Вы находитесь на странице: 1из 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny M DGN GANGGUAN OKSIGENASI


DI RUANG YOSEP 3 DAGO KAMAR 22-6

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas Klien
Nama : Ny M
Umur : 82 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Masuk : 27 september 2017 jam : 12.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 03 september 2017
Diagnosa Medik : DM, Decom Cordis, Obstipasi, Gastritis
Alamat : Jln.Taman Sari No.III/59 RT 04/RW 13 Kota Bandung
Dokter : Dr. Y, Sp.PD

Identitas Keluarga/Penanggung jawab:


Nama : Ny K
Umur :
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan :
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Anak kandung
Alamat : Jln. Taman Sari No.III/59 RT 04/RW 13 Kota Bandung

Keadaan Saat masuk:


Masuk rumah sakit kiriman dari : IGD
Cara masuk : menggunakan Tempat tidur
Pengantar adalah : keluarga
Kondisi : sadar.
2. Riwayat Kesehatan/Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Alasan Masuk Rumah Sakit : klien mengeluh sesak nafas yang berulang-
ulang.
 Riwayat penyakit sekarang – kronologis kejadian sampai klien dirawat
di RS & tindakan-tindakan yang telah didapatkan selama di UGD/ di RS
klien mengatakan masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas yang
berulang-ulang dan klien di diagnosa Decom Cordis, sehingga klien
sudah melakukan cek radiologi thorax foto.
Keluhan utama saat pengkajian: Pasien mengeluh sesak nafas.
 Riwayat keluhan utama – PQRST:
Klien mengatakan rasa sesak bertambah bila digunakan untuk
beraktivitas dan berkurang saat klien beristirahat, rasa sesak tersebut
dirasakan hilang timbul bila kelelahan, skala nyeri: 0.
 Keluhan tambahan/ yang menyertai: klien mengatakan belum bisa BAB
sudah 3 hari sejak tgl 1 oktober dan sering cepat lelah.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


 Ganguan kesehatan yang pernah dialami: klien mengatakan mempunyai
riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi.
 Gangguan yang terjadi secara berulang-ulang: klien mengatakan sering
mengalami sesak nafas.
 Operasi yang pernah dijalani: klien mengatakan pernah menjalani
operasi saat melahirkan anak dan pada saat pengangkatan rahim.
 Perlukaan/ kecelakaan: klien mengatakan belum pernah mengalami
kecelakaan
 Chemoterapi: klien mengatakan belum pernah melakukan chemoterapi
 Transfusi: klien mengatakan belum pernah melakuakan transfusi
 Riwayat alergi (obat/makanan) reaksinya: klien mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi
 Riwayat pengobatan (nama, frekuensi, alasan): klien mengatakan tidak
memiliki riwayat pengobatan

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Apakah ada salah satu anggota keluarga yang sakit sama seperti yang klien
alami?
klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit sama seperti yang
pasien alami.

Keadaan kesehatan anggota keluarga, yang mungkin mempengaruhi keadaan


sakit klien (faktor risiko terhadap kesehatan) mis: DM, jantung, hipertensi,
asma, TBC, kelainan darah, tumor/kanker, epilepsy, dll.
klien mengatakan sang suami mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus.
Keadaan kesehatan lingkungan: klien mengatakan tinggal di lingkungan padat
penduduk.
3. Pola fungsi kesehatan/ pola kebutuhan dasar
a. Hal/keadaan yang mempengaruhi kesehatan
Sebelum sakit: klien mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum alcohol
dan kopi.
Saat sakit klien mengatakan tidak pernah merokok, tidak minum alcohol dan
kopi.
b. Pola aktivitas/ mobilitas fisik
Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 

Latihan/ mobilitas fisik


Sebelum sakit: klien mengatakan dapat beraktivitas tetapi tidak berlebihan.
Saat sakit: klien mengatakan beraktivitas menjadi terhambat.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit klien mengatakan pola istirahat tidur tidak terganggu
Saat sakit kien mengatakan pola istirahat tidur terganggu, sering terbangun
karena rasa sesak.
d. Pola nutrisi metabolik
Sebelum sakit: klien mengatakan nafsu makan tidak terganggu
Saat sakit: klien mengatakan nafsu makan jadi terganggu dan menurun karena
ada gangguan gastritis.
e. Pola eliminasi
BAK Sebelum sakit klien mengatakan BAK tidak ada gangguan
Saat sakit klien mengatakan BAK jadi terganggu sehingga dibantu
dengan alat Catheter.
BAB Sebelum sakit klien mengatakan sebelumnya memang sulit untuk BAB.
Saat sakit klien mengatakan masih terganggu akibat intake nutrisi yang
inadekuat dan adanya Hemorroid.
f. Pola kognitif- persepsi
Status mental: klien tampak sadar
Bicara: klien tampak berbicara normal, bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia
Kemampuan membaca/ mengartikan: klien tampak normal dan tidak ada
kesulitan dalam membaca dan mengartikan
Kemampuan interaksi: klien tampak sesuai dalam berinteraksi
Pendengaran: klien tampak ada gangguan dalam pendengaran di telinga kiri dan
kanan serta tidak memakai alat bantu pendengaran.
Penglihatan: klien tampak terganggu penglihatannya, tajam penglihatannya
menurun dan memakai alat bantu yaitu kacamata.
Ada vertigo? Klien mengatakan tidak pernah mengalami vertigo

g. Pola seksual – reproduksi


Sebelum sakit: klien mengatakan sudah tidak menstruasi atau menopause.
Saat sakit: klien mengatakan sudah menopause karena faktor umur.

4. Anamnese dan pemeriksaan fisik- head to toe


Keadaan kesehatan umum – status kesehatan: keadaan sakit sedang menggunakan
alat bantu infus di sebelah kaki kiri.
Kesadaran kualitatif: Compos metis
Kesadaran kuantitatif: motorik 6, verbal 5, eye 4 (15)

Data Vital
Tek Drh: 120/70 mmHg ;Suhu 36,9oC
Nadi: 78x/mnt ;Respirasi 21x/mnt
Nyeri: tidak ada skala: 0/10
BB: 82kg TB: 158cm IMT 32,84 Kategori: Obesitas

a. Pemeriksaan kepala
Rambut: hygiene lumayan bersih, rambut berminyak, tidak bekutu, tidak ada
lesi dan warna rambut agak keputihan.

b. Pemeriksaan wajah: berbentuk simetris, Cyanosis tidak ada, keadaan kulit


sekitar wajah lembab dan sudah keriput, ada bintik-bintik merah disekitar
wajah.

c. Pemeriksaan mata: alis mata dan kelopak mata normal, conjungtiva anemis,
sclera tidak ikterus, reaksi pupil isokor, tajam penglihatan menurun.

d. Pemeriksaan hidung: septum hidung ada, tidak ada benda asing atau secret/
polip

e. Pemeriksaan telinga: daun dan liang telinga simetris, hygiene bersih, membrane
tympani dalam batas normal, pendengaran menurun, tidak dibantu alat
pendengaran.

f. Pemeriksaan mulut & tenggorokan: ada bau mulut dan radang mukosa, keadaan
gigi sudah tidak lengkap dan caries lidah tampak bersih, kedudukan tonsil
normal T, tidak ada nyeri tekan di sekitar mulut
g. Pemeriksaan leher
tidak ada pembesaran KGB disekitar leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
tidak ada kaku kuduk

h. Pemeriksaan dada
Bentuk thorax: bentuk dada normal
Irama nafas dan frekuensi nafas tidak teratur/Dyspneu, tidak ada secret
Palpasi: Getaran dada/ lapang paru getaran pada kanan dan kiri dada vocal
fremitus kuat dan simetris.
Perkusi: suara perkusi jaringan paru sonor/normal
Auskultasi: suara nafas di seluruh lapang paru terdengar seperti wheezing.

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat didada
Palpasi: HR tidak normal, tidak teratur setiap urutan denyut.
Perkusi: tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi S1 dan S2 tunggal, gallop tidak ada, tidak terdapat murmur,
Capillary Refill 2-3 detik.

i. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi: bentuk cembung, umbilical tidak menonjol, tidak ada pelebaran vena
Palpasi: ada nyeri tekan di daerah ulu hati.
Kwadran kanan atas: hepar tidak teraba tidak ada nyeri
Kiri atas: klien tidak teraba tidak ada nyeri
Kanan bawah: titik Mc burney tidak ada nyeri tekan
Auskultasi: bising usus ± 10 x/menit
Perkusi: pada semua kwadran tidak ada acites/ suara pekak
Pemeriksaan ginjal: secara perkusi normal, tidak ada nyeri tekan

j. Pemeriksaan genetalia
Tidak ada tanda-tanda infeksi, jamur dan lesi
Tidak ada secret yang keluar
Tidak ada pembesaran pada kelenjar limphe inguinal
Tidak ada massa
Tidak ada phimosis, hypospadie
Anus: terdapat hemorroid

k. Pemeriksaan punggung
Inspeksi: bentuk punggung kifosis (membungkuk), tidak ada nyeri tekan.
l. Pemeriksaan ekstremitas atas – bawah
Edema: bagian kedua kaki bawah klien tampak ada edema.
Rentang gerak: terbatas karena terpasang infus
Rentang gerak simetris: gerak tampak simetris
Kekuatan otot: 2 sudah menurun karena faktor usia.
Tanda khusus: tidak tampak clubbing pada kuku dan tidak tampak spider naevi

m. Pemeriksaan punggung
Inspeksi: ada kelainan pada klien, klien tampak kiposis atau membungkuk.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan.

5. Data Psikologis
a. Status emosi: klien tampak terkendali
Mood yang paling dominan:
Ekspresi kesedihan/kegembiraan: klien tampak sedih akan sakit yang dialami
b. Pandangan klien mengenai dirinya : seorang ibu rumah tangga.
keadaan sakit saat ini: sebagai cobaan dari Allah.
Pengobatan adalah upaya klien untuk mencari kesembuhan.
c. Gaya komunikasi:
Klien tampak cemas saat berkomunikasi
Verbal klien tampak sesuai
Klien berbicara dengan jelas
d. Pola interaksi: klien mengatakan hubungan yang paling dekat dengan anak
kandungnya.
e. Pola mengatasi masalah: cara mengatasi masalah dengan mendekatkan diri pada
Tuhan.
Masalah utama selama masuk RS:
Klien mengatakan masalah utama selama masuk rumah sakit adalah perawatan
diri.
Pernah mengalami kekerasan, takut terjadi kekerasan kembali? Pada siapa
takut? Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan
Pernah merasa kehilangan atau perubahan diri? Klien mengatakan tidak pernah
merasa kehilangan/perubahan diri.
Pandangan terhadap masa depan: klien mengatakan masa depan adalah masa
yang akan dilalui selama hidupnya.

6. Data sosial
a. Pendidikan dan pekerjaan: Klien merupakan lulusan SMA
Keterampilan yang dimiliki: tidak ada
Lama klien bekerja dalam 1 hari: klien sudah lama tidak bekerja dan hanya
istirahat dirumah.
b. Hubungan social:
Klien dengan siapa tinggal: klien mengatakan tinggal bersama dengan anak
kandungnya.
Orang/ teman dekat: Klien mengatakan dekat dengan anak kandungnya.
Organisasi/ kelompok yang diikuti: tidak ada
Pengaruh perawatan terhadap keluarga/ fungsi peran/ pekerjaan & keuangan?
Klien mengatakan pengaruh perawatan berdampak pada keluarga yang
menganggu aktivitasnya karena harus menunggu.
c. Sosial & kultur, kultur budaya yang diikuti: tidak ada.
d. Gaya hidup, hobby: tidak ada.

7. Data spiritual
Apa agama klien: Islam
Kegiatan agama yang diikuti: Sholat
Pandangan pasien tentang:
Peran tuhan dalam kehidupannya: segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-
Nya.
Peran doa dalam kehidupannya: sumber kekuatan dan menyatukan dirinya dengan
Tuhan.
Sakit/ penderitaan: Sakit adalah cobaan dari Tuhan
Kematian: Awal kehidupan baru.
Agama: hormat dan percaya akan iman yang diyakini.

8. Data Penunjang
Tanggal: 29/9/2017
Radiologi: Hasil Thorax Foto:

 tidak terdapat ileus/pneumoperitoneum


 tidak tampak jelas adanya massa intra abdomen
 fecal mass diproyeksi colon sigmoid
Hasil Laboratorium:
Tanggal: 29/9/2017
 Pemeriksaan Urinalisa
- Eritrosit hasilnya: H. 30,0 ery nilai rujukan:
- Leukosit Esterase: H. 75,0 leu nilai rujukan: <10/ml
- Kreatinin Urin: L. 10,0 mg/dL nilai rujukan: <25
 Sedimen
- Leukosit hasilnya: H. 67,4 nilai rujukan: < = 10,4
- Eritrosit hasilnya: H. 42,2 nilai rujukan < = 13
- Bacteria hasilnya: H. 14524,3 nilai rujukan: laki-laki : < = 26
Perempuan : < = 99
Hasil Laboratorium:
Tanggal: 03/10/2017
 Pemeriksaan Hematologi
- Neutrofil Segmen hasilnya: H. 72,0% nilai rujukan: 50,0-70,0
- Limfosit hasilnya: L. 18,0% nilai rujukan: 20,0-40,0
Terapi/obat yang didapat saat ini: obat oral dan obat Injeksi.

B. PENGELOMPOKAN / PENGORGANISASIAN DATA


Data Subyektif Data Obyektif
 Pasien mengeluh cepat lelah dan  Gambaran EKG Monitoring
pusing. Sinus Rytim
 Pasien mengatakan sering sesak  Tanda-tanda Vital:
 Pasien mengeluh lemas Tek Darah: 120/70 mmHg
 Pasien mengatakan sudah Suhu: 36,9oC
hampir 3 hari belum BAB Nadi: 78x/menit
Respirasi: 21x/menit
SpO2: 98%
 Kesadaran: Composmentis
 Urine Output: 2000cc/24 jam
 Terpasang O2: 3 liter/menit
 Terpasang Infus NaCL 0,9%

C. ANALISA DATA
Data Etiologi (patoflow/pohon Masalah
masalah)
DS Gagal jantung kiri Gangguan Oksigenasi b.d
-Klien mengeluh sesak penurunan suplai
nafas. Oksigen.
Curah jantung menurun
DO
-Pasien terpasang
Oksigen 3 liter/menit Suplai darah ke jaringan
menurun
DS Penyebab yang belum Ketidakseimbangan
-Klien mengeluh kedua diketahui Volume cairan dan
kakinya bengkak elektrolit b.d gangguan
mekanisme regulasi.
DO Permeabilitas dinding
-Klien terpasang Infus glomerolus menaik
NaCL 0,9%

-Urine Output: Protein plasma menurun


2000cc/24jam

Tanda-tanda Vital: Proteinemia


-Tek Darah: 120/70
mmHg
-Suhu: 36,9oC Hipoalbumenia
-Nadi: 78x/menit
-Respirasi: 21x/menit
-SpO2: 98% Osmotik Plasma menurun

Cairan Intravaskuler
menurun

Cairan Interstitial menaik

Edema

Ketidakseimbangan
Volume cairan dan
elektrolit.
DS Curah Jantung menurun Intoleransi aktivitas b.d
-Pasien menyatakan Immobilitas fisik.
badan lemas.
Suplai darah ke jantung
DO menurun
-Pasien dalam keadaan
bedrest
Hb menurun

Mudah lelah dan capek

Intoleransi aktivitas

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Oksigenasi b.d penurunan suplai Oksigen.


2. Ketidakseimbangan Volume cairan dan elektrolit b.d gangguan mekanisme
regulasi.
3. Intoleransi aktivitas b.d Immobilitas fisik.

Terapi (Oral dan Injeksi)

Terapi Oral:

1. Nama obat : Simvastatin


Golongan : Statin
Dosis (gram/mgr) : 10 mg 1x1 tab
Indikasi : Simvastatin dikenal sebagai ‘kardioprotektor’ yaitu melindungi jantung dari
penyakit serangan jantung, dan memiliki efek ‘pleiotrofik’ yaitu untuk menurunkan
lemak, memperbaiki kondisi gula darah, menurunkan angka kasus stroke dan
menurunkan angka kasus penyakit jatung koroner.
Efek Samping : Sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, sakit perut, kembung,
konstipasi, disfungsi ereksi, tremor, nyeri otot linu,lemah tanpa sebab dan
pembengkakan.

2. Nama obat : Glimapiride


Golongan : Obat anti Diabetes Sulfonylurea
Dosis (gram/mgr) : 3mg 1x1 tab
Indikasi : Obat ini diberikan kepada pasien Non-insulin-dependent (type II) Diabetes
Melitus (NIDDM) yang kadar gula darahnya tidak dapat hanya dikurangi dengan
berolahraga dan mealkukan diet saja.
Efek Samping : Mual, pucat, konstipasi, diare, dan pusing.

3. Nama obat : Clapidogrel


Golongan : Antiplatelet
Dosis (gram/mgr) : 75 mg 1x1 tab
Indikasi : Clapidogrel diindikasikan untuk pencegahan kejadian atherothrombotic pada
pasien yang menderita infark miokard, digunakan untuk pasien yang menderita sindrom
koroner akut.
Efek Samping : Umum: sakit kepala, mual, mudah memar, gatal, dan mulas. Efek
samping yang lebih parah: sakit perut yang parah, pendarahan yang tidak terkontrol
pada gusi/hidung, kotoran berdarah, bercak kulit ungu, detak jantung cepat,lemah,
muntah, dan mata menguning.

4. Nama obat : Cedocard


Golongan : Isosorbide
Dosis (gram/mgr) : 5mg 2x1 tab
Indikasi : digunakan untuk pengobatan serangan angina pektoris, sebagai profilaksis
serangan angina pada penyakit koroner akut, dan sebagai pengobatan pada gagal
jantung kongestif yang berat.
Efek Samping : sakit kepala, mual, dan hipotensi postural.

5. Nama obat : Laxadine


Golongan : Obat bebas
Dosis (gram/mgr) : 3mg 3x10 cc
Indikasi : Diberikan pada keadaan konstipasi yang memerlukan perbaikan peristaltik
Efek Samping : Ruam kulit, pruritus, rasa panas terbakar, kehilangan cairan dan
elektrolit, kelemahan otot dan penurunan BB.

6. Nama obat : Vioquin


Golongan : Fluorokuinolon
Dosis (gram/mgr) : 500mg 2x1 kaplet
Indikasi : Infeksi karena bakteri yang peka terhadap siprofloksasin.
Efek Samping : Gangguan gastrointestinal, gangguan SSP, reaksi hipersensitif,
gangguan ginjal/saluran kemih, penyakit hati, kelainan hematologi dan gangguan KV.

Terapi Injeksi:

1. Nama obat : Lasix


Golongan : Obat Diuretic
Dosis (gram/mgr) :20 mg 2x1 ampul
Indikasi : Digunakan untuk mengurangi cairan didalam tubuh, pada pasien yang
mengalami edema atau kelebihan asupan cairan didaerah anggota gerak yang
mengakibatkan kaki menjadi bengkak.
Efek Samping : Menghambat penyerapan elektrolit dan cairan yang nantinya dibuang
melalui saluran kemih, hipokalemia, menurunkan tekanan darah, reaksi alergi dan
peningkatan kadar asam urat.

2. Nama obat : Pranza


Golongan : Obat keras
Dosis (gram/mgr) : 40 mg/hari 1x1 vial
Indikasi : Terapi tukak lambung dan tukak duodenum, refluks esofagitis sedang hingga
berat.
Efek Samping : Sakit kepala, sakit perut bagian atas, diare, konstipasi, flatulensi, mual,
muntah, mulut kering.

III. INTERVENSI

a. Gangguan Oksigenasi b.d penurunan suplai Oksigen.


Tujuan: - Diharapkan nafas kembali efektif, RR = 16-24 x/menit, pasien dapat
mendemonstrasikan ventilasi ,oksigenasi yang adekuat oleh oksimetri dalam
rentang normal, dan TTV dalam batas normal.

INTERVENSI RASIONAL

Anjurkan klien dalam mengajarkan Untuk mengetahui pasien adanya


bernafas dalam. bunyi nafas atau tidak

Berkolaborasi dengan Tim medis Untuk mengetahui adanya


lainnya untuk pemberian Oksigen. sekret/lendir yang tersumbat.

Pantau bunyi nafas, dan catat adanya Untuk membantu dalam membuka
gerakan dada dan kedalaman nafas. jalan nafas.
Untuk menjaga kenyamanan pasien
dalam bernafas dalam.
Dan untuk mengetahui penyebab
gangguan oksigenasi.

.
b. Ketidakseimbangan Volume cairan&elektrolit b.d gangguan mekanisme
regulasi.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mengalami
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Kriteria Hasil: Bebas dari edema, suara paru bersih, dan tanda-tanda vital dalam
batas normal.

INTERVENSI RASIONAL

Melakukan manajemen:

-Monitor tanda-tanda vital Sebagai indikator untuk melanjutkan


intervensi selanjutnya.

-Monitor Intake-Output Untuk mengetahui penyebab


terjadinya ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit.

c. Intoleransi aktivitas b.d Immobilitas fisik.


Tujuan: Klien dapat menoleransi aktivitas dengan baik.
Kriteria Hasil: Berpartisispasi dalam aktivitas fisik dgn TD, RR yang sesuai,
warna kulit normal, hangat dan kering, pentingnya keseimbangan latihan dan
istirahat dan meningkatkan toleransi aktivitas.

INTERVENSI RASIONAL

Menentukan penyebab intoleransi Menentukan penyebab dapat


aktivitas. membantu menentukan intoleransi

K Terlalu lama Bedrest dapat memberi


kontribusi intoleransi aktivitas.
aji kesesuaian aktivitas dan istirahat
klien sehari-hari. Peningkatan aktivitas membantu
mempertahankan kekuatan otot
Meningkatkan aktivitas secara
bertahap,perawatan diri. Bedrest dalam posisi supinasi
menyebabkan volume plasma
Pastikan klien megubah posisi secara hipotensi postural, TV respon
bertahap. terhadap ostostatis sangat beragam.
IV. IMPLEMENTASI

Nama : Ny. M
Umur : 83 tahun
Jenus Kelamin : perempuan
Ruang : Yosef 3 Dago
Tanggal : 3 Oktober 2017

Jam Tindakan Respon

08.30 -Memantau bunyi nafas Adanya bunyi nafas


paru menggunakan Wheezing, dan irama
stetoskop, apakah adanya nafas tidak teratur.
bunyi nafas yang tidak
sesuai, dan irama
nafasnya normal atau
tidak, serta ada tidaknya
sumbatan sekret atau Obat Injeksi:Lasix 2x1
lendir. ampul.

-Kolaborasi dengan Tim Dan pemberian obat oral:


Medis dalam pemberian Vioquin: 500mg 2x1
Obat oral dan Injeksi. kaplet
Clapidogrel: 75mg 1x1
tab
Cedocard: 5mg 2x1 tab

S: pasien bersedia
O: Obat masuk tanpa
tanda-tanda alergi.

09.30 -Memberikan posisi -Klien kooperatif


semifowler pada pasien
agar tidak terlalu sesak,
-Dan kolaborasi dengan
Tim Medis lainnya untuk S: pasien mengatakan
memberikan oksigen. bersedia
O: Oksigen terpasang
Nasal Canula 3lt/menit.

10.00 -Demi menjaga Klien kooperatif


kenyamanan pasien
dalam bernafas maka
mengajarkan pasien
untuk nafas dalam.

10.30 Observasi TTV Tanda-tanda Vital:


-Tek Darah: 130/80
mmHg
-Suhu: 36,9oC
-Nadi: 78x/menit
-Respirasi: 22x/menit
-SpO2: 98%

V. EVALUASI

DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI

1.Gangguan Oksigenasi b.d penurunan S: Pasien mengatakan sesak ,dan


suplai Oksigen. dada terasa berdebar-debar.
O: Tampak sakit sedang, lemas, kes:
CM, terpasang oksigen 3liter/menit.
Tek Darah: 130/80 mmHg
Suhu: 36,9oC.
Nadi: 78x/menit.
Respirasi: 22x/menit.
SpO2: 98%
A:Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2.Ketidakseimbangan Volume cairan & S: Pasien mengatakan masih ada


elektrolit b.d gangguan mekanisme sesak, lemas dan pasien mengeluh
regulasi. dikedua kakinya terjadi edema atau
pembengkakan.
O: Ps. tampak sakit sedang, lemas
kes: CM, terpasang infus NS 0,9%,
Oksigen 3lt/menit, dan terpasang
volley Cateter.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
3.Intoleransi aktivitas b.d Immobilitas S: Pasien mengatakan masih mudah
fisik. lelah dan lemas.
O: Tampak lemas, kes: CM, RR:
21x/menit, Nadi: 81x/menit, masih
terpasang Infus NS 0,9%.
A: Masalah masih belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan.

-Obs TTV
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8 Volume


3.Jakarta:EGC.

Http://healthycaus.com/2009/07/askep-gangguan-sistemkardiovaskuler.html

Вам также может понравиться