Вы находитесь на странице: 1из 5

Dasar-Dasar Agronomi

Artikel praktikum

PUPUK KOMPOS

Nama : MUHAMMAD FIKRI


NIM : G011171305
Kelas : DDA F
Kelompok : 11
Asisten : Nurjia

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PUPUK KOMPOS
Muhammad Fikri, G011171305
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin, Makassar

Abstrak

Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan produksi pertanian. Sumber bahan pupuk kompos antara lain berasal
dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah
rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, itik), arang sekam, abu dapur
dan lain- lain yang dilakukan dalam pembuatan pupuk kompos ini yaitu
mecampurkan beberapa bahan seperti eceng gondok, rumput gajah, dan daun
gamal, kemudian dipotong-potong kecil. Setelah itu dicampurkan dengan dedak
dan pupuk kandang kemudian diaduk rata. Air gula serta EM4 dimasukkan ke
dalam ember dan dilarutkan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam bahan-
bahan yang sudah siap. Tinggalkan beberapa hari agar fermentasi pada pupuk
kompos dapat terjadi dengan baik.

Kata Kunci: Fermentasi, limbah organik, pupuk kompos.


Abstract
Compost fertilizer is one of organic fertilizer that is very useful for increasing
agricultural production. Sources of compost fertilizer include organic waste such
as crop residues (straw, stems, branches), household waste, livestock manure
(cows, goats, chickens, ducks), charcoal husk, kitchen ash and others done in
making this compost fertilizer is mixing some materials such as water hyacinth,
elephant grass, and gamal leaves, then cut into small pieces. After that mixed with
bran and manure then stir well. Sugar water and EM4 are inserted into the bucket
and dissolved and then poured slowly into ready-made materials. Leave a few days
for fermentation on compost fertilizer can occur well.

Keywords: Compost fertilizer., fermentation, organic waste.

Pendahuluan

Sampah organik yang masih mentah, apabila diberikan secara langsung


ke dalam tanah, justru akan berdampak menurunkan ketersediaan hara
tanah, disebabkan sampah organik langsung akan disantap oleh mikroba.
Populasi mikroba yang tinggi, justru akan memerlukan hara untuk tumbuh
dan berkembang, dan hara tadi diambil dari tanah yang seyogyanya digunakan
oleh tanaman, sehingga mikroba dan tanaman saling bersaing merebutkan hara
yang ada. Berdasarkan keadaan tersebut, justru akan terjadi gejala kekurangan
hara nitrogen (N) yang sering ditunjukan oleh daun berwarna kekuning-
kuningan (clorosis). Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi. Kompos merupakan pupuk yang berasal dari
sisa-sisa bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah,
meningkatkan daya menahan air, kimia tanah dan biologi tanah. Sumber bahan
pupuk kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman
(jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing,
ayam, itik), arang sekam, abu dapur dan lain-lain.
Manfaat dari kompos bagi tanaman juga lebih baik ketimbang pupuk-
pupukyang mengandung bahan-bahan kimia. Salah satu manfaat kompos yaitu
dapat menyuburkan tanah dan tanaman, memperbaiki struktur tanah, terdapatnya
unsur-unsur hara yang dapat membuat pertumbuhan tanaan lebih baik dan masih
banyaklagi.
Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang
optimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5. pH kotoran
ternak umumnya berkisar antara 6.8 hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan
menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagai
contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan menyebabkan
penurunan pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa
yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awal
pengomposan. pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral (Utomo,
2010)

Tujuan
Agar mengetahui pengertian cara membuat kompos dan cara
mengfermentasinya yang baik dan benar serta dapat digunakan secara langsung
pada saat penanaman tanaman.
Metode

Kegiatan praktikum pola tanam dilaksanakan di Teaching Farm, Fakultas


Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, pada hari Selasa, 6 Maret 2018
Pukul 16.00 WITA sampai selesai.
Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum pembuatan
pupuk kompos ini yaitu pisau, parang, ember, karung, daun gamal 1 karung, rumput
gajah satu karung, pupuk kandang, 5 kg, dedak 5 kg, EM4 1 botol, gula pasir 3 kg,
eceng gondok 1 karung.
Prosedur kerja dari praktikum pola tanamn ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pada bahan eceng gondok, rumput gajah, dan daun gamal, dipotong-potong
dengan ukuran kecil.
3. Setelah itu, semua bahan-bahan yang sudah dipotong-potong kecil dicampur
menjadi satu.
4. Eceng gondok, rumput gajah, dan daun gamal, yang sudah dipotong kemudian
dicampurkan dengan pupuk kandang dan diaduk merata.
5. Masukkan dedak sambal diaduk-aduk
6. Siapkan air didalam ember untuk dicampurkan dengan gula pasri dan EM4.
7. Kemudian, tungkan perlahan-lahan pada bahan-bahanyang sudah dicampurkan.
8. Aduk dengan merata dan tutup dengan karung.
9. Tinggalkan sampai beberapa hari agar fermentasi pada pupuk kompos tersebut
berhasil.

Hasil dan Pembahasan


Pengomposan merupakan salah satu cara agar dapat dilakukan untuk
menjaga lingkungan dengan baik. Pengomposan juga tidak mengeluarkan biaya
yang begitu banyak. Hanya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan
dimana saja. Salah satu hasil dari pengomposan yang telah dibuat yaitu sebagai
berikut:
1. Warna Kompos
Warna kompos berwarna gelap atau coklat kehitaman.
2. Tektur Kompos
Tektur kompos kasar atau bergerigi karena potong-potongan dedaunan yang
telah mengalami penguraian beberapa hari.
3. Bau
Bakal kompos yang dihasilkan masih berbau, tetapi tidak berbau menyengat
seperti pada saat minggu pertama fermentasi. Baunya seperti dedaunan yang
ditinggal lama akibat kelembaban.
Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya artikel ilmiah ini, penulis mengucapkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada Allah S.W.T. atas limpahan karunia dan
hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan
Artikel ilmiah. Kedua Orang Tua, kakak dan adik saya yang telah membantu dan
mendukung saya dalam mengerjakan Artikel Ilmiah ini. Kakak-kakak Asisten
dasar-Dasar Agronomi atas bimbingan, arahan dan koreksinya selama laboratium.

Daftar Pustaka
Utomo B. 2010. Cara Cepat Membuat Kompos. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Yuliarti, N dan Isroi, 2009. Kompos. Yogyakarta: C.V Andi Offset.1 : 9-30.

Вам также может понравиться