Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Background: Immunization is an effort to actively increase or enhance a person's immunity to a disease. The
80% complete basic immunization level at Wakobalu Public Health Center in 2016 was not reached the 95%
strategic target. Knowledge affects a person to perform health behavior. Research Purpose: The purpose of this
research is to know the correlation between mother's knowledge level about basic immunization complete with
accuracy of immunization at 0-12 months baby. Research Methods: This research is designed to use
observational analityc with cross sectional approach. Sample of this research are mothers who have 0-12
months baby in working area of Wakobalu Community Health Clinic of Muna Regency, there are 116 mothers
which selected using technique purposive sampling. Data analysis was used Chi-square statistical test with
meaning value α < 0,05. Research Result: Analysis result with Ch-square test obtained p-value 0,000 α (0,05)
which mean there is correlation between mother's knowledge level about basic immunization complete with
accuracy of immunization at 0-12 months baby in Community Health Clinic at Wakobalu working area in
Kabangka, Distric of Muna Regency 2017. Conclusion: In conclusion, there is correlation between mother's
knowledge level about basic immunization complete with accuracy of immunization at 0-12 months baby in
Community Health Clinic at Wakobalu working area in Kabangka, Distric of Muna Regency 2017.
Keywords: Mother's Knowledge, Complete Basic Immunization, Accuracy of Immunization
Tabel 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap dengan
Ketepatan Imunisasi Dasar pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Wakobalu Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna tahun 2017
Ketepatan Imunisasi Dasar
Total Nilai
Pengetahuan Tepat Tdk Tepat
P
N (%) N (%) N (%)
Baik 51 44,0 15 12,9 66 56,9
0,000
Kurang 21 18,1 29 25,0 50 43,1
Total 72 62,1 44 37,9 116 100
PEMBAHASAN kejadian yang pernah dialami oleh
Tingkat Pengetahuan Ibu individu baik dari dalam dirinya maupun
Pengetahuan merupakan penalaran, dari lingkungannya. Pengalaman yang
penjelasan, dan pemahaman yang dimiliki nantinya akan melekat menjadi
manusia tentang segala sesuatu, juga pengetahuan pada individu secara subjek
mencakup praktek atau kemampuan teknis sehingga semakin banyak pengalaman
dalam memecahkan berbagai persoalan tentunya pengetahuan yang didapat juga
hidup yang belum dibuktikan secara semakin banyak. Dari segi informasi,
sistematis. Pengetahuan ibu diperoleh dari kemudahan dalam mendapatkan informasi
pendidikan, pengamatan ataupun informasi dari berbagai sumber melalui media
yang didapat seseorang, dengan adanya promosi kesehatan atau internet juga dapat
pengetahuan seseorang dapat melakukan meningkatkan pengetahuan.
perubahan-perubahan sehingga tingkah
laku dari seseorang dapat berkembang Ketepatan Imunisasi
(Notoatmodjo, 2010). Dari hasil penelitian Imunisasi merupakan prosedur
ini didapatkan bahwa sebagian besar ibu untuk meningkatkan derajat imunitas atau
memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak kekebalan tubuh (Baratawidjaja dan
66 responden (56,9%) dan ibu yang Rengganis, 2014). Tujuan pemberian
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 50 imunisasi yaitu sebagai zat kekebalan
responden (43,1%). tubuh bayi sehingga risiko untuk
Ibu yang tinggal di wilayah kerja mengalami penyakit yang bersangkutan
puskesmas Wakobalu kecematan lebih kecil (Bernstein dan Shelov, 2016).
Kabangka kabupaten Muna masih ada Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yang memiliki pengetahuan kurang ketepatan berarti sesuai waktu atau tepat
mengenai imunisasi dipengaruhi oleh waktu. Imunisasi bisa saja diberikan tidak
kurangnya sumber informasi dilingkungan tepat waktu, tetapi manfaat imunisasi bagi
masyarakat dan partisipasi dari petugas tubuh sudah tidak sama dibandingkan
kesehatan atau kader posyandu harus lebih dengan yang diberikan secara tepat waktu,
banyak melakukan pemantauan sehingga karena kadar perlindungan untuk jangka
warga ingin melakukan imunisasi terhadap panjang telah berkurang (Annisa dkk,
anaknya. Menurut Albertina (2009) 2013).
Pengalaman juga merupakan suatu Ibu Perilaku yang diteliti dalam
yang tinggal di wilayah kerja puskesmas penelitian ini adalah perilaku ibu yang
Wakobalu kecematan Kabangka kabupaten mengimunisasikan anaknya ke pelayanan
Muna masih ada yang memiliki kesehatan yang berada di wilayah kerja
pengetahuan kurang mengenai imunisasi Puskesmas Wakobalu. Peneliti hanya
dipengaruhi oleh kurangnya sumber mengobservasi ketepatan imunisasi dasar
informasi dilingkungan masyarakat dan anak melalui buku Kesehatan Ibu dan
partisipasi dari petugas kesehatan atau Anak yang dimiliki responden. Penelitian
kader posyandu harus lebih banyak yang dilakukan di wilayah kerja
melakukan pemantauan sehingga warga Puskesmas Wakobalu Kecamatan
ingin melakukan imunisasi terhadap Kabangka Kabupaten Muna menunjukkan
anaknya. Menurut Albertina (2009) bahwa 72 responden (62,1%) melakukan
Pengalaman juga merupakan suatu imunisasi bayinya tepat waktu dan 44
responden (37,9%) yang masih kategori terdapat pula ibu yang memiliki
tidak tepat waktu dalam pengetahuan yang baik, tetapi tidak
mengimunisasikan bayinya. Hasil mengimunisasikan bayinya tepat waktu
penelitian tersebut menunjukkan usia yaitu 12,9%. Sedangkan 25,0% bayi tidak
responden yang tidak tepat melakukan diimunisasi dengan tepat waktu
imunisasi paling banyak usia 26 sampai 35 disebabkan pengetahuan ibu kurang baik,
tahun yaitu 28 responden. Dari segi tetapi terdapat pula ibu yang memiliki
pendiidkan ibu, yang tidak tepat pengetahuan kurang tetapi mengimunisasi
melakukan imunisasi terbanyak tamatan bayinya tepat waktu yaitu 18,1%. Hal ini
Sekolah Menengah Pertama yaitu 14 menunjukkan sebagian besar ibu yang
responden. Ketidaktepatan imunisasi juga mempunyai pengetahuan baik akan
dipengaruhi oleh pekerjaan ibu yaitu memberikan imunisasi dasar yang lengkap
sebagai wiraswasta sebesar 13 responden. kepada bayinya. Hasil uji statistik dengan
Beberapa responden tidak menggunakan analisis Chi-Square
mengimunisasikan anaknya pada imunisasi diketahui bahwa nilai p < 0,000 hal ini
DTP-HB-Hib 3-Polio 4 IPV. Pada saat mempunyai arti bahwa terdapat hubungan
penelitian didapatkan pula ibu yang yang signifikan antara pengetahuan ibu
memiliki pendidikan tinggi tetapi tidak tentang imunisasi dasar dengan ketepatan
mengimunisasi bayinya secara tepat waktu imunisasi bayi 0-12 bulan di wilayah kerja
disebabkan tempat kerja ibu yang jauh Puskesmas Wakobalu Kecamatan
sehingga pada saat jadwal imunisasi ibu Kabangka Kabupaten Muna, artinya
tidak membawa bayinya keposyandu. semakin baik tingkat pengetahuan ibu
Menurut Notoatmodjo (2010) tentang imunisasi dasar maka ibu akan
menyatakan bahwa ketepatan berpengaruh memberikan imunisasi secara tepat waktu
terhadap kesadaran responden untuk kepada bayinya.
membawa bayinya imunisasi. Ibu yang Hal tersebut menunjukkan bahwa
tidak bersedia mengimunisasi bayinya pengetahuan ibu mempengaruhi status
dapat disebabkan karena belum memahami imunisasi pada bayinya, dimana bayi yang
secara benar dan mendalam mengenai mempunyai status imunisasi dasar
imunisasi dasar. Selain itu kurang lengakap dibandingkan dengan bayi yang
memperhatikan dalam membawa bayinya memiliki ibu berpengetahuan kurang baik
imunisasi sesui jadwal. Kesadaran yang terhadap imunisasi. Hasil ini sesuai
kurang memperoleh informasi mengenai dengan hasil penelitian dari Albertina
pemberian imunisasi. Setelah menyadari (2009) dengan judul ketepatan imunisasi
tentang pentingnya manfaat imunisasi, ibu dasar pada anak balita dan faktor faktor
dapat membawa bayinya untuk diberikan yang berhubungan di poliklinik anak
imunisasi dasar sesuai dengan jadwal. beberapa rumah sakit di Jakarta yang
menunjukkan bahwa responden yang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu bepengetahuan baik dan melakukan
dengan Ketepatan Imunisasi imunisasi tepat waktu yaitu 46%,
Berdasarkan hasil penelitian sedangkan pengetahuan responden yang
menunjukkan bahwa sebanyak 44,0% ibu kurang dan tdak mengimunisasikan
mengimunisasikan bayinya secara tepat anaknya sebanyak 26,7%. penelitian ini
waktu dengan pengetahuan yang baik dan sejalan dengan hasil penelitian dari dkk.,
(2013) menunjukkan bahwa responden pengetahuan yang cukup diharapkan dapat
yang memiliki pengetahuan baik dan mempengaruhi tindakan seorang ibu dalam
melakukan tindakan pemberian imunisasi memberikan imunisasi secara tepat waktu
dasar 60,6%, sedangkan yang kepada bayinya (Budiman dan Agus,
berpengetahuan kurang yang melakukan 2014).
tindakan pemberian imunisasi dasar yaitu Ketepatan imunisasi dasar akan
39,4%. timbul dengan adanya kesesuaian reaksi
Berdasarkan hasil penelitian masih terhadap stimulus tertentu yaitu
terdapat beberapa ibu yang mempunyai pengetahuan tentang imunisasi dasar.
pengetahuan yang baik tetapi status Terbentuknya suatu perilaku baru, dimulai
imunisasi bayinya tidak tepat (12,9%), ada pada domain kognitif, dalam arti subjek
beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu tahu terlebih dahulu terhadap stimulus
kesibukan ibu, ibu meragukan keamanan yang berupa materi atau objek, sehingga
dari vaksin, jarak rumah yang jauh, banyak menimbulkan pengetahuan baru pada
ibu yang tidak mengetahui frekuensi subjek tersebut dan selanjunya
pemberian masing-masing imunisasi dan menimbulkan respon batin dalam bentuk
sosial budaya masyarakat. Ketidaktepatan sikap subjek terhadap objek yang diketahui
imunisasi bukan hanya disebabkan oleh dan disadari sepenuhnya akan
ibu bayi melainkan juga disebabkan oleh menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu
juru imunisasi (petugas kesehatan) karena berupa tindakan (action) sehubungan
pada saat penelitian didapatkan 12 ibu dengan stimulus yang diketahui
yang tidak tepat mengimunisasi bayinya (Notoatmodjo, 2010).
disebabkan karena juru imunisasi sudah Ketepatan imunisasi merupakan
tidak berada ditempat, sehingga ibu salah satu faktor yang sangat menentukan
membawa pulang bayinya dan kondisi kesehatan bayi. Ibu yang memiliki
melanjutkan imunisasi ke posyandu yang pengetahuan baik akan mengimunisasikan
berikutnya dikarenakan jarak rumah jauh bayinya secara tepat waktu.
dan sulitnya kendaraan untuk sampai ke
tempat kesehatan. Hal ini sejalan dengan Keterbatasan Penelitian
penelitian yang dilakukan oleh Sanewe Kerterbatasan penelitian ini adalah
dkk., (2011) tentang alasan ketidaktepatan sebagian responden ada yang bertempat
imunisasi, hasilnya menunjukkan bahwa tinggal di kebun yang jauh dari perumahan
alasan ibu tidak memberikan imunisasi sehingga agak sulit untuk dijangkau.
secara tepat waktu antara lain ibu
meragukan keamanan imunisasi, jarak SIMPULAN
rumah yang jauh, antrian yang lama di Berdasarkan hasil analisis data dan
fasilitas kesehatan dan kurangnya pembahsan pada variabel penelitian, dapat
pemahaman tentang kejadian ikutan pasca disimpulkan bahwa terdapat hubungan
imunisasi. Pengetahuan ibu tentang yang bermakna antara tingkat pengetahuan
imunisasi dasar adalah pemahaman ibu ibu terhadap imunisasi dasar lengakap
mengenai imunisasi dasar meliputi dengan ketepatan imunisasi dasar pada
pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, bayi 0-12 bulan di wilayah kerja
manfaat imunisasi, jenis imunisasi, dan Puskesmas Wakobalu Kecamatan
jadwal imunisasi dasar. Melalui Kabangka Kabupaten Muna. Dimna ibu
yang memiliki pengetahuan baik lebih Dasar Lengkap menurut
mudah mendapatkan informasi sehingga Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi
ketepatan imunisasi yang diharapkan dapat Tenggara. Profil Kesehatan
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Sulawesi Tenggara. Kendari. 2016
Dewi,A.P.,Darwin, E.,Edson.2013.
SARAN Hubungan Tingkat Pengetahuan
Bagi ibu hendaknya berupaya Ibu dengan Pemberian Imunisasi
meningkatkan pengetahuannya tentang Dasar Lengkap pada Bayi di
imunisasi dasar lengkap. Bagi instansi dan Kelurahan Parupuk Tabing
institusi kesehatan perlunya pemerintah Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
menempatkan bidan desa di daerah-daerah Buaya Kota Padang Tahun 2013.
yang sulit dijangkau aksesnya. Melakukan Jurnal Kesehatan Andalas 2014,
konseling dan pendekatan terhadap ibu 3(2): 114-117
agar melakukan imunisasi tepat waktu. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Imunisasi
Dasar Lengkap. Departemen
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan RI. Jakarta
Albertina, M., Febriana, S., Permata, W., Kementrian Kesehatan RI. 2017. Imunisasi
Gunardi, H. 2009. Kelengkapan Dasar Lengkap. Departemen
Imunisasi Dasar Anak Balita dan Kesehatan RI. Jakarta
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Notoatmodjo. S. 2010. Metodologi
Di Poliklinik Anak Beberapa Peneltian Kesehatan. Rineka Cipta.
Rumah Sakit Jakarta Dan Jakarta
sekitarnya. Jurnal Ilmu Kesehatan Sanewe, M.S., Rompas, S., dan Lolong, J.
Anakan Fakultas Kedokteran 2017. Analisis Fakto-Faktor Yang
Universitas Indonesia 11 (1) Berhubungan Dengan Kepatuhan
Annisa, D.S., Haryani, S.S., Meikawati.W. Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Di
2013. Hubungan Pengetahuan dan Puskesmas Tongkaina Kecamatan
Sikap Ibu dengan Ketepatan Bunaken Kota Madya Manado.
Imunisasi Polio Di Posyandu RW Jurnal Kedokteran 5(1)
10 Kampung Banteng Kota WHO,UNICEF,World Bank. 2012. State
Semarang. Jurnal Kesekahatn of the World’s Vaccines and
Masyarakat UNISMUS Semarang immunization. Geneva:World
Baratawidjaja, K.G. dan Rengganis, I. Health Organization
2014. Imunologi Dasar. Ed. 11.
Cetakan Ke Dua. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta
Bernstein, D., dan Shelov, S. 2016. Ilmu
Kesehatan Anak untuk Mahasiswa
kedokteran.Ed. 3. EGC. Jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Muna . 2016.
Data Cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap. Muna .2016
Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara. 2015.
Presentase Cakupan Imunisasi