Вы находитесь на странице: 1из 3

A.

Pengertian

Virus HIV

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara

menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh

manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan

sekalipun.

Penyakit AIDS

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek

dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk

menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh

melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel

darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.

B. Cara penularan virus HIV AIDS

• Lewat cairan darah

Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah tercemar HIV


Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan,

misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan.

Melalui pemakaian jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat,

imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah

• Lewat cairan sperma dan cairan vagina

Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa menggunakan kondom,

sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat

vagina) ; atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks

lewat anus.

• Lewat Air Susu Ibu

Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina;

kemudian menyusui bayinya dengan ASI.

Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya

dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

C. Pencegahan infeksi HIV AIDS

• Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan penyuntikan atau proses
lain yang mengakibatkan terjadinya luka

• Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak

memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV)

• Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui

bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.

Ada tiga cara:

• Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)

• Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling setia kepada

pasangannya

• Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan melakukan seks aman

termasuk menggunakan kondom

Ada dua hal yang perlu diperhatikan:

• Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus

disterilisasi dengan benar

• Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain

Вам также может понравиться