Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Devices (IUD) mempunyai
sejarah perkembangan yang panjang sebelum generasi III dengan keamanan, efektivitas,
dan penyulit yang tidak terlalu besar. Penggunaan AKDR merupakan salah satu usaha
manusia untik menekan kesuburan. Berkat tersedianya antibiotika untuk mengendalikan
infeksi, perbaikan disain AKDR, serta kesadaran yang meningkat akan perlunya
pengendalian kesuburan, maka kini AKDR telah mendapat penerimaan yang luas di
kalangan masyarakat.
A. Profil AKDR
- Sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun : CuT-380A).
- Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
- Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
- Dapat dipakai oleh semua perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual (IMS).
B. Penggolongan AKDR
1. Un-Medicated Devices = Inert Devices
* Firrst Generation Devices
Misalnya :
^ Grafenberg ring
^ Ota ring
^ Margulies coil
^ Lippes Loop (dianggap sebagai AKDR standar)
^ Delta Loop : Modified Lippes Loop D
2. Medicated Devices = Bio-Active Devices
* Second Generation Devices
a. Mengandung Logam :
1)AKDR-Cu Generasi pertama ;
-CuT-200 = Tatum-T
- Cu-7 = Gravigard
- MLCu-250
2) AKDR-Cu Generasi kedua ;
- CuT-380A = ParaGard
- CuT-380Ag
- CuT-220C
- Nova-T = Novagard : mengandung Ag
- DeltA-T : Modified CuT-220C
- MLCu-375
b. Mengandung Hormon : Progesterone / Levonolgestrel
1) Progestasert = Alza-T, dengan daya kerja 1 tahun
2) LNG-20 : mengandung Levonorgestrel
Pemasangan AKDR sewaktu haid akan mengurangi rasa sakit dan memudahkan insersi
melalui kanalis servikalis.
Cara Insersi AKDR :
1. Tabung penyalur dengan AKDR di dalamnya dimasukkan melalui kanalis servikalis.
2. Dan dengan leher tabung penyalur pada serviks.
3. AKDR didorong ke dalam kavum uteri.
4. Tabung penyalur kemudian dikeluarkan, filamen AKDR ditinggalkan ke dalam kanalis
servikalis dan vagina.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dapat diterima masyarakat dunia, termasuk
Indonesia dan menempati urutan ke-3 dalam pemakaian.
Adapun keuntungan pemakaian AKDR, sebagai berikut ;
- Dapat diterima masyarakat dengan baik.
- Kontrol medis yang ringan.
- Penyulit tidak terlalu berat.
- Pemasangan tidak memerlukan medis teknis tang sulit.
- Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi. Sangat efektif à 0,6 – 0,8 kehamilan/100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
- AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
- Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).
- Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
- Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A).
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan / sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi).
- Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun / lebih setelah haid terakhir).
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
- Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik.
H. Persyaratan Pemakaian
Indikasi-Kontra :
Mutlak pemakaian AKDR ;
Kehamilan dan penyakit radang panggul aktif / rekuren. Adapula yang memasukkan
sangkaan karsinoma sersivisis uteri, karsinoma korporis uteri – termasuk pulasan
Papanicolau yang masih diragukan, serta paparan terhadap PHS.
Relatif ;
Tumor ovarium, kelainan uterus (miom, polip, dan sebagainya), gonorea, sersivisitis,
kelainan haid, dismenorea, stenosis kanalis servikalis, dan panjang kavum uteri yang
kurang dari 6,5 cm.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. Bagus, Ida Gde Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, &
Kelurga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Kedokteran EGC.
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta.
3. dr. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta. Cetakan 5.
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta.Edisi 2.