Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
sebagai berikut:
1
Karl Mannheim, ideologi dan Utopia: menyingkap kaitan pikiran dan
politik
67
Kiai Thaifur, nama lengkapnya Thaifur bin Ali Wafa
Madura.
kiai Ali Wafa bin Muharror (selanjutnya akan disebut kiai Ali
2
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa (ttp: tnp, t.t), 13
3
yaitu sebutan untuk orang yang lahir dari golongan terpandang
4
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 9.
68
putra orang perpengaruh pada abad ke 10 H. yaitu Syeh
5
Desa sarigadin terletak di sebelah utara desa kediaman kiai Thaifur
kira-kira 5 Km.
6
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 9.
7
Martin Van, Tarekat Naqsabandiyah, 180.
69
menjadi orang yang ahli ibadah dan berbudi pekerti yang
baik.8
8
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 23.
9
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 35-36
70
Thaifur layaknya anak kecil pada umumnya yang memiliki
sendiri.10
10
Ibid, 31
11
Ibid, 32
71
perintah orang tuanya dan bermaksiat kepadanya. 12 Namun
beliau tulis.
12
Ibid. 35
13
Ibid, 34
72
thariqohnya dan beberapa karya tasawufnya yang di ulas
pengalaman tasawufnya.
2. Pengembaraan Intelektual
73
muslim, baik lokal, nasional hingga internasioal dengan
14
Saudara kiai Thaifur tunggal ayah yaitu putra kiai Ali Wafa dari istri
pertama yaitu nyai Nur Dinah
74
bidayatu al-Hiadayah). pada saat kiai Thaifur menginjak
75
alfiyah ibnu Malik, syarah Baiquniyah li al-Zarqaniy,
76
Dari kesediahan hidup yang dialami selama itu
15
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 45
16
Ahmad bin Husin bin Ali bin Musa al-Khurasani, Al-Madkhal ila al-
Sunani al-Kubra (Kuwait: Daru al-Khulafa’ li al-Kutub al-Islami, t th), 254
77
kepada sayyid Fadhil Muhammad bahwa anak ini
78
Setelah di tanah suci Mekkah beliau tinggal di
79
semuala di rumah syekh Hasan Musthafa pindah ke al-
17
Nama asrama pelajar (santri) di Mekkah
18
Tempat itu sekarang di robohkan karena akan dibangun istana raja
Saudi Fahad bin Abdul Aziz.
80
ilmu nahwu beliau belajar fikih yaitu kitab kifayatu al-
Akhyar.
Nusantara.
81
Di samping beliau nyantri dan belajar kepada
Sahariy.
19
Kiai Thaifur, Manaru al-Wafa, 145
82
Syekh Yasin bin Isa merupakan ulama yang
83
berkumpul dan belajar kepada beliau, ia banyak
Habailu al-Syawarid”.
Yamaniy.
Wafa.
Makkiy.
84
perkenalkan oleh sayyid Husin bin Abdullah kepada
Thaifur.
20
Ibid, 235
85
3) Syekh Abdullah (putra syekh Isma’il)
8) Kiai Fakhrullah
sokorejo).
‘Arifin)
‘Arifin)
86
kiai-kiai di pesantren nampaknya juga menggambarkan
tunangannya.
21
Sebuah daerah di Mekkah yang mana daerah itu merupakan tempat
beliau belajar dan berkumpul dengan teman-temannya.
87
Setelah beliau berada di rumahnya, Ambunten, beliau
88
terlontar kata-kata dan pertanyaan yang membuat kiai
diammu di rumahmu.
aku bapakmu.
89
Selama pengembaraan intelektual pertama dan kedua
mereka.
kurang lebih 300 santri putra dan putri. Pesantren asuhan kiai
4. Karya-Karya Intelektual
90
Dalam kontek pergumulan intelektual pesantren,
Madura.
91
Naluri pengetahuannya yang luas memungkinkan kiai
adalah:
malaka li abika
5. Daf’ul iham wal hiba: Fil Kalami ala Haditsin kulli qordin
92
6. Tuhfatu al-Raki’ wa al-Sajid: fi hukmi Shalati jaril masjidi
kharijal Masjidi.
22. Barahin Dzawi al-Irfan: ala Butlani ma Nasaba ila sayyidina umar min
93
24. Arij al-Nasim: fi al-Kalami ala Bismillahi al-Rahmani al-Rahim
32. Alfiyah ibn Ali Wafa: fi sirati wa Syamaili wa Khashaishi al-Nabi al-
Musthafa
42. Manaru al-Wafa: fi Nubdzatin min Tarjemati al-Faqir ila ‘Afwillah SWT
94
44. Al-Minhatu al-Qudsiyah fi isra’ wa Mi’raj Khairi al-Bariyah
SAW.
Arghanun
Ghazali.
95
dalam bidang tasawuf lahirlah kitab Sullamu Al-Qashidin Ila
96
فقيها وصوفيا فكن ليس واحدا * فإني وحق الله اياك أنصح
فذلك قاس لم يذق قلبه تقى * وهذا جهول كيف ذو الجهل
يصلح22
merupakan pokok atau inti dari ajaran tasawuf. Dalam hal ini
22
Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris al-Sya>fi’ie, Diwa>nu al-
Ima>m al-Sya>fi’ie (Bairut: Da>rul Kutub al-Isla>my>, 1984), 52.
97
ini tidak lain dipengaruhi oleh aspek sosiokultural yang
pemikirannya.
sebagai berikut:
98
pemahaman teks dengan melibatkan akal, maka kiai
23
Abd al-Hafidz Farghafi 'Ali al-Qarni, al-Tasawuf wa al-Hayat al-
Asyriyah (Kairo: majmu' al-Buhuth al-Islamiyah, 1984), 13-30
24
Ihya ulumuddin II: 250
99
definitif pengertian atas tasawuf cukup beragam, dari
sebagaimana serikut:
التصصصوف فهصصو عبصصارة عصصن تجصصرد القلصصب للصصه تعصصالى
واستحقار ما سوى الله وحاصله يرجع الى عمل القلب
25
.والجوارح
Artinya: Tasawuf adalah penjelasan tentang
pengusongan hati dari selain Allah dan
menganggab hina terhadap sesuatu yang ada
selainnya, dan pada intinya hal tersebut
bertumpu pada perbuatan hati dan anggota
badan.
100
menjadikan bahasan dari ilmu ini adalah persoalan jiwa
101
bahwa ilmu hakekat pada dasarnya adalah meninggalkan
102
ulama sufi terdahulu seperti al-Ghazali dengan ajaran
syaithan.
Jadi, sebagai seorang salik dalam internalisasi
103
Sedangkan dalam proses internalisasi tahalli, salik harus
104
Naqsabandiyah, tijaniyah, Syadziliyah dan tarekat-tarekat
yang lain.
Dari beberapa tarekat tersebut ada dua tarekat
a. Tarekat Naqsyabandiyah
Dalam berlaku tasawuf, thariqah merupakan
105
bimbingan dari orang-orang yang telah wushul dan
27
Wawancara dengan kiai Thaifur Jumat 29 Juli 2016, Jam 15. 00
106
2) Konsep dasar spiritual Naqsabandiyah
107
Dalam setiap gerak dan langkah ikhwan 28
takhalli ke tahalli).
d) Khalwat dar anjuman
Khalwat dar anjuman adalah istilah lain dari
28
Sebutan bagi penganut Thariqah Naqsabandiyah
29
Muhammad Amin Kurdi, tanwiru al-Qulub fi Muamalah allamu al-
Ghuyub (Surabaya: Haramain Jaya, 2006), 506. Dan bandingkan dengan buku
Martin, Tarekat Nasabandiyah Di Indonisia (Bandung: Mizan, 1992), 77-78.
108
Yad kard adalah senantiasa ingat ingat Allah
h) Wuquf adadi
Wuquf adadi adalah memeriksa hitungan
30
Muhammad Amin Kurdi, tanwiru al-Qulub fi Muamalah allamu al-
Ghuyub, 506
109
pikirannya mengembara ke mana-mana. Dzikir itu
31
Ibid. Dan diselaraskan dengan hasil wawancara dengan kiai Tahifur,
Kamis 28 Juli 2016, jam 15.00
110
tarekat Naqsyabandiyah dari pada kebanyakan
pagi.
Dua zikir dasar Naqsyabandiyah tersebut
111
melaui tubuh. Bunyi la permulaan digambarkan dari
32
Wawancara dengan kiai Thaifur, kamis 28 Juli 2016, jam 15.00. dan
dibandingan dengan hasil penelitian Martin, Tarekan Naqsabandiyah Di
Indonisia, 77-78.
112
paling tersembunyi) di tengah dada dan nafs
113
mauquf-an beliau disebabkan beberapa alasan yang
114
tarekat adalah sama yaitu ingin menanamkan allah
33
Kiai Thaifur Ali Wafa, Sullamu al-Qashidin (ttp: tnp, tnt)487 و
115
Allah, karenanya, zuhud bukan mendorong salik untuk
lain.
Dalam kontek ini, kiai Thaifur sangat tepat
116
khattab dalam kontek ini cukup relevan untuk dipahami
kembali bahwa":
34
.عز الدنيا بالمال وعز الخرة بصالح العمال
akhirat.
Dari sikap meterialistik ini tidak salah bila
34
Muhammad Amin Kurdi, Tanwiru al-Qulub fi Muamalah allamu al-
Ghuyub (Surabaya: Haramain Jaya, 2006), 447
117
nepotisme, akibatnya, ia akan lupa pada tujuan hakiki
karyanya, yaitu:
ليس من الزهد ترك المال وبذله على سبيل السصصخاء
والفتوة وعلى سصصبيل اسصصتمالة القلصصوب وعلصصى سصصبيل
الطمع فذلك كله من محاسن العادات ولكن ل مدخل
لشيء منه في العبادات وإنما الزهصصد أن تصصترك الصصدنيا
لعلمك بحقارتها بالضإافة إلى نفاسة الخصصرة فالزاهصصد
هو من اتته الدنيا راغمة وهو قادر على التنعم بها من
غير نقصان جصصاه وقبصصح اسصصم ول فصصوات حصصظ للنفصصس
فتركها خوفا من ان يأنس بها فيكون مشركا في حب
35
الله غيره
Artinya: Zuhud bukan berarti meninggalkan harta,
menghabiskannya atas dasar kedermawanan
dan dakwah, membelanjakannya atas dasar
kecondongan hati terhadap sesuatu, dan
memfungsikannya di jalan ketamakan belaka.
Semua itu hanyalah kebiasaan yang baik saja
dan tidak termasuk katagori ibadah. Sedang
esensi zuhud yang sebenarnya adalah
35
Thaifur Ali Wafa, Sullamu al-Qashidin, hlm 488
118
meninggalkan dunia atas kesadaran bahwa ia
sesuatu yang hina dari pada akhirat. Jadi orang
yang dikatakan zahid adalah orang mendatangi
dunia karena tidak senang atas kehinaannya
namun mampu mengambil kenikmatan tanpa
mengurangi pangkat kemanusian dan
reputasinya serta tidak menghilangkan
kebahagian jiwa, denga kata lain meninggalkan
dunia karena takut menduakan cintanya kepada
Allah.
Zainuddin al-Ma'bari:
بالمصصال ل فقصصد لصصه تصصك# وازهد وذا فقد علقصصة قلبكصصا
36
اعقل
Artinya: Bersifat zuhudlah engkau, dan tiadakan
ketergantungan hatimu dengan harta, bukan
berarti untuk tidak memilikinya maka dirimu
akan menjadi manusia yang berakal.
119
kondisi butuh atau tidak, sebab pada intinya jalan
ibadah.
Allah berfirman:
ن
مصص ت
ك غصيب ت ت
س نت غ خترة ت وتتل ت تن ب ت داتر ابل غ ه ال ل ك الل ل هما آتتا ت تواب بت تغغ غفي ت
ك وتتل ت تب بغغ ال ب ته إ غل تي ب ت ت ت
ساد ت غفيف ت ن الل ل هس ت ح تما أ ب ن كت ت س ب ح غالد دن بتيا وتأ ب
بت
ب ال ب ه ه تل ي ه غ ن الل ل ت
37
.ن
دي ت س غف غ م ب ح د ض إغ ل البر غ
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.
37
Al-Qashash 77
120
Dan Hadits Nabi:
ه ه
ُ رمواَنزمهند رفيَمما رهف رأميِّنديِ راَللناهس ر ههيب م،ك راَللهه
اَنزمهند رهف راَلبد نيميَا ر ههيبل م
38
.س
ك راَللنا ه
38
Ibnu Majah, Sunan Ibnu majah (Mesir: Daru ihya al-Kutub al-Arabiyah,
tth). II: 1373.
121
Ikhlas dalam laku tasawuf sangat penting
39
Kiai Thaifur Ali Wafa, Sullamu al-Qashidin, 539.
122
atau karena yang lain (riya’), misalnya ia berpuasa
40
Kiai Thaifur Ali Wafa, Sullamu al-Qashidin, 539
123
dengan Allah sebagai tuhannya, sehingga tidak ada
124
Misalnya, makan dan minum sekalipun bukan ibadah
125
dengan krikil. Kemudian dia masuk ke sebuah pasar dan
126
terbagi menjadi tiga macam. Pertama, bila unsur
127
kepada Allah bersarang dalam hatinya. Karena itu,
peribadatannya.
Dari semua paparan di atas, dapat ditarik
128
dengan berorientasi kepada sumber kebenaran hakiki
konsistensi beribadah.
2. Pokok-pokok pemikiran tasawuf kiai Thaifur
Tasawuf sering diartikan sebagai aspek ajaran islam
kebahagiaan sejati.
Di sini, kiai Thaifur ketika dipandang dari perjalanan
129
adalah merupakan konsep tazkiyah yang meliputi mujahadah,
kesadaran esoterik.
Dari sisi pandangan inilah, melalui beberapa uraian
130
kebenaran-kebenaran tersebut dengan metode eksperimental
diwujudkan.
2) Tasawuf tidak bertujuan selain spiritual Etik .
Atas dasar dua kesimpulan di atas, maka tasawuf yang
41
Skolastik: sistem logika, filsafat, dan teologi para sarjana Abad
Pertengahan atau orang terpelajar abad ke-10 hingga abad ke-15,
berlandaskan logika Aristoteles dan tulisan para ahli agama Kristen zaman
permulaan agama
131
dan sunah Nabi. Kedua, dalam nasihat-nasihat dan pengajaran
132
bahwa tasawuf adalah cerminan bagi orang yang malas
42
Wawancara dengan Kiai Thaifur Kamis 28 Juli 2016, jam 15.00-15.30
Wib.
133
keberagamaan dan dengan ajaran tarekatnya sebagai media
orisinal. Hal ini berarti dia telah memberi pukulan yang hebat
agama.
Prinsip-prinsip di atas yang kemudian terefleksi dalam
134