Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BESARAN GERAK
A. Posisi
Jika benda bergerak pada bidang datar maka kita memerlukan dua sumbu
koordinat. Bisanya sumbu koordinat dipilih saling tegak lurus. Walapun
tidak harus dua sumbu tegak lurus. Sembarang dua sumbu yang tidak
berimpit dapat kita gunakan sebagai sumbu koordinat untuk menjelaskan
13
benda yang bergerak pada bidang datar. Namun, penggunaan sumbu yang
tegak lurus akan mempermudah dalam menjelaskan gerak benda tersebut.
Gerak pada bidang yang memerlukan dua sumbu koordinat untuk
menjelaskannya dinamakan juga gerak dua dimensi. Gerak pemain bola dan
gerap pembalap disirkuit adalah contoh gerak dua dimensi.
𝑟⃗ = 𝑖̂𝑥 + 𝑗̂𝑦 + 𝑘̂ 𝑧
dengan
14
Gambar 2.1 Posisi sebuah
benda dalam koordinat tiga
dimensi
𝑟 = |𝑟⃗| = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita lihat sifat perkalian vektor satuan. Sifat
perkalian saklar yang dipenuhi adalah
𝑖̂ • 𝑖̂ = 1, 𝑗̂ • 𝑗̂ = 1, 𝑘̂ • 𝑘̂ = 1
𝑖̂ • 𝑗̂ = 0, 𝑗̂ • 𝑘̂ = 1, 𝑖̂ • 𝑘̈ = 1
15
𝑥 = 𝑅 cos 𝜙 cos 𝜆
𝑦 = 𝑅 cos 𝜙 sin 𝜆
𝑧 = 𝑅 sin 𝜙
dengan
Contoh 2.1
Jawab
16
𝜆 = 106,8227° (karena berada di bujur timur)
= −1,841 km
= 6,091 km
𝑧 = 6,400 × sin(−6,1745)
= −688 km
B. Perpindahan
17
Gambar 2.3 Vektor perpindahan benda adalah selisih posisi akhir dengan posisi
awal. Perpindahan tidak bergantung pada lintasan benda tetapi hanya ditentukan
oleh garis lurus dari posisi awal ke posisi akhir.
kita juga dapat menulis vektor 𝑟⃗1 dan 𝑟⃗2 dalam komponen –
komponennya yaitu
𝑟⃗1 = 𝑥1 𝑖̂ + 𝑦1 𝑗̂ + 𝑧1 𝑘̂
𝑟⃗2 = 𝑥2 𝑖̂ + 𝑦2 𝑗̂ + 𝑧2 𝑘̂
Dengan
18
= (𝑥2 − 𝑥1 )𝑖̂ + (𝑦2 + 𝑦1 )𝑗̂ + (𝑧2 + 𝑧1 )𝑘̂
Gambar 2.4 Perpindahan dari Bandung ke Jakarta sama dengan panjang garis lurus
yang menghubungkan Bandung dan Jakarta, bukan panjang jalan yang ditempuh dari
Bandung ke Jakarta
19
Contoh
Jawab
Perpindahan benda
C. Kecepatan Rata-Rata
20
∆𝑟⃗21
〈𝑣⃗〉 =
∆𝑡
Contoh
Jawab
𝜋
𝑟⃗2 = 3𝑖̂ + 5 × 52 𝑗̂ + 10 × 03 cos ( × 5) = 3𝑖̂ + 25𝑗̂ m
10
Perpindahan benda
∆𝑟⃗21 125𝑗̂
〈𝑣⃗〉 = = = 25𝑗̂ 𝑚⁄𝑠
∆𝑡 5
D. Laju Rata-Rata
Laju rata-rata adalah rasio antara jarak tempuh dengan waktu
tempuh. Karena jarak tempuh umumnya lebih besar daripada besar
perpindahan maka laju rata-rata umumnya lebih besar daripada besar
kecepatan rata-rata. Laju rata-rata didefinisikan sebagai
21
𝑠
〈𝑣〉 =
∆𝑡
Contoh
Garuda Inonesia nomor penerbangan GA-88 melayani
penerbangan langsung dari Jakarta ke Amsterdam menggunakan
pesawat Boeing 777-300ER. Pesawat berangkat dari bandara
internasional Soekarno Hatta jam 23.10 WIB dan tiba di bandara
Schipol Amsterdam jam 07.30 waktu setempat. Lama penerbangan
adalah 14 jam 20 menit. Koordinat Jakarta adalah 6.1745° LS,
106.8227° BT sedangkan koordinat Amsterdam adalah 52.3667° LU,
4.9000° BT. Rute pesawat diilustrasikan pada Gambar 2.16. Dari data
ini hitunglah laju rata-rata pesawat garuda jika dianggap pesawat
mengambil rute terpendek.
Jawab
22
= arccos[sin(−6,1745°) sin(52,3667°)
+ cos(−6,1745°) cos(52,3667°) cos(−101,9227°)]
= 1,783 rad
𝑠 11,411
〈𝑣〉 = = 796,3 km⁄jam
∆𝑡 14,33
E. Kecepatan Sesaat
∆𝑟⃗21
𝑣⃗ =
∆𝑡
𝑑𝑟⃗
𝑣⃗ =
𝑑𝑡
23
𝑣 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 + 𝑣𝑧2
Dimana
Contoh
Jawab
4∆𝑡𝑖̂−(14∆𝑡+5∆𝑡 2 )𝑗̂
〈𝑣⃗〉 =
∆𝑡
= 4𝑖̂ − (14∆𝑡 + 5∆𝑡)𝑗̂ m⁄s
24
Kecepatan sesaat benda pada saat t =2s diperoleh dengan ∆𝑡 → 0 yaitu
F. Laju Sesaat
Ada dua cara mendapatkan laju sesaat. Pertama ditentukan
berdasarkan jarak tempuh dalam waktu yang mendekati nol dan yang
kedua adalah mengambil nilai skalar dari kecepatan sesaat. Cara
pertama adalah
∆𝒔
𝒗
∆𝒕
𝑑𝑟⃗
𝑣 = |𝑣⃗| = | |
𝑑𝑡
G. Percepatan Rata-Rata
∆𝑣⃗21
〈𝑎⃗〉 =
∆𝑡
H. Percepatan Sesaat
25
berubah menjadi percepatan sesaat. Jadi, percepatan sesaat
didefinisikan sebagai
∆𝑣⃗21
𝑎⃗ =
∆𝑡
dengan ∆𝑡 diambil menuju nol. Juga definisi ini dapat ditulis dalam
bentuk diferensial sebagai berikut
𝑑𝑣⃗
𝑎⃗ =
𝑑𝑡
Contoh 1
Laju pesawat seperti tertera dalam Tabel 2.3 dapat didekati dengan
persamaan 𝑣(𝑡) = 466 + 0,2𝑡1,04 dalam satuan MPH sedangkan
waktu dalam satuan sekon. Gambar 2.20 adalah data yang diperoleh
dari Tabel 2.3 dan grafik berupa persamaan aproksimasi. Tentukan
percepatan pesawat selama selang waktu tersebut.
Jawab
26
𝑑𝑡
𝑎(𝑡) = 𝑑𝑡 = 1,04 × 0,2𝑡1,04−1 = 0,208𝑡 0,04 MPH⁄s
Contoh 2
Jawab
⃗⃗
𝑑𝑣
𝑎⃗ = = 20𝑡 𝑖̂ 𝑚⁄𝑠2
𝑑𝑡
𝑑𝑣⃗ = 𝑎⃗𝑑𝑡
Lalu kita integral ruas kiri dan kanan dengan batas-batas: (i) kecepatan
dari 𝑣⃗𝑜 sampai 𝑣⃗dan (ii) waktu dari to sampai t :
⃗⃗
𝑣 𝑡
∫ 𝑑𝑣⃗ = ∫ 𝑎⃗𝑑𝑡
⃗⃗𝑜
𝑣 𝑡𝑜
Integral ruas kiri bisa segera diselesaikan dan hasilnya adalah 𝑣⃗ − 𝑣⃗𝑜 .
Integral ruas kanan dbaru dapat dilakukan setelah kita mengetahui
bentuk eksplisit dari fungsi 𝑎⃗. Dengan mengganti integral ruas kiri
dengan 𝑣⃗ − 𝑣⃗𝑜 kita dapatkan
27
𝑡
𝑣⃗ − 𝑣⃗𝑜 = ∫ 𝑎⃗𝑑𝑡
𝑡0
atau
𝑣⃗ = 𝑣⃗𝑜 + ∫ 𝑎⃗𝑑𝑡
𝑡0
𝑣⃗ = 𝑣⃗𝑜 + 𝑎⃗ ∫ 𝑑𝑡
𝑡0
= 𝑣⃗𝑜 + 𝑎⃗(𝑡 − 𝑡0 )
28