Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
hidup yang digunakan sebagai landasan tindak lanjut. Salah satu diantaranya
ialah didirikannya badan khusus dalam PBB yang ditugasi untuk mengurus
media massa sejak tahun 1960-an. Pada umumnya berita itu berasal dari
dunia barat yang dikutip oleh media massa kita, oleh karena berita itu berasal
dari dunia barat, masalah lingkungan yang diliput oleh media massa adalah
Universitas Padjajaran di Bandung pada tanggal 15-18 Mei 1972. Seminar itu
di Indonesia.
Jadi, pada hakekatnya yang menjadi perhatian ialah masalah ekologi, karena
dengan lingkungan.
Secara etimologi, kata ekologi berasal dari dua suku kata bahasa
Yunani, yaitu: “oikos” yang artinya rumah tangga dan “logos” yang artinya
ilmu. Jadi secara etimologi, ekologi merupakan suatu ilmu tentang rumah
tangga makhluk hidup; atau ilmu tentang makhluk hidup di dalam rumah
hidupnya, dan ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik,
keteraturan ekosistem itu pun terjaga dan ekosistem tersebut ada dalam suatu
ubah. Kadang perubahan itu besar, kadang kecil, yang dapat terjadi secara
sistem.
tidak terlepas dari adanya pengelolaan terhadap lingkungan hidup yang tidak
“tidak jarang manusia tertarik dan terpesona oleh tujuan yang dikejarnya saja
dipisahkan satu dengan yang lainnya, baik dari segi manfaat maupun segi
agar tercipta lingkungan hidup yang baik dan sehat. Salah satu wujud
disebut UU Konservasi).
sumber daya alam yang berlimpah, baik di darat, di perairan maupun di udara
khususnya dan mutu kehidupan manusia pada umumnya menurut cara yang
alam hayati dan ekosistemnya sebagai bagian dari modal dasar tersebut pada
terpenting dari sumber daya alam yang terdiri dari alam hewani, alam nabati
Taman Nasional Bali Barat sebagai kawasan konservasi sumber daya alam
hayati yang harus dijaga dari tindakan yang tidak bertanggung jawab yang
Konservasi, diancam dengan pidana yang berat berupa pidana badan dan
denda. Pidana yang berat tersebut dipandang perlu karena kerusakan atau
kepunahan salah satu unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya akan
mungkin lagi. Akibat dari sifatnya yang luas dan menyangkut kepentingan
harus dikelola secara rasional, terencana dan terpadu antara lain melalui
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berkaitan erat dengan tercapainya
flora yang unik untuk tujuan memulihkan fungsi ekologi kawasan tersebut.
penurunan potensi sumber daya alam hayati, dan terganggunya habitat asli di
kawasan konservasi.
hari semakin meningkat, dimana sering kita jumpai di media cetak mengenai
tahun 1942 diperkirakan masih sekitar 1.000 ekor dengan luas habitat sekitar
370 kilometer persegi, Pada era 1990-an, populasinya menyusut menjadi 100
ekor dengan luas habitat sekitar 16 kilometer persegi, namun pada tahun
tinggal tiga kilometer saja. Bahkan survei yang melibatkan peneliti dari LIPI
dan para pecinta burung, termasuk Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia
pada Januari 2005, hanya menemukan lima ekor saja. Termasuk satu Jalak Bali
Jalak Bali pada tahun 1999. Agustus 2000, sebanyak 13 Jalak Bali kembali
dicuri dari Pusat Penangkaran Jalak Bali di Tegal Bunder. Selama tahun 2006
terdapat enam kasus penangkapan Jalak Bali secara ilegal yang ditangani
hutan, yang merupakan hasil penebangan liar. Sedikitnya sejak Juli hingga
September 2001 tim PKH telah berhasil mengamankan kayu hasil curian
B. RUMUSAN MASALAH
Ekosistemnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya
balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang
kehidupan.
habitatnya.
Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli,
koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan
dan rekreasi.
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
B. ANALISIS
ekosistemnya;
marga satwa.
(b) Perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka alam sebagaimana
luas kawasan suaka alam, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain
zona inti, zona pemanfaatan, dan zona lain sesuai dengan keperluan.
6. (a)Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan
luas zona inti taman nasional, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa
fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan
rencana pengelolaan.
(c) Untuk kegiatan kepariwisataan dan rekreasi, Pemerintah dapat
rakyat.
(d) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),
e. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan sehubungan
dengan tindak pidana di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya;
rupiah).
(2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling
(seratusjuta rupiah).
rupiah).
(2) serta Pasal 33 ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling
(5) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berikut ;
1. Salah satu wujud usaha untuk mempertahankan sumber daya alam hayati
baik, keteraturan ekosistem itu pun terjaga dan ekosistem tersebut ada
dapat berubah-ubah.
3. Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri
dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani
B. KESIMPULAN
berikut ;
1. Perlu dilakukan identifikasi sumber daya alam hayati dan ekosistem secara
daerah/kab/kota.
atas:
a. KLHS;
b. tata ruang;
e. amdal;
f. UKL-UPL;
g. perizinan;