Вы находитесь на странице: 1из 2

PIKUN PADA LANSIA

Pikun merupakan suatu kondisi yang cukup memprihatinkan, yang biasanya terjadi pada orang
tua lansia. Sungguh tidak mengenakkan bagi yang mengalaminya dan walaupun mungkin tidak
menjadi masalah bagi keluarga yang merawatnya, tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut
terjadi pada diri kita, tidak mau merepotkan keluarga kita nantinya.
PENYEBAB PIKUN

Dementia adalah istilah medis untuk pikun. Pikun bukanlah proses normal dari penuaan,
dapat dialami siapa saja dan dari berbagai usia, namun orang tua lansia memang lebih rentan
mengalaminya. Tahun 2005, terdapat 24,3 juta orang yang mengalami pikun di seluruh dunia,
tahun 2010 jumlahnya meningkat menjadi 35,6 juta.
Pikun bukanlah penyakit spesifik, istilah ini merupakan istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan sekelompok gejala (symptoms) yang terdiri dari:
 Daya ingat dan kemampuan komunikasi atau bahasa yang menurun drastis.
 Gangguan dalam menilai dan berargumen.
 Disorientasi dan perubahan tingkah laku.
 Gangguan dalam persepsi visual.
 Mengalami kesulitan untuk fokus dan memberikan perhatian.
Pikun disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel-sel otak yang membuat kemampuan
komunikasi antar sel-sel tersebut terganggu. Otak terdiri dari bagian-bagian (regions) yang
memiliki fungsi khusus (gambar 1), misalnya bagian kiri hemisphere otak bertanggung jawab
dalam kemampuan menganalisis, logika dan bahasa). Kerusakan sel-sel otak tersebut diakibatkan
oleh berbagai faktor yaitu faktor genetis, kecelakaan fisik pada otak (injury), trauma, geger otak,
gaya hidup tidak sehat seperti perokok berat dan alkoholik, penyalahgunaan narkoba, stress dan
depresi akut, efek dari penyakit hipertensi, diabetes, atherosclerosis (pembentukan
plaque/deposit substansi asam lemak, kolesterol dan zal-zat kimia lainnya di bagian dalam
pembuluh darah/arteri) dan sakit kepala yang tidak biasa.
Tips Mencegah Pikun
Berikut beberapa tips yang dapat mencegah atau menurunkan resiko terjadinya pikun
berdasarkan hasil dari berbagai penelitian medis:
1. Menjaga kepala dari benturan keras atau luka berat. Makanya selalu gunakan helm saat
mengenderai sepeda motor, kegiatan konstruksi lapangan dan kegiatan-kegiatan lain yang
dapat membahayakan kepala.
2. Membaca dan menulis. Kegiatan ini dapat melatih dan menstimulasi sel-sel saraf otak.
Itulah sebabnya saya suka sekali nongkrongin Kompasiana, membaca tulisan-tulisan yang
membuat kita berpikir dan membuat tulisan yang membuat orang berpikir .
3. Bermain catur dan permainan sejenis. Kemarin saya ngobrol-ngobrol dengan seorang
kakek yang telah saya kenal semenjak saya SD. Usianya saat ini 84 tahun, sama sekali tidak
menunjukkan gejala-gejala pikun. Bermain catur adalah kegiatan yang selalu dilakukannya
hampir tiap hari di kedai rumah makan orangtua saya.
4. Melakukan permainan memori. Kegiatan ini dapat meningkatkan dan menajamkan
kemampuan otak, seperti teka-teki silang, teka-teki matematika dan logika. atau bisa juga
pembaca melihat tips pribadi saya dalam melatih dan meningkatkan daya ingat di link ini,
"Cara Mudah Meningkatkan Daya Ingat".
5. Gaya hidup sehat. Berolahraga secara teratur, menghindari kebiasan-kebiasaan buruk
seperti merokok dan menkonsumsi alkohol. Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat,
makanan yang sangat baik untuk kesehatan otak diantaranya adalah coklat hitam, buah
alpukat, blueberry, ikan salmon dn telur. Sebaiknya gaya hidup sehat disesuaikan dengan
jam biologis. Mengenai jam biologis dan gaya hidup sehat bisa dibaca di link ini,
"Harmonisasi Gaya Hidup Sehat dengan Jam Biologis". Gaya hidup sehat juga mencakup
kegiatan-kegiatan rekreasi dan hobi misalnya fotografi, melukis dan mengutak-atik sepeda
motor atau komputer.
6. Aktivitas Sosial. Menjalin tali kekeluargaan, persahabatan, menghadiri undangan pesta dan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan otak,
khususnya bagian otak yang mengatur fungsi komunikasi.
7. Aktivitas Spritual. Aktivitas ibadah memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjaga
dan meningkatkan fungsi otak. Tidak mengherankan orang-orang shaleh, alim-ulama atau
pemuka-pemuka agama jarang sekali mengalami kepikunan. Beberapa waktu yang lalu
Kompas Ramadhan memberitakan bahwa puasa dapat memperbaiki dan meningkatkan
kinerja sel-sel otak.

Вам также может понравиться