Вы находитесь на странице: 1из 4

TUGAS EKONOMI PERENCANAAN

KEPULAUAN DAN KEMARITIMAN

NAMA : DEFILSYA M LATUHERU


NIM : 2014-29-063
Keunggulan Komparatif di Indonesia

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh
David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi
barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

Keunggulan Komparatif Kelapa Sawit di Indonesia


Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) sebagai negara agraris dan
maritim. Keunggulan komparatif tersebut merupakan dasar perekonomian yang perlu didayagunakan melalui
pembangunan ekonomi sehingga menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage). Salah satu potensi
Indonesia sebagai negara agraris adalah banyaknya masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian. Salah satu sektor
pertanian yang menjadi keunggulan Indonesia adalah sektor perkebunan khususnya komoditi kelapa sawit. Kelapa
sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan penyumbang devisa negara dan juga banyak menyerap tenaga
kerja. Selain itu, peranannya membantu perekonomian Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun dilihat
dari perkembangan ekspor minyak sawit.
Pada tahun 2009, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan jumlah
produksi sebesar 20,6 juta ton, kemudian diikuti dengan Malaysia dengan jumlah produksi 17,57 juta ton. Produksi
kedua negara ini mencapai 85% dari produksi minyak sawit dunia sebesar 45,1 juta ton (Oil World, 2010 dalam
Haryana, 2010). Tingginya produksi minyak sawit Indonesia merupakan Peluang yang perlu dimanfaatkan dan
dikembangkan di era globalisasi ini melalui penanganan serius, bukan saja oleh Pemerintah (pusat, provinsi dan
kabupaten/kota) tetapi yang lebih penting lagi melalui sinergi kekuatan yang ada di masyarakat, sehingga Indonesia
dapat berdaya saing dibandingkan pesaing utamanya yaitu Malaysia pada tahun yang akan datang.

Perkembangan Areal Tanam Kelapa Sawit


Menurut data FAO, selama periode 1995 hingga 2009, rata-rata laju pertumbuhan areal tanam kelapa sawit
Indonesia sebesar 11 % per tahun sedangkan rata-rata laju pertumbuhan areal tanam kelapa sawit Malaysia sebesar
4,3 % per tahun, selain itu luas areal tanam kelapa sawit di Negara sisa juga menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan, dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,7 % per tahun.

Perkembangan Produksi Minyak Sawit


Menurut data FAO, selama periode 1995 hingga 2009, rata-rata laju pertumbuhan produksi minyak sawit
Indonesia sebesar 11,6 % per tahun dan rata-rata laju pertumbuhan produksi minyak sawit Malaysia sebesar 6,2 %
per tahun sedangkan rata-rata laju pertumbuhan produksi minyak sawit Negara sisa sebesar 4,9 % per tahun.
Perkembangan Produktifitas Minyak Sawit
Menurut data FAO, selama periode 1995 hingga 2009, rata-rata laju pertumbuhan produktifitas minyak
sawit Indonesia sebesar 0,74 % per tahun dan rata-rata laju pertumbuhan produktifitas minyak sawit Malaysia
sebesar 1,94 % per tahun sedangkan Negara sisa mengalami penurunan pertumbuhan produktifitas sebesar 4,16 %
per tahun.
Perkembangan Ekspor Minyak Sawit
Menurut data FAO, selama periode 1995 hingga 2009, rata-rata laju pertumbuhan volume ekspor Indonesia
sebesar 23,9 % per tahun dan rata-rata laju pertumbuhan volume ekspor Malaysia sebesar 5,6 % per tahun
sedangkan rata-rata laju pertumbuhan volume ekspor Negara sisa sebesar 12,3 % per tahun. Selain volume ekspor,
nilai ekspor minyak sawit juga mengalami peningkatan. Rata-rata laju pertumbuhan nilai ekspor minyak sawit
Indonesia sebesar 25,2 % per tahun dan rata-rata laju pertumbuhan nilai ekspor minyak sawit Malaysia sebesar 9,3
% per tahun sedangkan rata-rata laju pertumbuhan nilai ekspor minyak sawit Negara sisa sebesar 11,4 % per tahun.

Keunggulan Komparatif Produksi Karet di Indonesia


Selain minyak kelapa sawit , Indonesia juga memliki keunggulan komparatif yaitu produksi karet.
Penelitian mengenai analisis keunggulan komparatif karet alam Indonesia tahun 2003-2007 (Soekarno, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya saing ekspor karet alam Indonesia dibandingkan dengan Thailand dan
Malaysia, sehingga dapat diketahui perlunya pengembangan lebih mendalam untuk meningkatkan produksi karet
alam dari daya saing ekspor. Penelitian ini menggunakan analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) dan
Constant Market Share (CMS). Hasil analisis menunjukkan bahwa daya saing ekspor karet alam Indonesia sejak
tahun 2003 sampai dengan 2007 cenderung mengalami kenaikan yaitu dari 28,403 menjadi 37,388. Sedangkan
Thailand turun dari 53,190 pada tahun 2003 menjadi 32,187 untuk tahun 2007. Hal yang sama juga terjadi pada
Malaysia di tahun 2003 mencapai 17,931 menjadi 10,623 tahun 2007. Hasil analisis constant market share
menunjukkan bahwa Indonesia sejak tahun 2003 sampai dengan 2007 memiliki daya saing yang positif. Dengan
menggunakan analisis RCA menunjukkan bahwa peluang Indonesia untuk menjadi pengekspor utama karet sangat
besar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai yang terus meningkat dari tahun 2003 yaitu 28,403 menjadi 37,388. Hasil
perhitungan CMS menunjukkan bahwa kinerja ekspor karet alam Indonesia memiliki daya saing yang kuat,
walaupun jika dilihat dari efek distribusi pasar masih lemah, untuk meningkatkan kinerja ekspor karet maka perlu
perhatian yang serius dari pemerintah sehingga keunggulan kompratifnya dapat dipertahankan.
Keunggulan komparatif di maluku

Keunggulan komparatif dan keanekaragaman kekayaan alam di masing-masing daerah harus dapat diubah menjadi
keunggulan kompetitif sehingga bisa meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.

Provinsi Maluku yang memiliki luas keseluruhan daratan dan lautan adalah 712.480 kilometer persegi, terdiri dari
luas perairan mencapai 658.295 kilometer persegi (92,4 persen) dan luas daratan mencapai 54.185 kilometer persegi
(7,6 persen). Provinsi Maluku mempunyai 1.412 pulau dengan panjang pantai 10.662 Km.

Sebagai daerah kepulauan, provinsi Maluku memiliki sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan, seperti
potensi sumberdaya laut apalagi tekad Pemprov Maluku ingin menjadikan daerah Maluku sebagai lumbung ikan
nasional.

Percepatan berbagai produksi perikanan akan dilakukan baik pada perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,
di antaranya dengan mendorong perkembangan industri pengolahan, ekspor hasil perikanan, pengembangan klaster-
klaster industri rumput laut, pengembangan industri pengolahan rumput laut, perluasan areal dan peningkatan
produksi budidaya ikan kerapu, udang, kepiting, dan mutiara.

Secara geografis, Maluku didominasi oleh lautan. Seperti halnya provinsi-provinsi kepulauan lainnya, potensi
sumberdaya alam yang dimiliki oleh Maluku sangat karakteristik dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai
wilayah kemaritiman. Kelebihan yang dimiliki provinsi ini adalah sumberdaya manusia, karena Maluku memiliki
Universitas Pattimura (Unpatti) yang selama ini sudah banyak menghasilkan para pakar di bidang perikanan dan
kelautan. Terlebih lagi, riset-riset tentang kemaritiman telah lama dilakukan Unpatti.

Publik memang berharap Unpatti ke depan dapat membangun berbagai pusat riset unggulan yang cocok dengan
karakteristik wilayah setempat dan berdampak yang penting bagi masyarakat.

Rektor Unpatti, Thomas Pentury juga sudah menegaskan Unpatti dapat menjadi pusat unggulan di bidang kelautan,
karena posisi geografis Maluku mendukung. Sebenarnya sejak lama Unpatti telah menetapkan bidang kelautan
sebagai kajian prioritasnya dan sekarang harus dimantapkan lagi.

SDM yang ada sudah tersedia untuk membangun Unpatti. Yang dibutuhkan hanya dukungan infrastruktur, terutama
dalam bidang riset.

Semoga memasuki usia ke-52 ini, Unpattiharus menjadi lebih baik kedepan, sehingga dapat sejajar dengan
universitas lainnya di Indonesia. Kedepan hendaknya, Unpatti tidak hanya berhenti sebagai universitas pendidikan,
namun diharapkan akan terus berkembang menjadi research university dan entrepreneur university. (*)

Вам также может понравиться