Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN PUSKESMAS II CILONGOK
2) Malaria
Selama tahun 2016 diwilayah Puskesmas II Cilongok tidak
ditemukan kasus positif malaria, adapun saat ini Puskesmas II
Cilongok tidak mempunyai petugas JMD yang biasanya
mengunjungi desa-desa mencari penderita dengan gejala panas.
3) Kusta
Jumlah kasus kusta di Puskesmas II Cilongok berdasarkan
laporan dari petugas P2M selama tahun 2016 ditemukan 1 kasus
yaitu di desa Kasegeran.
4) TB. Paru
Jumlah kasus TB Paru Positif Tahun 2016 di Puskesmas II
Cilongok sebanyak 37 kasus yang semuanya melakukan
5) Diare
Jumlah kasus diare di Puskesmas II Cilongok berdasarkan
laporan dari petugas P2M selama tahun 2016 sebanyak 499 kasus
sedangkan tahun 2014 sebesar 580, perbandingan tahun 2016 dan
2014 mengalami penurunan sebesar 81 kasus.
6) PNEUMONIA
Jumlah kasus pneumonia balita ada 83 kasus yang ditangani
oleh puskesmas, atau sekitar 13.6% dari perkiraan sebanyak 564
kasus. Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai
napas cepat dan atau napas sesak. Kasus ini masih tinggi
diwilayah Puskesmas II Cilongok, untuk menurunkan kasus ini
diharapkan kerjasama dari petugas kesehatan dan seluruh
masyarakat itu sendiri antara lain dengan cara pemantauan dan
pemeriksaan faktor resiko dilingkungan rumah para penderita,
peningkatan SDM untuk deteksi dan tatalaksana kasus
(Manajemen P2 ISPA), selain itu juga dilakukan monitoring dan
evaluasi berkala oleh petugas, serta dilakukan promosi atau
penyuluhan rutin tentang ISPA oleh petugas kesehatan puskesmas.
8) Filariasis
Jumlah kasus Filariasis di Puskesmas II Cilongok
berdasarkan laporan dari petugas P2M selama tahun 2016 ada 1
kasus yaitu di desa Cipete.
1) Difteri
Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan bakteri
Corynebacterium diphteriae ditandai dengan pembentukan
membran di kerongkongan dan aliran udara lainnya yang
menyebabkan sulit bernapas Kasus penyakit Difteri di Puskesmas
II Cilongok tahun 2016 berdasarkan data dari Petugas P2M tidak
ditemukan kasus, hal ini tidak mencerminkan keadaan
sesungguhnya mengingat tidak semua masyarakat berobat ke
Puskesmas II Cilongok melainkan ada yang ke dokter praktek
swasta/Rumah sakit, namun demikian petugas Puskesmas selalu
memantau perkembangan penyakit menular di masyarakat.
2) Campak
Campak merupakan penyakit akut yang disebabkan
Morbilivirus ditandai dengan munculnya bintik merah (ruam),
terjadi pertama kali saat anak-anak. Tahun 2016 tidak terdeteksi
3) Pertusis
Pertusis adalah penyakit membran mukosa pernapasan
dengan gejala demam ringan, bersin, hidung berair, dan batuk
kering. Kasus penyakit Pertusis di Puskesmas II Cilongok tahun
2016 berdasarkan data dari Petugas P2M tidak ditemukan
kasus ,hal ini tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya
mengingat tidak semua masyarakat berobat ke Puskesmas II
Cilongok melainkan ada yang ke dokter praktek swasta/Rumah
sakit,namun demikian petugas Puskesmas selalu memantau
perkembangan penyakit menular di masyarakat.
5) Polio
Polio merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang
anak-anak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan
kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah
satu bagian tubuhnya, untuk wilayah Puskesmas II Cilongok
selama tahun 2016 tidak terdapat kasus polio, namun demikian
pemantauan selalu dilakukan oleh petugas kesehatan dan petugas
imunisasi.
6) Hepatitis B
Hepatitis merupakan Peyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis (A, B, C, D, dan E). Tahun 2016 tidak ditemukan kasus
Hepatitis B di wilayah Puskesmas II Cilongok.
2. ANGKA KEMATIAN
a. Angka Kematian Bayi dan Balita
Menurut data yang dihimpun petugas KIA, ada 6 kasus bayi
lahir mati pada tahun 2016, sedangkan jumlah lahir hidup 867 bayi.
Angka Kematian Bayi di Puskesmas II Cilongok pada tahun 2016
sebesar 6,9 per 1000 kelahiran hidup. Ini berarti masih dibawah target
nasional yaitu 24 per 1000 kelahiran hidup, namun demikian perlu
diwaspadai. Sedangkan untuk jumlah balita sebanyak 4.297 dan
jumlah anak balita mati ada 6 atau 6,4 per 1000 kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Ibu Maternal
Kematian ibu maternal yaitu kematian yang terjadi pada ibu
karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dari data KIA
B. PERILAKU MASYARAKAT
Perilaku masyarakat ini ditekankan pada Peran Serta Masyarakat di
bidang kesehatan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) baik di masyarakat, di sekolah, maupun di institusi dalam rangka
penurunan angka kematian bayi, balita dan ibu serta berbagai upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi. Maka dengan adanya PHBS
pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dapat mandiri mampu
menolong dirinya dibidang kesehatan, yakni melalui pendekatan
pelayanan kesehatan dasar (primary health care).
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat
penting dalam mempengaruhi derajat kesehatan disamping perilaku
masyarakat itu sendiri. Dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan masyarakat, bebarapa indikator penting yang dapat
mempengaruhi kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Rumah Sehat
Dari 13.597 rumah yang ada diwilayah puskesmas hanya 273
rumah yang diperiksa, ternyata yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 199 rumah atau sebesar 72,9 % dari jumlah rumah yang
diperiksa.
3. Tempat-Tempat Umum
Pada tahun 2016 Jumlah Tempat – tempat umum yang di periksa
syarat kesehatannya sebanyak 91 TTU adapun Tempat-tempat umum
sehat/ yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 66 buah atau
sebesar 72,53 % dari jumlah TTU yang diperiksa.
2. Pelayanan Persalinan
Jumlah persalinan di wilayah Puskesmas II Cilongok pada tahun
2016 berjumlah 866, adapun persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan berjumlah 866 persalinan atau sebesar 100 %, pelayanan
persalinan oleh tenaga kesehatan apabila tercapai sesuai target , maka
kematian ibu diharapkan semakin menurun.