Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Keuangan merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah
Pemerintahan. Penyusunan Laporan Keuangan di Pemerintahan adalah suatu agenda
dalam memenuhi suatu kewajiban dalam rangka pemenuhan kebutuhan bersama
sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam penyajian laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah, harus memuat
komponen-komponen laporan keuangan yang harus dipenuhi. Salah satu komponen
laporan keuangan yang harus dipenuhi tersebut adalah laporan realisasi anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan


keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. Laporan realisasi
anggaran yang disusun oleh entitas, suatu entitas akan menyajikan laporan realisasi
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam peraturan tersebut telah ditetapkan standar yang mengatur tentang bagaimana
penyajian laporan realiasasi anggaran yang semestinya. Tujuan dari penetapan
standar laporan realisasi anggaran adalah penetapan dasar-dasar penyajian laporan
realisasi anggaran untuk pemerintah dalam rangka untuk sebagai perwujudan
pemenuhan tujuan akuntabilitas publik.

Melalui penyusunan laporan realisasi anggaran dapat dihasilkan informasi


realisasi dan anggaran entitas pelaporan. Dan dari informasi tersebut dapat dilakukan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Perbandingan tersebut ditujukan
untuk mengetahui sejauhmana tingkat pencapaian target-target yang telah disepakati
antara eksekutif dan legislatif serta bagaimana proses penyerapan anggaran yang
terjadi. Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan

1
laporan secara komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan informasi
kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber
daya ekonomi yang telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat, telah
dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD), dan telah dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa manfaat informasi Realisasi Anggaran ?
2. Bagaimana struktur Laporan Realisasi Anggaran ?
3. Apa saja isi Laporan Realisasi Anggaran ?
4. Laporan Perubahan SAL ?
5. Apa itu pendapatan LRA ?
6. Apa itu Belanja ?
7. Apa itu Transfer dan Pembiayaan ?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Menjelaskan manfaat informasi Realisasi Anggaran.
2. Mengetahui struktur Laporan Realisasi Anggaran.
3. Mengetahui isi Laporan Realisasi Anggaran.
4. Mengetahui bagaimana laporan perubahan SAL.
5. Menjelaskan apa itu pendapatan LRA.
6. Menjelaskan apa itu belanja.
7. Menjelaskan apa itu transfer dan pembiayaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan
keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.

2.2. Ruang Lingkup dan Manfaat


Ruang lingkup menurut PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan
Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran
berbasis kas.
APBD terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan
adalah semua penerimaan kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Belanja adalah semua pengeluaran kas
umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
Pendapatan dipungut berdasarkan Undang-Undang. Oleh karena itu jenis
pendapatan yang dipungut dan/atau diterima oleh pemerintah daerah harus sesuai
dengan Undang-Undang. Belanja mencakup seluruh jenis belanja sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Pembiayaan mencakup seluruh transaksi
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Disamping itu terdapat
transfer antar pemerintahan sehubungan dengan adanya desentralisasi fiskal dan

3
perimbangan keuangan. Bagi yang menerima dikelompokkan dalam pendapatan
transfer, sedangkan bagi yang memberikan ditampung dalam belanja transfer.
Anggaran pemerintah daerah dituangkan dalam bentuk APBD, yang merupakan
pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah, meliputi rencana pendapatan,
belanja, transfer, dan pembiayaan selama suatu periode terntentu. Anggaran diukur
dengan satuan rupiah. Anggaran diklasifikasikan secara sistematis sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Anggaran belanja yang dituangkan dalam Perda
APBD disebut sebagai apropriasi, yaitu merupakan anggaran yang disetujui DPRD
yang merupakan mandat yang diberikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk
melakukan pengeluaran-pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan.
Sedangkan anggaran pendapatan dalam Perda APBD disebut Estimasi Pendapatan.
Berdasarkan APBD selanjutnya disiapkan peraturan kepala daerah tentang
Penjabaran APBD. Anggaran yang dialokasikan kepada setiap satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA). Anggaran pendapatan SKPD pada DPA disebut Estimasi
Pendapatan yang Dialokasikan. Anggaran belanja pada DPA disebut Allotment.
Dengan demikian, LRA SKPD membandingkan antara realisasi terhadap alokasi
anggaran dalam DPA SKPD yang bersangkutan, sedangkan untuk LRA di tingkat
pemerintah daerah realisasi anggaran dibandingkan dengan estimasi pendapatan dan
apropriasi yang tertuang dalam APBD.
LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja,
transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang
masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya.
Dalam laporan realisasi anggaran akan menyediakan informasi mengenai
realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA dan pembiayaan dari
suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya.
Melalui informasi yang dihasilkannya akan membantu para pengguna laporan
keuangan dalam menentukan proses pengambilan keputusan selanjutnya, serta

4
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi dan
akuntabilitas publik.
Dengan laporan LRA tersebut, dapat diperoleh informasi yang menunjukkan
ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan:
1. Penyediaan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya
ekonomi.
2. Penyediaan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang
berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan
efektivitas penggunaan anggaran.

Dalam laporan realisasi anggaran akan diperoleh informasi yang berguna untuk
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima dalam periode mendatang
yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah. Laporan
realisasi anggaran tersebut dapat menyediakan informasi kepada para pengguna
laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi yang telah
dilaksanakan secara efisien, efektif dan hemat, sesuai dengan anggaran serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.3. Tujuan Laporan Realisasi Anggaran

Tujuan Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan dasar-dasar penyajian


Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan
akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi tentang


realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan antara
anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah
disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

5
2.4. Isi Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran disajikan sedemikian rupa sehingga menonjolkan


berbagai unsur pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan
realisasi pendapatan LRA, belanja, transfer, surplus/defisit LRA, dan pembiayaan
dengan anggarannya. Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam
catatan atas laporan keuangan yang memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan
anggran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang
material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut
angka-angka yang dianggap perlu dijelaskan.

Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai


berikut :

a. Pendapatan LRA
b. Belanja
c. Transfer
d. Surplus/defisit LRA
e. Penerimaan pembiayaan
f. Pengeluaran pembiayaan
g. Pembiayaan neto, dan
h. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

2.5. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)

Laporan perubahan Saldo anggaran lebih menyajikan informasi kanaikan atau


penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.

6
1. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,


kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.

2. Laporan operasional

Laporan operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang


menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah
untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.

Unsur yang dicakup secara langsung dalam laporan operasional terdiri dari
pendapatn LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa.

3. Laporan arus kas

Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktifitas


operasi, investasi, pendanaan dan transitorisyang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas pemerintahpusat/daerah selam periode
tertentu.

Unsur yang dicakup dalam laporan arus kas terdiri dari penerimaan dan
penegeluaran kas, yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke bendahara umum
negara/daerah.
b. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari bendahara umum
negara/daerah.

4. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

7
2.6. Pendapatan LRA

Pendapatan LRA diakui pada saat diterima pada rekening kas umum
negara/daerah. Seperti diuraikan diatas, bahwa penerimaan pendapatn dapat
dilakukan melalui bendaharapenerimaan atau langsung disetor ke kas daerah. Apabila
pendapatan langsung disetor ke kas daerah, maka SKPD akan mengakui adanya
realisasi pendapatan dan penurunan utang kepada BUD. Oleh karena itu, transaksi ini
dicatat dengan mendebet Utang kepada BUD dab mengkredit pendapatan. Apabila
pendapatan disetor melalui bendahara penerimaan, maka SKPD akan mendebet kas
dibendahara penerimaan dan mengkredit pendapatan yang ditangguhkan. Pendapatan
yang ditangguhkan mencerminkan adanya kewajiban bagi SKPD untuk menyetorkan
pendapatan tersebut ke rekening kas umum daerah. Oleh karena itu, pendapatan yang
ditangguhkan merupakan utang SKPD kepada BUD. Apabila pendapatan tersebut
disetorkan, maka SKPD mendebet utang kepada BUD dan mengkredit pendapatan.
Selanjutnya dilakukan jurnal jurnal balik atas penerimaan kas yang semula
diditampung dalam akun pendapatan yang ditangguhkan. Jurnal balik dilakukan
dengan mendebet pendapatan yang ditangguhkan dan mengkredit kas di bendahara
penerimaan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan


keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.Ruang lingkup
menurut PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang
disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas. Pendapatan
dipungut berdasarkan Undang-Undang. Oleh karena itu jenis pendapatan yang
dipungut dan/atau diterima oleh pemerintah daerah harus sesuai dengan Undang-
Undang. Belanja mencakup seluruh jenis belanja sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang undangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi pemerintahan
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Berdasarkan UU No. 17/2003
fungsi Pertahanan hanya berlaku untuk Pemerintah Pusat.

9
DAFTAR PUSTAKA

American Institute of Certified Public Accountants. (2011). International Financial


Reporting Standards (IFRS): An AICPA Backgrounder. American Institute of
Certified Public Accountants.

Nardiawan, deddi, dkk. 2009. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.

Hery. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah I, Cetakan pertama,. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. Cetakan Pertama. Bandung: PT


Refika Aditama.

Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi


UGM

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

10

Вам также может понравиться