Вы находитесь на странице: 1из 14

MAKALAH

“ Audit Kinerja Pemerintah Sektor Publik ”

Dibuat Oleh:

Lastri Delina (C1C016063)

Mata Kuliah :

Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pembimbing :

Nila Aprila, SE.M.Si, Ak.CA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Audit Kinerja pemerintah

“ ini dapat diselesaikan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan, akan

tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hambatan dapat teratasi, untuk

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus untuk semua pihak yang

terlibat dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan

masyarakat umum, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun bagi pengguna

makalah ini.

Bengkulu, 25 April 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kekayaan negara yang dikelola oleh
pemerintah mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas
penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu
pengawasan yang cukup andal guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua
sektor publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana bisa
dipertanggungjawabkan.Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang
korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan "birokrat
tidak mampu berbisnis" ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja perusahaan-perusahaan
sektor publik. Pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor publik pun tidak luput dari
tudingan ini. Organisasi sektor publik pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan
roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat.

Pemerintahan yang bersih atau good governance ditandai dengan tiga pilar utama
yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan (Prajogo, 2001). Ketiga elemen dasar
tersebut adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik
harus membuka pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan
tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, jalannya pemerintahan harus
diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan

Penyelenggaraan akuntansi pemerintahan yang bertumpu pada sistem Uang yang


Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD) berdasarkan SK Menteri Keuangan No.
217/KMK.03/1990 masih terlalu sederhana. Pemakaian uang yang digunakan dalam proses
penyelenggaaraan pemerintahan mengacu pada APBN atau APBD dan
pertanggungjawabannya hanya menyangkut pada berapa uang yang diterima dan berapa uang
digunakan. Jadi, ada suatu kecederungan bahwa penggunaaan dana bertumpu pada proses
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran uang saja. Dalam melaksanakan audit di
sektor publik (pemerintahan) perlu pembentukan suatu lembaga audit yang independen yang
benar-benar mempunyai integritas yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak publik.
Oleh karenanya lembaga auditor tersebut setidaktidaknya bernaung di bawah lembaga
legislatif negara ataupun merupakan lembaga profesional independen yang keberadaan
mandiri, seperti akuntan publik. Peraturan yang dikembangkan dalam
Standar Auditing Sektor Publik harus terbentuk oleh suatu lembaga ataupun badan yang
berdiri sendiri dan terlepas dari praktik pengauditan, sebagai contoh organisasi AAA
(American Accountant Association) yang berada di Amerika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Audit Kinerja ?
2. Apa Saja Manfaat Audit Kinerja ?
3. Apa saja jenis – jenis Audit dalam Sektor Publik ?
4. Bagaimana Audit Kinerja Sektor Publik Pemerintah ?
5. Apa saja karakteristik Audit Kinerja ?
6. Apa pentingnya menjaga kualitas Audit Akuntansi Sektor Publik ?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Audit Kinerja
2. Mengetahui Apa Saja Manfaat Audit Kinerja
3. Mengetahui Apa saja jenis – jenis Audit dalam Sektor Publik
4. Mengetahui Bagaimana Audit Kinerja Sektor Publik Pemerintah
5. Mengetahui Apa saja karakteristik Audit Kinerja
6. Mengetahui Apa pentingnya menjaga kualitas Audit Akuntansi Sektor Publik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Audit Kinerja

Secara etimologi, audit kinerja terdiri atas dua kata, yaitu “audit” dan “kinerja”. Audit
menurut Arens adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi terhadap bukti-bukti yang
dilakukan oleh yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian antara kondisi yang ditemukan dan kriteria yang ditetapkan.

Sedangkan menurut Stephen P Robbins, kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap


pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.
Di pihak lain. Ayuha menjelaskan, “Perfomance is the way of job or task is done by an
individual, a group of organization”.

Dari kedua definisi tersebut, terlihat bahwa istilah kinerja mengarah pada dua hal
yaitu proses dan hasil yang dicapai.

Definisi yang cukup komprehensif diberikan oleh Malan, Fountain, Arrowsmith, dan
Lockridge (1984), sebagai berikut. “Perfomance auditing is a systematic process of
objectively obtaining dan evaluating evidence regarding the performance of an organization,
program, function, or activity. Evaluation is made in terms of its economy and efficiency of
operations, effectiveness in achieving of desire results, and compliance with relevan policies,
law, and regulations, for the purposes of ascertaining the degree of correspondence between
performance and established criteria and communicating the results to interest the users. The
performance audit function provides an independent, third-party review of management’s
performance and the degree to which the perfomanced of audited entity meets pre-stated
expectation”. [“Audit kinerja merupakan suatu proses sistematis dalam mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang secara objektif atas suatu kinerja organisasi, program, fungsi, atau
kegiatan. Evaluasi dilakukan bedasarkan aspek ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas
dalam mencapai hasil yang diinginkan, serta kepatuhan terhadap peraturan, hukum, dan
kebijakan yang terkait. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keterkaitan
antara kinerja dan kriteria yang ditetapkan serta mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Fungsi dari audit kinerja ialah memberikan review dari pihak
ketiga atas kinerja manajemen dan menilai apakah kinerja organisasi dapat memenuhi
harapan.”].

Selanjutnya, Pasal 4 ayat (3) UU No 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, mendefinisikan audit kinerja sebagai
audit atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan
efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas.

Kemudian, bedasarkan PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP mendefinisikan audit


kinerja sebagai audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi
instansi pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit kinerja adalah audit
yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai bukti untuk menilai kinerja
entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

B. Manfaat Audit Kinerja


1. Peningkatan Kinerja
1) Mengidentifikasi Masalah dan Alternatif Penyelesaiannya Auditor sebagai pihak
independen dapat memberi pandangan kepada manajemen untuk melihat
permasalahan secara lebih detail dari sisi operasional. Sehubungan dengan itu, auditor
dapat melakukan diskusi dengan orang-orang yang bergelut dalam operasional dan
menginformasikan hal tersebut kepada manajemen
2) Mengidentifikasi Sebab-sebab Aktual dari Suatu Masalah Yang Dapat Dihadapi oleh
Kebijaksanaan Manajemen atau Tindakan Lainnya. Auditor harus dapat menetapkan
masalah yang aktual dan solusi untuk mengatasinya. Auditor sebaiknya tidak
memberi rekomendasi atau usulan bila ia tidak dapat membantu proses rekomendasi
tersebut.
3) Mengidentifikasi Peluang dan Kemungkinan untuk Mengatasi Keborosan dan
Ketidakefisienan. Pengurangan biaya merupakan hal yang penting dalam audit
kinerja. Namun, penghematan biaya dapat menjadi suatu hal yang besar dalam jangka
waktu yang panjang. Biaya harus berada pada tingkat yang tepat dan jika perlu
melakukan pemotongan. Keputusan mengurangi biaya haruslah
mempertimbangankan dampaknya bagi kegiatan operasional.
4) Mengidentifikasi Kriteria untuk Menilai Pencapaian Tujuan Organisasi Pada situasi
tertentu, kriteria tidak ada. Oleh sebab itu, auditor dapat membantu manajemen dalam
membangun kriteria itu.
5) Melakukan Evaluasi atas Sistem Pengendalian Internal Auditor harus menentukan
apakah mekanisme telah menyediakan informasi tentang efektivan operasional, yaitu:
(1). Apakah ada perbedaan tingkat kedalaman atau detail laporan; (2). Apakah ada
informasi yang belum disajikan dalam laporan; (3). Apakah indikator kerja telah
dipertimbangkan dalam penyusunan laporan.

C. Jenis – Jenis Audit dalam Sektor Publik

Secara umum, ada tiga jenis audit dalam audit sektor publik, yaitu audit keuangan
(financial audit), audit kepatuhan (compliance audit) dan audit kinerja (performance audit).

1. Audit keuangan

Audit keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan
pengendalian keuangan berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi
serta dicatat secara benar.

2. Audit kepatuhan

Audit kepatuhan adalah audit yang memverifikasi/memeriksa bahwa pengeluaran-


pengeluaran untuk pelayanan masyarakat telah disetujui dan telah sesuai dengan undang-
undang peraturan.Dalam audit kepatuhan terdapat asas kepatutan selain kepatuhan (Harry
Suharto, 2002). Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas sesuai dengan
kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan kepatutan lebih
pada keluhuran budi pimpinan dalam mengambil keputusan. Jika melanggar kepatutan belum
tentu melanggar kepatuhan.

3. Audit kinerja

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
prosedurnya. Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit
kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan
efisiensi operasi, efektifitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap
kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang
telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut.

D. Audit Kinerja Pemerintah Sektor Publik

Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar
yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika
administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat
yang ekonomis, efisien dan efektif.

Audit yang dilakukan dalam audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi dan
efektivitas. Audit ekonomi dan efisiensi disebut management audit atau operational audit,
sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Istilah lain untuk performance audit adalah
Value for Money Audit atau disingkat 3E’s audit (economy, efficiency and effectiveness
audit).

E. Karakteristik Audit Kinerja

Penekanan kegiatan audit pada ekonomi, efisiensi dan efektivitas suatu organisasi
memberikan ciri khusus yang membedakan audit kinerja dengan audit jenis lainnya.

Berikut ini adalah karakteristik audit kinerja yang merupakan gabungan antara audit
manajemen dan audit program :

1. Audit Ekonomi dan Efisiensi

Konsep yang pertama dalam pengelolaan organisasi sektor publik adalah ekonomi,
yang berarti pemerolehan input dengan kualitas dan kuantits tertentu pada harga yang
terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan
dalam satuan moneter.

Konsep kedua dalam penegelolaan organisasi sektor publik adalah efisiensi, yang
berarti pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan bahwa suatu entitas telah
memperoleh, melindungi, menggunakan sumber dayanya (karyawan, gedung, ruang dan
peralatan kantor) secara ekonomis dan efisien. Selain itu juga bertujuan untuk menentukan
dan mengidentifikasi penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak ekonomis atau tidak
efisien, termasuk ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi, prosedur
administrasi dan struktur organisasi.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam audit ekonomi dan efisiensi, yaitu
dengan mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit :

1) Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat;


2) Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu dan jumlah) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah;
3) Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai;
4) Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas
tujuannya;
5) Menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang
berlebihan;
6) Menggunakan prosedur kerja yang efisien;
7) Menggunakan sumber daya (staf, peralatan dan fasilitas) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang
tepat;
8) Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya Negara;
9) Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kehematan
dan efisiensi

Untuk dapat mengetahui apakah organisasi telah menghasilkan output yang optimal
dengan sumber daya yang dimilikinya, auditor dapat membandingkan output yang telah
dicapai pada periode yang bersangkutan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
kinerja tahun-tahun sebelumnya dan unit lain pada organisasi yang sama atau pada organisasi
yang berbeda.

2. Audit Efektivitas

Audit efektivitas bertujuan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil atau manfaat
yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya dan
menentukan apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain yang
memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah. Secara lebih rinci, tujuan
pelaksanaan audit efektivitas atau audit program adalah dalam rangka:menilai tujuan
program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, apakah sudah memadai dan tepat;

1) Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang diinginkan;


2) Menilai efektivitas program dan atau unsur-unsur program secara terpisah;
3) Mengidentifikasi faktor yang menghambat pelaksanaan kinerja yang baik dan
memuaskan;
4) Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif untuk
melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik dan
dengan biaya yang lebih rendah;
5) Menentukan apakah program tersebut saling melengkapi, tumpang-tindih atau
bertentangan dengan program lain yang terkait;
6) Mengidentifikasi cara untuk dapat melaksanakan program tersebut dengan lebih baik;
7) Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
program tersebut;
8) Menilai apakah sistem pengendalian manajemen sudah cukup memadai untuk
mengukur, melaporkan dan memantau tingkat efektivitas program;
9) Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program.

3. Struktur Audit Kinerja

Struktur audit kinerja terdiri atas tahap pengenalan dan perencanaan, tahap
pengauditan, tahap pelaporan dan tahap penindaklanjutan. Pada tahap pengenalan dilakukan
survei pendahuluan dan review sistem pengendalian manajemen. Pekerjaan yang dilakukan
pada survei pendahuluan dan review sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk
menghasilkan rencana penelitian yang detail yang dapat membantu auditor dalam mengukur
kinerja dan mengembangkan temuan berdasarkan perbandingan antara kinerja dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.

F. Pentingnya menjaga kualitas Audit Akuntansi Sektor Publik

Audit quality (kualitas audit) sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan
dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.
Probabilitas penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan teknikal auditor dan
independensi auditor tersebut.

Secara teknik audit sektor publik adalah sama saja dengan audit pada sektor swasta.
Mungkin yang membedakan adalah pada pengaruh politik negara yang bersangkutan dan
kebijaksanaan pemerintahan. Tuntutan dilaksanakannya audit pada sektor publik ini, adalah
dalam rangka pemberian pelayanan publik secara ekonomis, efisien dan efektif. Dan sebagai
konsekuensi logis dari adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam
menggunakan dana, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah
itu sendiri.

Agar pelaksanaan pengelolaan dana masyarakat yang diamanatkan tersebut transparan


dengan memperhatikan value for money, yaitu menjamin dikelolanya uang rakyat tersebut
secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada kepentingan
publik, maka diperlukan suatu pemeriksaan (audit) oleh auditor yang independen.

Pelaksanaan audit ini juga bertujuan untuk menjamin dilakukannya pertanggung


jawaban publik oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah
pusat. Pengertian audit menurut Malan (1984) adalah suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai asersi atas tindakan dan
kejadian ekonomi, kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan dan kemudian
mengkomunikasikannya kepada pihak pemakai.

Audit Sekotor Publik / Pemerintah dibagi dalam 3 elemen dasar yaitu:

1. Financial and compliance yang bertujuan untuk menentukan apakah operasi


keuangan dijalankan dengan baik, apakah pelaporan keuangan dari suatu audit
entity disajikan secara wajar dan apakah entity tersebut telah mentaati hukum dan
peraturan yang ada.
2. Economy dan efficiency, untuk menentukan apakah entity tersebut telah
mengelola sumber-sumber (personnel, property, space and so forth) secara
ekonomis, efisien dan efektif termasuk sistem informasi manajemen, prosedur
administrasi atau struktur organisasi yang cukup.
3. Program results, menentukan apakah hasil yang diinginkan atau keuntungan telah
dicapai pada kos yang rendah.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari
audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima.

Secara umum, ada tiga jenis audit dalam audit sektor publik, yaitu audit keuangan
(financial audit), audit kepatuhan (compliance audit) dan audit kinerja (performance audit).

Audit yang dilakukan dalam audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi dan
efektivitas. Dan untuk dapat mengetahui apakah organisasi telah menghasilkan output yang
optimal dengan sumber daya yang dimilikinya, auditor dapat membandingkan output yang
telah dicapai pada periode yang bersangkutan dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, kinerja tahun-tahun sebelumnya dan unit lain pada organisasi yang sama atau
pada organisasi yang berbeda.

Audit quality (kualitas audit) sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan
dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.
Probabilitas penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan teknikal auditor dan
independensi auditor tersebut.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan.
Baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis.

Вам также может понравиться