Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB IV

KONSEP DASAR DAN TEMA REDESAIN


4.1 Konsep dasar
Konsep dasar adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur
– unsur yang ada kedalam suatu keseluruhan, dimana unsur – unsur
tersebut bisa merupakan suatu gagasan, pendapat, pengamatan atau
lainnya (Eddy Steven, 1984). Konsep dasar adalah ide atau gagasan
yang paling mendasar yang mengandung berbagai unsur atau teori
yang melandasi atau menjiwai perencanaan yang nantinya tercermin
dalam perwujudan Arsitekturnya.
4.1.1. Pendekatan Konsep Dasar
Dalam melakukan pendekatan konsep dasar
mempertimbangkan aspek pengertian, fungsi, tujuan, sasaran, dimana
penjelasan lebih mendetail adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional
Pengertian dari Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional, yaitu merupakan kegiatan merencanakan dan
merancang kembali bangunan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional dengan menyediakan fasilitas sekolah yang lengkap
dengan penambahan ketinggian bangunan dilakukan untuk
menambahkan fungsi dari bangunan tersebut.
2. Fungsi dan Jenis Kegiatan
Adapun Fungsi dari Redesain Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali Internasional,yaitu sebagai tempat proses belajar
mengajar mahasiswa dengan jenis kegiatan yang ada seperti
proses pembelajaran cooking ,bartender ,housekiping ,spa ,front
office ,florist ,computer ,laundry , & Chors Ship Class.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata
Bali Internasional, yaitu untuk menyempurnakan bangunan yang
telah ada sebelumnya serta menyesuaikan dengan standar-standar
yang berlaku .
4. Sasaran
Sasaran Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional adalah menciptakan kawasan sekolah yang
nyaman pada penataan ruang, bangunan, dan landscape. Dan
sasaran pengguna dari Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional ini adalah adalah seluruh jajaran sekolah agar
dapat melakukan proses pembelajaran dengan nyaman dan
aman.
4.1.2. Perumusan Konsep Dasar
Tabel Penentuan Konsep dasar

Gagasan / Ide Pendekatan Perumusan Kesimpula


Konsep Dasar Konsep n

Redesain

Pengertian Metafor Sekolah


a Tinggi
Pariwisata
Edukatif Bali
Fungsi
Redesain
Komunikatif Internasion
Sekolah al adalah
Tinggi
Metafora
Pariwisata
Metafora Tujuan
yang
Bali
didalamnya
Internasional
juga
Metafora Sasaran terkandung
Sifat-sifat
Komunikati
f dan
Edukatif.

Tabel 4.1
Penentuan Konsep \\ Tabel 4.1
Perumusan Konsep Dasar
Sumber: Data Kelompok 2017
4.1.3 Penjabaran Konsep Dasar
Berdasarkan proses perumusan konsep dasar di atas sudah
didapatkan Konsep Dasar dari kegiatan Redesain Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali Internasional yaitu: Edukatif yang Komunikatif dan
Formal, dengan penjabaran sebagai berikut :

a. Penjabaran Konsep Dasar ke dalam desain

Berdasarkan proses perumusan konsep dasar di atas sudah


didapatkan Konsep Dasar dari kegiatan Redesain Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali Internasional yaitu: Metafora , dengan penjabaran
sebagai berikut :

1) Pengertian Konsep Metafora :


Metafora merupakan mengidentifikasi hubungan
diantara benda-benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi
lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan
kata-kata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan
hubungan tersebut.Metafora merupakan salah satu konsep yang
bisa digunakan dalam pencapaian ide bentuk dalam arsitektur.
Cara pencapaiannya adalah dengan mengumpamakan sesuatu
sebagai sesuatu yang lain. Ada tiga cara dalam pencapaiannya,
yaitu secara literal atau jelas dan berangkat dari visual yang
disebut dengan tangible metaphor, secara tersembunyi dan
berangkat dari konsep yang disebut dengan intangible
metaphor, dan dengan cara keduanya yang disebut dengan
combine metaphor.
(www.archidialy.com)
Beberapa contoh bangunan tinggi yang mengunakan
konsep Arsitektur Metafora, sebagai berikut :

a) Burj al-Arab, Dubai

Gambar 4.1
Burj al-Arab,Dubai
Sumber: https://interiorudayana14.files.wordpress.com/2014/04/burj-
al-arab-ekst.jpg?w=460&h=460

Konstruksi Burj al-Arab dimulai pada 1994, dan dibuka


untuk pengunjung pada 1 Desember 1999.Arsitektur
bangunan menyerupai sebuah kapal layar warisan bangsa
Arab dikombinasikan dengan aspek-aspek moderen, yang
mempunyai filosofi “bergerak maju ke masa depan”,
terdapat sebuah helipad (tempat pendaratan helikopter), dan
restoran Al Muntaha (tertinggi dalam bahasa Arab) di sisi
seberangnya, yang ditahan oleh kantilever (tembok yang
menganjur keluar sebagai penahan balkon) di atas laut. Salah
satu elemen yang unik adalah dinding atrium yang menghadap
ke pantai, terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi Teflon.
Interiornya didesain oleh Khuan Chew.
(https://interiorudayana14.wordpress.com/2014/04/)
b) Hotel Sofitel, Tokyo

Gambar 4.2
Hotel Sofitel, Tokyo
Sumber: https://prestylarasati.files.wordpress.com/2008/03/32.jpg

Berlokasi di distrik Taito, berdekatan dengan taman Ueno


yang terkenal, hotel ini berdiri dengan keindahan arsitekturnya,
terinspirasi langsung oleh kuil tradisional Jepang dan pohon
kehidupan.. Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-
benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat
abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata “seperti”
atau “bagaikan” untuk melukiskan hubungan tersebut. Meski
bangunan hotel ini menjulang tinggi ke atas sendirian jika
dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya, dengan
pertimbangan urban desain, bangunan ini tetap selaras dengan
lingkungan sekitarnya.

(https://prestylarasati.wordpress.com/2008/03/27/hotel-sofitel-
tokyo/)
2) Pengertian Konsep Edukatif :
Edukatif merupakan suatu hal yang berhubungan dengan
kependidikan, bersifat mendidik . Kependidikan berarti hal yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
kedisiplinan dan formalitas.
(http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/2622)
Contoh Konsep Edukatif yang akan diterapkan yaitu sebuah spot
santai yang dilengkapi dengan wifi yang mendukung mahasiswa –
mahasiswi dalam menyelesaikan tugas perkuliahan dan papan
pengumuman yang berisikan informasi-informasi seputar
pendidikan,lowongan pekerjaan dan bisnis pariwisata .

Gambar 4.3
Penjabaran Konsep Spot Edukatif STPBI-SPB
Sumber: Krisna 2017

3) Pengertian Konsep Komunikatif :


Estetika dalam arsitektur yang tertuang dalam bangunan haruslah
kontekstual dan komunikatif. Kontekstual berarti ia memenuhi
hakekatnya sebagai wadah dan fungsi, komunikatif berarti ia
memenuhi unsur seni dan keindahan sehingga mencerminkan
fungsi.Menurut Prijotomo dalam Sejarah Arsitektur(2009) bahwa
arsitektur adalah bangunan yang memiliki nilai estetika (estetis), atau
dapat dikatakan sebagai bangunan yang elok. Estetika berkaitan
dengan keindahan dan keindahan itu dapat dirasakan dengan indra
pengelihatan.
(https://elangfida.wordpress.com/2013/01/07/nilai-estetika-
bangunan/)
Contoh Konsep Komunikatif yang akan diterapkan yaitu pada
konsep bentuk bangunan dan entrance bangunan yang diambil dari
bentuk buku-buku yang berjejer. Dengan mengambil bentuk buku
,maka secara tidak langsung bangunan tersebut akan
mengungkapkan fungsi dari bangunan itu sendiri yaitu fungsi
pendidikan. Dimana buku merupakan sarana utama dalam
pendidikan.

Gambar 4.4
Penjabarana Konsep Komunikatif STPBI-SPB
Sumber: Krisna 2017

4.2 Tema Redesain


Tema dapat diartikan sebagai suatu pola atau gagasan tertentu
yang berulang kembali diseluruh perancangan sebuah proyek yang
nantinya akan mampu memberikan suatu corak atau suasana tertentu
di dalam ekspresi suatu rancangan atau karya Arsitektur. Metode
dalam pemilihan dan penetapan tema sangat bervariasi danmasing-
masing mempunyai pendekatan yang berbeda dalam penafsiran dan
interpretasinya. Tema merupakan suatu gagasan yang melandasi
rancangan dan akan terjabarkan serta mencerminkan suatu gaya atau
style Arsitektur.
Dalam melakukan pendekatan tema mempertimbangkan atau
bertitik tolak dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Pendekatan Fungsional
Adapun Fungsi dari Redesain Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali Internasional,yaitu sebagai tempat proses
belajar mengajar mahasiswa
2. Pendekatan Iklim dan Lingkungan
Kelurahan Tonja Kecamatan Kesiman Denpasar Timur
merupakan daerah rendah pantai dengan ketinggian kurang
lebih 0-20 m di atas permukaan air laut tanpa ada daerah
pegunungan, dengan suhu rata-rata harian 32oC dan tingkat
curah hujan sekitar 2074.9 mm per tahun dengan iklim tropis
(http://dentim.denpasarkota.go.id/index.php/profil/213/Sejarah)
Lingkungan Kelurahan Tonja Kecamatan Kesiman Denpasar
Timur termasuk dalam lingkungan padat penduduk dan dekat
dengan pusat kota Denpasar.
3. Pendekatan Prediksi 5-8 tahun mendatang
Penerapan tema yang dapat tetap bertahan dan tetap
diminati hingga 5 -8 tahun ke depan. Pengembangan desain
yang modern ini akan menyesuaikan terhadap kemajuan
teknologi serta zaman.

4.2.1 Pemilihan Tema Rancangan


Sesuai dengan pendekatan tema, maka tema yang dipilih adalah
“Arsitektur Modern Tropis”, karena Arsitektur Modern Tropis
merupakan suatu gaya arsitektur yang tepat dalam memenuhi kriteria
kebutuhan yang serba praktis, fungsional, mudah di dalam perawatan,
yaman, serta lebih banyak menggunakan bahan-bahan pabrikasi, yang
meminimalkan penggunaan ornamen, sehingga dapat memberikan
kesan bersih, simple dan jujur. Dengan penambahan Tropis dimana
tema rancangan ini merupakan arsitektur yang dirancang guna untuk
mengatasi masalah iklim setempat, karena pemecahan iklim
merupakan suatu tuntunan mendasar yang wajib dipenuhi oleh suatu
karya arsitektur dimana pun dia bangun.
Dalam Tema Arsitektur Modern Tropis, Kriterianya tidak lagi
hanya dilihat dari sekedar “bentuk” atau estetika bangunan serta
elemen-elemnnya, namum lebih kepada kualitas fisik ruang yang ada
di dalamnya: suhu ruang rendah, kelembapan relatif tidak terlalu
tinggi, pencahayaan alam cukup, pergerakan udara (angin) memadai,
terhindar dari hujan, dan terhindar dari terik matahari. Penilaian
terhadap baik atau buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus
diukur secara kuantitatif menurut kriteria-kriteria fluktuasi suhu
ruang (dalam unit derajat Celcius); fluktuasi kelembapan (dalam
unit persen); intensitas cahaya (dalam unit lux); aliran atau kecepatan
udara (dalam unit meter per detik); adakah air hujan masuk bangunan;
serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan.
Dalam bangunan yang dirancang menurut kriteria seperti ini,
pengguna bangunan dapat merasakan kondisi yang lebih nyaman
dibanding ketika mereka berada di alam luar.
Disamping itu juga karena Arsitektur Modern Tropis
merupakan salah satu Arsitektur yang memecahkan problematika iklim
dengan runtutan gaya modern, namun mudah di dalam pengerjaannya,
dan yang terpenting adalah Arsitektur Modern Tropis mampu
memebrikan kesan modern dan terbuka.
4.2.2 Penjelasan Tema
Arsitektur modern lahir pada abad ke XX, dimana kata Modern
tersebut berasal dari kata yunani yang berarti sekarang / kini. Istilah ini
dipakai untuk membedakan waktu sekarang dengan periode
sebelumnya, ini juga menandai sesuatu yang baru, termasuk
semangatnya dan tentu juga berkonotasi lebih pada Zaman
sebelumnya. Arsitektur ini merupakan perubahan Arsitektur Klasik,
Neo Klasik, dan Arsitektur Ekletik, dimana gejala ini timbul karena
kejenuhan terhadap bentuk, teori-teori dan kaedah-kaedah seni
arsitektur yang telah ratusan bahkan ribuan tahun sebelumnya, juga
karena terjadi perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat yang
menuntut penyediaan fasilitas yang serba modern, praktis dan
ekonomis, cepat dibangun, fungsional tanpa mengabaikan aspek
keselarasan, keseimbangan dan keindahan.

Disain Arsitektur Modern ini mempunyai ciri yang berbeda


sekali dengan disain sebelumnya, dimana desain Modern ingin
meninggalkan semua ciri pada disain masa lalu. Kalau disain masa lalu
meriah dengan segala hiasan, dekorasi serta ornamen, maka dalam
arsitektur Modern semua itu dianggap Ilegal. Kalau dilihat dari segi
bentuk, disain Modern yang rasional menitipkan gagasan pada garis
yang lurus-lurus saja, sederhana, mempertahankan kemurnian,
sirkulasi yang jelas, mekanikal, teknologi serta bebas dari ornamen.
Dari beberapa contoh bangunan di bawah dapat disimpulkan ciri-
ciri dari Arsitektur Modern adalah sebagai berikut :

a) Terlihat mempunyai keseragaman dalam


penggunaan skala manusia
b) Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah
bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai
dengan fungsinya.
c) Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang
berasal dari seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-
bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.
d) Konstruksi diperlihatkan.
e) Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan
secara jujur, tidak diberi ornamen atau di tempel-tempel.
f) Interior dan eksterior bangunan terdiri dari
garis-garis vertikal dan horisontal.
g) Konsep open plan, yaitu membagi dalam
elemen-elemen struktur primer dan skunder dengan tujuan untuk
mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.

Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa


persyaratan sebagai berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi
bangunan yang sesuai dengan standar tropis (building orientation),
menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi
tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver, memperhatikan
standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window
radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos
bangunan sebagai bangunan tropis, dengan penggunaan material
ataupun warna-warna yang berbeda.

(https://andrianarch.wordpress.com/2009/07/10/180/)
Beberapa Contoh Bangunan yang Mengunakan Tema Arsitektur
Modern Tropis, sebagai berikut :

1) Menara Mesiniaga,Kuala Lumpur-Malaysia

Gambar 4.5
Menara Mesiniaga
Sumber : astudioarchitect.com

Sebagaimana jenis arsitektur yang berkembang pada akhir abad


20, Menara Mesiniaga karya arsitek Ken Yeang, seorang arsitek
kelahiran Malaysia . Dibuat dari konstruksi baja dan kaca yang
prefabricated dan mempercepat masa konstruksi. Memperhatikan
iklim tropis, Yeang menempatkan tangga dan lift pada bagian timur
menara, dan ruang-ruang pada sisi barat yang dilindungi oleh kisi-kisi
penahan panas. Tujuannya agar sinar matahari pagi cukup maksimal
dan cahaya sore yang panas bisa ditahan oleh kisi-kisi tersebut.

(http://www.astudioarchitect.com/2010/02/arsitektur-tropis-bangunan-
tinggi-ken.html)

2) Gedung Intiland,Jakarta-Indonesia
Gambar 4.6
Gedung Intiland
Sumber : https://andrianarch.files.wordpress.com/2013/08/5.jpg

Gedung Intiland atau yang lebih dikenal dengan nama Wisma


Dharmala Sakti merupakan gedung tinggi yang sangat cocok untuk
daerah tropis. Gedung Karya Paul Rudolph yang dibangun 1984 –
1985 ini didesain gedung yang sangat unik, permainan fasade yang
sangat menarik dan artistik gedung ini memmilki banyak kelebihan
dlam kaitannya dengan iklim tropis.

Dengan pemanfaatan bidang-bidang miring pada fasade yang


berfungsi sebagai canopi dan sunlouver (perisai matahari) membuat
udara di dalam ruangan tidak panas serta adanya void di tengah-tengah
gedung membuat sirkulasi udara berjalan dengan baik. Dengan adanya
tanaman rambat yang hijau membuat atmosfer udara yang sejuk di
sekitar bangunan.

(https://andrianarch.wordpress.com/2009/07/10/180/)
4.2.4 Penerapan Tema Rancangan

Penerapan Tema Rancangan Arsitektur Modern Tropis pada


Redesain Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional diantaranya
yaitu dengan menggunakan bentuk yang sederhana kombinasi antara
garis lurus Vertikal dan Horisontal, permainan bidang yang
memanfaatkan jendela-jendela besar transparant yang menghasilkan
harmonisasi dan penggunaan sun shading yang mampu meminimalisir
panasnya sinar matahari langsung , Penggunaan atap plat beton yang
dikombinasikan dengan landscape di atas plat atap, dinding tanpa
ornamen dengan mempergunakan tekstur pada bidang dinding
dengan warna-warna yang netral dan lembut dan sedikit diberi
lekukan- lekukan dinamis sebagai variasi dan aksen warna berani
sehingga memunculkan kesan modern yang meminimalkan ornamen.

Вам также может понравиться