Вы находитесь на странице: 1из 1

Diduga Proyek Rehabilitasi Kali Brantas Dikerjakan Asal-asalan

Proyek pengerjaan rehabilitasi kali brantas di Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang
berasal dari dana APBN senilai 1,5 Milyar diduga dalam pelaksanaannya, yang diketahui CV. Rico sebagai
pelaksana teknis dalam prakteknya diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai bestek hingga molor
dari tanggal jatuh tempo.
Hal tersebut diperkuat dari pengamatan di lapangan bahwa, CV. Rico yang beralamat di Banyu Manik,
Semarang sebagai pelaksana sudah mengerjakan sepanjang 1 Km. Namun, pengerjaan rehab tanggul
tersebut salah satunya menggunakan tanah kering untuk pengurukan. Padahal, hal itu cenderung bisa
rapuh bila terkena air pasang ataupun hujan.
Selain itu, hasil dari pada pengerjaan proyek yang terkesan ngawur tersebut bisa menjadi pengaruh besar
terhadap petani tambak yang ada disekitar tanggul. Dikhawatirkan, dalam menghadapi datangnya musim
penghujan tanggul bisa terkikis dan jebol, akibatnya tambak milik petani bisa tenggelam hingga mengalami
kerugian.
“ Diperkirakan pada bulan November musim penghujan akan datang dan volume air pun akan semakin
bertambah. Hal itu, bisa jadi, proyek yang hanya dikerjakan menggunakan tali, galfanis, serta tanah kering
sebagai urukan dikhawatirkan dengan mudahnya bibir tanggul terkikis oleh air hujan,” jelas sumber yang
tak mau namanya disebut.
Menurut keterangan N salah satu kuli dalam proyek tersebut mengatakan, pengurukan tanggul tersebut
menggunakan tanah kering.“ Untuk menguruk tanggul tersebut menggunakan tanah kering yang diambil
dari tanah tambak serta dari semak-semak,” katanya.
Informasi lain menyebutkan, molornya proyek tersebut hingga jatuh tempo terlewati dikarenakan CV. Rico
saat itu juga mendapat borongan proyek pengurukan tambak milik H. Mad sebesar Rp 65 juta. Sehingga
dalam pengerjaannya tidak sesuai apa yang diharapkan dan sudah melampaui batas jatuh tempo dari 5
bulan yang ditentukan.
Sejatinya, dalam proyek tersebut seharusnya pihak provinsi harus lebih teliti dalam mengawasi proyek
rehabilitasi kali brantas tersebut. Sehingga dalam pengerjaannya sesuai batas waktu yang ditentukan dan
tidak ada syarat penyerapan dana anggaran. Ditambah lagi, kekhawatiran petani tambak tidak akan terjadi.
( Arf/nf.c*)
( Foto : Proyek rehab tata air tambak Kabupaten Pasuruan )

Вам также может понравиться