Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar tolak

peluru di MTS.S YPT DARURRACHMAD SIBOLGA, adapun deskripsi hasil

pada pre-test yang diperoleh siswa dapat di lihat pada lampiran. Berdasarkan tabel

deskripsi hasil pre-test tolak peluru di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa

dalam pembelajaran tolak peluru khusus gaya O’Brien masih tergolong rendah.

Dari 32 orang siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 12

orang siswa (37,5%) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya 20

orang siswa (62,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai Peningkatan Hasil

(PPH) rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 63,08.

Tabel. 3
Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya O’Brien Siswa Kelas VIII
MTS.S YPT DARURRACHMAD SIBOLGA
Cara Sikap Badan Cara Sikap Jumlah /
No Hasil Tes Memegang Pada Waktu Menolakkan Badan Rata-Rata
Peluru Akan Peluru Setelah
Menolak Menolak
Peluru Peluru

1 Siklus I 105 96 88 86 375/11,72

2 Siklus II 109 106 104 100 419/13,09

45
46

Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan berbagai macam bentuk

media yaitu media audio visual dan menggunakan alat yang dimodifikasi pada

siklus I nilai rata-rata tes hasil belajar 73,24 dengan tingkat ketuntasan belajar

59,38%. Peningkatan ini terjadi setelah diberikan berbagai macam bentuk variasi

pembelajaran dengan media pembelajaran yang dimodifikasi yang di rancang

pada siklus II yang beracuan pada refleksi dan pengalaman siklus I. Pada tes hasil

belajar II nilai rata-rata hasil belajar siswa 81,83 dengan tingkat ketuntasan

84,38%. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu sebesar 8,59 dan

peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 25%. Dari hasil observasi, kegiatan

pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II termasuk dalam kategori

baik dengan nilai rata-rata 73,24 dan 81,83 terjadi peningkatan sebesar 8,59 siklus

per siklus. Di lihat dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media Audio Visual dan modifikasi alat mengunakan bola plastik dapat

meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien siswa kelas VIII MTS.S

YPT DARURRACHMAD SIBOLGA Tahun Ajaran 2016/2017.

B. HASIL PENELITIAN

1. Siklus I

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melalui

penggunaan media Audio Visual dan modifikasi Alat untuk meningkatkan hasil

belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa kelas VIII MTS.S YPT

DARURRACHMAD SIBOLGA Tahun Ajaran 2016/2017. Untuk meningkatkan

proses hasil belajar tolak peluru melalui penggunaan media pembelajaran yang
47

dimodifikasi media bola plastik dalam kegiatan pembelajaran, maka pembelajaran

siklus I ini dilaksanakan dua jam pelajaran. Guna meningkatkan hasil belajar

siswa, peneliti melakukan pengamatan untuk kerja siswa selama pembelajaran

berlangsung. Sehingga dengan pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran

siswa dapat dilakukan dengan baik dan benar. Pada akhirnya pembelajaran siklus

I tolak peluru dilakukan post-test I untuk melihat hasil belajar tolak peluru yang

diperoleh siswa MTS.S YPT DARURRACHMAD SIBOLGA dapat di lihat tabel

deskripsi di bawah ini.

Tabel 4. Hasil Post-Test I (Siklus I) Tolak Peluru Gaya O’Brien

No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase Keterangan

1 ≥75 19 59,38% Tuntas

2 <75 13 40,62% Tidak Tuntas


Jumlah 32 100%
Rata-rata 73,24% Tidak Tuntas

SIKLUS I
Tuntas Tidak Tuntas

40,62%

59,38%

Gambar 11. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I

Berdasarkan tabel dan grafik hasil post-test I di atas dapat di lihat bahwa

hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya O’Brien ternyata telah

meningkat. Dari 32 siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata telah
48

ada 19 siswa (59,38%) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan 13 siswa

(40,62%) masih belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh

pada siklus I ini menjadi 73,24.

Observasi dan pengamatan dilakukan oleh peneliti mulai dari awal

pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui

penerapan media modifikasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi tolak peluru gaya o’brien. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa

kegiatan pembelajaran telah berlangsung dengan baik namun masih banyak

beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. Siswa menaati peraturan dan

menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Pada proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan

pada guru untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

berjalan dengan baik. Pada pengamatan ini dilakukan dengan melihat beberapa

aspek penilaian. Aspek yang dinilai diantaranya (1) penampilan guru, (2) cara

guru membuka pelajaran, (3) pengelolaan kelas, (4) penyajian materi, (5) proses

interaksi dengan siswa, (6) pemberian umpan balik antara guru dan siswa.

Untuk penilaian penampilan guru dari 4 deskriptor dikatakan baik,

dikarenakan guru sudah memakai pakaian yang rapi, bersih yang sesuai dengan

pelajaran dan guru sudah menunjukkan sikap yang kharismatik. Pada penilaian

guru saat membuka pelajaran dari 4 deskriptor guru mendapatkan kriteria kurang

karena guru belum melakukan orientasi tentang pembelajaran media modifikasi

dan penyampaian materi tentang tolak peluru gaya o’brien dengan baik, sudah

terlihat guru untuk memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, namun guru
49

belum sepenuhnya memberikan gambaran hal-hal yang akan dilakukan pada

proses pembelajaran yang akan berlangsung. Pengelolahan kelas yang dilakukan

oleh guru dari 4 deskriptor dikatakan baik karena guru dapat mengatur siswa

dalam pelaksanaan pembagian kelompok yang diinginkannya dan telah berupaya

melibatkan siswa untuk aktif pada pembelajaran, membenarkan kesalahan-

kesalahan yang terjadi dan tidak menata kelas dengan baik.

Untuk penyajian materi dari 4 deskriptor guru mendapatkan kriteria

kurang karena guru sudah menguasai bahan dan menyampaikan materi dengan

baik, namun tidak menyampaikannya secara sistematis dan mengarah materi

dengan baik. Untuk penilaian proses berinteraksi dengan siswa dari 4 deskriptor

guru mendapatkan kriteria baik karena guru sudah bersikap terbuka kepada siswa

dan menunjukkan sikap yang tegas, tetapi belum memperhatikan siswa yang

berada dikelompoknya masing-masing dan memperlihatkan kesungguhannya

kepada siswa. Penilaian umpan balik guru dengan siswa dari 4 deskriptor guru

dikatakan kurang karena guru belum sepenuhnya bersedia mendengarkan segala

sanggahan siswa, dan ada proses tanya jawab, namun tidak memberi kesempatan

yang sama kepada semua siswa dan sudah ada kerjasama dalam memecahakan

permasalahan yang dialami siswa. Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan

pada guru dapat disimpulkan pembelajaran berlangsung dengan kriteria cukup,

ada beberapa hal yang akan masih harus diperbaiki untuk dilaksanakan.

Untuk mengetahui apakah pembelajaran berlangsung dengan baik atau

tidak dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siswa apakah siswa

mengikuti proses pembelajaran dengan baik atau tidak. Untuk pengamatan yang
50

dilakukan pada siswa ada beberapa aspek yang dinilai diantaranya penilaian

tentang (1) pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, (2)

keaktifan dalam proses pembelajaran, (3) kemampuan siswa dalam bertanya dan,

(4) kesungguhan siswa dalam pembelajaran.

Penilaian pada aspek pemahaman terhadap materi yang disampaikan guru

dari 4 deskriptor siswa mendapatkan kriteria kurang karena siswa tidak

memahami dengan jelas tentang pembelajaran berbasis masalah (media

modifikasi), belum mampu menerapkan materi yang disampaikan dengan praktek

yang dilakukan. Tetapi siswa sudah terlihat cepat dalam menangkap materi yang

disampaikan dan tidak perlu dijelaskan secara berulang-ulang. Penilaian pada

aspek keaktifan dalam proses pembelajaran dari 4 deskriptor siswa mendapatkan

kriteria kurang karena siswa sudah ditentukan akan berada dikelompokkan mana

sesuai dengan pembagian media modifikasi, tetapi belum menunjukkan

keaktifannya dalam pembelajaran kelompok dan belum memiliki motivasi yang

tinggi saat mengikuti proses pembelajaran. Untuk penilaian kemampuan bertanya

dari 4 deskriptor siswa mendapatkan kriteria kurang karena belum berani dalam

mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa cepat puas

tentang hal yang belum dimengerti. Untuk penilaian kemandirian dari 4 deskriptor

siswa memperoleh kriteria kurang karena belum memperhatikan dan mengikuti

pembelajaran dengan baik, belum terlalu fokus kepada pembelajaran, namun tidak

banyak masalah-masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran masih

kurang baik dan perlu banyak perbaikan


51

Adapun kegagalan yang terjadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran

pada tindakan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pada penilaian guru saat membuka pelajaran guru mendapatkan kriteria

kurang karena guru belum melakukan orientasi tentang pembelajaran media

modifikasi dan penyampaian materi tentang tolak peluru gaya o’brien dengan

baik, sudah terlihat guru untuk memotivasi siswa untuk mengikuti

pembelajaran, namun guru belum sepenuhnya memberikan gambaran hal-hal

yang akan dilakukan pada proses pembelajaran yang akan berlangsungSiswa

masih banyak yang tidak melakukan gerakan / sikap akhir setelah menolak

peluru.

2. Penyajian materi guru mendapatkan kriteria kurang karena guru sudah

menguasai bahan dan menyampaikan materi dengan baik, namun tidak

menyampaikannya secara sistematis dan mengarah materi dengan baik.

3. Penilaian umpan balik guru dengan siswa guru dikatakan kurang karena guru

belum sepenuhnya bersedia mendengarkan segala sanggahan siswa, dan ada

proses tanya jawab, namun tidak memberi kesempatan yang sama kepada

semua siswa dan sudah ada kerjasama dalam memecahakan permasalahan

yang dialami siswa.Guru lebih berperan aktif dan memberi motivasi kepada

siswa dalam pelaksanaan proses belajar tolak peluru gaya O’Brien yaitu

dengan memperhatikan siswa yang salah dalam melakukan tolak peluru gaya

O’Brien sesuai dengan format penilaian portofolio.

4. Penilaian pada aspek pemahaman terhadap materi yang disampaikan guru,

siswa mendapatkan kriteria kurang karena siswa tidak memahami dengan jelas
52

tentang pembelajaran berbasis masalah (media modifikasi), belum mampu

menerapkan materi yang disampaikan dengan praktek yang dilakukan

5. keaktifan dalam proses pembelajaran siswa mendapatkan kriteria kurang

karena siswa sudah ditentukan akan berada dikelompokkan mana sesuai

dengan pembagian media modifikasi, tetapi belum menunjukkan keaktifannya

dalam pembelajaran kelompok dan belum memiliki motivasi yang tinggi saat

mengikuti proses pembelajaran.

6. kemampuan bertanya siswa mendapatkan kriteria kurang karena belum berani

dalam mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa

cepat puas tentang hal yang belum dimengerti.

7. kemandirian siswa memperoleh kriteria kurang karena belum memperhatikan

dan mengikuti pembelajaran dengan baik, belum terlalu fokus kepada

pembelajaran, namun tidak banyak masalah-masalah yang terjadi pada saat

proses pembelajaran.

Untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan meningkatkan

keberhasilan siklus I, maka perlu diadakan siklus II yaitu :

1. Guru lebih meningkatkan tolak peluru gaya O’Brien melalui penggunaan

media pembelajaran yang dimodifikasi media bola plastik yaitu dengan cara

memperlama kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti yaitu menjelaskan hal-

hal yang harus diperhatikan tentang tolak peluru gaya O’Brien dengan

memberikan contoh rangkaian pelaksanaan teknik dasar tolak peluru gaya

O’Brien.
53

2. Guru lebih memperhatikan gerakan yang kurang maksimal, pada siklus I agar

siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar

berlangsung.

3. Guru mengarahkan siswa agar lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat, dan

menyampaikan kepada siswa agar pada tahap gerakan harus diperhatikan dan

dilaksanakan semestinya.

Selanjutnya hasil observasi dan refleksi I ini digunakan sebagai acuan

dalam memberikan tindakan pada siklus II untuk mengatasi kesulitan siswa dalam

mempelajari tolak peluru gaya O’Brien.

2. Siklus II

Dalam siklus II ini proses belajar mengajar berjalan dengan baik jika

dibandingkan dengan siklus I. Dari data hasil belajar siklus II yang di dapat

terlihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar tolak peluru gaya

O’Brien secara klasikal sudah meningkat. Dari 32 siswa terdapat 27 siswa

(84,38%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (15,62%)

yang belum mencapai ketuntasan belajar. Jika pada siklus I aktivitas peserta didik

secara keseluruhan yang memiliki ketuntasan belajar adalah 19 siswa (59,38%)

dan meningkat pada siklus II menjadi 26 siswa (84,38%).


54

Tabel 5. Hasil Post-Test II (Siklus II) Tolak Peluru Gaya O’Brien

No Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase Keterangan

1 ≥75 27 84,38% Tuntas

2 <75 5 15,62% Tidak Tuntas


Jumlah 32 100%
Rata-rata 81,83% Tuntas

SIKLUS II
Tuntas Tidak Tuntas

15,62%

84,38%

Gambar 12. Diagram Ketuntasan Belajar Pada Siklus II

Berikut ini dapat di lihat nilai rata-rata hasil belajar siswa dari mulai siklus I, dan

siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Nilai Rata-rata Post-Test I dan Post-Test II

No. Hasil Tes Persentase Nilai Rata- Keterangan


rata
1 Siklus I Tuntas 59,38 % 73,24 % Tidak Tuntas
Tidak Tuntas 40,62%
2 Siklus II Tuntas 84,38% 81,83 % Tuntas
Tidak Tuntas 15,62%
55

Gambar 13. Diagram Siklus I dan Siklus II

90.00%
80.00%
Persentase Ketuntasan Klasikal

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Tuntas 59.38% 84.38%
Tidak Tuntas 40.62% 15.62%

Dapat disimpulkan bahwa proses hasil pembelajaran tolak peluru gaya

O’Brien yang tertuang dari proses belajar I dan belajar II mengalami peningkatan

hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa kelas VIII MTS.S YPT

DARURRACHMAD SIBOLGA terjadi peningkatan belajar secara individu dan

secara klasikal.

Seperti pengamatan pada siklus I, pada proses pembelajaran siklus II

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari awal pelaksanaan tindakan

sampai akhir pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan media audio

visual dan modifikasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

tolak peluru gaya O’Brien. Dari observasi dapat dilihat bahwa kegiatan

pembelajaran yang telah berlangsung dengan baik.


56

Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes servis atas pada siklus II dapat

disimpulkan bahwa penerapan media modifikasi pada materi tolak peluru gaya

O’Brien memiliki keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :

1. Penampilan pada pembelajaran guru dikatakan baik, dikarenakan guru

sudah memakai pakaian yang rapi, bersih, yang sesuai dengan pelajaran

dan guru sudah menunjukkan sikap yang kharismatik.

2. Pada saat membuka pelajaran guru mendapatkan kriteria baik karena

guru sudah melakukan orientasi tentang media modifikasi dan

penyampaian materi tentang servis atas, sudah terlihat guru untuk

memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dan memberikan

gambaran hal-hal yang akan dilakukan pada proses pembelajaran yang

akan berlangsung.

3. Pengelolahan kelas yang dilakukan guru memperoleh kriteria baik sekali

karena guru telah dapat mengatur siswa dalam pelaksanaan pembagian

kelompok yang sudah ditentukan dan sudah dapat melibatkan siswa untuk

aktif pada pembelajaran, membenarkan kesalahan-kesalahan yang terjadi

dan sudah menata kelas dengan baik.

4. Untuk penyajian materi guru mendapatkan kriteria baik sekali karena guru

sudah menguasai bahan ajar dan menyampaikan materi dengan baik dan

jelas, telah mengaya materi dengan baik dan menyampaikannya secara

sistematis.

5. Pada pembelajaran langsung guru sudah dapat berinteraksi dengan siswa,

untuk interaksi dengan siswa dari 4 deskriptor guru mendapatkan kriteria


57

baik karena guru sudah bersikap terbuka kepada siswa dan menunjukkan

sikap yang tegas, dan juga memberikan perhatian kepada siswa yang

berada dikelompoknya masing-masing dan memperlihatkan

kesungguhannya kepada siswa.

6. Pemberian umpan balik guru dengan siswa dari 4 deskriptor guru

memperoleh kriteria baik karena guru bersedia mendengarkan segala

sanggahan siswa, dan ada proses tanya jawab dan sudah ada kerjasama

antara siswa dengan guru dalam memecahkan masalah permasalahan yang

dialami siswa namun belum memberi kesempatan yang sama kepada

semua siswa.

7. Keaktifan dalam proses pembelajaran dari 4 deskriptor siswa mendapatkan

kriteria baik dan sudah menunjukkan keaktifannya dalam pembelajaran ,

dapat mengukuti proses pembelajaran dengan baik, dan sudah memiliki

motivasi yang tinggi saat mengikuti proses pembelajaran.

8. Kemampuan bertanya dari siswa mendapatkan kriteria baik sekali karena

sudah berani dalam mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum

dimengerti, dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan

pertanyaan yang diajukan juga sesuai dengan pembahasan. Akan tetapi

siswa masih cepat puas tentang hal yang belum dimengerti.

9. Kesungguhan siswa memperoleh kriteria baik karena sudah melakukan

tugas yang diberikan tugas dengan baik, dan memperhatikan dan

mengikuti pembelajaran dengan baik tidak begitu banyak masalah-masalah


58

yang terjadi pada saat proses pembelajaran tetapi masih terlihat tidak

fokus pada proses pembelajaran.

Dan sesuai dengan penjelasan yang disampaikan pada hasil pengamatan

yang dilakukan pada guru dan siswa diketahui bahwa dalam proses pembelajaran

dengan baik.

Dari tes analisis yang telah dilakukakan dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi peningkatan kemampuan siswa. Peningkatan ini terjadi setelah diberikan

pembelajaran dengan menerapkan media modifikasi yang dirancang pada siklus II

yang beracuan pada pengalaman dari siklus I. Peningkatan nilai rata-rata hasil

belajar siswa dari tes sebelumnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui penggunaan media pembelajaran yang dimodifikasi yang telah

diterapkan pada siswa kelas VIII MTS.S YPT DARURRACHMAD SIBOLGA,

ternyata dengan penggunaan media audio visual dan modifikasi alat dapat

meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien secara signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian berupa tes awal, post-test I, dan pos-test II

dalam pembelajaran tolak peluru gaya O’Brien, ternyata telah diperoleh

peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan. Nilai rata-rata siswa pada tes

adalah post-test I meningkat menjadi 73,24 (Tidak Tuntas), dan pada post-test II

telah mencapai 81,83 (Tuntas).

Pelaksanaan tindakan dalam bentuk siklus I dengan siklus II dilakukan

dengan beberapa alasan, yaitu sebagian besar siswa belum mampu melakukan
59

gerakan tolak peluru gaya O’Brien dengan baik dan benar, serta masih rendahnya

hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien siswa Kls VIII MTS.S YPT

DARURRACHMAD SIBOLGA.

Pada tahap berikutnya peneliti telah meningkatkan kualitas pembelajaran

melalui perbaikan dalam proses penyampaian materi, memperbanyak durasi

waktu yang digunakan pada saat latihan, mengevaluasi pembelajaran, yang

dilakukan dengan cara lebih baik, jelas dan sistematis, sehingga diharapkan dapat

lebih meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien pada siswa.

Dari analisa data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui

penggunaan media audio visual modifikasi alat, siswa dapat meningkatkan hasil

belajarnya pada pokok bahasan tolak peluru gaya O’Brien. Dari hasil analisa data

juga dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dari tes awal dengan menggunakan

metode mengajar konvensional masih sangat rendah. Maka dilakukan pemberian

metode mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi.

Dari data analisis juga diketahui bahwa hasil belajar I menggunakan media

pembelajaran yang dimodifikasi masih rendah. Maka perlu dilkukan perbaikan

tindakan pada siklus II. Pada siklu I guru menemukan banyak kesulitan yang

dialami siswa dalam pembelajarannya :

1. Penilaian pada aspek pemahaman terhadap materi yang disampaikan guru,

siswa mendapatkan kriteria kurang karena siswa tidak memahami dengan

jelas tentang pembelajaran berbasis masalah (media modifikasi), belum

mampu menerapkan materi yang disampaikan dengan praktek yang dilakukan


60

2. keaktifan dalam proses pembelajaran siswa mendapatkan kriteria kurang

karena siswa sudah ditentukan akan berada dikelompokkan mana sesuai

dengan pembagian media modifikasi, tetapi belum menunjukkan

keaktifannya dalam pembelajaran kelompok dan belum memiliki motivasi

yang tinggi saat mengikuti proses pembelajaran.

3. kemampuan bertanya siswa mendapatkan kriteria kurang karena belum berani

dalam mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti, dan siswa

cepat puas tentang hal yang belum dimengerti.

4. kemandirian siswa memperoleh kriteria kurang karena belum memperhatikan

dan mengikuti pembelajaran dengan baik, belum terlalu fokus kepada

pembelajaran, namun tidak banyak masalah-masalah yang terjadi pada saat

proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat dikatakan melalui penggunaan media audio visual

dan modifikasi alat, yang telah diterapkan oleh guru berakhir pada siklus II

dengan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien yang tadinya rendah menjadi

meningkat. Peningkatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran yang dimodifikasi di tambah dengan durasinya lebih efektif

sehingga dapatlah ketuntasan hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien.

Вам также может понравиться