Вы находитесь на странице: 1из 22

.3.2.

Metode Tambang Bawah Tanah


Adapun beberapa metode tambang bawah tanah yaitu :
1. Open stope Method
a. Glory Hole Adalah suatu sistem tambang bawah tanah yang
penambangannya / penggalian diawali dari bagian atas raise, lalu
diperbesar kesegala arah yang kemudian membentuk atau
menyerupai corong . Underground glory hole kadang – kadang juga
disebut : underground miling karena bentuknya meyerupai corong
(mill hole). Corong tersebut terdiri dari jenjang – jenjang (benches)
yang membentuk lingkaran – lingkaran konsentris (bulat atau ellips)
mengelilingi sebuah raise atau winch. Kadang – kadang sebelum
dilakukan penambangan dibuatkan beberapa blok oleh level atau
sublevel untuk menghubungkan beberapa raise dengan jarak tiap
level .
Syarat penerapan metode ini cocok untuk endapan – endapan bijih
yang :
 Kekuatan biji, kompak dan kuat
 Kekuatan batuan samping kompak dan kuat
 Bentuk endapan bulat atau ellips , besar dan masses
 Kemiringan endapan : > 800
 Ukuran endapan : < 10m
 Kadar bijih sedikit lebih merata, sorting tidak dapat dilakukan
 Kedalaman kurang lebih 10 – 100 ft
Cara penambangan glory hole yaitu : Penambangan underground
glory hole mengaplikasikan suatu penggalian terbuka dimana bijih
dipindahkan dari lobong kejalan pengangkutan dengan
memanfaatkan efek gravitasi. Underground glory hole sering
diartikan suatu operasi penambangan dimana bijih diancurkan oleh
peledakan kemudian jatuh kejalan bijih (ore pass), oleh efek gravitasi
open pit modern yang mengaplikasikan suatu sistem pengangkutan
bijih melalui shaft yang dibangun pada bagian luar pit
limit,mencirikan suatu kesamaan proses pengangkutan dengan
underground glory hole. Metode penambangan underground glory
hole dapat diterapkan dalam berbagai cebakan, walaupun bentuk
material galian tidak mempunyai kecendrungan untuk bisa
dikumpulkan pada drawpoint. Alat yang sering digunakan dlam
metode ini adalah mine truck, overshoot loader, dan winding.
Gambar 2.17 Metode Glory Hole

b. Gophering adalah suatu cara penambangan terhadap endapan bijih


yang kecil/tebal dan lebarnya kurang dari 3 meter kemiringan/dip
bukan menjadi suatu masalah bentuk endapan bisa reguler (tidak
teratur) dapat dipai untuk endapan yang bernilai tinggi tidak
dibenarkan untuk menambang “ore shoot” karena akan menggangu
endapan bijih keseluruhaan. Metode gophering merupakaan metode
penambangan bawah tanah yang tidak sistematis diterapkan pada
cebakan bahan galian berbentuk kantong – kantong yang berukuran
kecil dan tersebar. Metode Gophering mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
 Arah penambangan hanya mengikuti arah endapan bijih.
 Cara pengerjaannya tidak sistematis.
 Alat dan cara penambangnya sangat sederhana.
 Tanpa perencanaan rinci, karena dalam penambangnya hanya
mengikuti arah endapan.
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
 Kekuatan bijih relatif kuat
 Kekuatan batuan cukup kuat
 Bentuk endapan tidak teratur
 Kemiringan endapan spotty deposits, sukar ditambang dengan
sistematik
 Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter,
terpisah-pisah, letaknya terpencil
 Kadar bijih tinggi, bagian-bagian yang miskin ditinggalkan
sebagai pillar. Contohnya : endapan bijih emas yang tidak
teratur tapi kadarnya tinggi.
Keuntungan dari metode gophering adalah :
 Ongkos penambangan murah
 Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan tambahan
bagi penduduk di sekitar endapan
Kerugian dari metode gophering adalah :
 Produksinya rendah
 Mencemari lingkungan hidup
Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah vein. Kalau cara
ini diterapkan pada vein yang sangat kaya, metode ini sering
memberikan keuntungan sementara. Hal ini karena biaya pembuatan
lubang bukaan dengan ukuran yang sangan bervariasi sangant mahal.

Gambar 2.18 Metode Gophering

c. Sub level Stoping


Sub level stoping adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2
level dimana penambangan ini dilakukan membuat sub level yang
berurutan. Jarak antara level 100 – 200 feet sedang itu sub level 25 –
40 feet. Cara penambangan ini dapat dilakukan dengan cara oper
Hand. Level utama dihubungkan dengan raise dan sub level.
Untuk sub level ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
 Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter
 Kemiringan endapan sebaiknya 300
 Endapan harus keras
 Country rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak
mudah terjadi pengotoran (Dilution)
 Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah
dilihat dan bentuknya teratur
 Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak
memungkinkan tidak selektif. Contohnya adalah endapan bijih
besi.
Keuntungan dari metode sub level adalah :
 Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada di dalam stope
 Biaya penambangan perton ore relatif murah
 Efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan
penambangan secara serentak
 Tidak di perlukan penyanggah
 Bijih dikeluarkan secara gravitasi.
Kerugiaan dari metode sub level adalah :
 Banyak bukaan yang harus dikerjakan
 Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu
penggambilan pillar yang tertinggal
 Sorting di dalam stope tidak dapat di hilangkan
 Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya
ditinggalkan sebagai penyanggah sementara
 Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap
kemajuaan tambang
Cara penambangan metode sub level adalah dengan bijih mulai
diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada aktifitas
dalam lombong. Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui
ring drill dan peledakan. Kemudian broken Ore masuk ke dalam
draw point. Muka dan dinding samping lombong ditinggalkan tanpa
diberi penyanggaan. Pembuatan Stoping dengan peledakan
menggunakan lubang tembak panjang antara 20-30 meter yang dibuat
dari sub level. Sistem pemboran peledakan umumnya terdiri dari 2
metode umum yaitu :
 Pemboran melingkar dengan diameter 50-75 mm
 Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm
a. Room and Pillar
Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah
untuk endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi. Metode
penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara
sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah
dimana penurunan (subsidence) tidak diijinkan. Metode ini biasanya
banyak digunakan pada tambang batubara. Penambangan ini dapat
dilaksanakan secara manual maupun mekanis. Room and pillar
merupakan suatu metode penambangan yang menyatakan suatu blok
akan menggali masuk 2 sistem atau jalur, masing-masing melintang
dan memanjang. Metode ini hanya penggalian maju terowongan
terhadap room and pillar secara berurutan mulai dari yang terdalam
apabila jaringan terowongan digali telah mencapai batas maksimum.
Keuntungan dari metode ini adalah :
 Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam penambangan
lebih luas dibandingkan dengan long wall yang di
maksimumkan
 Hingga batas – batas tertentu dapaat meenyesuaikan terhadap
variasi kemiringan
 Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan
sistem long wall misalnya karena adanya patahaan
 Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan
dengan perlindungan permukaan.
 Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar Robbing)
menaikan recovery batubara

Kelemahan dari metode ini adalah :

 Recovery penambangan rendah (60 –70 %)


 Banyak terjadi insiden (kecelakaan) atap yang runtuh
 Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam karena
adanya tekanan bumi
 Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan masalah dari
segi keamanan untuk penerapan dilakukan batubara untuk
mudah mengalami swa bakar/self combustion

Gambar 2.19 Metode Room and pillar

2. Supported Method

a. Cut and Fill

Cut and fill adalah metode tambang bawah tanah yang dilakukan

dengan mengisi kembali lubbang bukaan bekas penggalian. Metode

ini menggunakan material pengisi (filling material) yang

membutuhkan biaya yang tinggi, oleh sebab itu metode ini menjadi

mahal dan hanya endapan bijih yang bernilai ekonomis tinggi yang

cocok untuk diterapkan. Syarat penerapan metode ini cocok untuk

bijih yang memiliki sifat seperti berikut :

 Kekuatan bijih: kuat dan keras.


 Kekuatan batuan samping agak lemah atau kurang kompak.

 Bentuk endapan bijih tabular.

 Kemiringan endapan 350 – 900 untuk yang berbentuk Vein

 Ukuran endapan 4 – 40 m, tetapi yang imum adalah 10 -12 m

 Nilai kadar yang tinggi dan mining recoverynya diusahakan


tinggi

 Kedalaman dangkal atau dalam

Cara penambangan dengan kemajuan penambangan dilakukan naik

sepanjang badan bijih miring. Kemajuan penambangan dilakukan

dalam suatu siklus yang meliputi tahapan aktifitas sbb:

 Pemboran dan peldakan

 Scalling dan penyanggaan

 Pemuatan dan pengangkutan bijih

 Pengisian kembali (backfill)

Keuntungan metode Cut and Fill adalah :

 Termasuk metode yang luwes, karena bias menambang


endapan yang teratur bentuknya dan tidak sulit untuk
merubah ke metode yang lain.

 Sifat mode ini dapat diusahakan mining recovery mendekati


100%.

 Dari lombong dapat dilakukan prospecting dan eksplorasi.


 Ventilasi dapat dikurangi, karena bagian yang kosong ditutup
dengan material pengisi

 Penambangan dapat dilakukan di beberapa lombong


sekaligus

Kerugian dari Cut and Fill adalah :

 Disamping menambang bijihnya, juga harus mengurus material


pengisi sehingga memerlukan banyak karyawan.

 Untuk endapan yang tak teratur, maka batuan samping harus


sering digali.

 Ongkos penambangan mahal, sehingga hanya untuk endapan


bijih yang bernilai ekonomis tinggi.

Sumber : Underground Mining Methods Handbook


Gambar 2.20 Metode Cut and Fill
b. Long wall
Long wall adalah metode tambang bawah tanah yang panjang
permuka kerjanya antara 100 – 200 m dengan dinding panjang.
Metode ini biasanya digunakan pada batubara. Pada metode long
wall, blok batubara digali dengan dua lubang sejajar tempat lalu
lintas pekerja, material, dan ventilasi. Kedua lubang sejajar tersebut
dihubungkan dengan lubang bukaan tempat operasi peralatan
pemotong batubara dan rangkaian alat penyangga.
Ciri-ciri dari metode ini adalah sebagai berikut :
 Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara
 Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi
besar
 Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan,
transportasi dan penyanggaan menjadi beda sehingga dapat
meningkatkan efisiensi penambangan
 Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang
terowongan yang dikerja terhadap produksi batubara menjadi
pendek
 Mengguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya
mudah dari swa bakar/self combustion yang timbul juga sedikit
 Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara
menjadi mudah
 Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin
maka penggunakan produksi batubaranya besar

Gambar 2.21 Metode Long wall

c. Shrinkage stoping
Shrinkage stoping adalah suatu cara penambangan yang termasuk
over hand stoping dimana setiap bagian dibor dan diledakan dari
bawah keatas.tumpikan hasil ledaka akan dibiarkan dilantai yang
dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemboran berikutnya dan untuk
menyanggah country rock .
Sistem ini cocok untuk :
 Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras
 Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam
kira-kira sudutnya > 600
 Bentuk urat/vein dengan ketebalan antara 1-3 meter
 Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang
hilang (loose ore)
 Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan
country rock
 Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur
dengan air
 Sebaiknya bukan endapan sulfida
 Contohnya adalah endapan bijih emas yang berbentuk vein
tetapi kedalamannya dangkal
Keuntungan dari metode ini adalah :
 Biaya development lebih rendah karena jarak antara level
dengan level dan raise bias berjauhan
 Biaya hauling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun
dengan sendirinya secara gravitasi melalui chate
 Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak perlukan
 Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan
 Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining karena
recovery agak tinggi
 Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal di dalam stope
 Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena
bekas-bekas dari stope di isi material
Kerugiaan dari metode ini adalah :
 Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian
endapan masih tertinggal di dalam stope tersebut
 Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal di dalam stope
dan endapan tersebut mengandung oksida yang mudah
teroksidasi oleh udara dan lama kelamaan akan menjadi
kompak hal ini akan menyulitkan dalam proses metalurgi
Cara penambangan : Teknik penambangan Shringkage Stoping
meliputi kemajuan penambangan lombong pada arah vertikal dan
horisontal. Broken Ore digunakan sebagai tempat pijak dan
penyangga sementara. Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus
pemboran dan peledakan, ekstraksi bijih, scalling dan penyangga.
Bijih dihancurkan dalam lombong melalui penggalian atap oleh
petambang yang bekerja tepat pada bagian bawah crown. Broken Ore
yang ditinggalkan dalam lombong dapat berfungsi sebagai :
 Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat
menampung banyak pembor, sehingga dapat mempercepat
penambangan
 Sebagai penyangga country rock
a. Stull Stoping
Stull Stoping adalah suatu metode penambangan yang menggunakan
penyanggaan kayu (timber), dan penyangga dipasang langssung dari
hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan
ini bias sistimatis,tetapi bias juga hanya dipasang setempat bila bila
keadaan batuan memungkinkan. Metode penambangan ini cocok
untuk endapan bijih yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
 Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga
 Kekuatan batuan samping mudah pecah
 Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh
 Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias
dicapai oleh penyangga kayu tanpa sambungan (timber)
 Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.

Cara penambangan metode stull stoping yaitu :

 Penerapannya dibatasi oleh panjang stull


 Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka
harus diisi degan material pengisi sehingga dapat berubah
manjadi cut and fill
 Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas
lombong dapat dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka
biasanya yang dipakai top slicing

Keuntungan dari stull stoping adalah :


 Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan
ini tidak sulit sehingga tidak memerlukan banyak karyawan
yang terampil
 Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent rock
 Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan
tambangnya bias tinggi
 Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan
square setting atau cut and fill, karena ukuran endapan bijihnya
tipis.
Kekurangan dari Stull Stoping adalah :
 Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan
pembusukan serta kebakaran
 Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya pengotoran
 Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian
bekas-bekas lombong.
b. Square Set Stoping
Square set stoping merupakan sistem panambangan dengan
penyanggaan secara sitematis yang saling tegak lurus kesegala arah
(tiga dimensi). Penyangga ini memilki kerangka berupa kubus
maupun empat persegi panjang. Cara ini cocok untuk endapan yang
bersifat :
 Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh
 Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
 Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang baik atau
jelas dilihat, misalnya mempunyai off shoot, pocket, dll
 Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih
 Ukuran endapan minimum 3,5 m
 Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi
Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak,
oleh karena itu cara penambangan ini sulit untuk diubah kecara
penambangan yang lain. Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya
karena keadaan batuan agak keras dan surface subsidence tidak boleh
terjadi, maka dapat diubah ke cara cut and fill atau stull stoping bila
urat bijihnya tipis.
Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau
pembantu cara penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik,
misalnya ditemukan off shoot, atau penyangga under cat pada blok
caving. Kecuali square setting sering dipergunakan untuk mengambil
pillar yang terletak diantara lombong-lombong yang sudah diisi
dengan filling material.
Keuntungan Square Set Stoping adalah :
 Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran dan
bentuk endapan bijih, asal kemiringan >450,luwes dalam arti
dapat menambang segala macam bentuk endapan
 Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang
keadaannya sangat lunak dan mudah runtuh
 Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining
recovery yg tinggi > 90% (high mining extraction)
 Ventilasi lebih mudah diatur
 Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.
Kekurangan dari Squar Set Stoping adalah :
 Memakai banyak penyangga kayu sehingga menyebabkan
ongkos penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya
kebakaran lebih besar, dan dapat terjadi pembusukan sehingga
akan terbentuk gas-gas beracun
 Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih
kurang dari 30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan
sekitar 6-15%
 Sukar diubah ke sistem penambangan yang lain

Gambar 2.22 Metode Square Set Stoping


3. Caving Method
a. Top Slicing
Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih
dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.
Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada
lombong yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka
penyanggah di atasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau
secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang
yang tinggi walaupun sering terjadi “dillution”. Upaya untuk
meningkatkan efesiensi sistem penambangan ini adalah:
 Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di
beberapa permukaan kerja (front)
 Mengurangi jumlah “raise” berarti jarak antar raise dapat
diperbesar
 Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan
pengangkutaan yang lebih efisien
Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses
ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh
Keuntungan Top Slicing adalah :
 Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran
jarang terjadi
 Dapat mengadakan pengambilan conto batuan (sampling) di
dalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan
yang pasti
 Dapat menghasilkan produksi yang besar
 Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka
perolehan tambangnya sangat tinggi (90 – 95).

Kerugian Top Slicing :

 Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan


masuk dari retakan – retakan
 Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata
lingkungan
 Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan
khusus
 Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak
 Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat
menyebabkan kebakaran dan penimbunan gas–gas beracun dari
proses pembusukan kayu penyanggah
Gambar 2.23 Metode Top Slicing
b. Sublevel Caving
Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top
slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari
atas ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan
lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua
sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau mengambrukkan.
Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di
bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih
yang pecah dari lapisan penutup di atasnya. Metode ini cocok untuk
endapan – endapan bijih yang memiliki sifat seperti berikut :
 Bentuk endapan tidak homogen
 Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi
bongkahan – bongkahan dan akan menjadi penyanggah batuan
terhadap timber di bawahnya
 Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa
waktu dengan penyanggahaan biasa tetapi endapan ini akan
runtuh bila penyanggaan ini diambil.
Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup
berbahaya. Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh
penyanggah sendiri.
Keuntungan Sub Level Caving adalah :
 Cara penambambangannya agak murah
 Tidak ada pillar yang di tinggalkan
 Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan
penyanggah kayu sedikit, kecuali pada endapan – endapan
sulfida
 Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing
 Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan
dari berbagai lombong yang berbeda kadarnya
 Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih,
sehingga sekaligus dapat berproduksi
Kerugian sub level caving adalah :
 Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining),
karena tak dapat ditambang bagian demi bagian
 Perolehan tambang tidak terlalu tinggi
 Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila dillution harus
rendah maka mining recoverynya juga menurun
 Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena
terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah
diubah ke metode lain

Gambar 2.24 Metode Sub level caving

c. Blok Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai
dengan membuat suatu “undercat” terhadap suatu blok endapan bijih.
Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar
kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan–
lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang
pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan
penutup teratur, sehingga kemungkinan terjadinya pengotoran
(dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat
dibatasi atau dikurangi. Metode ini cocok untuk endapan bijih yang
memilki sifat seperti berikut :
 Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan
tambang pilih
 Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan
dapat dipisahkan dari block di sebelahnya
 Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah
menjadi bongkah – bongkah yang lebih besar dari pada
bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah
endapan bijih di bawahnya
 Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk
urat bijih sebaiknya memiliki kemiringan > 65°
 Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi
Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih
yang berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam
penambangannya jika batas antara endapan bijih dan lapisan
penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) “ore shoot”,
“off shoot”, dll.
Keuntungan blok caving adalah :
 Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada
permulaan saja, setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan
persiapan umumnya sudah berakhir
 Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada
“draw point”
 Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit
pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi dapat menekan
ongkos penambangan
 Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahan–rekahan di antara
bijihnya yang pecah itu tidak tertutup oleh partikel–partikel
halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam.
 Produksi terpusat pada “draw point” dan draw point terkumpul
pada “grizzly level”, sehingga produksi mudah terkontrol
Kerugian blok caving adalah :
 Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap
pertama persiapan penambangan
 Perawatan “draw point” dan saluran–saluran yang dilalui
bijih (ore passes) umumnya sulit dan mahal
 Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir
penambangan, sehingga perolehan tambang rendah
 Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan
yang lain dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama,
karena dapat menyebabkan macetnya proses penurunan
 Ukuran “broken ore” tidak dapat dikontrol

Gambar 2.25 Metode Block Caving

.3.1 Siklus Penambangan

Metode penembangan yang digunakan di PT CSD adalah metode cut and


fill dimana metode ini dilakukan dengan mengisi kembali lubang bukaan bekas
penggalian. Berdasarkan kondisi geologi dan geomekanika dari tipe endapan
urat bijihnya, PT CSD sendiri telah mempertimbangkan faktor keselamatan,
efisiensi dan, ekonomi untuk memilih metode cut and fill. Metode ini dipilih
karena lebih selektif dengan kadar rata – rata 9,8 gr/ ton, dengan kedalaman
bijih sekitar 0 – 50 m di bawah permukaan dan mining dilution rendah. Metode
cut and fill memberikan kemudahan dalam kegiatan penambangan dengan bijih
menyebar dengan kadar tidak rata (selective mining). Selain itu, PT CSD dapat
mengontrol kadar dengan baik sesuai dengan cut off grade (menentukan batas –
batas atau besarnya cadangan serta menentukan apakah mixing (pencampuran)
antara endapan bahan galian yang berkadar rendah dan tinggi perlu dilakukan.
Metode penambangan cut and fill yang diterapkan oleh PT CSD terbagi atas 2
jenis yaitu penambangan secara mekanik untuk kegiatan produksi dan
penambangan manual untuk kegiatan development.

Untuk kegiatan penambangan PT CSD dengan metode cut and fill


dilaksanakan oleh para pekerja tambang berdasarkan rekomendasi dari Satuan
Kerja Engineer Departemen Kendali Mutu yang disampaikan ke Departemen
Tambang . Rekomendasi yang diberikan Satuan Kerja Engineer Departemen
Kendali Mutu adalah penetuan arah penambangan, penentuan ground support,
dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan penambangan di PT
CSD. Adapun tahapan atau siklus penambangan di PT CSD sebagia berikut :

a. Ground support (penyanggaan)

Penyanggaan berfungsi untuk mengontrol masa batuan di sekitar


lubang bukaan agar tidak runtuh, juga berfungsi menghindari adanya
jatuhan akibat dari bidang lemah, baik akibat dari peledakan maupun
ambrukan secara alami, sehingga proses produksi berjalan lancar.

b. Mark face

Mark face merupakan tahap penandaan daerah yang akan dikerjakan


selanjutnya. Mark face bertujuan untuk mengukur dan menentukan
posisi kemajuan front produksi dan development yang sedang
ditambang sesuai dengan rencana dan kadar serta untuk mengupdate
data perencanaan tambang untuk menetukan batas dari kemajuan
tersebut, serta menentukan seberapa dalam dan kapan akan dilakukan
bulk head (filling) serta penutupan area kerja.

c. Mapping
Mapping dilakukan guna menetukan strike dan dip dari bidang
diskontinyu, untuk mengetahui kemenerusan dari bidang diskontinyu
serta menentukan RMR dari heading atau pilar yang akan memasuki
proses penambangan untuk memberikan ground support
recommendation (GSR). Mapping terdiri atas mapping geologi /
litologi dan mapping geoteknik.

d. Sampling

Sampling digunakan untuk menentukan kadar dari heading atau pilar


yang sedang dalam proses penambangan, hasil sampling yang
mewakili keseluruhan heading dengan pilar akan dikirim ke lab untuk
pengujian kadar logam emas dan logam perak. Sampling terdiri atas :

 In situ sampling adalah pengambilan sample langsung pada


heading

 Grab sampling adalah pengambilan sample batuan dari hasil


blasting

e. Drill Face

Drill face bertujuan untuk membuat lubang bor yang akan diisi bahan
peledak yang terdiri dari primer dan dayagel atau anfo yang
menggunakan sistem peledakan non elektrik detonator. Drill face
terdiri dari drill hole, line drill, dan reaming.

f. Charging and Blast

Charging adalah pengisian bahan peledak ke dalam lubang peledak.


Bahan peledak yang digunakan biasanya adalah dinamit (dayagel)
atau ANFO. Kemudian melakukan perangkaian Surface Delay
Detonator yang dihubungkan dengan detonator elektrik. Setelah
semuanya sudah selesai maka peledakan akan dilakukan. Tahapan
charging and blast terdiri dari :
 Blowing hole : pembersihan lubang (cutting batuan) sisa
drilling
 Charging : pengisian bahan peledak ke dalam lubang peledak
 Blasting : peledakan lubang yang telah siap diledakkan
 Smoke clearing : proses pembersihan udara setelah dilakukan
blasting

 Scalling : proses penjatuhan batu gantung

g. Smoke Clearing

Smoke clearing merupakan tahap pembersihan udara setelah


dilakukan blasting. Pembersihan smoke clearing biasanya dibuang
melalui ventilasi yang dihisap dengan menggunakan kipas bantu
(auxiliary fan) dan dihembuskan keluar dari lokasi peledakan.

h. Mucking and Hauling

Mucking (pemuatan) adalah proses lanjutan dari suatu tahapan


kegiatan penambangan dimana proses tersebut yaitu pengerukan
batuan dari hasil blasting dengan menggunakan LHD, kemuadian
dimuat ke mine truck untuk dilanjutkan ke rompad.

Hauling (pengangkutan) adalah kegiatan pengangkutan material (ore


and waste) dari front tambang ke muck bay maupun ke rompad
dengan alat transportasi mine truck. Ore akan diangkut dan
didumping ke rompad, sedangkan waste akan diangkut dan
didumping ke depan portal.

i. Scalling atau chipping

Scalling atau chipping adalah proses untuk mengetahui apakah ada


batuan yang menggantung atau tidak setelah proses blasting. Apabila
ada batuan yang menggantung maka akan dijatuhkan dengan
menggunakana jumbo drill dengan cara di bor tepat pada titik batuan
yang akan jatuh, sehingga batuan akan jatuh.
Setelah scalling dilakukan, maka akan dilakukan penyanggaan kembali
untuk memperkuat batuan agar tidak runtuh sehingga tetap aman selama
kegiatan penambangan berlangsung. Penyanggaan yang digunakan oleh PT
CSD adalah wire mesh, splitset, rock bolt, shotcrete, steelset, dan concrete. Dan
apabila kondisi lapangan telah aman maka akan dilakukan kembali survey
kemajuan tambang, untuk mengetahui apakah arah penggalian dan kemajuan
sesuai dengan desain yang diharapkan, jika sesuai maka akan dilakukan
pemboran selanjutnya.

Sumber : Departemen Tambang PT CSD

Gambar 2.16 Siklus Penambangan

Вам также может понравиться

  • Macam Macam Tenses
    Macam Macam Tenses
    Документ36 страниц
    Macam Macam Tenses
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap Praktikum
    Laporan Lengkap Praktikum
    Документ21 страница
    Laporan Lengkap Praktikum
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Bahan Galian Industri Marmer
    Bahan Galian Industri Marmer
    Документ7 страниц
    Bahan Galian Industri Marmer
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Formasi Lembar Muara Enim
    Formasi Lembar Muara Enim
    Документ4 страницы
    Formasi Lembar Muara Enim
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Formasi Tanjung Enim
    Formasi Tanjung Enim
    Документ3 страницы
    Formasi Tanjung Enim
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Kromit
    Kromit
    Документ19 страниц
    Kromit
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap 4
    Laporan Lengkap 4
    Документ15 страниц
    Laporan Lengkap 4
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Proses Hidrotermal
    Proses Hidrotermal
    Документ14 страниц
    Proses Hidrotermal
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap 3
    Laporan Lengkap 3
    Документ16 страниц
    Laporan Lengkap 3
    Ribca Martha Laoli
    100% (2)
  • Keuntungan Dan Kelebihan Gambar Teknik
    Keuntungan Dan Kelebihan Gambar Teknik
    Документ9 страниц
    Keuntungan Dan Kelebihan Gambar Teknik
    Ribca Martha Laoli
    0% (2)
  • Isi
    Isi
    Документ15 страниц
    Isi
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Endapan Skarn
    Klasifikasi Endapan Skarn
    Документ5 страниц
    Klasifikasi Endapan Skarn
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Makalah BGI
    Makalah BGI
    Документ17 страниц
    Makalah BGI
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • Makalah Analisis Dampak Lingkungan
    Makalah Analisis Dampak Lingkungan
    Документ16 страниц
    Makalah Analisis Dampak Lingkungan
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет
  • The Wolf in Sheep
    The Wolf in Sheep
    Документ2 страницы
    The Wolf in Sheep
    Ribca Martha Laoli
    Оценок пока нет