Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KESIMPULAN
korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia dan hewan.2,3,8. Dermatofit adalah
Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang
disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi
yang lebih berat yang disebut kerion. (FKUI, 2017). Tinea kapitis banyak terdapat
Tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas, yaitu (FKUI,
type(Kerion), Black dot ringrowm dan Favus. Noninflammatory, human, atau epidemic
type (“grey patch”) merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus
Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit mulai dengan papul
merah kecil disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang
menjadi pucat dan bersisik. Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea
kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel
26
27
terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel dan yang tertinggal adalah ujung
rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambuut ini
memberi gambaran khas yaitu black dot. Ujung rambut yang patah, kalau tumbuh
berat dan kronis berupa plak eritematosa perifolikular dengan skuama. Awalnya
besar dengan mousy odor. Plak dapat meluas dan meninggalkan area sentral yang
penyebab serta mencegah penularan. Tinea kapitis harus diterapi khusus dengan
antijamur sistemik, karea agen topikal tidak dapat menembus batang rambut.
mengurangi penyebaran (John et.al 2014). .Pengobatan standar untuk tinea kapitis
yang selama ini di pakai di Amerika serikat adalah griseofulvin. Dosis pengobatan
dapat diberikan dengan dosis 0,5gram sampai 1g ram untuk dewasa dan 0,25gram
sampai 0,5gram untuk anak anak sehari atau 10-25mg/kgBB diberikan 1-2 kali
sehari. Lama pengobatan bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit dan
28
keadaan imunitas penderita. Obat peroral yang juga efektif untuk dermatofitosis
dapat diberikan ketokonazol sebanyak 200mg.hari selama 10-14 hari pada pagi
hari setelah makan. Penyakit akan sembuh dan tidak kambuh apabila diobati
dengan benar, kecuali jika terpajan ulang dengan jamur penyebab (PERDOSKI,
2017).