Вы находитесь на странице: 1из 6

Artikel Ilmiah

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PROGRAM


SMART CITY DI KOTA BANDUNG

Nida Maria Ulfah

Universitas Islam Negeri Sunan

Gunung Djati Bandung

email: nidamariaulfah@gmail.com

Abstrak

Penggunaan teknologi informasi komunikasi pada saat ini sudah mulai berkembang sangat pesat,
tidak hanya digunakan untuk kebutuhan komputer, smartphone saja tetapi sudah mulai terjun di
ranah pemerintaha.Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting dalam pengelolaan
smart city agar dapat memaksimalkan sumber daya yang ada di kota Bandung, Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa salah satu penerapan aplikasi di kota Bandung untuk program smart
city itu sangat mendukung dan memudahkan masyarakat atau pemerintah untuk menyelsesaikan
masalah, mencari dan menerima informasi tetapi tidak semua aplikasi digunakan oleh seluruh
masyarakat yang mengerti teknologi.

Kata kunci : smart city, teknologi informasi komunikasi, sumber daya, smartphone, komputer.

1. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara
umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi.(Menteri Komunikasi dan Transportasi)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini semakin bertambah pesat,
sangat dibutuhkan sekali dalam kehidupan, bisnis, pendidikan dan berbagai perusahaan.
Memudahkan dalam berbagai permasalahan, mencari informasi dan menerima informasi.

Adapun pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menurut para ahli :

Menurut Susanto Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu yang
digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau informasi maupun
memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik
satu arah ataupun dua arah.
Menurut Eric Deeson , Harper Vollins Publishers , Dictonary of Information Technology “
Information Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and
microelectronic) means.”

Here handling includes transfer , processing , storage and access, IT special concern being the
use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a
whole.” Dari penjelasan diatas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan ,
mengolah dan memproses informasi dalam konteks social yang mengungtungkan diri sendiri dan
masyarakat secara kesulurahan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara
individual dan masyarakat secara kesuluruhan tidak didefinisikan secara lebih khusus.

TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi . Teknologi
informasi

meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar

media .Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20 .
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya.

Pemanfaatan teknologi informasi pada sudah semakin luas, tidak hanya digunakan untuk
preangkat PC atau smartphone saja, tetapi teknologi informasi sudah mulai masuk ke ranah
pemerintahan, saat ini teknologi informasi mulai digunakan untuk layanan perkotaan, salah
satunya kota Bandung untu menuju smart city. Membangun kota cerdas tentu membutuhkan
prasarana penunjang seperti perangkat teknologi dan sistem informasi teknologi. Teknologi
informasi dan komunikasi berperan penting dalam pengelolaan smart city agar dapat
memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan memaksimalkan sumber daya ini, diharapkan
pelayanan kepada warga lebih efektif da efisien. Dipergunakannya TIK dalam proses
pembelajaran (e-ducation) pemerintahan (e-goverment), bisnis (e-business), dan lain-lain adalah
bukti bagaimana teknologi mampu mengubah pola tindakan individu dan komunitas dalam
berbagai aktivitas kegiatan sehari-hari.

Dalam penerapannya teknologi pada smart city menunjang sebuah konsep kota cerdas atau pintar
yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada
dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga. Smart city
didefinisikan juga sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur
telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas
kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan
berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu,A., dkk dalam Schaffers,2010:3). Kourtit & Nijkamp
(2012) mengungkapkan bahwa Smart City merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan
yang intensif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosial-ekonomi, ekologi, daya
kompetitif kota.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey wawancara
program smart city. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Adapun
subjek penelitian untuk studi kualitatif adalah pemerintahan kota dan masyarakat khususnya
mayarakat yang memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah (1) meminta data
kepada pihak pemerintah untuk mengetahui program apa saja yang telah berjalan (2) wawancara
kepada masyarakat tentang program smart city di kota Bandung (3) memberikan opini tetang
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada program smart city di kota Bandung.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada pemerintah data yang didapat untuk
penggunaan aplikasi pada kota bandung cukup signifikan.

Tabel

Hasil penggunaan aplikasi oleh masyarakat kota Bandung pada program smart city

Aplikasi Presentasi

5000 titik wifi 92%

Kartu Pintar 37%

Open Data 65%

Sistem Fasilitas Umum

99%

Mobile “LAPOR!!”

56%

Dari tabel diatas menunjukan bahwa penggunaan aplikasi sangat dibutuhkan oleh seluruh
masyarakat untuk memudahkan mencari dan menerima informasi tetapi tidak semua
dipergunakan oleh seluruh masyarakat, karena kurangnya pemahaman atau sosilasiasi untuk
masyarakat awam. Tetapi tidak untuk masyarakat yang menegerti tentang teknologi, mereka
menggunakannya dengan sebaik mungkin. Walaupun demikian penggunaan aplikasi tersebut
banyak kemajuan dan dampak positif bagi kota Bandung untuk lebih mempermudah berbagai
masalah.

Tabel 2

Hasil wawancara kepada salah satu masyarakat tentang penggunaan TIK pada program smart
city

“Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada program smart city ini sangat
mendukung untuk kemajuan kota Bandung sendiri , apalagi untuk menyelasaikan berbagai
masalah di kota ini , dan penggunaan teknologi itu bisa juga untuk mempermudah kita untuk
mencari informasi . Tetapi harus menyamakan visi dulu, masyarakat harus sama-sama paham
konsep Smart City itu seperti apa, bagaimana cara mengkondisikannnya, apakah sudah bisa
dirasakan masyarakat secara umum? apasaja yang dibutuhkan masyarakat. Baru bisa
diintegrasikan.

Pokoknya semangat untuk Bandung juara”Ujar Dini Amelia

b. Pembahasan

Penggunaan Aplikasi TIK pada program Smart City

Gagasan Smart City lahir dari perusahaan IBM. Sebelumnya berbagai nama sempat dibahas para
ahli dunia dengan nama digital city atau smart city. Intinya smart city menggunakan teknologi
informasi untuk menjalankan roda kehidupan kota yang lebih efisien. Selanjutnya IBM
memperkenalkan konsep kota cerdas untuk Indonesia. Pada konsep yang dikembangkan ini, IBM
menawarkan soluis berbasis teknologi informasi untuk optimalisasi layanan publik,utamanya di
bidang transportasi, energi dan utilitas, pemeliharaam kesehatan, pengelolaan air bersih,
keselamatan umum, layanan pemerintahan dan pendidikan. Dengan konsep kota cerdas,
pemerintahan daerah didorong untuk melakukan inovasi dan pembaharuan khususnya untuk
pelayanan masyarakat yang berbasis teknologi informasi.

Konsep smart city ini kini menjadi impian banyak kota besar di Indonesia. Konsep ini dianggap
sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang merayap,

sampah yang berserakan ataupun pemantau kondisi lingkungan di suatu tempat.

Perjalanan menuju konsep smart city ini juga sudah mulai berjalan pelan-pelan. Dukungan
aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem kreatif di bidang teknologi,
merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar.
Semenjak di dipimpin oleh Bapak Ridwan kamil sebagai wali kota Bandung inprastruktur dalam
pemerintahannya tidak lagi manual tetapi semuanya serba visual dengan konsep kota cerdas,
pemerintahan daerah didorong untuk melakukan inovasi dan pembaharuan khususnya untuk
pelayanan masyarakat yang berbasis teknologi informasi.Ada beberapa program yang sudah
dijalankan dengan berbasis teknologi informasi komunikasi yaitu, dibangunnya 5000 titik wifi
tersebar di seluruh Kota Bandung guna membantu pelayanan masyarakat agar lebih mudah untuk
mecari informasi atau menerima informasi. Menerbitkan kartu pintar dalam program “Cashless
Society” dimana nantinya warga Bandung dapat menggunakan perangkat non tunai seperti Smart
Card untuk membayar transfortasi umum atau berbelanja di pasar sehingga diharapkan transaksi
pembayaran untuk masyarakat menjadi lebih efisien. Selanjutnya program open data adalah
konsep tentang data yang tersedia secara bebas untuk diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Data terbuka dalam kaitannya dengan pemerintah adalah salah satu untuk mendukung transparasi
dan akuntabilitasi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Satyu contoh dari program Bandung
Open Data adalah aplikasi Sistem Informasi Taman Kota Bandung, aplikasi ini akan memberi
informasi seputar taman yang berada di kawasan kota Bandung. Aplikasi mobile “LAPOR!!”
yang digunakan untuk menyampaikan pendapat serta penilaian masyarakat terhadap kinerja dari
pemerintah. Kemudian memperbaiki fasilitas umum yang telah ada atau telah rusak dengan
menambahkan sistem yang tertanam dalam fasilitas tersebut, sehingga fasilitas tersebut dapat
dikontrol melalui komputer dan juga pemerintah lebih mudah untuk mengontrol masyarakat,
contohnya tempat parkir dan juga kamera CCTV di tempat-tempat tertentu.

Produk teknologi yang dapat mendorong terwujudnya smart city diantaranya adalah : bahan
bakar hemat energi dan rendah polusi seperti e-govermen, e-banking, easyPay, e-procurements,
internet termasuk pralatan transportasi berbasis listrik. Dengan menggunakannya aplikasi-
aplikasi tersebut pembangunan infrastruktur lebih berkembang, lebih memudahkan pekerjaan,
mengurangi korupsi. Dan untuk masyarakat yang awam penggunaan teknologi tentu asing bagi
mereka yang belum pernah menggunakan, maka dari itu perlunya sosialisasi memperkenalkan
aplikasi-aplikasi apa saja yang bisa dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kelangsungan
program kota Bandung ini agar masyarakat memahami betul apa peran teknologi dalam
membangun sebuah kota atau pemerintahan yang baik, yang salah satu diantaranya adalah
kesadaran bahwa kita hidup dalam sebuah jejaring, yang merupakan esensi dari sebuah
masyarakat yang cerdas.

4. KESIMPULAN

Teknologi informasi dan komunikasi Pemanfaatan teknologi informasi sudah semakin luas, tidak
hanya digunakan untuk preangkat PC atau smartphone saja, tetapi teknologi informasi sudah
mulai masuk ke ranah pemerintahan, saat ini teknologi informasi mulai digunakan untuk layanan
perkotaan, salah satunya kota Bandung untu menuju smart city. Membangun kota cerdas tentu
membutuhkan prasarana penunjang seperti perangkat teknologi dan sistem informasi teknologi.
Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting dalam pengelolaan smart city agar dapat
memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan memaksimalkan sumber daya ini, diharapkan
pelayanan kepada warga lebih efektif da efisien.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa salah satu penerapan aplikasi di kota Bandung
untuk program smart city itu sangat mendukung dan memudahkan masyarakat atau pemerintah
untuk menyelsesaikan masalah, dan bagi masyarakat pentingnya penggunaan teknologi agar
dapat mengunggah dan menerima informasi secara cepat. Tetapi tidak semua masyarakat bisa
menggunakannya untuk itu dibutuhkannya sosialisasi untuk penggunaan teknologi tersebut.

6. REFERENSI

Abidin Yunus. ddk. (2015)

Kemampuan Menulis Berbicara Akademik Bandung : Rizqi Press.

Agus Putu, I (2014) Smart City beserta cloud computing dan teknologi-teknologi pendukung
lainnya. Bandung: Informatika Bandung.

Kadir, A dan Triwahyuni, T.Ch. (2005).

Pengenalan Teknologi Informasi.

Yogyakarta: Andi Press

Pengembangan Bandung. (2015).

Pengembangan Bandung Commond Center. Bandung: Pemkot.

.kompas.com/read/2014/12/16/08245031/

Вам также может понравиться