Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pada pre-test yang diperoleh siswa dapat di lihat pada lampiran. Berdasarkan tabel
deskripsi hasil pre-test tolak peluru di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa
dalam pembelajaran tolak peluru khusus gaya O’Brien masih tergolong rendah.
Dari 32 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12
orang siswa (62,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai Peningkatan Hasil
Tabel. 3
Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’Brien Siswa Kelas VIII
MTS.S YPT DARURRACHMAD SIBOLGA
Cara Sikap Badan Cara Sikap Jumlah /
No Hasil Tes Memegang Pada Waktu Menolakkan Badan Rata-Rata
Peluru Akan Peluru Setelah
Menolak Menolak
Peluru Peluru
45
46
media yaitu media audio visual dan menggunakan alat yang dimodifikasi pada
siklus I nilai rata-rata tes hasil belajar 73,24 dengan tingkat ketuntasan belajar
59,38%. Peningkatan ini terjadi setelah diberikan berbagai macam bentuk variasi
pada siklus II yang beracuan pada refleksi dan pengalaman siklus I. Pada tes hasil
belajar II nilai rata-rata hasil belajar siswa 81,83 dengan tingkat ketuntasan
84,38%. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu sebesar 8,59 dan
pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II termasuk dalam kategori
baik dengan nilai rata-rata 73,24 dan 81,83 terjadi peningkatan sebesar 8,59 siklus
per siklus. Di lihat dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media Audio Visual dan modifikasi alat mengunakan bola plastik dapat
meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien siswa kelas VIII MTS.S
B. HASIL PENELITIAN
1. Siklus I
penggunaan media Audio Visual dan modifikasi Alat untuk meningkatkan hasil
belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa kelas VIII MTS.S YPT
proses hasil belajar tolak peluru melalui penggunaan media pembelajaran yang
47
siklus I ini dilaksanakan dua jam pelajaran. Guna meningkatkan hasil belajar
siswa dapat dilakukan dengan baik dan benar. Pada akhirnya pembelajaran siklus
I tolak peluru dilakukan post-test I untuk melihat hasil belajar tolak peluru yang
SIKLUS I
Tuntas Tidak Tuntas
40,62%
59,38%
Berdasarkan tabel dan grafik hasil post-test I di atas dapat di lihat bahwa
hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya O’Brien ternyata telah
meningkat. Dari 32 siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata telah
48
(40,62%) masih belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh
penerapan media modifikasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi tolak peluru gaya o’brien. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa
pada guru untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
berjalan dengan baik. Pada pengamatan ini dilakukan dengan melihat beberapa
aspek penilaian. Aspek yang dinilai diantaranya (1) penampilan guru, (2) cara
guru membuka pelajaran, (3) pengelolaan kelas, (4) penyajian materi, (5) proses
interaksi dengan siswa, (6) pemberian umpan balik antara guru dan siswa.
dikarenakan guru sudah memakai pakaian yang rapi, bersih yang sesuai dengan
pelajaran dan guru sudah menunjukkan sikap yang kharismatik. Pada penilaian
guru saat membuka pelajaran dari 4 deskriptor guru mendapatkan kriteria kurang
dan penyampaian materi tentang tolak peluru gaya o’brien dengan baik, sudah
terlihat guru untuk memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, namun guru
49
oleh guru dari 4 deskriptor dikatakan baik karena guru dapat mengatur siswa
kurang karena guru sudah menguasai bahan dan menyampaikan materi dengan
dengan baik. Untuk penilaian proses berinteraksi dengan siswa dari 4 deskriptor
guru mendapatkan kriteria baik karena guru sudah bersikap terbuka kepada siswa
dan menunjukkan sikap yang tegas, tetapi belum memperhatikan siswa yang
kepada siswa. Penilaian umpan balik guru dengan siswa dari 4 deskriptor guru
sanggahan siswa, dan ada proses tanya jawab, namun tidak memberi kesempatan
yang sama kepada semua siswa dan sudah ada kerjasama dalam memecahakan
permasalahan yang dialami siswa. Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan
ada beberapa hal yang akan masih harus diperbaiki untuk dilaksanakan.
tidak dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa apakah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan baik atau tidak. Untuk pengamatan yang
50
dilakukan pada siswa ada beberapa aspek yang dinilai diantaranya penilaian
tentang (1) pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, (2)
keaktifan dalam proses pembelajaran, (3) kemampuan siswa dalam bertanya dan,
yang dilakukan. Tetapi siswa sudah terlihat cepat dalam menangkap materi yang
kriteria kurang karena siswa sudah ditentukan akan berada dikelompokkan mana
dari 4 deskriptor siswa mendapatkan kriteria kurang karena belum berani dalam
mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa cepat puas
tentang hal yang belum dimengerti. Untuk penilaian kemandirian dari 4 deskriptor
pembelajaran dengan baik, belum terlalu fokus kepada pembelajaran, namun tidak
modifikasi dan penyampaian materi tentang tolak peluru gaya o’brien dengan
masih banyak yang tidak melakukan gerakan / sikap akhir setelah menolak
peluru.
3. Penilaian umpan balik guru dengan siswa guru dikatakan kurang karena guru
proses tanya jawab, namun tidak memberi kesempatan yang sama kepada
yang dialami siswa.Guru lebih berperan aktif dan memberi motivasi kepada
siswa dalam pelaksanaan proses belajar tolak peluru gaya O’Brien yaitu
dengan memperhatikan siswa yang salah dalam melakukan tolak peluru gaya
siswa mendapatkan kriteria kurang karena siswa tidak memahami dengan jelas
52
dalam pembelajaran kelompok dan belum memiliki motivasi yang tinggi saat
dalam mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa
proses pembelajaran.
media pembelajaran yang dimodifikasi media bola plastik yaitu dengan cara
hal yang harus diperhatikan tentang tolak peluru gaya O’Brien dengan
O’Brien.
53
2. Guru lebih memperhatikan gerakan yang kurang maksimal, pada siklus I agar
berlangsung.
3. Guru mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat, dan
menyampaikan kepada siswa agar pada tahap gerakan harus diperhatikan dan
dilaksanakan semestinya.
dalam memberikan tindakan pada siklus II untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
2. Siklus II
Dalam siklus II ini proses belajar mengajar berjalan dengan baik jika
dibandingkan dengan siklus I. Dari data hasil belajar siklus II yang di dapat
terlihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar tolak peluru gaya
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Jika pada siklus I aktivitas peserta didik
SIKLUS II
Tuntas Tidak Tuntas
15,62%
84,38%
Berikut ini dapat di lihat nilai rata-rata hasil belajar siswa dari mulai siklus I, dan
90.00%
80.00%
Persentase Ketuntasan Klasikal
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Tuntas 59.38% 84.38%
Tidak Tuntas 40.62% 15.62%
O’Brien yang tertuang dari proses belajar I dan belajar II mengalami peningkatan
hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa kelas VIII MTS.S YPT
secara klasikal.
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari awal pelaksanaan tindakan
visual dan modifikasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
tolak peluru gaya O’Brien. Dari observasi dapat dilihat bahwa kegiatan
Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes servis atas pada siklus II dapat
disimpulkan bahwa penerapan media modifikasi pada materi tolak peluru gaya
sudah memakai pakaian yang rapi, bersih, yang sesuai dengan pelajaran
akan berlangsung.
kelompok yang sudah ditentukan dan sudah dapat melibatkan siswa untuk
4. Untuk penyajian materi guru mendapatkan kriteria baik sekali karena guru
sudah menguasai bahan ajar dan menyampaikan materi dengan baik dan
sistematis.
baik karena guru sudah bersikap terbuka kepada siswa dan menunjukkan
sikap yang tegas, dan juga memberikan perhatian kepada siswa yang
sanggahan siswa, dan ada proses tanya jawab dan sudah ada kerjasama
semua siswa.
yang terjadi pada saat proses pembelajaran tetapi masih terlihat tidak
yang dilakukan pada guru dan siswa diketahui bahwa dalam proses pembelajaran
dengan baik.
Dari tes analisis yang telah dilakukakan dapat disimpulkan bahwa telah
yang beracuan pada pengalaman dari siklus I. Peningkatan nilai rata-rata hasil
ternyata dengan penggunaan media audio visual dan modifikasi alat dapat
peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan. Nilai rata-rata siswa pada tes
adalah post-test I meningkat menjadi 73,24 (Tidak Tuntas), dan pada post-test II
dengan beberapa alasan, yaitu sebagian besar siswa belum mampu melakukan
59
gerakan tolak peluru gaya O’Brien dengan baik dan benar, serta masih rendahnya
hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien siswa Kls VIII MTS.S YPT
DARURRACHMAD SIBOLGA.
dilakukan dengan cara lebih baik, jelas dan sistematis, sehingga diharapkan dapat
lebih meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa.
Dari analisa data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui
penggunaan media audio visual modifikasi alat, siswa dapat meningkatkan hasil
belajarnya pada pokok bahasan tolak peluru gaya O’Brien. Dari hasil analisa data
juga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dari tes awal dengan menggunakan
Dari data analisis juga diketahui bahwa hasil belajar I menggunakan media
tindakan pada siklus II. Pada siklu I guru menemukan banyak kesulitan yang
dalam mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa
proses pembelajaran.
dan modifikasi alat, yang telah diterapkan oleh guru berakhir pada siklus II
dengan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien yang tadinya rendah menjadi