BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Geografis

Puskesmas UPT Unit 1 Sumbawa merupakan salah satu

puskesmas yang ada di Kabupaten Sumbawa dengan luas

wilayah mencapai 25,78 Km². Adapun batas-batas wilayah

kerja Puskesmas UPT Unit 1 Sumbawa adalah sebagai

berikut :

Utara : Labuhan Badas

Timur : Unter Iwes

Selatan : Unter Iwes

Barat : Kecamatan Moyo Utara/Moyo Hilir

Rata-rata waktu tempuh terdekat masyarakat ke puskesmas 5

menit dan rata-rata waktu tempuh terjauh masyarakat 20

menit.

2. Gambaran Demografi

a) Jumlah penduduk

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas UPT

Unit 1 Sumabawa mencapai 32.911 jiwa. Wilayah kerja

Puskesmas Unit 1 Sumabawa meliputi 5 desa dan 50

dusun. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya

41
 42

Puskesmas Unit 1 Sumbawa didukung oleh sarana dan

prasarana yang terdiri dari 3 unit polindes serta didukung

partisipasi masyarakat dalam bentuk 39 posyandu.

b) Program-program pokok puskesmas

Program-program pokok yang ada di Puskesmas UPT Unit

1 Sumbawa adalah sebagai berikut :

1. Promosi kesehatan

2. Kesehatan lingkungan terdiri dari:

a. Pemeriksaan rumah sehat

b. Sarana air bersih (SAB)

c. JAGA sehat

d. SPAL

3. Kesehatan ibu dan anak

a. Cakupan bumil K1

b. K4

c. Cakupan pesalinan Nakes

d. Cakupan bayi KN2

4. Perbaikan gizi

a. Cakupan K/S

b. Cakupan D/A

c. Cakupan D/S

d. Cakupan N/D
 43

e. Cakupan pemberian kapsul vit A 2 kali lilipan pada

balita

f. Cakupan yang memberikan tablet zat besi pada ibu

hamil

5. P2N terdiri dari

a. Imunisasi

b. Malaria

c. Tb paru

d. Kusta

e. Diare

6. Pengobatan

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur di UPT

Puskesmas Unit 1 Sumbawa tahun 2013

Umur (Tahun) n (%)

<20 17 22,4
20-35 53 69,7
>35 6 7,9
Total 76 100,0

Dari tabel 4.1 diatas terlihat bahwa sebagian besar

responden berada pada usia 20-35 tahun sebanyak 53

orang (69,7%) dan terendah responden yang berusia >35

tahun sebanyak 6 orang (7,9%)

 44

b. Pendidikan Responden

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di

UPT Puskesmas Unit 1 Sumbawa tahun 2013

Pendidikan n %
> 9 tahun 27 35,5
< 9 tahun 49 64,5
Total 76 100,0

Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa dari 76 responden

sebagian besar responden berpendidikan <9 tahun yaitu

49 orang (64,5%) dibandingkan dengan pendidikan >9

tahun sebanyak 27 orang responden (35,5%)

c. Pekerjaan Responden

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di

UPT Puskesmas Unit 1 Sumbawa Tahun 2013

Pekerjaan n %
Bekerja 45 59,2
Tidak bekerja 31 40,8
Total 76 100,0

Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa dari 76 responden

terbanyak adalah responden yang bekerja yaitu sebanyak

45 orang (59,2%), dibandingkan dengan responden yang

tidak bekerja yaitu sebanyak 31 orang (40,8%)

 45

d. Paritas Responden

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan paritas di

UPT Puskesmas Unit 1 Sumbawa tahun 2013

Paritas n %
Primipara 28 36,8
Multipara 39 51,3
Grandemultipara 9 11,8
Total 76 100,0

Dari tabel 4.4 diatas terlihat bahwa responden

terbanyak yakni ibu multipara sebanyak 39 orang (51,3%),

dan terendah ibu grandemultipara sebanyak 9 orang

(11,8%)

2. Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan

tentang Asi Eksklusif di UPT Puskesma Unit 1
Sumbawa tahun 2013

Tingkat
n %
pengetahuan
Baik 5 6,6
Cukup 26 34,2
Kurang 45 59,2
Total 76 100,0

Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa sebagian besar

responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang Asi

Eksklusif yaitu sebanyak 45 orang (59,2%) dan yang

terendah berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (6,6%)

 46

3. Pemberian Asi Eksklusi

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan pemberian Asi

Eksklusif di UPT Puskesmas Unit 1 Sumbawa
tahun 2013

Pemberian Asi %
n
Eksklusif
Asi Eksklusif 28 36,8
Tidak Asi Eksklusif 48 63,2
Total 76 100,0
Dari tabel 4.6 diatas terihat bahwa dari 76 responden,

responden yang memberikan Asi Eksklusif lebih banyak

yaitu 48 orang (63,2%) dibandingkan dengan yang tidak

memberikan Asi Eksklusif yaitu 28 orang (36,8%)

4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu

dengan pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan

Pemberian ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Unit 1
Sumbawa tahun 2013

Pemberian Asi
Eksklusif
Total
Pengetahuan Asi Tidak Asi P value
Eksklusif Eksklusif
n % n % n %
Baik 3 3,9 2 2,6 5 6,6
Cukup 25 32,9 4 5,3 29 38,2 0,000
Kurang 0 0 42 55,3 42 55,3
Jumlah 28 36,8 48 63,2 76 100,0
Dari tabel 4.7 diatas terlihat bahwa dari 76 responden, 48

responden yang tidak Asi Eksklusif sebagian besar dari ibu yang

berpengetahuan kurang (55,3%) dibandingkan dengan 28

 47

responden yang memberikan Asi Eksklusif sebagian besar dari

ibu yang berpengetahuan cukup dan baik 32,9% dan 3,9%.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-

Square dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan p = 0,000

(α = 0,05), dimana nilai p value < α (0,000 < 0,05) yang berarti

ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan

pemberian ASI eksklusif.

C. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan cara

pengisian kuisioner pada saat penelitian, diketahui umur

responden yang diteliti sekitar 20-35 tahun. Berdasarkan tabel

distribusi umur responden menunjukkan umur responden

berada dalam kelompok umur yang tidak beresiko kehamilan

dan persainan (Depkes RI 2005). Tetapi masih ada ibu bersalin

yang tergolong beresiko yaitu umur lebih dari 35 tahun

sebanyak 6 orang. Wanita yang melahirkan terlalu muda

(kurang dari 20) dan teralu tua (lebih dari 35) akan lebih muda

mendapatkan komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan.

Pendidikan menurut Notoadmodjo (2011), Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

 48

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan

tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang

yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak

mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat

diperoleh pada pendidikan non formal. Berdasarkan tabel

distribusi responden menurut pendidikan menunjukkan bahwa

sebagian besar responden berpendidikan <9 tahun yaitu 49

orang (64,5%) sedangkan pendidikan yang paling sedikit yaitu

>9 sebanyak 27 orang responden (35,5%). Melihat sebagian

besar responden berpendidikan <9 tahun maka akan

mempengaruhi responden dalam memutuskan kebutuhan

kesehatannya karena pengetahuan yang dimiliki kurang tinggi.

Bila dilihat dari pekerjaan menunjukkan bahwa

sebagian besar responden bekerja sebanyak 45 orang (59,2%)

dan yang tidak bekerja sebanyak 31 orang (40,8%). Ini berarti

pekerjaan seseorang akan dapat mempengaruhi dalam

pemberian Asi Eksklusif karena mereka bekerja dan jarak

 49

rumah dengan tempat bekerja yang terlalu jauh sehingga

mempengaruhi pemberian Asi Eksklusif.

Bila dilihat dari paritas sebagian besar responden

multipara yakni 39 orang (51,3%), kemudian diikuti oleh

primipara 28 orang yaitu (36,8%) dan Grandemultipara

sebanyak 9 orang yaitu (11,8%). Ini berarti paritas seseorang

akan dapat mempengaruhi dalam pemberian Asi Eksklusif.

Melihat sebagian besar responden memiliki paritas multipara

maka tingkat pengalaman yang dimiliki responden dalam

pelaksanaan pemberian Asi Eksklusif dapat mempengaruhi

dalam keberhasilan pelaksanaannya.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan

rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non

formal. Berdasarkan tabel distribusi responden menurut

pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpengetahuan kurang sebanyak 45 orang (59,2%),

berpengetahuan cukup sebanyak 26 orang (34,2%) dan

 50

berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (6,6%). Melihat

sebagian besar responden berpengetahuan kurang maka akan

mempengaruhi responden dalam memutuskan kebutuhan

kesehatannya karena pengetahuan yang dimiliki kurang

sehingga sebagian responden tidak memberikan Asi Eksklusif.

3. Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemberian ASI

eksklusif , sebagian besar ibu-ibu responden tidak memberikan

ASI eksklusif yaitu sebanyak 48 orang (63,2%) dan yang

memberikan ASI eksklusif sebanyak 28 orang (36,8%).

Rendahnya pemberian ASI eksklusif di Kelurahan

Seketeng dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

kurangnya pengetahuan ibu tentang Asi Eksklusif sebanyak

59,2% (45 orang).

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang harus

diberikan kepada bayi karena di dalamnya terkandung hampir

semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. (Yuliarti, 2010)

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian

ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti

ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi,

pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberikan semua

energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan oleh bayi selama 6

bulan pertama setelah kelahirannya. Pemberian ASI eksklusif

 51

dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan

berbagai penyakit yang menimpanya, seperti daire dan radang

paru-paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan

membantu menjarangkan kelahiran (Prasetyono, 2012)

4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI

Eksklusif.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square

tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian

ASI Eksklusif, didapatkan hasil p = 0,000 (p < 0,05), berarti ada

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian

ASI eksklusif di UPT Puskesmas Unit 1 Sumbawa.

Dari 48 orang responden yang tidak memberikan ASI

eksklusif sebagian besar berpendidikan <9 tahun yaitu 49 orang

(64,5%) dan berpengetahuan kurang yaitu 45 orang (59,2%)

dengan alasan ibu masih tidak tahu tentang ASI Eksklusif,

manfaat ASI Eksklusif dan kerugian bila tidak memberikan ASI

Eksklusif sehingga tidak ada keberhasilan yang didapatkan

dalam pelaksanaan pemberian ASI Eksklusif.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 900 ibu di sekitar

JABOTABEK (Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi)

diperoleh fakta bahwa yang dapat memberi ASI Eksklusif

selama 4 bulan hanya 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut

menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa

 52

37,9% dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapatkan informasi

khusus tentang ASI, sedangkan 70,4% ibu tidak pernah

mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Roesli, 2000)