinya akan menyesuaikan diri
dengan keadaan sosial budaya masyarakat yang ditujunya. Penyesuaian diri
dengan keadaan sosial budaya di lingkungan yang baru merupakan proses
integrasi
d. Efektivitas dan efisiensi komunikasi
Komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi
sosial. Semakin intensif komunikasi dan integrasi yang dilakukan, akan
mendorong dan mempercepat integrasi sosial.

Вам также может понравиться