Вы находитесь на странице: 1из 13

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

Khoerunisa1, Rizal Maulana Hasby2, Nurillah Novia3


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Jl. A.H. Nasution no. 105, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
email: nkhoiru02@gmail.com

ABSTRAK
Jamur merupakan organisme eukariot, anggotanya ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler.
Jamur tidak memiliki klorofil, yang berfungsi dalam fotosintesis. Dengan kata lain, jamur tidak dapat
menyintesis makanannya. Oleh karena itu, jamur dikelompokkan sebagai organisme heterotrof..
Struktur tubuh jamur pada umumnya terdiri dinding sel jamur tersusun dari kitin. Jamur multiseluler
memiliki morfologi atau bentuk tubuh yang bermacam-macam, ada yang seperti kuping, payung, bulat,
ataupun setengah lingkaran. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengenal jenis-jenis serta struktur
pada jamur makrokopis dan mikrokopis, dan hasilnya adalah Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
memiliki morfologi berupa tudung berbentuk bulat telur, kemudian terlihat cembung dan memiliki
permukaan kering, serta berwarna coklat muda. Jamur kancing (Agaricus sp), memiliki tudung
menyerupai kancing disertai tangkai yang pendek. Jamur kuping (Auricularia auricular), struktur
penyusun tubuhnya menyerupai jelly dan bentuknya pipih melebar. Jamur shittake (Lentinus edodes),
memiliki bentuk seperti payung terbuka lebar dan berwarna coklat. Jamur tiram (Pleorotus ostreatus),
mempunyai bentuk tudung yang agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram.
Batang atau tangkai jamur ini tidak tepat berada ditengah tetapi letaknya agak lateral. Jamur
mikroskopis pada oncom Neurospora sp ,berupa filament dengan guratan –guratan pada sporanya yang
menyerupai bentuk akson. Jamur pada tempe Rhizopus sp mempunyai koloni abu-abu kecoklatan
dengan tinggi 1 mm atau lebih. Jamur pada roti basi Rhizopus stolonifer, jenis jamur ini memiliki hifa
pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid).
Kata Kunci: Jamur, struktur penyusun, , tujuan, morfologi, jamur makroskopis, jamur mikroskopis

I. Pendahuluan pada inti selnya (nukleus), yaitu sudah


Kingdom Fungi atau sehari-hari kita memiliki dinding nukleus (eukariotik). Pada
menyebutnya jamur, memiliki ciri-ciri yang jamur sudah mampu menghasilkan alat
berbeda dari organisme lainnya. Ciri-ciri pembiakan spora. Spora jamur yang jatuh
tersebut dilihat dari struktur tubuh maupun ditempat yang lembab dan mengandung zat
cara reproduksinya. Jamur merupakan organik akan tumbuh menjadi benang-
organisme eukariot. Anggotanya ada yang benang halus putih, yang disebut sebagai
uniseluler dan ada pula yang multiseluler. miselium atau hifa (hypae). Jenis-jenis hipa
Jamur merupakan tumbuhan talus berbeda kelaminnya akan menandakan
(thallophyta) yang tidak memiliki klorofil, perkawinan, dan hasil peleburan antara
hidup disampah, kayu lapuk, atau makanan kedua jenis hifa akan menghasilkan hifa
basi dengan kelembaban yang cukup. dengan badan sel bentuknya bervariasi ada
Perbedaan utama dengan bakteri terletak
yang askus, sporangium dan basidium konidiospora. Reproduksi jamur secara
( Djjumali, 2010). seksual dilakukan oleh spora seksual yang
Cara hidup jamur terbagi menjadi tiga haploid (n), berupa zigospora, askospora
macam, yaitu secara parasit, saprofit, dan atau basidiospora. Spora seksual dihasilkan
mutualisme. Secara parasit, jamur menyerap melalui singami, yaitu penyatuan sel atau
makanan dari organisme hidup lainnya, hifa yang berbeda jenisnya. Dalam proses
seperti tumbuhan, hewan, atau bahkan jamur singami terjadi dua tahap, yaitu plasmogami
lainnya. Sari makanan akan diserap oleh (penyatuan sitoplasma sel) dan kariogami
jamur parasit dan akhirnya dapat (penyatuan inti sel) (Abbas, 2011).
menyebabkan kerusakan, bahkan kematian Jamur memiliki 4 divisi yaitu
bagi organisme tersebut. Saprofit adalah zygomycota, ascomycota, basidiomycota
dengan cara menguraikan organisme mati dan deuteromycota keempat divisi tersebut
untuk diserap bahan organiknya. Jamur yang paling banyak jumlahnya yaitu divisi
yang hidup secara mutualisme adalah jamur ascomycota dan yang paling sedikit
bersimbiosis dengan organisme lainnya, jumlahnya dan belum diketahui dalam siklus
contohnya dengan tanaman. Jamur seksualnya yaitu deuteromycota. Tubuh
bersimbiosis pada organ akar tanaman jamur berupa benang-benang yang
tingkat tinggi dan membentuk mikoriza bercabangyang disebut sebagai hifa, tetapi
(Widodo, 2007). ada pula yang berbentuk bulat atau batang
Pada beberapa kelas jamur sebelum pendek yang disebut golongan khamir, hifa
menghasilkan badan sel pembentuk spora, berinti ada yang bersekat dan ada yang tidak
membentuk suatu struktur dari percabangan bersekat fase vegetatip jamur ada pula yang
hifa yang akan menghasilkan spora-spora serupa plasma (lendir) yang hidup bebes,
disebut tubuh buah. Bentuk tubuh buah disebut fase plasmodium yang
jamur ada yang seperti payung, cawan atau menghasilkan spora kembar sebagai bentuk
mangkuk, kuping piala, papan, dan alat perkawinannya (Firmansyah, 2013).
sebagainya dan orang mengenal jamur Tubuh zygomycota terdiri atas hifa
karena tubuh buahnya. (Yudianto, 1992). yang tidak bersekat. Pada saat akan
Reproduksi pada jamur dapat secara bereproduksi, beberapa hifa berdiferensiasi
aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual membentuk Zigosporangium yang
pada jamur uniselular dilakukan dengan cara merupakan alat reproduksi seksual pada
pembentukan tunas dan fragmentasi. jamur divisio ini. Adapun reproduksi
Adapun pada jamur multiselular dengan aseksualnya secara fragmentasi atau disebut
pembentukan sporangiospora atau juga spora aseksual. Anggota divisio
Zygomycota ada yang hidup parasit pada makroskopis dan mikroskopis, serta
organisme lain sehingga menyebabkan mengetahui struktur dari jamur-jamur
penyakit. Selain itu, ada pula yang hidup tersebut.
bersimbiosis mutualisme dengan organisme II. Metode
lain. (Suliystyyowati. 2013) 2.1 Alat dan Bahan
Ascomycota sebagian besar Alat dan bahan yang digunakan pada
anggotanya multiselular. Akan tetapi, ada praktikum kali ini yaitu, mikroskop, kaca
juga yang uniselular. Contoh Ascomycota objek, kaca penutup. disecting kit, serta alat
uniselular adalah Saccharomyces tulis dan HVS.
cereviceae. Adapun contoh Ascomycota Bahan yang digunakan yaitu jamur
multiselular adalah Penicillium. merang (Volvariella volvaceae), jamur
Ascomycota multiselular memiliki hifa kuping (Auricularia auricular),
yang bersekat. Ascomycota multiselular ada champignon (Agaricus camestris), jamur
yang membentuk tubuh buah, contohnya shitake (Lentinus edodes), dan jamur tiram
Morchella esculenta. Ada pula yang tidak (Pleurotus ostreatus) sedangkan jamur
membentuk tubuh buah, contohnya mikroskopisnya yaitu jamur pada oncom
Neurospora crassa. (Abbas, 2011). jamur pada roti, dan jamur pada tempe.
Jamur merang (Volvariella volvaceae) 2.2 Cara Kerja
dan jamur kuping (Auricularia polytricha) Jamur makroskopis diamati
merupakan contoh dari jamur Divisio morfologinya terlebih dahulu, kemudian
Basidiomycota. Nama dari divisio ini digambar pada kertas HVS dan diberi
diambil dari bentuk diploid yang terjadi keterangan serta arah penunjuk untuk
pada siklus hidupnya, yaitu basidium. keterangan tersebut. Jamur mikroskopis
Basidiomycota hidup sebagai dekomposer diamati dengan cara mengambil sedikit
pada kayu atau bagian lain tumbuhan. bagian sampel yang terkena jamur,
Basiodiomycota memiliki tubuh buah kemudian diletakkan diatas kaca objek, dan
(basidiokarp) yang besar sehingga mudah ditutup dengan cover glass/kaca penutup
untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yang dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop.
seperti payung, kuping, dan setengah Jamur yang terlihat kemudian di foto dan
lingkaran. Tubuh buah Basidiomycota digambar serta bandingkan dengan literatur
terdiri atas tudung (pileus), bilah (lamella), dan dicari klasifikasinya.
dan tangkai (stipe) (Widodo, 2007).
Adapun tujuan praktikum kali ini
yaitu untuk mengenal jenis- jenis jamur
III. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
3.1 Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Divisi : Amastigomycota
Kelas: Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus: Volvariella
Spesies:Volvariella volvaceae
(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Mudarwan, 2012)

Dari hasil pengamatan, tubuh jamur terdapat cincin membulat dibagian spora
merang terdiri atas tudung , bilah, dan tersebut.
tangkai dimana pada praktikum ini dapat Secara umum jamur merang ini dapat
diketahui morfologi pada jamur merang ditemukan di berbagai tempat lembab
yaitu jamur ini memiliki tudung berbentuk berupa tempat pengilingan padi, pabrik
bulat telur dan terlihat cembung, serta limbah kertas, berbagai jenis ampas dan juga
berwarna coklat keputih-putihan, warna tumpukan lainnya yang lembab.
tersebut berbeda-beda tergantung dengan Jamur merang ( Volvariella volvacea )
jenis atau varietasnya. Jamur yang diamati memiliki manfaat sebagai bahan pangan
memiliki tangkai yang pendek (<2 cm). dan merupakan jamur yang sangat dikenal,
Menurut Sudjono (2010), Jamur dan sudah lama di budidayakan. Jamur ini
merang memiliki tangkai berbeda-beda kaya sumber vitamin dan protein yang
tergantung dengan pertumbuhan jamur sangat berperan dalam tubuh.
tersebut. Tangkai jamur merang memiliki Jamur merang ini merupakan jamur
panjang 3-8 cm, berdiameter 5-9 cm dari kelas Basidiomycota. Menurut Abbas
biasanya bagian dasar berwarna putih, kuat (2011), jamur merang ini memiliki akar
dan juga licin. Selain itu, jamur juga spora semu atau akar rhizoid yang memilika
berwarna merah jambu dengan ukuran spora panjang 2-5 cm dengan menmbus
7-9 x 5-6 mikro, menjorong dan sangat permukaan tanah. Akar pada jamur ini
licin. Spora jamur ini memiliki garis-garis memilki peran penting untuk menyerap
yang berbentuk seperti kipas dan juga unsur air yang ada didalam tanah.
3.2 Jamur Champignon/Kancing (Agaricus camestris)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies : Agaricus camestris.
(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Sulistyowati,2013)

Jamur kancing banyak juga dikenal basidiocarpus (tubuh buah) yang memiliki
sebagai champignon, berdasarkan hasil anatomi tudung, lamella, tangkai, dan cawan
pengamatan, jamur kancing bemiliki bentuk (Widyastuti, 2005).
bulat dan memiliki tudung yang hampir Berdasarkan analisis kandungan
menyerupai kancing. Berwarna putih bersih, protein beberapa jenis jamur menunjukkan
krem atau coklat muda, tidak memilki bahwa kadar protein tertinggi di antara
klorofil, tangkainya relatif pendek. beberapa jenis jamur edibel (jamur pangan)
yaitu jamur kancing (Agaricus camestris)
Menurut Sulistyowati (2013), jamur
yang memiliki kandungan protein tertinggi
kancing memiliki tangkai yang pendek
yaitu sebesar 33,2% dari berat kering
terletak dibagian sentral tudung, tudung
(Abbas, 2011).
merupakan tubuh buah dari jamur, vulva
Widyastuti (2009), menyatakan
adalah helaianyang membungkus tangkai
bahwa Jamur kancing biasanya digunakan
jamur, memiliki serabut-serabut akar untuk
dalam berbagai jenis dalam cita rasa
melekat pada substrat, tubuhnya terdiri dari
masakan barat. Jamur kancing memiliki
hifa–hifa yang membentuk miselium
aroma unik, sebagian orang ada yang
Struktur tubuh buah Jamur dari divisi
menyebutnya sedikit manis atau seperti
Basidiomycota terdiri atas: tudung (pileus),
"daging". Jamur kancing segar bebas lemak,
tungkai (stipe), basidium dan spora Spora
bebas sodium, serta kaya vitamin dan
berkecambah membentuk miselium
mineral, seperti vitamin B dan potasium.
monokaryotik kemudian mengalami
Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah
perjodohan membentuk miselium dikaryotik.
jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.
Miselium dikaryotik membentuk
3.3 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Pleorotus
Spesies : Pleorotus ostreatus

(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Sulistyowati,2013)

Dari hasil pengamatan, jamur tiram yang menyangga tudung agak lateral (di
memiliki bentuk menyerupai tiram, bulat bagian tepi) atau eksentris (agak ke tengah).
lonjong dan pipih. Secara morfologi jamur Jamur tiram memilki kandungan
tiram mempunyai bentuk tudung yang agak nutrisi yang tinggi dibandingkan dengan
membulat, lonjong dan melengkung seperti jenis jamur kayu yang lannya. Jamur tiram
cangkang tiram. Batang atau tangkai jamur mengandung protein, lemak, fosfat, besi,
ini tidak tepat berada ditengah tetapi thiamin dan riboflavin lebih tinggi
letaknya agak kesamping. dibandingkan dengan jenis jamur yang
Menurut Widodo (2007), ditinjau dari lannya jarur tiram mengandung 18 macam
segi morfologisnya, tubuh jamur tiram terdiri asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh
dari tudung (pileus) dan tangkai (stipe atau manusia dan tidak mengandung kolestrol.
stalk). Pileus berbentuk mirip cangkang tiram Selain itu jamur tiram juga mempunyai
atau telinga dengan ukuran diameter 5 – 15 cm kemampuan sebagai tanaman obat,
dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis mengandung retene, yaitu substrat yang
seperti insang (lamella atau giling) berwarna menghambat pertumbuhan tumor kemudian
putih dan lunak yang berisi basidiospora. ekstrak jamur tiram putih mempunyai
Bentuk pelekatan lamella ini adalah kemampuan membentuk interferon yang
memanjang sampai ke tangkai atau disebut
berfungsi sebagai antivirus atau mekanisme
dicdirent. Sedangkan tangkainya dapat
pertahanan terhadap virus dan penyakit serta
pendek atau panjang (2 – 6 cm) tergantung
memiliki kemampuan untuk menurunkan
pada kondisi lingkungan dan iklim yang
kadar kolestrol dalam tubuh.
mempengaruhi pertumbuhannya. Tangkai ini
3.4 Jamur Kuping (Auricularia auricular)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Heterobasidiomycota
Ordo : Auriculariales
Family : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricular

(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Sulistyowati, 2013)

Karakteristik jamur kuping ini adalah Menurut Sumiati (2008), menyatakan


memiliki tekstur tubuh buah yang kenyal bahwa kandungan gizi jamur kuping yaitu
(mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. protein, lemak, karbohidrat, riboflavin,
Bagian tubuh buah dari jamur kuping niacin, Ca, K, P, Na, dan Fe. Jamur kuping
berbentuk seperti mangkuk atau kadang dari segi organoleptik (rasa, aroma dan
dengan cuping seperti kuping, memiliki penampilan), kurang menarik bila
diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan dihidangkan sebagai bahan makanan.
kenyal.Warna tubuh buah jamur ini pada Lendir jamur kuping dipercaya
umumnya hitam atau coklat kehitaman akan berkhasiat menetralkan senyawa berbahaya
tetapi adapula yang memiliki warna coklat (racun) yang terdapat dalam makanan.
tua. Jenis jamur kuping yang paling Jamur kuping juga bermanfaat bagi
memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah pengobatan jantung koroner, menurunkan
yang memiliki warna coklat pada bagian kekentalan darah dan menghindari
atas tubuh buah dan warna hitam pada penyumbatan pembuluh darah, terutama di
bagian bawah tubuh buah, serta ukuran otak. Kekentalan darah ini dapat diatasi
tubuh buah kecil. dengan mengonsumsi jamur kuping setiap
Jamur kuping (Auricularia auricula) hari sebanyak 5-10 gram. Selain untuk
merupakan spesies jenis jamur kayu dari konsumsi lokal, jamur kuping juga banyak
kelas heterobasidiomycetes yang memiliki diekspor baik dalam bentuk segar maupun
kandungan gizi dan nilai ekonomi yang kering (Neilla, 2013).
tinggi.
3.5 Jamur Shitake (Lentinus edodes)
Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Lentinus
Spesies : Lentinus edodes
(Sumber: Sulistyowati, 2013)

Pada praktikum ini praktikan tidak beracun salh satunya adalah Omphalolotus
melakukan pengamatan terhadap jamur guepiniformis. Jamurshitake sendiri banyak
shittake dikarenakan bahan yang belum dimanfaatkan terutama dalam bidang
disiapkan (tidak ada). Maka dari itu, untuk makanan karena mengandung gizi yang baik
mengenal serta mengetahui struktur dari untuk kesehatan.
jamur shittake ini praktikan dianjurkan Jamur ini disebut juga jamur kayu
untuk mencari informasi dari literatur. cokelat, karena tumbuhnya di kayu, dan
Jamur shitake tumbuh dipermukaan warna tudungnya kecokelatan. Shiitake
batang kayu yang melapuk dari bagian mempunyai kandungan senyawa penting
pohon kastanye. Menurut Thontowi dkk yang disebut lentinen. Polisakarida ini larut
(2007), menyatakan bahwa Batang dari dalam air, tersusun dalam bentuk Beta – 1,3
tubuh buahnya sering melengkung, karena glukan dengan Beta-1,6 dan Beta –1,3
shitake tumbuh keatas dari permukaan gluko-pyranosida. Lentinan banyak terdapat
batang kayu yang diberdirikan, payung di bagian batang dekat tudung (Netty, 2008).
terbuka lebar yang hampir mirip dengan Dr. KW.Cochran dari Beta Glucan
jamur kancing hanya saja jamur shitake Center,menyebutkan bahwa shiitake dapat
mempunyai tudung yang lebih lebar, digunakan sebagai penurun gula darah,
berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus antikanker/tumor. Sedangkan studi lanjutan
dibagian atas permukaan berbentuk seperti di Jepang, menyebutkan lentinen efektif
payung,sedangkan bagian bawah payung melawan virus influenza (Cochran, 1998
berwarna putih dan terdapat beberapa jamur dalam Netty, 2008)
yang irip dengan jamur shitake tetapi
3.6 Jamur Pada Tempe (Rhizopus oryzae)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Filum : Zygomycota
Kelas : Zygomicetes
Ordo : Murocales
Family : Murocaceae
Genus : Rhizopus
Spesies:Rhizopus oryzae

(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Sugiharningsih 2013)

Jamur yang terdapat pada tempe proses sakarifikasi dan fermentasi secara
adalah R. oryzae termasuk dalam berkesinambungan (SSF, Simultaneous
Zygomycota yang sering dimanfaatkan Saccharification and Fermentation) dalam
pembuatan tempe dari proses fermentasi satu tahap. Rhizopus oryzae juga memiliki

kacang kedelai, karena jamur R.oryzae yang kandungan protein cukup tinggi dan memiliki

menghasilkan enzim fitase yang memecah kemampuan menghasilkan biomassa

semacam fitat membuat komponen makro Synytsya dkk (2009), menyatakan

pada kedelai. komponen mikro sehingga bahwa Rhizopus oryzae mempunyai koloni

tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau

lebih mudah terserap tubuh. Fungi ini juga lebih. Sporangiofor tunggal atau dalam

dapat memfermentasi substrat lain, kelompok dengan dinding halus atau agak

memproduksi enzim, dan mengolah limbah. sedikit kasar, dengan panjang lebih dari

Salah satu enzim yang diproduksi tersebut 1000 mikro meter dan diameter 10-18 mikro

adalah dari golongan protease. meter. Sporangia globosa yang pada saat

Menurut Manfaati (2010), genus masak berwarna hitam kecoklatan.

Rhizopus memiliki stolon dan rhizoid yang Klamidosporabanyak, tunggal atau rantaian
berpigmen, sporangiosphores single atau pendek, tidak berwarna, dengan berisi
berkelompok dihasilkan oleh nodes yang granula, hifa, sporangiofor dan sporangia.
terdapat diujung rhizoid. Jamur Rhizopus Bentuk klamidospora globosa, elip atau
oryzae merupakan spesies yang potensial silindris dengan ukuran 7-30 mikro meter
untuk menghasilkan asam laktat Rhizopus atau 12-45 mikro meter x 7-35 mikro meter.
oryzae memiliki kemampuan melakukan
3.7 Jamur Pada Oncom (Neurospora sitophila)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom: Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordariales
Family : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies:Neurospora
(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Sugiharningsih 2013) sitophila

Dari hasil pengamatan, jamur dalam bentuk makroskopisnya berwarna


Neurosphora sitophila memiliki spora yang jingga yang khas dengan spora yang
berbentuk sperti urat. Hal ini sesuai dengan berbentuk tepung.
terori Siswono (2002), yaitu genus Kapang oncom, Neurospora sitophila,
Neurospora yang memiliki spora berbentuk memproduksi enzim lipase yang aktif
seperti urat saraf berloreng-loreng selama proses fermentasi (Siswono, 2002).
Neurospora sithophila juga dikenal sebagai Enzim lipase ini memegang peranan penting
jamur oncom. Dalam proses fermentasi dalam menguraikan lemak yang terdapat
Neurospora sitophila berkembang biak dan pada substrat menjadi gliserol dan asam
menjadikan makanan menjadi berwarna lemak bebas, serta pembentukan sedikit
kuning-kemerahan. Sehingga oncom yang alkohol dan berbagai ester yang berbau
dihasilkan adalah oncom merah. sedap dan harum (Djumali, 2010).
Menrut Synytsya dkk (2009) Dalam kehidupan sehari hari, jamur
menyatakan bahwa Jamur yang terdapat ini banyak dimanfaatkan dalam pengolahan
pada oncom merupakan jamur dari filum makanan hasil fermentasi. Di daerah Jawa
Ascomycota, yaitu Neurospora sitophila. Barat, makanan yang popular dengan
Morfologi secara mikroskopisnya adalalah fermentasi jamur ini adalah oncom,
berupa filament dengan guratan – guratan sedangkan di Brazil Neuspora sitophila ini
pada sporanya yang menyerupai bentuk telah digunakan dalam proses fermentasi
akson, karena itulah namanya Neurospora singkong menjadi minuman fermentasi.
sitophila yang berasal dari kata neuron = Cara hidupnya adalah saprofit pada
saraf. Pertumbuhan jamur ini sangat pesat, makanan dan berperan sebagai pengurai.
3.7 Jamur Pada Roti Basi (Rhizopus stolonifer)
Foto Literatur Klasifikasi

Kingdom: Fungi
Filum: Zygomicota
Kelas: Zygomicetes
Ordo: Mucorales
Famili: Mucoraceae
Genus: Rhizopus
Spesies: Rhizopus stolonifer

(Sumber: Dok.Pribadi, 2017) (Sumber: Mudarwan, 2012)

Berdasarkan hasil pengamatan, jamur menghubungkan rangkaian sporangia yang


ini terdiri darri hifa dan sporangium yang terdiri dari 2-5 sporangiofor. Balik koloni
menjalar. Menurut Souza (2014), hifa berwamd putih. R. stolonifer selain sebagai
merupakan benang-benang penyusun kontaminan, ternyata memiliki kemampuan
struktur tubuh jamur. Ada tiga jenis hifa, dalam ferrnentasi misalnya ethanol dan
yaitu stolon (hifa yang menjalar tembakau. Mikrofungi ini juga dapat
dipermukaan subtract),rizoid (hifa yang merubah beberapa steroid dan mensintesis
menembus kedalam subtract dan berfungsi corticoid. Bahan toxin juga terdeteksi pada
sebagi akar), dan sporangiosfor (hifa yang mikrofungi ini (Fassatiova, 1986 dalam
menjulang keatas dan membentuk Sudjono, 2011).
sporangium). Sporangium adalah struktur Jamur Rhizopus stolonifer ini
atau organ pembentuk spora, disebut juga menyebabkan permukaan roti menjadi hijau
kotak spora. Di dalam sporangium kehitaman dengan membentuk permukaan
dihasilkan sporangiospora atau sering halus dari roti yang lembab menggembung
disebut spora saja. ke angkasa. Permukaan yang halus tersebut
R. stolonifer memiliki koloni merupakan miselium.
berwarna putih pada awal tumbuh, Miselium dari R.stolonifer yang terdiri
selanjutnya berwarna coklat keabu-abuan. atas tiga jenis haploid yang berbeda hifa.
koloni berbentuk seperti kapas yang Bagian terbesar dari miselium terdiri dari
memproduksi sporangia dalam jumlah besar, dengan cepat bertumbuh hyphae yang
memiliki hifa yang panjang, tidak bersepta, bersifat senositik dan tak bersekat
memiliki rhizoid, terdapat stolon yang (Sudjono, 2011).
IV. Kesimpulan Daftar Pustaka
Berdasarkan praktikum yang telah Abbas, B. Heningtyas, F. 2011.
dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: Karakteristik Jamur Sagu
 Jamur merang (Volvariella volvaceae) (Volvariella sp.) Endemik Papua.
memiliki morfologi berupa tudung Jurnal Natur Indonesia. 13(2): 167-
berbentuk bulat telur, terlihat cembung 173.
dan memiliki permukaan kering, serta Djumali, Mangunwidjaja. 2010. Teknologi
berwarna coklat muda. Bioproses; Kingdom Fungi. Jakarta:
 Jamur kancing (Agaricus sp), memiliki Penebar Swadaya,
tudung menyerupai kancing disertai Firmansyah,W. 2013. Tugas Mikrobiologi
tangkai yang pendek. Umum Kapang Dan Khamir.
 Jamur kuping (Auricularia auricular), Malang : Program Studi Ilmu Dan
struktur penyusun tubuhnya menyerupai Teknologi Pangan Jurusan Teknologi
jelly dan bentuknya pipih melebar. Hasil Pertanian Fakultas Teknologi
 Jamur shittake (Lentinus edodes), Pertanian Universitas Brawijaya.
memiliki bentuk seperti payung terbuka Manfaati, Rintis. 2010. Kinetika Dan
lebar dan berwarna coklat. Variabel Optimum Fermentasi Asam
 Jamur tiram (Pleorotus ostreatus), Laktat Dengan Media Campuran
mempunyai bentuk tudung yang agak Tepung Tapioka Dan Limbah Cair
membulat, lonjong dan melengkung Tahu Oleh Rhizopus oryzae. Jurnal
seperti cangkang tiram. Batang atau Teknik Kimia.1(3): 78- 88.
tangkai jamur ini tidak tepat berada Mudarwan, 2012. Jamur Makroskopis dan
ditengah tetapi letaknya agak lateral. Mikroskopis. Available at
 Jamur mikroskopis pada oncom http://mudarwan.wordpress.com
Neurospora sp ,berupa filament dengan diakses pada [29-10-2017] pukul
guratan –guratan pada sporanya yang [20.35].
menyerupai bentuk akson. Neilla, Nurilla. 2013. Studi Perumbuhan
 Jamur pada tempe Rhizopus oryzae dan Produksi Jamur Kuping
mempunyai koloni abu-abu kecoklatan
(Auricularia auricula) Pada Substrat
dengan tinggi 1 mm atau lebih.
Serbuk Gergaji Kayu dan Serbuk
 Jamur pada roti basi Rhizopus stolonifer,
Serabut Kelapa. Jurnal Produksi
jenis jamur ini memiliki hifa pendek
Tanaman.1(3): 40-49.
bercabang-cabang dan berfungsi sebagai
Netty, W. 2008. Limbah Gergaji Kayu
akar (rizoid)
Sebagai Bahan Formula Media Jamur
Shittake (Lentinula edodes). J. Tek. Yudianto, S.D. 1992. Pengantar
Ling. 9(2): 149-155. Criptogame sistematika tumbuhan
Siswono. 2002. “Oncom Menutup rendah. Bandung: Tarsito bandung.
Kekurangan Energi dan Protein”, Widodo, Nanang. 2007. Isolasi dan
Gizinet. Jakarta: UI Press. Karakterisasi Senyawa Alkaloid
Souza, C. Wamalwa, LN. 2014. Inhibition Yang Terkandung dalam Jamur
of Rhizopus stolonifer Spot- Tiram (Pleurotus ostreatus). Jurnal
Inoculated in Tomato Fruit by a Kimia UNNES. 1(2): 13-22.
Mixture of Crustacean Chitosan and Widiyastuti, B. 2005. Budidaya Jamur
Lemongrass Essential Oil. Microbes Kompos. Jamur Merang dan Jamur
In Spotlight. 4(11): 246- 254. Kancing. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sudjono, Priana. 2011. Lingkungan Tropis. Widyastuti, N. 2009. Pengembangan
Bandung: IAITP. Teknologi Bioproses Jamur Tiram
Sugiharningsih. 2013. Available at (Pleurotus ostreatus) dan Jamur
http://bioselisthebest.blogspot.com. Shiitake (Lentinus edodes) sebagai
diakses pada [29-10-2017] pukul Sumber Gizi dan Bahan Pangan
[20.30] Fungsional. Orasi Pengukuhan
Suliystyyowati. 2013. Inventarisasi Jamur Profesor Riset Bidang Bioteknologi
Makroskopis Kabupaten Situbondo. Umum. BPPT-2 Desember 2009.
Jurnal ilmu dasar. Vol 4(1). 58-62.
Sumiati, E. 2008. Jenis Suplemen Substrat
Untuk Meningkatkan Produksi Tiga
Strain Jamur Kuping. Jurnal Hort.
19(1):75-88.
Synytsya, A., Kateřina M., Alla S., Ivan J.,
Jiři S., Vladimir E., Eliška K., Jana Č.
2009. Glucans from fruit bodies of
cultivated mushrooms Pleurotus
ostreatus and Pleurotus eryngii:
Structure and potential prebiotic
activity Carb Polymers. Biocientae.
76(4): 548- 556.

Вам также может понравиться