Вы находитесь на странице: 1из 22

KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com

DISUSUN OLEH
—AMALDO FIRJARAHADI TANE—

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 1


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
1.

 MATERI: STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR


 Ingat, bahwa jumlah neutron suatu unsur dan ionnya bernilai sama, yang
membedakannya hanyalah nomor atom (Z) atau jumlah proton atau jumlah elektron.
 Isoelektronik adalah keadaan di mana suatu atom atau ion mempunyai jumlah
elektron yang sama. Bisa diartikan bahwa jika ion X2- isoelektronik dengan 10Ne20,
maka jumlah elektron ion X2- sama dengan jumlah elektron Ne, yaitu 10.
 Ion X2- punya 10 elektron dalam bentuk anion (ion negatif) karena suatu unsur
dalam bentuk ion negatif menangkap elektron sebanyak faktor valensi ion yang
ditangkapnya.
 Kelebihan 2 elektron dari unsur X menuju ion X2- terjadi adanya penambahan
jumlah elektron di subkulit terluar, yaitu p. Jadi, konfigurasi elektron unsur X
adalah:
 10X2- = 10Ne20 = 1s2 2s2 2p6
 10X = 1s2 2s2 2p4
 JAWABAN: A
2.

 MATERI: KIMIA ORGANIK


 Dalam senyawa organik untuk membentuk suatu orbital hibrida dibentuk oleh dua
buah ikatan kimia, yaitu ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Materi ini biasanya ada
di bagian stereokimia kimia organik.
 Ikatan sigma adalah ikatan kimia yang paling sering terdapat pada atom senyawa
organik berikatan tunggal.
Biasanya berbentuk tetrahedral
(AX4) dengan sudut 109,5°. Ikatan
ini terbentuk akibat tumpang tindih
orbital-orbital di sekelilingnya
sehingga jika ditinjau akan tergambar secara horizontal seperti pada gambar di
samping.

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 2


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com

 Berbeda dengan ikatan pi, yaitu ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom
yang berlektron tunggal bertumpang tindih
dengan dua cuping orbital atom lainnya
yang juga berelektron tunggal. Hanya
terdapat satu bidang simpul dari orbital yang
melewati dua inti atom. Pada gambar di
samping, ikatan pi memiliki bidang tegak
lurus dengan atom yang terikat sehingga
tergambarkan secara vertikal.
 Pada struktur di soal terlihat bahwa atom oksigen (O) mengikat 2 buah senyawa
alkil berbeda, yaitu CH2 dan CH3. Karena seluruh atom pada struktur tersebut
berikatan tunggal, maka ikatan sigma lebih dominan. Di bawah ini adalah kondisi
sesaat sebelum terjadi hibridisasi (pembastaran) dan setelahnya saat berikatan
dengan gugus alkil. Saat terjadi pembastaran, bagian berwarna merah adalah hasil
promosi elektron di mana tempat berikatan atom oksigen dengan CH2 dan CH3.

 Dikarenakan pada pembastaran di atas terikat pada sebuah subkulit s dan tiga buah
subkulit p (yaitu px, py, dan pz), maka tipe hibridisasinya adalah sp3.
 JAWABAN: C
3.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Di soal diketahui dan ditanya data:
 Massa O2 = 9,6 gram
 Massa M2O = 28,4 gram
 Ar M = … ?

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 3


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Untuk mendapatkan nilai massa atom relatif M bisa didapatkan dari konsep mol,
yaitu membagi massa M2O yang terbentuk dengan mol M2O yang terbentuk, lalu
nanti dicari lagi dengan konsep massa molekul relatif (Mr).
 Nilai Mr senyawa M2O bisa kita dapatkan dengan reaksi stoikiometri setara di
bawah ini, lalu membandingkan koefisiennya:
2M2S (s) + 3O2 (g)  2M2O (s) + 2SO2 (g)
 Mol O2 = 9,6 gram/32 = 0,3 mol
 Mol M2O (ditanya) = koefisien M2O (ditanya) x mol O2 (diketahui)
koefisien O2 (diketahui)
= 2 x 0,3 mol
3
= 0,2 mol M2O
 Dalam 28,4 gram senyawa M2O dengan jumlah mol 0,2 mol bisa dipastikan dengan
konsep mol bahwa massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut adalah 142
sehingga nilai Ar M adalah:
 Mr M2O = 2 (Ar M) + Ar O
142 = 2 (Ar M) + 16
Ar M = 63
 Dalam tabel periodik, unsur M yang dimaksud adalah unsur Cu.
 JAWABAN: D
4.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Di soal diketahui dan ditanya data:
 Volume HC2H3O2 = 50 mL
 [HC2H3O2] = 0,2 M
 Volume KOH = 50 mL
 [KOH] = 0,1 M
 [HC2H3O2]akhir = … M ?
 Untuk mendapatkan konsentrasi asam asetat, HC2H3O2, setelah reaksi, kita dapat
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa). Nantinya pasti ada
senyawa bagian reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas. Perhatikan
skema reaksi berikut!

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 4


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 n HC2H3O2 = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
 n KOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
 HC2H3O2 (aq) + KOH (aq)  KC2H3O2 (aq) + H2O (l)
M 10 mmol 5 mmol - -
B -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
S 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
 Tersisa sebanyak 5 mmol asam asetat pada label ―S‖, sehingga banyaknya
konsentrasi asam cuka setelah reaksi adalah konsentrasi dalam volume total
reaktan yang digunakan:
[HC2H3O2]akhir = n HC2H3O2 akhir
volume reaktan
= 5 mmol .
(50 + 50) mL
= 0,05 M
 JAWABAN: A
5.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Di soal diketahui dan ditanya data:
 Jenis tabung = isokhorik (volume tetap) dan isotermis (suhu tetap)
 m H2 = 6 gram
 Po = 12 atm
 P1 = 40 atm
 Massa gas total = … gram?
 Gas yang dimaksud di soal mungkin adalah jenis gas ideal. Berdasarkan
persamaannya di bawah ini, nilai V adalah konstan sehingga bisa dihilangkan,
begitu juga dengan nilai R karena sebuah tetapan, dan nilai T juga konstan karena
suhu pada soal tidak berubah sehingga disebut juga kondisi isotermis.
PV = nRT
P=n
Tekanan = jumlah mol

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 5


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Perbandingan tekanannya bukanlah tekanan awal dan akhir (tekanan total), tetapi
perbandingan tekanan sebelum di tambah gas Ne dan saat tekanan setelah ditambah
gas Ne atau dengan kata lain tekanan masing-masing gas.
 Tekanan total = tekanan awal + tekanan akhir
40 atm = 12 atm + tekanan akhir
Tekanan akhir = tekanan gas Ne = 28 atm
 Cukup perbandingan antara tekanan banding mol, yang nantinya didapatkan massa
gas Ne yang ditambahkan, sebagai berikut.
 Po gas H2 = n H2
Pt gas Ne n Ne
12 atm = 6 gram/2  n Ne = 7 mol
28 atm n Ne
 Dalam 7 mol gas Ne (Ar = 20) terdapat massanya 140 gram
 Jadi, massa gas totalnya adalah 140 gram (Ne) + 6 gram (H2) atau 146 gram
 JAWABAN: D
6.

 MATERI: TERMOKIMIA
 Di soal diketahui dan ditanya data:
 m KCl = 7,45 gram
 Volume H2O = 217,55 mL
 ΔHh = +18 kJ/mol
 ΔT = (22,5 – 25)°C = -2,5°C
 c KCl = … J/g.°C ?
 Di soal tertera bahwa kalorimeter sederhana tersebut kapasitas kalornya diabaikan,
artinya kalorimeter tersebut berjenis kalorimeter yang terbuat dari styrofoam dengan
kondisi isobarik. Jenis kalorimeter ini nilai kalor kalorimeter (qkal) dianggap nol
karena tidak menyerap panas. Besarnya harga entalpi bisa ΔHh dianggap sama
dengan negatif kalor larutan (qlar):
ΔHf = - (qlar + qkal)
ΔHf = - (qlar + 0)
ΔHf = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 6


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Nilai entalpi pelarutan KCl bernilai +18 kJ untul 1 mol KCl, namun kita
memerlukan ΔHh KCl untuk 7,45 gram!
 n KCl = 7,45 gram/74,5 = 0,1 mol
 ΔHh KCl (1) = n KCl (1)
ΔHh KCl (2) n KCl (2)
18 kJ = 1 mol
x 0,1 mol
x = 1,8 kJ
= 1800 J
 Cari nilai kalor jenis KCl!
 Massa larutan pada persamaan kimia di atas adalah massa air yang bisa
didapatkan dari massa jenis (ρ) air:
ρ = massa air
volume air
1 g/mL = massa air
217,55 mL
mlar = 217,55 gram
 ΔHh = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)
+1800 J = - (217,55 gram . clar . (-2,5°C))
clar = 3,2 J/g.°C
 JAWABAN: C
7.

 MATERI: LAJU & ORDE REAKSI DAN PELURUHAN RADIOAKTIF


 Soal ini bisa dikerjakan 2 buah cara. Pertama, dengan konsep laju dan orde reaksi
satu; dengan bantuan kalkulator. Kedua, dengan konsep peluruhan radioaktif; tanpa
kalkulator. Ingat, bahwa peluruhan radioaktif tergolong laju reaksi orde satu karena
hanya bergantung pada jumlah nuklida radioaktif yang bereaksi.
 CARA 1 (Konsep laju dan orde reaksi):
1) Dalam laju reaksi orde satu dikenal persamaan kimia yang didapatkan dari
pengintegralan matematis hingga akhirnya didapatkan rumus di bawah ini. Nah,
penjabaran lengkap dari mana rumus ini berasal bisa kalian cari di internet, ya.

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 7


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
In [A]t = In [A]0 – kt … (persamaan a)
t1/2 = In 2 … (persamaan b)
k
2) Dari persamaan (b) di atas kita sudah dapat mencari nilai waktu paruh (t1/2)
senyawa N2F2, dengan mencari terlebih dahulu nilai k (tetapan laju reaksi) pada
persamaan (a) sebagai berikut. (In dibaca logaritma natural)
 In [A]t = In [A]0 – kt
kt = In [A]0 – In [A]t
kt = In [A0/At]
k.(20 jam) = In [2/0,125]
20k = In [16]  Nilai In 16 sekitar 2,77
20k = 2,77
k = 0,1385
3) Cari nilai waktu paruh senyawa N2F2!
 t1/2 = In 2  Nilai In 2 sekitar 0,693
k
t1/2 = 0,693
0,1385
= 5 jam (pembulatan)
 CARA 2 (Konsep peluruhan radioaktif):
1) Persamaan kimia peluruhan radioaktif adalah sebagai berikut.
(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2
dengan, Nt = massa zat akhir
N0 = massa zat awal
t = waktu awal reaksi
t1/2 = waktu paruh
2) Cari nilai waktu paruh senyawa N2F2!
(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2
(0,125/2) = (1/2)20 jam/t/12
(1/16) = (1/2)20 jam/t1/2
t1/2 = 5 jam
 JAWABAN: C

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 8


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
8.

 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA


 Dalam tabung tertutup bevolume 1 L terjadi reaksi seperti pada soal dengan
komposisi konsentrasi masing-masing zat diketahui saat kesetimbangan. Nah, dari
sini kita bisa mendapatkan jumlah mol masing-masing zat sebagai berikut.
 [NO] = [N2] = [O2] = n (NO, N2, dan O2)
volume (L)
1 M = n (NO, N2, dan O2)
1L
n (NO, N2, dan O2) = 1 mol
 Untuk mencari ke arah mana sistem kesetimbangan bergeser, kita dapat mencari
data tetapan kesetimbangan kedua (Qc). Nanti data Qc ini dibandingkan dengan data
Kc reaksi kesetimbangan awal, yaitu:
1) Jika Qc < Kc reaksi bergeser ke arah kanan
2) Jika Qc = Kc reaksi tidak bergeser
3) Jika Qc > Kc reaksi bergeser ke arah kiri
 Cari dahulu nilai Kc awal reaksi!
 Kc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [1]2 .
[1] [1]
=1
 Nah, mari kita periksa seluruh obsein!
a) Tidak bergeser jika ditambahkan NO, N2, dan O2 masing-masing 2 mol
 n NO (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n O2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 9


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
2
= [3] .
[3] [3]
=1
 Qc = Kc, jadi reaksi tidak bergeser. (BENAR)
b) Tidak bergeser jika ditambahkan 2 mol gas NO, 1 mol N2, dan 1 mol O2
 n NO (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n O2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
 n N2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
 Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [3]2 .
[2] [2]
= 2,25
 Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke kiri. (SALAH)
c) Tidak bergeser jika ditambahkan 1 mol gas NO, 2 mol N2, dan 2 mol O2
 n NO (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
 n O2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [2]2 .
[3] [3]
= 0,44
 Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)
d) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 mol gas NO, 2 mol N2, dan 2 mol O2
 n NO (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
 n O2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 Qc = [NO]2 .
[N2] [O2]
= [2]2 .
[3] [3]
= 0,44
 Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)
e) Tidak bergeser jika ditambahkan 2 mol gas NO, 1 mol N2, dan 2 mol O2
 n NO (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol
 n O2 (penambahan) = 1 mol + 1 mol = 2 mol
 n N2 (penambahan) = 1 mol + 2 mol = 3 mol

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 10


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
2
 Qc = [NO] .
[N2] [O2]
= [3]2 .
[2] [3]
= 1,5
 Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke kiri. (SALAH)
 JAWABAN: A
9.

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


 Besar massa molekul relatif (Mr) senyawa AB dapat dicari menggunakan persamaan
kimia tekanan osmosis:
Π = MRTi
dengan, M = molaritas
R = tetapan gas (L.atm/mol.K)
T = suhu (K)
i = faktor Van’t Hoof
 Cari nilai faktor Van’t Hoof! Ingat, bahwa elektrolit kuat terdisosiasi sempurna
sehingga nilai derajat ionisasi (α) bernilai 1!
AB  1A+ + 1B-
(warna merah = n = banyak ion)
 i = 1 + (n – 1)α
i = 1 + (2 – 1)1
i=2
 Cari nilai Mr AB!
 Π = MRTi
Π = g . 1000 . R . T . i
Mr . V (mL)
8,2 atm = 18 gram . 1000 . 0,082 L.atm/mol.K . (27 + 273) K . 2
Mr AB . 1000 mL
Mr AB = 108
 JAWABAN: C

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 11


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
10.

 MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)


 Di soal diketahui dan ditanya data:
 Ka HOBr = 1 x 10-9
 pH = 10
 [HOBr]/[OBr-] = … ?
 Senyawa asam hipobromit adalah senyawa asam lemah dengan rumus kimia HOBr
atau HBrO. Nah, asam lemah ini dalam larutan NaOBr atau NaBrO membentuk
suatu sistem larutan penyangga (buffer) karena terdiri dari komponen asam lemah
HBrO dan basa konjugasi BrO- yang bersifat basa.
 Besarnya perbandingan [HOBr] banding [OBr-] bisa didapatkan dari reaksi ionisasi
asam hipobromit karena konsep dasar dari nilai Ka atau tetapan ionisasi asam pada
larutan adalah kesetimbangan kimia.
HOBr (aq) ⇌ H+ (aq) + OBr- (aq)
 pH = 10
maka, [H+] = 1 x 10-10
 Ingat, dalam kesetimbangan konsentrasi (Kc) yang dimasukkan adalah zat dalam
fase larutan dan gas. Pada kondisi reaksi di atas, semua zat dapat dimasukkan ke
dalam persamaan tetapan ionisasi asam (Ka) sebagai berikut.
Ka = [H+] [OBr-]
[HOBr]
1 x 10 = [1 x 10-10] [OBr-]
-9

[HOBr]
[HOBr] = 1 x 10-1
[BrO-]
 JAWABAN: D

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 12


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
11.

 MATERI: KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)


 Nilai data Ksp dapat memprediksi seberapa banyak maksimum jumlah zat dapat
larut dalam sebuah pelarut, dengan pemisalan setiap konsentrasi zat berwujud
larutan (aq) dan gas (g) adalah s.
 Cari besar kelarutan PbSO4!
PbSO4 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 1SO42- (aq)
 Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:
Ksp = [Pb2+] [SO42-]
1,6 x 10-8 = [s] [s]
s = 1,265 x 10-4
 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada
reaksinya):
s = pangkat 10 dari nilai Ksp
banyak ionnya
= -8
2
= -4
 Cari besar kelarutan PbI2!
PbI2 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 2I- (aq)
 Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:
Ksp = [Pb2+] [I-]2
7,1 x 10-9 = [s] [2s]2
s = 1,922 x 10-3
 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada
reaksinya):
s = pangkat 10 dari nilai Ksp
banyak ionnya
= -9
3
= -3

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 13


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Dari uraian di atas sudah dapat disimpulkan bahwa kelarutan senyawa PbI2 lebih
besar daripada senyawa PbSO4, dipandang dari kelarutannya pada konsep
kesetimbangan maupun rumus cepat.
 Obsein B memiliki jawaban yang salah karena kelarutan PbSO4 lebih kecil
dibanding kelarutan PbI2, artinya PbSO4 sukar larut sementara PbI2 mudah larut.
Jadi, tidak mungkin dong anion SO42- ditambahkan lebih banyak, toh PbSO4 sudah
pasti sukar larut dan kalau ditambahkan lagi malah menjadi lebih sukar larut. Jadi,
harus dibutuhkan anion I- lebih banyak agar PbI2 yang semula mudah larut menjadi
sukar larut akibat lewat batas maksimum jumlah zat terlarut PbI2 yang ditambahkan.
 JAWABAN: E
12.

 MATERI: KIMIA ORGANIK


 Ingat, jika sebuah senyawa organik dioksidasi dengan KMnO4, K2Cr2O7, dan CrO3
maka akan terjadi penambahan atom O pada bagian unsur lebih reaktif yang terikat
pada senyawa tersebut. Bisa saja, ada unsur yang memiliki kereaktifan yang hampir
sama (misal kereaktifan unsur A dalam wujud logam dan unsur B wujud nonlogam)
kedua-duanya sama-sama mengalami oksidasi.
 Sikloheksilmetanol adalah senyawa alkohol siklik (rantai tertutup) berjumlah 6
atom C dan mempunyai cabang metanol. Lihat strukturnya pada gambar di bawah!
CH2OH melambangkan metanol, memang ada kesalahan seharusnya CH3OH tetapi
mengingat metanol menggantikan salah satu atom H pada rantai siklik heksil, salah
satu elektron valensi C di metanol harus berikatan.

 Perhatikan skema oksidasi sikloheksilmetanol berikut!


1) Saat sikloheksilmetanol dioksidasi oleh kalium permanganat membuat
penambahan atom O pada salah satu unsur yang reaktif di strukturnya yang

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 14


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
terletak dekat dengan gugus fungsinya utamanya (—OH), yaitu atom H, yang
ditunjukkan pada gambar berikut.

2) Senyawa pada bagian produk reaksi (1) di atas mengandung dua buah gugus
alkohol (—OH) akibatnya kurang stabil. Untuk mencapai kestabilan, senyawa
tersebut harus mengalami reaksi dehidrasi atau pelepasan gugus H2O (ditandai
dengan coretan cokelat reaksi di bawah). Gambar di bawah ini menunjukkan
skemanya. Mengapa atom O yang berikatan rangkap dengan C tetap berada di
tempat gugus alkohol (—OH) pada senyawa awalnya dan bukan di tempat
gugus alkohol satunya lagi? Hal ini dipengaruhi oleh letak gugus fungsi utama
(yaitu alkohol —OH) pada senyawa yang akan dioksidasi tadi.

3) Hasil tahap (2) adalah senyawa yang mengandung gugus aldehid (—CHO)
bentuk siklik. Sekilas di obsein jawaban yang hampir benar berdasarkan struktur
hasil oksidasi tahap (2) adalah sikloheksanal, tetapi nama sikloheksanal salah
besar dalam tata nama aldehid siklik. Hanya mengingatkan (sebenarnya
dipelajari di kuliah) bahwa tata nama senyawa aldehid siklik harus berakhiran
karbaldehid atau berawalan formil, contohnya senyawa siklobutanakarbaldehid
atau formilsiklobutana. Jadi, jawaban C SALAH.
4) Nah, tahap ke (3) adalah oksidasi senyawa aldehid siklik tersebut karena masih
bisa dioksidasi lagi. Pada gugus aldehid (—CHO) tersebut karena atom oksigen
sudah berikatan rangkap dengan atom C, maka terjadi penambahan atom O pada
bagian yang reaktif lainnya, yaitu atom H sehingga senyawa aldehid siklik
tersebut menjadi senyawa asam karboksilat siklik dengan skema reaksi sebagai
berikut.

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 15


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com

5) Hasil oksidasi tersebut adalah senyawa sikloheksilmetanol berupa senyawa


bergugus asam karboksilat. Ingat, tata nama senyawa asam karboksilat siklik
harus ditambah akhiran karboksilat atau -oat dengan banyaknya atom karbon
bisa penggunaan kata alkana (contoh: asam siklopropana karboksilat atau asam
siklopropanoat) atau penggunaan kata alkil (contoh: asam siklopropil
karboksilat). Jadi, bisa dipastikan bahwa hasil oksidasi sempurna senyawa
sikloheksilmetanol adalah asam sikloheksana karboksilat atau asam sikloheksil
karboksilat karena beratom 6 C (tidak termasuk atom karbon pada —COOH).
 JAWABAN: A
13.

 MATERI: REAKSI REDOKS


 Untuk mencari apakah sebuah reaksi termasuk reaksi redoks atau bukan, dapat
dicari melalui biloks tiap-tiap unsur.
1) Na2O + H2O  2NaOH
 Bilok Na = +1 (Na2O)  +1 (NaOH) = bukan reduksi atau oksidasi
 Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH)
2) 2KClO3  2KCl + O2
 Biloks Cl = +5 (KClO3)  -1 (KCl) = reduksi
 Biloks O = -2 (KClO3)  0 (O2) = oksidasi
 Merupakan reaksi redoks. (BENAR)
3) H2O + NH3  NH4OH
 Biloks N = +3 (NH3)  +5 (NH4OH) = oksidasi
 Bukan reaksi redoks. (SALAH)
4) 2KMnO4 + 16HCl  2KCl + 2MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
 Biloks Mn = +7 (KMnO4)  +2 (MnCl2) = reduksi

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 16


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Biloks Cl = -1 (HCl)  0 (Cl2) = oksidasi
 Merupakan reaksi redoks. (BENAR)
 JAWABAN: C
14.

 MATERI: ELEKTROKIMIA
 Di soal diketahui data:
 Volume CuSO4 = 100 mL
 [CuSO4] = 0,1 M
 Volume AgNO3 = 100 mL
 [AgNO3] = 0,1 M (ralat soal)
 i=1A
 t = 60 detik
 Ingat, pada elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah aliran arus listrik (i) yang
digunakan sehingga jumlah elektron (e) yang dibawa tiap satuan waktu (t) bernilai
sama di katode maupun anode karena dihubungkan secara seri.
mol e = i x t .
96500
= 1 A x 60 detik = 0,000622 mol
96500
 0,01 mol CuSO4 serta 0,01 mol AgNO3 di soal adalah jumlah mol total awal kedua
senyawa saat dielektrolisis. Nah, di bawah ini tertera reaksi-reaksi yang terjadi di
CuSO4 dan AgNO3:
a) CuSO4
 Reaksi ionisasi: CuSO4  Cu2+ + SO42-
 Reaksi katode: Cu2+ + 2e  Cu
 Reaksi anode: 2H2O  4H+ + O2 + 4e
 Reaksi elektrolisis: 2Cu2+ + 2H2O  2Cu + 4H+ + O2
b) AgNO3
 Reaksi ionisasi: AgNO3  Ag+ + NO3-

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 17


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
+
 Reaksi katode: Ag + e  Ag
 Reaksi anode: 2H2O  4H+ + O2 + 4e
 Reaksi elektrolisis: 4Ag+ + 2H2O  4Ag + 4H+ + O2
 Analisis pernyataannya satu per satu!
1) Massa Cu yang mengendap lebih besar daripada massa Ag
 Massa Cu yang mengendap
 0,01 mol CuSO4 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Cu2+
juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sesuai reaksi:
CuSO4  Cu2+ + SO42-
0,01 mol 0,01 mol
 Nah, dalam reaksi elektrolisis CuSO4 di katode terbentuk padatan Cu,
maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Cu yang terbentuk
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).
Cu2+ + 2e  Cu
M 0,01 0,000622
B -0,000311 -0,000622 +0,000311
S 0,009689 - 0,000311
 Terbentuk 0,000311 mol padatan Cu (Ar = 63,5) dengan massa 0,01975
gram
 Massa Ag yang mengendap
 0,01 mol AgNO3 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Ag+
juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sebagai berikut.
AgNO3  Ag+ + NO32-
0,01 mol 0,01 mol
 Nah, dalam reaksi elektrolisis AgNO3 di katode terbentuk padatan Ag,
maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Ag yang terbentuk
menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).
Ag+ + e  Ag
M 0,01 0,000622
B -0,000622 -0,000622 +0,000622
S 0,009378 - 0,000622
 Terbentuk 0,000622 mol padatan Ag (Ar = 108) dengan massa 0,067176
gram
 Jelas pernyataan ini SALAH karena massa Ag yang mengendap lebih
banyak daripada massa Cu yang mengendap.

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 18


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
2) Jumlah atom Cu yang mengendap sama dengan jumlah atom Ag
 Jumlah atom Cu
 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000311 mol padatan Cu,
sehingga banyaknya jumlah atom Cu adalah:
N=nxL
N = n x 6,02 x 1023
N = 0,000311 x 6,02 x 1023
N = 18,72 x 1019 atom
 Jumlah atom Ag
 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000622 mol padatan Ag,
sehingga banyaknya jumlah atom Ag adalah:
N=nxL
N = n x 6,02 x 1023
N = 0,000622 mol x 6,02 x 1023
N = 37,44 x 1019 atom
 Jelas bahwa pernyataan ini SALAH.
3) Volume gas O2 yang dihasilkan pada bejana A lebih besar dibandingkan volume
gas O2 pada bejana B
 Volume gas O2 berjana A (CuSO4), misalkan pada keadaan STP
 Volume gas O2 bisa didapatkan dari reaksi di anode, lalu
membandingkan mol elekron (e) dengan mol O2 sehingga didapatkan
jumlah mol oksigen sebesar 0,0001555 mol karena perbandingan
koefisien O2 banding elektron adalah 1 : 4.
2H2O  4H+ + O2 + 4e
0,000155 0,000622
 Terbentuk 0,000155 mol oksigen jika pada keadaan STP (22,4), maka
volumenya adalah 0,0034832 L
 Volume gas O2 bejana B (AgNO3), misalkan pada keadaan STP
 Sebenarnya reaksi di anode bejana B sama dengan reaksi di anode
bejana A (lihat reaksi-reaksinya kembali!). Jadi, volume gas oksigen di
bejana B juga bernilai 0,0034832 liter.
 Jelas pernyataan ini SALAH.
4) pH larutan dalam bejana A sama dengan pH larutan dalam bejana B
 pH bejana A (CuSO4)
 Nilai pH dapat ditentukan oleh konsentrasi [H+] dan [OH-]. Nah, di
bejana A ion H+ maupun OH- hanya ditemukan pada reaksi di anode,
yaitu kation H+ atau ion proton. Jadi, besarnya mol ion proton tersebut

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 19


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
banding mol elektron adalah 0,000622 mol karena perbandingan
koefisien keduanya adalah 4 : 4 atau 1 : 1.
2H2O  4H+ + O2 + 4e
0,000622 0,000622
 Nilai pH dapat ditentukan sebagai berikut.
pH = – log [H+]
pH = – log [0,000622 mol/(0,1 L + 0,1 L)]
pH = – log [3,11 x 10-3]
pH = 3 – log 3,11
pH = 2,51
 Terbukti bahwa pH tersebut berada pada suasana asam (pH < 7)
 pH bejana B (AgNO3)
 Nah, ion H+ pada reaksi elektrolisis AgNO3 juga ditemukan pada reaksi
di anode. Reaksi di anode elektrolisis AgNO3 ini sama dengan reaksi di
anode elektrolisis CuSO4 sehingga nilai pH kedua senyawa setelah
elektrolisis bernilai sama, yaitu 2,51.
 Jelas pernyataan ini BENAR.
 JAWABAN: D
15.

 MATERI: KIMIA ORGANIK


 Isomer adalah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan
jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat
diibaratkan sebagai sebuah anagram). Isomer secara umum ada dua macam, yaitu
isomer struktur dan ruang. Di soal hanya ditanyakan tentang isomer struktur, yang
terbagi lagi menjadi:
 Isomer kerangka
 Rumus molekul sama
 Gugus fungsi ada yang sama dan beda
 Rantai induk (panjang rantai) yang berbeda
 Isomer posisi
 Panjang rantai induk sama
 Posisi gugus fungsi (contohnya, gugus fungsi alkohol, eter, dsb) berbeda
 Rumus molekul sama
 Isomer gugus fungsi
 Rumus molekul sama

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 20


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
 Panjang rantai induk berbeda
 Gugus fungsi berbeda
 1-metilsikloheksanol adalah senyawa organik bergugus fungsi alkohol (—OH) dan
bercabang metil (CH3). Senyawa ini adalah jenis alkohol primer karena gugus
alkoholnya terletak pada cabang pertama rantai utama. Di bawah ini
menggambarkan struktur 1-metilsikloheksanol dengan rumus kimia C7H14O.

 Mari periksa seluruh pernyataan!


1) Propilsiklopentanol adalah senyawa organik bergugus fungsi alkohol dengan
rumus molekul C8H16O yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tidak ada
isomernya dengan 1-metilsikloheksanol. (SALAH)

2) 2-propilsiklobutena adalah senyawa organik jenis hidrokarbon alkena. Nama


lain senyawa ini adalah 2-propilsiklobut-1-ena.
Strukturnya tergambarkan pada gambar di
samping dengan rumus molekul C7H12. Tidak
ada satu pun isomer antara senyawa alkena
dengan alkohol. (SALAH)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 21


KODE: 115

www.amaldoft.wordpress.com
3) 2-metilpentanoat adalah senyawa organik bergugus fungsi ester, dengan struktur
CH3CH2CH2CH2COOCH3 berumus kimia C6H12O2. Jelas bahwa ester tidak
berisomer gugus fungsi dengan alkohol. Jadi, pernyataan ini SALAH.
4) 3-metil-5-heksanon adalah senyawa organik bergugus fungsi keton dengan
struktur CH3CH2CH(CH3)CH2COCH3. Nah, struktur tersebut bukan bernama 3-
metil-5-heksanon karena gak mungkin penomoran cabang (metil) lebih dahulu
dibanding penomoran gugus utama yaitu keton (—CO). Jadi, nama senyawa
yang benar adalah 4-metil-2-heksanon. Alkohol pun tidak berisomer gugus
fungsi dengan senyawa keton, melainkan berisomer gugus fungsi dengan
senyawa eter. (SALAH)
 JAWABAN: -

#SBMPTN2017

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 22

Вам также может понравиться

  • Stoikiometri 1
    Stoikiometri 1
    Документ42 страницы
    Stoikiometri 1
    Hanifatin Azizah
    Оценок пока нет
  • Kimia Saintek 2017 1192
    Kimia Saintek 2017 1192
    Документ22 страницы
    Kimia Saintek 2017 1192
    Nursalim Ancong
    Оценок пока нет
  • Kimia Saintek 2017 1091
    Kimia Saintek 2017 1091
    Документ21 страница
    Kimia Saintek 2017 1091
    Agus Sujadmiko
    Оценок пока нет
  • Soal Saintek Kimia 2017 Kode 168
    Soal Saintek Kimia 2017 Kode 168
    Документ22 страницы
    Soal Saintek Kimia 2017 Kode 168
    Tiyo Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    Документ34 страницы
    Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    lisa andriani
    Оценок пока нет
  • Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    Документ23 страницы
    Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    berkasmengajardanang
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri I Ar Dan MR
    Stoikiometri I Ar Dan MR
    Документ24 страницы
    Stoikiometri I Ar Dan MR
    Raihan Luthfi Al'mizan
    Оценок пока нет
  • 6-7 Kimia Stoikiometri
    6-7 Kimia Stoikiometri
    Документ14 страниц
    6-7 Kimia Stoikiometri
    Izal Muridu
    Оценок пока нет
  • Kimia Dasar 2017
    Kimia Dasar 2017
    Документ63 страницы
    Kimia Dasar 2017
    Novia Anjani Safitri
    Оценок пока нет
  • STOIKIOMETRI
    STOIKIOMETRI
    Документ24 страницы
    STOIKIOMETRI
    Rahmadania Putri Mahilda
    Оценок пока нет
  • Kimia
    Kimia
    Документ51 страница
    Kimia
    Si Doel
    Оценок пока нет
  • Hdmol Kim1 3
    Hdmol Kim1 3
    Документ4 страницы
    Hdmol Kim1 3
    Hildayanti Mustikasari
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ37 страниц
    Stoikiometri
    fadillaf
    Оценок пока нет
  • @bab Iii Stoikiometri
    @bab Iii Stoikiometri
    Документ24 страницы
    @bab Iii Stoikiometri
    Yoga Afdh
    Оценок пока нет
  • SBMPTN Kimia 2016 226 PDF
    SBMPTN Kimia 2016 226 PDF
    Документ13 страниц
    SBMPTN Kimia 2016 226 PDF
    Reski Ramdhani
    Оценок пока нет
  • Perhitungan Kimia
    Perhitungan Kimia
    Документ9 страниц
    Perhitungan Kimia
    IP Man
    Оценок пока нет
  • Modul Kimia Kelas X SMT 2
    Modul Kimia Kelas X SMT 2
    Документ23 страницы
    Modul Kimia Kelas X SMT 2
    qolip
    Оценок пока нет
  • 02 Stoikiometri
    02 Stoikiometri
    Документ20 страниц
    02 Stoikiometri
    Nur Padila
    Оценок пока нет
  • Soal-Soal Review Kurikulum Kimia
    Soal-Soal Review Kurikulum Kimia
    Документ27 страниц
    Soal-Soal Review Kurikulum Kimia
    Di Lah
    Оценок пока нет
  • Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    Документ23 страницы
    Lecture - Note - Sesi-13 - STOIKIOMETRI
    berkasmengajardanang
    Оценок пока нет
  • Stoikio
    Stoikio
    Документ71 страница
    Stoikio
    Puteri
    100% (1)
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ9 страниц
    Stoikiometri
    Elni Sumarni
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol
    Konsep Mol
    Документ36 страниц
    Konsep Mol
    Anggi Prinandi
    100% (1)
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ25 страниц
    Stoikiometri
    Dewi Robiatul
    Оценок пока нет
  • Uts MPK - Alfina Masruroh - 1808076048
    Uts MPK - Alfina Masruroh - 1808076048
    Документ5 страниц
    Uts MPK - Alfina Masruroh - 1808076048
    Faiqus Shada
    Оценок пока нет
  • Modul Kimia Bab 1 Stoikiometri
    Modul Kimia Bab 1 Stoikiometri
    Документ23 страницы
    Modul Kimia Bab 1 Stoikiometri
    Baso Agusofyang
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol Dan Perhitungan
    Konsep Mol Dan Perhitungan
    Документ10 страниц
    Konsep Mol Dan Perhitungan
    Sophia Meivilena
    Оценок пока нет
  • Kimia Dasar Materi 5 K1 - 27.10.19
    Kimia Dasar Materi 5 K1 - 27.10.19
    Документ22 страницы
    Kimia Dasar Materi 5 K1 - 27.10.19
    Satrio Dwi Cahyo
    Оценок пока нет
  • Kelas X Perhitungan Kimia PDF
    Kelas X Perhitungan Kimia PDF
    Документ26 страниц
    Kelas X Perhitungan Kimia PDF
    [ EnrG ]
    Оценок пока нет
  • Materi Bimbel
    Materi Bimbel
    Документ98 страниц
    Materi Bimbel
    Sangkala Maros
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol Dan Perhitungan Soal Kimia
    Konsep Mol Dan Perhitungan Soal Kimia
    Документ10 страниц
    Konsep Mol Dan Perhitungan Soal Kimia
    IhenArch
    Оценок пока нет
  • STOIKIOMETRI
    STOIKIOMETRI
    Документ10 страниц
    STOIKIOMETRI
    ArdyeSasak
    Оценок пока нет
  • PDF Stoikiometri DL
    PDF Stoikiometri DL
    Документ55 страниц
    PDF Stoikiometri DL
    Adinda novia Salsabilla
    Оценок пока нет
  • STOIKIOMETRI
    STOIKIOMETRI
    Документ53 страницы
    STOIKIOMETRI
    Erwin Tallu Sangrapu
    Оценок пока нет
  • Kegiatan Pembelajaran 4
    Kegiatan Pembelajaran 4
    Документ27 страниц
    Kegiatan Pembelajaran 4
    Novi Sabriani
    Оценок пока нет
  • Bab Stoikiometri
    Bab Stoikiometri
    Документ32 страницы
    Bab Stoikiometri
    nbiella
    Оценок пока нет
  • Bab I Stoikiometri
    Bab I Stoikiometri
    Документ35 страниц
    Bab I Stoikiometri
    Muhammad Afnan M
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri - Syamsiyatul Hidayati
    Stoikiometri - Syamsiyatul Hidayati
    Документ12 страниц
    Stoikiometri - Syamsiyatul Hidayati
    srilaili
    Оценок пока нет
  • Senyawa Kimia Adalah Zat Kimia Murni Yang Terdiri Dari Dua Atau Beberapa Unsur D
    Senyawa Kimia Adalah Zat Kimia Murni Yang Terdiri Dari Dua Atau Beberapa Unsur D
    Документ14 страниц
    Senyawa Kimia Adalah Zat Kimia Murni Yang Terdiri Dari Dua Atau Beberapa Unsur D
    Satrio Pung
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol Dan Stoikiometri
    Konsep Mol Dan Stoikiometri
    Документ5 страниц
    Konsep Mol Dan Stoikiometri
    Melin Ginting
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ23 страницы
    Stoikiometri
    Putri Putey
    100% (1)
  • Modul Kimia
    Modul Kimia
    Документ52 страницы
    Modul Kimia
    Friedrich Rabin Situmorang
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri Sulispdf
    Stoikiometri Sulispdf
    Документ39 страниц
    Stoikiometri Sulispdf
    Elni Yosevin Laoli
    Оценок пока нет
  • Materi Kimia Konsep Mol Dan Stoikiometri Kelas X
    Materi Kimia Konsep Mol Dan Stoikiometri Kelas X
    Документ6 страниц
    Materi Kimia Konsep Mol Dan Stoikiometri Kelas X
    Diana Lestari
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri Kelompok 2
    Stoikiometri Kelompok 2
    Документ14 страниц
    Stoikiometri Kelompok 2
    Frianty Sihotang PSB D 22
    Оценок пока нет
  • Bab 2. Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    Bab 2. Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    Документ26 страниц
    Bab 2. Persamaan Kimia Dan Stoikiometri
    Racie YaNcie Farlopthy
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ40 страниц
    Stoikiometri
    Balla Balla
    Оценок пока нет
  • Materi Stoikiometri
    Materi Stoikiometri
    Документ6 страниц
    Materi Stoikiometri
    Andriani Hambali
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol Fix
    Konsep Mol Fix
    Документ30 страниц
    Konsep Mol Fix
    Satriyani Hastuti Rahayu
    Оценок пока нет
  • Resume Stoikiometri
    Resume Stoikiometri
    Документ10 страниц
    Resume Stoikiometri
    ReVengeR 178 PBGI
    Оценок пока нет
  • 02 Stoikiometri
    02 Stoikiometri
    Документ21 страница
    02 Stoikiometri
    Pandu Hariyanto
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ8 страниц
    Stoikiometri
    Fristian Chayyi
    Оценок пока нет
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Документ31 страница
    Stoikiometri
    Nandya Arista
    Оценок пока нет
  • Kimia Dasar Pertemuan 5
    Kimia Dasar Pertemuan 5
    Документ33 страницы
    Kimia Dasar Pertemuan 5
    FREDERICO WIDJAJA (00000067121)
    Оценок пока нет
  • Konsep Mol
    Konsep Mol
    Документ8 страниц
    Konsep Mol
    Kaisha Zahra
    Оценок пока нет
  • Pembahasan SBMPTN Kimia 2016
    Pembahasan SBMPTN Kimia 2016
    Документ13 страниц
    Pembahasan SBMPTN Kimia 2016
    esra
    Оценок пока нет