Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB V

KESIMPULAN

Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur

dermatofit yang menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti stratum

korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia dan hewan.2,3,8. Dermatofit adalah

sekelompok jamur yang memiliki kemampuan membentuk molekul yang

berikatan dengan keratin dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi untuk

membentuk kolonisasi. 2,3,8

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang

disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi

bersisik, kemerah-merahan, alopesia dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis

yang lebih berat yang disebut kerion. (FKUI, 2017). Tinea kapitis banyak terdapat

pada anak usia antara 3 dan 14 tahun

Tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas, yaitu (FKUI,

2017): Noninflammatory, human, atau epidemic type (“grey patch”), Inflammatory

type(Kerion), Black dot ringrowm dan Favus. Noninflammatory, human, atau epidemic

type (“grey patch”) merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus

Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit mulai dengan papul

merah kecil disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang

menjadi pucat dan bersisik. Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea

kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel

radang yang padat di sekitarnya.

26
27

Black dot ringrowm terutama disebabkan oleh Trichophyton tonsurans dan

Trichophyton violaceum. Pada permulaan penyakit, gambaran klinisnya

menyerupai kelainan yang disebabkan oleh genus Microsporum. Rambut yang

terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel dan yang tertinggal adalah ujung

rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambuut ini

memberi gambaran khas yaitu black dot. Ujung rambut yang patah, kalau tumbuh

kadang-kadang masuk ke bawah permukaan kulit. Favus mempunyai bentuk yang

berat dan kronis berupa plak eritematosa perifolikular dengan skuama. Awalnya

berbentuk papul kuning kemerahan yang kemudian membentuk krusta tebal

berwarna kekuningan (skutula). Skutula dapat berkonfluens membentuk plak

besar dengan mousy odor. Plak dapat meluas dan meninggalkan area sentral yang

atrofi dan alopesia.

Terapi umum tinea kapitis adalahmMenghindari dan mengeliminasi agen

penyebab serta mencegah penularan. Tinea kapitis harus diterapi khusus dengan

antijamur sistemik, karea agen topikal tidak dapat menembus batang rambut.

Tetapi, pengobatan tambahan dengan shampoo selenium sulfat 1% atau 2 % , atau

katekonazol 2% dapat digunakan untuk 2 minggu pertama pengobatan untuk

mengurangi penyebaran (John et.al 2014). .Pengobatan standar untuk tinea kapitis

yang selama ini di pakai di Amerika serikat adalah griseofulvin. Dosis pengobatan

griseofulvin berbeda-beda. Secara umum, griseofulvin dalam bentuk fine particle

dapat diberikan dengan dosis 0,5gram sampai 1g ram untuk dewasa dan 0,25gram

sampai 0,5gram untuk anak anak sehari atau 10-25mg/kgBB diberikan 1-2 kali

sehari. Lama pengobatan bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit dan
28

keadaan imunitas penderita. Obat peroral yang juga efektif untuk dermatofitosis

yaitu ketokonazol yang bersifat fungistatik. Kasus resisten dengan griseofulvin

dapat diberikan ketokonazol sebanyak 200mg.hari selama 10-14 hari pada pagi

hari setelah makan. Penyakit akan sembuh dan tidak kambuh apabila diobati

dengan benar, kecuali jika terpajan ulang dengan jamur penyebab (PERDOSKI,

2017).

Вам также может понравиться