Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh
David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi
barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Keunggulan komparatif dan keanekaragaman kekayaan alam di masing-masing daerah harus dapat diubah menjadi
keunggulan kompetitif sehingga bisa meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Provinsi Maluku yang memiliki luas keseluruhan daratan dan lautan adalah 712.480 kilometer persegi, terdiri dari
luas perairan mencapai 658.295 kilometer persegi (92,4 persen) dan luas daratan mencapai 54.185 kilometer persegi
(7,6 persen). Provinsi Maluku mempunyai 1.412 pulau dengan panjang pantai 10.662 Km.
Sebagai daerah kepulauan, provinsi Maluku memiliki sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan, seperti
potensi sumberdaya laut apalagi tekad Pemprov Maluku ingin menjadikan daerah Maluku sebagai lumbung ikan
nasional.
Percepatan berbagai produksi perikanan akan dilakukan baik pada perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,
di antaranya dengan mendorong perkembangan industri pengolahan, ekspor hasil perikanan, pengembangan klaster-
klaster industri rumput laut, pengembangan industri pengolahan rumput laut, perluasan areal dan peningkatan
produksi budidaya ikan kerapu, udang, kepiting, dan mutiara.
Secara geografis, Maluku didominasi oleh lautan. Seperti halnya provinsi-provinsi kepulauan lainnya, potensi
sumberdaya alam yang dimiliki oleh Maluku sangat karakteristik dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai
wilayah kemaritiman. Kelebihan yang dimiliki provinsi ini adalah sumberdaya manusia, karena Maluku memiliki
Universitas Pattimura (Unpatti) yang selama ini sudah banyak menghasilkan para pakar di bidang perikanan dan
kelautan. Terlebih lagi, riset-riset tentang kemaritiman telah lama dilakukan Unpatti.
Publik memang berharap Unpatti ke depan dapat membangun berbagai pusat riset unggulan yang cocok dengan
karakteristik wilayah setempat dan berdampak yang penting bagi masyarakat.
Rektor Unpatti, Thomas Pentury juga sudah menegaskan Unpatti dapat menjadi pusat unggulan di bidang kelautan,
karena posisi geografis Maluku mendukung. Sebenarnya sejak lama Unpatti telah menetapkan bidang kelautan
sebagai kajian prioritasnya dan sekarang harus dimantapkan lagi.
SDM yang ada sudah tersedia untuk membangun Unpatti. Yang dibutuhkan hanya dukungan infrastruktur, terutama
dalam bidang riset.
Semoga memasuki usia ke-52 ini, Unpattiharus menjadi lebih baik kedepan, sehingga dapat sejajar dengan
universitas lainnya di Indonesia. Kedepan hendaknya, Unpatti tidak hanya berhenti sebagai universitas pendidikan,
namun diharapkan akan terus berkembang menjadi research university dan entrepreneur university. (*)