Вы находитесь на странице: 1из 45

PHYLUM MOLLUSCA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata yang
diampu oleh Dra. Ammi Syulasmi, M.S. , dan Rini Solihat, S.Pd., M.Si.

oleh:

Kelompok 1

Pendidikan Biologi A 2017

Amalia Karim (1702574)

Dimas Caesaria Novianto (1701869)

Mauli Novilda Afifa (1702363)

Vanni Destianti Kurnia (1705682)

Vira Berliani (1701410)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul Laporan
Phylum Mollusca

B. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 24 April 2018
Waktu : 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan
Departemen Pendidikan Biologi UPI.

C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan Phylum Mollusca.
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Phylum Mollusca.
3. Mengelompokan hewan-hewan Phylum Mollusca ke dalam classis yang
berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

D. Landasan Teori
1. Pengertian Phylum Mollusca
Secara bahasa Mollusca berasal dari Molus bahasa yunani yang
artinya lunak. Jadi Mollusca merupakan kelompok hewan invertebrata
yang bertubuh lunak dan multiseluler. Anggota dalam Phylum Mollusca
ini mencapai 100.000 spesies dan ilmu yang mempelajarinya disebut
malakologi. Ukuran tubuh dari Mollusca sangat bervariasi, bahkan ada
cumi – cumi raksasa yang tergolong ke dalam kelompok mollusca ini
yang panjangnya dapat mencapai 18 m. Mollusca ini mudah ditemukan di
berbagai tempat, baik darat mapun di air. Pada phylum ini dapat
dibedakan individu jantan dan betina, namun beberapa jenis merupakan
hermafrodit yaitu memiliki 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu
tubuh contohnya Achatina fulica tetapi tetap membutuhkan individu lain
untuk bereproduksi.
2. Struktur dan Fungsi Tubuh Mollusca
Mollusca biasanya memiliki bentuk tubuh simetri bilateral ( bila
ditarik garis memotong yang membagi tubuhnya dari depan ke belakang
akan didapatkan dua sisi yang sama), tubuhnya relatif bulat dan pendek.
Tubuh lunak dari mollusca ini dilindungi oleh cangkang, namun beberapa
adapula yang tidak bercangkang. Tubuh Mollusca memiliki 3 struktur
utama, yaitu :
a. Kaki, merupakan penjuluran bagian tubuh yang terdiri atas otot – otot.
Kaki ini berfungsi untuk bergerak, merayap, atau menggali. Pada
beberapa jenis mollusca kaki digantikan dengan tentakel yang
berfungsi untuk menangkap mangsa.
b. Massa Viseral, merupakan bagian tubuh yang lunak tempat
terdapatnya organ-organ tubuh. Massa ini diselubungi jaringan tebal
yang disebut mantel.
c. Mantel, merupakan bagian yang menyelubungi dan melindungi massa
viseral. Pada mantel terdapat rongga cairan yang merupakan tempat
lubang insang, anus dan cairan hasil eksresi. Mantel ini juga dapat
mensekresikan komponen yang akan membentuk cangkang.
3. Sistem Organ Mollusca
a. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada phylum Mollusca merupakan sistem
peredaran darah terbuka, kecuali pada Classis Cephalopoda. Artinya
darah mengalir dari rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri
atau vena utama yang dapat meningkatkan tekiri darah, sehingga
tekiri darahnya lambat dan juga organ tergenang oleh darah. Sistem
peredaran darahnya terdiri atas jantung dan pembuluh darah, jantung
terdiri atas satu atau dua atrium dan satu ventrikel.
b. Sistem Pencernaan
Terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Pada jenis
Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang
dan lidah yang bergerigi (radula) yang dapat bergerak ke depan dan
ke belakang.
c. Sistem Saraf
Terdiri dari 3 pasang ganglia (cerebral di atas mulut, pedal di
bagian mulut, dan visceral di bagian tubuh) yang mengelilingi
esofagus dan serabut saraf lainnya yang menyebar dari cicin tersebut
untuk mempersarafi berbagai organ.
d. Sistem Eksresi
Terdiri dari Nefridia yang berperan seperti ginjal, Nefridia ini juga
mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.
e. Sistem Respirasi
Apabila hewan hidup di air maka yang berperan adalah insang,
sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun juga dapat
terjadi melalui pertukaran udara pada pembuluh darah yang terdapat
di mantel, sistem ini fungsinya seperti paru - paru.
4. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bentuk struktur tubuhnya Mollusca terbagi menjadi 5
Classis, yaitu :
a. Classis Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok yang memiliki kaki pada bagian
kepalanya. Tubuhnya terbagi menjadi bagian kepala, leher , dan
badan. Bagian kepalanya relatif besar dan memiliki 2 buah mata.
Hewan ini tidak memiliki cangkang. Pada kepalanya terdapat 10
bagian memanjang, 8 diantaranya berfungsi sebagai lengan berukuran
panjang yang disebut tentakel. Hewan ini memiliki rongga mantel
yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya di laut.
Hewan ini bernapas dengan insang, memiliki sistem pencernaan
yang lengkap, sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasinya
terjadi di air laut. Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat
karena memiliki otot khusus dan zat kromatofora yang akan
melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Umumnya ia
melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan sejenis cairan
seperti tinta. Jenis kelamin terpisah (dioesis) tidak mengalami fase
larva. Anggotanya yang sangat dikenal adalah Loligo sp (cumi-cumi),
Octopus sp (gurita), Nautilus sp.
b. Classis Gastropoda
Gastropoda adalah kelompok yang menggunakan perutnya sebagai
kaki untuk bergerak. Kata Gastropoda berasal dari 2 kata, yaitu
Gaster yang artinya perut dan Podos yang artinya kaki. Perut hewan
ini dapat menghasilkan lendir yang berfungsi untuk melindungi dan
mempermudahnya dalam bergerak. Tubuhnya simetri bilateral, pada
bagian kepala terdapat 2 buah tentakel yang berfungsi sebagai indra
penglihatan dan penciuman. Hewan-hewan ini memiliki cangkok,
besarnya beraneka ragam, memiliki wara cangkok yang bermacam-
macam, tubuhnya terlindung di dalam cangkok. Adapula yang tidak
memiliki cangkok misalnya Limax sp.
Putaran cangkok dapat ke arah ke kiri atau kiri, secara genetis
dapat diwariskan kepasa keturunannya. Hewan ini merupakan
hermafrodit (memiliki dua buah alat kelamin dalam satu tubuh), alat
kelaminnya disebut Ovotestis yang dapat menghasilkan sperma dan
ovum. Sistem pernapasannya dengan menggunakan paru-paru atau
insang yang terdapat di dalam rongga mantel. Gastropoda memiliki
mulut dengan alat bergerigi seperti penuh gigi yang disebut radula. Ia
biasa memakan tumbuhan, namun adapula yang memangsa hewan
lainnya. Sistem pencernaannya lengkap dan ekskresinya melalui
nefridia yang bekerja seperti ginjal. Contoh hewan ini adalah
Achatina fulica (bekicot), Lymnaea javanica (siput air tawar),
Fissurella sp (siput laut), Vaginula sp (siput telanjang).
c. Classis Scaphopoda
Scaphopoda adalah kelompok yang memiliki cangkang berbentuk
tajam seperti taring atau terompet. Tubuhnya memanjang
dorsoventral, kepala rudimenter atau menyusut, kaki lancip berguna
untuk menggali lumpur. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami
bentuk larva trokofor. Didekat mulut terdapat semacam tentakel untuk
alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna
(plankton).
Scaphopoda bernafas dengan menggunakan rongga mantel dan
tidak memiliki insang. Habitatnya pada daerah yang berlumpur atau
berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri pada daerah tersebut.
Pada ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk
menyesuaikan diri dengan habitatnya. Scaphopoda memiliki kaki
kecil yang berfungsi untuk bergerak, pada kepalanya terdapat
beberapa tentakel dan tidak mempunyai insang. Contohnya adalah
Dentalium sp.
d. Classis Bivalvia / Pelecypoda / Lamellibranchiata
Hewan ini dinamakan Pelecypoda karena bentuk kakinya yang
pipih atau seperti kapak. Disebut juga Bivalvia karena cangkangnya
terdiri dari dua katup (valva). Ada juga yang menamakan
Lamellibranchiata karena insangnya (branchia) berbentuk lembaran
(lamella). Bentuk tubuhnya simetri bilateral, habitatnya di air tawar
atau dilaut. Pelecypoda mempunyai otot penggerak cangkang yang
dinamakan otot aduktor, meliputi otot aduktor anterior dan otot
aduktor posterior. Otot ini berfungsi untuk membuka dan
mengatupkan cangkang. Ia bernapas dengan insang yang berlapis-
lapis.
Pelecypoda memiliki alat keseimbangan yang disebut statocis yang
terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi berlangsung secara seksual
dan membentuk larva yang disebut glosidium. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya
sekitar 300 spesies. Classis ini adalah kelompok Mollusca yang
memiliki kaki pipih dan cangkang terdiri atas 3 lapisan. Lapisan –
lapisan cangkangnya adalah :
1) Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin,
berfungsi untuk pelindung tubuh.
2) Prismatic, yaitu lapisan tengah yang terdiri atas kristal CaCO3
3) Nakreas, yaitu lapisan paling akhir yang terdiri atas CaO3 halus,
berfungsi menghasilkan sekret lapisan mutiara.
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari :
1) Ganglion anterior, terdapat disebelah ventral lambung.
2) Ganglion pedal, terdapat pada kaki.
3) Ganglion posterior, terdapat disebelah otot aduktor posterior.
Contoh : Chima sp (remis), Pinctada margaritifera (kerang
mutiara).
e. Classis Polyplacophora
Tubunya bilateral simetris, kaki terdapat dibagian ventral
memanjang. Pada bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa
(biasanya memiliki jumlah 8) keping atau lempeng (plate) kapur.
Ruang mantel banyak mengandung insang. Memiliki girdle yang
merupakan bagian dari mantel terletak dibagian sisi tubuh. Habitat
dilaut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan tubuhnya.
Jenis kelaminnya dioesis tapi ada juga yang hermaprodit. Fertilisasi
terjadi secara eksternal. Hewan betina dapat bertelur hingga 200.000
butir. Contohnya adalah Cryptochiton sp (Chiton).
f. Classis Monoplacophora
Binatang ini memiliki cangkang tunggal satu sisi dan insang ganda.

Gambar 1. Contoh classis pada Phylum Mollusca (Abdul Hadi, 2015)


E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum
Mollusca.
No. Alat Jumlah
1 Set alat bedah 1 set
2 Kamera Handphone 1 unit
3 Loupe 1 unit
4 Jarum Pentul 1 set

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum mengobservasi Phylum


Mollusca.
No. Bahan Jumlah
1 Awetan Basah Vaginula sp. 1 unit
2 Awetan Basah Limax maximus 1 unit
3 Awetan Basah Murex trapa 1 unit
4 Awetan Basah Doris sp. 1 unit
5 Awetan Basah Polinices sp. 1 unit
6 Awetan Basah Octopus sp. 1 unit
7 Awetan Basah Chaetopleura sp. 1 unit
8 Awetan Basah Chiton sp. 1 unit
9 Spesimen Loligo sp. Jantan 1 unit
10 Spesimen Loligo sp. Betina 1 unit
11 Spesimen Achatina fulica 1 unit
12 Spesimen Anadara sp. 1 unit
13 Awetan Kering Classis Gastropoda 12 unit
14 Awetan Kering Classis Cephalopoda 2 unit
15 Awetan Kering Classis Pelecypoda 6 unit
16 Awetan Kering Phylum Mollusca Beberapa
F. Langkah Kerja
Diagram 1. Langkah Kerja Pengamatan Phylum Mollusca

Dikeluarkan tubuh
Dilakukan pengamatan
Achatina fulica dari
terhadap hewan-hewan
cangkoknya untuk
yang diberikan dan
dilakukan pengamatan
dijelaskan di atas.
tubuh bagian dalam.

Dilakukan pembelahan
pada bagian posterior
Diamati morfologi tubuh
tubuh Loligo pealii jantan
Loligo pealii jantan dan
dan betina melalui siphon
betina.
sampai akhir dorsal tubuh,
diamati struktur dalamnya.

Dilakukan pengamatan dan


identifikasi terhadap
beberapa contoh cangkok
Gastropoda dan awetan-
awetan lainnya.
G. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Pengamatan Anatomi Phylum Mollusca.
Bentuk Tipe / Karakteristik Cangkok
Simetri Alat
No. Nama Spesies Tubuh/ Mantel letak Warna Arah Jumlah Classis
Tubuh respirasi
Cangkok kaki Cangkok Putaran Cangkok
Bilateral Bulat
1. Vaginula sp. √ Perut Insang - - - Gastropoda
Simetris pipih
Bilateral Bulat
2. Limax maximus √ Perut Insang - - - Gastropoda
Simetris panjang
Bilateral Lonjong Putih
3. Murex trapa √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris berduri coklat
Bilateral
4. Doris sp. Bulat √ Perut Insang Coklat Kiri 1 Gastropoda
Simetris
Bilateral
5 Polinices sp. Bulat √ Perut Insang Putih Kiri 1 Gastropoda
Simetris
Kerucut
Bilateral Putih
6. Achatina fulica terpilin √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris coklat
(spiral)
Bentuk Tipe /
Simetri Alat
No. Nama Spesies Tubuh/ Mantel letak Karakteristik Cangkok Classis
Tubuh respirasi
Cangkok kaki
Bilateral Putih
7. Tonna sp. Bulat √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris coklat
Bilateral Putih
8. Conus sp. Kerucut √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris coklat
Bilateral Putih
9. Trochus sp. Kerucut √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris ungu
Bilateral Bulat
10. Oliva sp. √ Perut Insang Coklat Kiri 1 Gastropoda
Simetris panjang
Bilateral Bulat Putih
11. Turbo sp. √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris spiral coklat
Bilateral Kerucut Coklat
12. Turritella sp. √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris spiral muda
Bilateral Bulat Putih
13. Lambis lambis √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris berduri coklat
Bentuk Tipe /
Simetri Alat
No. Nama Spesies Tubuh/ Mantel letak Karakteristik Cangkok Classis
Tubuh respirasi
Cangkok kaki
Bilateral Bulat
14. Busycon sp. √ Perut Insang Putih Kiri 1 Gastropoda
Simetris kerucut
Bilateral Bulat
15. Pleuroploca sp. √ Perut Insang Putih Kiri 1 Gastropoda
Simetris kerucut
Bilateral Bulat Putih
16. Bursa sp. √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris kerucut coklat
Kerucut
Bilateral Putih
17. Babylonia sp. terpilin √ Perut Insang Kiri 1 Gastropoda
Simetris coklat
(spiral)
Bilateral Coklat
18. Cypraea tigris Bulat √ Perut Insang - 1 Gastropoda
Simetris putih
Chaetopleura Bilateral Bulat Bagian Putih
19. √ Insang - 6 Polyplacophora
sp. Simetris pipih ventral kuning
Bilateral Bulat Bagian
20. Chiton sp. √ Insang Putih - 8 Polyplacophora
Simetris pipih ventral
Bentuk Tipe /
Simetri Alat
No. Nama Spesies Tubuh/ Mantel letak Karakteristik Cangkok Classis
Tubuh respirasi
Cangkok kaki
Tipe
Bilateral Bulat Insang
21. Pecten sp. √ kapak Putih abu - 2 Pelecypoda
Simetris melebar lembaran
kecil
Tipe
Bilateral Insang
22. Anadara sp. Pipih √ kapak Putih - 2 Pelecypoda
Simetris lembaran
kecil
Tipe
Bilateral Insang Putih
23. Anodonta sp. Pipih √ kapak - 2 Pelecypoda
Simetris lembaran coklat
kecil
Bulat Tipe
Bilateral Insang
24. Tridacna sp. bergelom √ kapak Coklat - 2 Pelecypoda
Simetris lembaran
bang kecil
Tipe
Trachycardium Bilateral Bulat Insang
25. √ kapak Putih - 2 Pelecypoda
sp. Simetris melebar lembaran
kecil
Bentuk Tipe /
Simetri Alat
No. Nama Spesies Tubuh/ Mantel letak Karakteristik Cangkok Classis
Tubuh respirasi
Cangkok kaki
Tipe
Bilateral Pipih Insang
26. Perna viridis √ kapak Hijau - 2 Pelecypoda
Simetris panjang lembaran
kecil
Bilateral
27. Octopus sp. Lonjong √ Kepala Insang - - - Chephalopoda
Simetris
Bilateral Bulat
28. Loligo sp. √ Kepala Insang - - - Chephalopoda
Simetris lonjong
Bilateral Merah
29. Nautilus sp. Bulat √ Kepala Insang - 1 Chephalopoda
Simetris kuning
Bilateral
30. Sepia sp. Lonjong √ Kepala Insang - - - Chephalopoda
Simetris
Tabel 4. Klasifikasi Phylum Mollusca.

No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

1. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Stylomazophora
Familia : Veronicellidae
Genus : Vaginula Gambar 2.1 Gambar 2.2
Species : Vaginula sp. Vaginula sp. Vaginula sp.
(Dokumentasi (Roy Anderson,
Kelompok 1A, 2018) 2003)
2. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Limacidae
Genus : Limax Gambar 3.1 Gambar 3.2
Species : Limax maximus Limax maximus Limax maximus.
(Dokumentasi (Roy Anderson,
Kelompok 1A, 2018) 2003)
3. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex Gambar 4.1 Gambar 4.2
Species : Murex trapa Murex trapa Murex trapa
(Dokumentasi (Gregg Daniel,
Kelompok 1A, 2018) 2000)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

4. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Nudibranchia
Familia : Dorididae
Genus : Doris Gambar 5.1 Gambar 5.2
Species : Doris sp. Doris sp. Doris sp.
(Dokumentasi (Sully Bachel, 2008)
Kelompok 1A, 2018)
5. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Littorinimorpha
Familia : Naticidae
Genus : Polinices Gambar 6.1 Gambar 6.2
Species : Polinices sp. Polinices sp. Polinices sp.
(Dokumentasi (Eddie Hardy, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

6. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Familia : Achatinidae
Genus : Achatina Gambar7.1.1 Gambar7.2
Species : Achatina fulica Cangkok Achatina Achatina fulica
fulica (David Robinson,
(Dokumentasi 2013)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

Gambar 7.1.2
Tubuh bagian dalam
Acathina fulica
(Dokumentasi
Kelompok 1A, 2018)
7. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Tonnaidea
Familia : Tonnaidae
Genus : Tonna Gambar 8.1 Gambar 8.2
Species : Tonna sp. Tonna sp. Tonna sp.
(Dokumentasi (Chris Vos, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

8. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Conoidea
Familia : Conoidae
Genus : Conus Gambar 9.1 Gambar 9.2
Species : Conus sp. Conus sp. Conus sp.
(Dokumentasi (Giancarlo
Kelompok 1A, 2018) Paganelli, 2000)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

9. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Trochoidea
Familia : Trochidae
Genus : Trochus Gambar 10.1 Gambar 10.2
Species : Trochus sp. Trochus sp. Trochus sp.
(Dokumentasi (P. Wansei, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

10. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Oliva Gambar 11.1 Gambar 11.2
Species : Oliva sp. Oliva sp. Oliva sp.
(Dokumentasi (Eddie Hardy,
Kelompok 1A, 2018) 2000)

11. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Trochoidea
Familia : Turbinidae
Genus : Turbo Gambar 12.1 Gambar 12.2
Species : Turbo sp. Turbo sp. Turbo sp.
(Dokumentasi (Des Beechey,
Kelompok 1A, 2018) 2000)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

12. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Turitellidae
Genus : Turritella Gambar 13.1 Gambar 13.2
Species : Turritella sp. Turritella sp. Turritella sp.
(Dokumentasi (D. T. Polve, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

13. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neotaeniglosum
Familia : Strombidae
Genus : Lambis Gambar 14.1 Gambar 14.2
Species : Lambis lambis Lambis lambis Lambis lambis
(Dokumentasi (Guido Poppe,
Kelompok 1A, 2018) 2000)

14. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Buccinoidea
Familia : Busyconidae
Genus : Busycon Gambar 15.1 Gambar 15.2
Species : Busycon sp. Busycon sp. Busycon sp.
(Dokumentasi (Eddie Hardy, 2000)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

15. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Buccinoidea
Familia : Fasciolariidae
Genus : Pleuroploca Gambar 16.1 Gambar 16.2
Species : Pleuroploca sp. Pleuroploca sp. Pleuroploca sp.
(Dokumentasi (Chris Muller, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

16. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Tonnoidea
Familia : Bursidae
Genus : Bursa Gambar 17.1 Gambar 17.2
Species : Bursa sp. Bursa sp. Bursa sp. (D.
(Dokumentasi Berschaurer, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

17. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Muricoidea
Familia : Babyloniidae
Genus : Babylonia Gambar 18.1 Gambar 18.2
Species : Babylonia sp. Babylonia sp. Babylonia sp
(Dokumentasi (Ph. Poppe, 2000)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

18. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Cypraeoidea
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea Gambar 19.1 Gambar 19.2
Species : Cypraea tigris Cypraea tigris Cypraea tigris
(Dokumentasi (Eddie Hardy, 2000)
Kelompok 1A, 2018)

19. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Polyplacopora
Ordo : Chitonida
Familia : Chaetopleuridae
Genus : Chaetopleura Gambar 20.1 Gambar 20.2
Species : Chaetopleura sp. Chaetopleura sp. Chaetopleura sp.
(Dokumentasi (Bruno Anseeuw,
Kelompok 1A, 2018) 2004)

20. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Polyplacopora
Ordo : Chitonida
Familia : Chitonidae
Genus : Chiton Gambar 21.1 Gambar 21.2
Species : Chiton sp. Chiton sp. Chiton sp
(Dokumentasi (Litscape Art, 2010)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

21. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Pectinoida
Familia : Pectinidae
Genus : Pecten Gambar 22.1.1 Gambar 22.2
Species : Pecten sp. Pecten sp. Pecten sp.
(Dokumentasi (J. P. Oliveira)
Kelompok 1A, 2018)

Gambar 22.1.2
Pecten sp.
(Dokumentasi
Kelompok 1A, 2018)

22. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Arcoida
Familia : Arcidae
Genus : Anadara Gambar 23.1 Gambar 23.2
Species : Anadara sp. Anadara sp. Anadara sp.
(Dokumentasi (Jill Leonard, 2008)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

23. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Unionoida
Familia : Unionidae
Genus : Anodonta Gambar 24.1.1 Gambar 24.2
Species : Anodonta sp. Anodonta sp. Anodonta sp.
(Dokumentasi (Delta Biological
Kelompok 1A, 2018) Team, 2018)

Gambar 24.1.2
Anodonta sp.
(Dokumentasi
Kelompok 1A, 2018)

24. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Veneroida
Familia : Tridacnidae
Genus : Tridacna Gambar 25.1 Gambar 25.2
Species : Tridacna sp. Tridacna sp. Tridacna sp.
(Dokumentasi (Keith Berkelhamer,
Kelompok 1A, 2018) 2015)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

25. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Veneroida
Familia : Cardiidae
Genus : Trachycardium Gambar 26.1 Gambar 26.2
Species : Tracycardium sp. Trachycardium sp. Trachycardium sp.
(Dokumentasi (Jill Leonard, 2008)
Kelompok 1A, 2018)

26. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Mytiloida
Familia : Mytilidae
Genus : Perna Gambar 27.1 Gambar 27.2
Species : Perna viridis Perna viridis Perna viridis
(Dokumentasi (Linnaeus, 1758)
Kelompok 1A, 2018)

27. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Chepalopoda
Ordo : Octopoda
Familia : Octopoidae
Genus : Octopus Gambar 28.1 Gambar 28.2
Species : Octopus sp. Octopus sp. Octopus sp.
(Dokumentasi (Peter Bryant, 2008)
Kelompok 1A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

28. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Chepalopoda
Ordo : Myopsida
Familia : Loliginidae
Genus : Loligo Gambar 29.1.1 Gambar 29.2
Species : Loligo sp. Morfologi Morfologi
Loligo sp. Loligo sp.
Jantan dan Betina (Tom Kiendinst,
(Dokumentasi 2012)
Kelompok 1A, 2018)

Gambar 29.1.2
Anatomi Loligo sp.
Betina (Dokumentasi
Kelompok 5A, 2018)

Gambar 29.1.3
Anatomi Loligo sp.
Jantan (Dokumentasi
Kelompok 5A, 2018)
No. Klasifikasi Gambar Observasi Gambar Referensi

29. Regnum : Animalia


Phylum : Mollusca
Classis : Chepalopoda
Ordo : Nautilida
Familia : Nautilidae
Genus : Nautilus Gambar 30.1 Gambar 30.2
Species : Nautilus sp. Nautilus sp. Nautilus sp.
(Dokumentasi (Carl Vernon, 2012)
Kelompok 1A, 2018)
30. Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Chepalopoda
Ordo : Sepiida
Familia : Sepiidae
Genus : Sepia Gambar 31.1 Gambar 31.2
Species : Sepia sp. Sepia sp. Sepia sp.
(Dokumentasi (Simon Thorrold,
Kelompok 1A, 2018) 2012)

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap awetan basah, awetan kering, dan
spesimen. Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali hewan Mollusca.
Hewan-hewan yang kami amati digolongkan kepada empat kelas berdasarkan
pada letak dan bentuk atau tipe kakinya yaitu :
1. Classis Gastropoda
a. Vaginula sp.
Hewan ini merupakan salah satu Gastropoda yang tidak memiliki
cangkang atau cangkok pada bagian dorsal tubuhnya. Karena itu
hewan ini disebut sebagai siput telanjang. Struktur tubuhnya sama
seperti pada Gastropoda umumnya yaitu memiliki tubuh yang
berlendir dengan mulut terletak di anterior dan kaki merupakan
bagian yang menonjol pada tubuhnya dengan memiliki kelenjar
berlendir untuk memudahkan pergerakan. Tubuh simetri bilateral,
bentuknya bulat pipih, dan memiliki mantel. Kakinya terletak pada
bagian perutnya atau perut berfungsi sebagai kaki, serta bernapas
dengan insang.
b. Limax maximus
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat
memanjang, mempunyai mantel, dan bernapas dengan insang.
Sebagian besar hidup di laut dan di air tawar. Bernapas dengan
insang, kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel,
sepasang di antaranya mempunyai mata, rongga mantel terletak di
interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu.
Kebanyakan hidup teresterial.
c. Murex trapa
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat
spiral dengan duri, mempunyai mantel, bernapas dengan insang,
mempunyai cangkok yang berwarna putih kecoklatan, arah putar
cangkok ke kiri. Cangkangnya berbentuk agak bulat panjang dan
bagian belakangnya runcing, memiliki tanduk pada cangkangnya dan
mempunyai duri-duri yang panjang. Sistem ekskresi ginjal,
pencernaan makanan holozoik atau saprozoik. Alat pencernaan sudah
lengkap dari mulai mulut sampai anus. Peredaran darahnya terbuka.
Hewan ini hidup di daerah pasang surut beriklim tropis, pada batu
karang yang bertemperatur panas, laut lepas pantai, laut dangkal dan
laut yang berlumpur.
d. Doris sp.
Doris merupakan genus dari siput. Hewan ini merupakan siput
laut. Genus ini memiliki banyak spesies yang tersebar. Memiliki
simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel,
bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih
kecoklatan, arah putar cangkoknya ke kiri.
e. Polinices sp.
Polinices sp. sering terlihat pada malam hari di daerah pesisir
pantai. Siput bulan pada genus Polinices memiliki operculum yang
tipis terbuat dari bahan seperti tanduk biasanya berwarna kekuningan.
Siput ini berukuran sekitar 2 cm. namun, ketika keluar dari
cangkangnya, ukuran badan dari Polinices sp. lebih besar
dibandingkan dengan cangkangnya. Tubuh membentuk benutk baji
yang membantu gerakan siput di bawah pasir. Bagian depan kaki
digunakan seperti bajak,. Bagian kaki menutupi kepala sebagai perisai
pelindung, dimana tentakel dan siphon keluar dari perisai ini. Mantel
(bagian tubuhnya) membentang dalam dua tutup di atas cangkang
dikedua sisinya. Hewan ini memangsa bivalvia atau hewan dikelas
gastropoda lainnya.
f. Achatina fulica
Pada kepalanya memiliki dua tentakel dan berpasangan dengan
ukuran yang pendek dan berada di anterior yang memiliki saraf
pembau serta sepasang kedua yang berukuran lebih panjang memiliki
mata. Letak mulut pada. berada di bagian anterior kepala, di ventral
tentakel. Tepat dibawah mulut terdapat lubang yang berhubungan
dengan kelenjar mukosa kaki (pedal). Kaki lebar dan pipih dan terdiri
atas otot. Kaki merupakan organ yang berfungsi untuk bergerak
(lokomosi) dan mengandung selaput mukosa yang menghasilkan
lendir untuk membantu selama bergerak. Kaki dan kepala dapat
ditarik kedalam cangkang.
g. Tonna sp.
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok
yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Siput ini dikenal
dengan siput laut besar karena memiliki ukuran yang cukup besar
dengan bentuk cangkok seperti sirip pada ikan pada salah satu bagian
cangkok nya dan memiliki kelenjar lendir untuk bergerak pada
kakinya.
h. Conus sp.
Conus umumnya memiliki cangkang yang ditutupi oleh lapisan
berupa jaringan tipis disebut periostracum. memiliki berbagai macam
pola cangkang dan warna yang menarik. Determinasi Conus
umumnya didasarkan pada morfologi dan warna pada cangkangnya,
bisa juga dilakukan dengan mengamati organ yang disebut radula.
Bentuk dan struktur dari radula seringkali unik pada tiap-tiap spesies
dan struktur ini umum digunakan sebagai sumber data dalam
pengamatan mengenai sistematik Mollusca. Kaki terletak di
sepanjang ventral tubuhnya dan berlendir seperti pada gastropoda
umumnya.
i. Trochus sp.
Merupakan kerang berukuran besar, cangkngnya berbentuk kerucut
dengan 10 sampai 12 buah ulir (suture). Perputaran seluk (whorl)
berbentuk spiral yang jelas. Beberapa seluk permulaan memiliki
tonjolan-tonjolan kecil. Seluk akhir (body whorl) berbentuk lingkaran
yang cembung dan membesar. Kolumellanya tipis yang ujungnya
memiliki tonjolan seperti gigi. Cangkngnya berwarna dasar krem
keputihan dengan corak bergaris merah lembayung, sementara dasar
cangkangnya berbintik merah muda. di bagian kepalanya terdapat
sepasang tentakel, sepasang bintik mata dan sebuah tonjolan yang
disebut “proboscis” pendek dan tidak aktif digerakkan. Mulutnya
terletak di bagain ujung kepala dengan dua buah bibir lateral. Didalam
rongga mulutnya terdapat banyak gigi radula mulai dari bagian atas
hingga bagian bawah mulut dan berakhir di bagian depan mulut dekat
bibir. Antara mulut dan cangkang terdapat juntaian dari bagian mantel
berbentuk cerobong.
j. Oliva sp
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat
memanjang, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai
cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Oliva
memiliki cangkang yang permukaannya licin dan mengkilap.
Spesies ini biasanya hidup di laut..
k. Turbo sp.
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat
spiral, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai
cangkok yang berwarna putih coklat, arah putar cangkok ke kiri
jumlah keeping nya hanya satu, termasuk classis Gastropoda.
l. Turritella sp.
Memiliki bentuk tubuh Turreted (meninggi) dan menyudut pada
kamarnya. Ia adalah siput laut berukuran sedang dan
memiliki operculum, yang termasuk ke dalam Gastropoda laut dan
termasuk kedalam familia turritellidae. Spesies ini memiliki cangkang
dengan alur melingkar, dimana secara keseluruhan pada dasarnya
memiliki bentuk dari suatu kerucut yang memanjang.
m. Lambis lambis
Memiliki panjang cangkang yang bisa mencapai 29 cm, rata-rata
18 cm. memiliki cangkang yang besar, kuat, dan berat. Pada bagian
mulut terluarnya terbentuk 6 digitalis (seperti jari) yang tipis. Warna
cangkangnya bervariasi mulai dari putih atau cream (bagian luar) dan
sering terdapat bercak coklat, ungu, atau hitam. Bagian dalamnya
berwarna pink, oreange, atau ungu.
n. Busycon sp.
Tubuh bilateral simetris dan berbentuk bulat kerucut, memiliki
mantel, dan bernapas menggunakan insang. Jumlah cangkoknya satu,
berwarna putih , dan arah putar cangkok ke kiri
o. Pleuroplacna sp.
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok
yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Spesies ini hidup di
zona benthos.
p. Bursa sp.
Bentuk cangkang seperti terompet namun lebih kecil. Dengan
tonjolan-tonjolan yang berwarna kemerahan yang mengelilingi
sepanjang lingkar cangkangnya. Tonjolan ini terlihat memiliki ukuran
yang berbeda-beda sampai pada apeks nya. Memiliki kaki seperti
pada gastropoda umumnya yaitu pada bagian ventral tubuhnya
terdapat tonjolan yang memiliki kelenjar lendir untuk memudahkan
dalam pergerakan. Arah lingkar cangkang nya ke arah kiri. Dengan
warna aperture cangkang nya berwarna kehitaman dan terlihat lebih
gelap dibanding warna karangannya.
q. Babylonia sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok
yang berwarna putih kecoklatan. Hewan ini merupakan siput laut
dengan cangkang berukuran kecil. Hewan ini sangat tersebar luas dan
mudah ditemukan di seluruh dunia.
r. Cypraea tigris
Cypraea tigris banyak ditemukan di daerah tropis Pasifik, dan
Samudra Hindia. Hewan ini hidup di bawah batu dan di bagian dasar
karang. Selain itu, hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk
tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang,
mempunyai cangkok yang berwarna putih dan berbintik-bintik.
2. Classis Polyplacophora
a. Chaetopleura sp.
Hewan ini termasuk classis Polyplacophora. Pada bagian
ventroanterior tubuh hewan ini terdapat kepala berukuran kecil, tidak
memiliki mata dan tentakel. Daerah di sekeliling mantel disebut
gelang (girdle) yang ditutupi oleh kutikula tipis dengan
permukaannya yang bersifat halus, bersisik atau dengan spikula yang
terbuat dari zat kapur. Di posterior kepala terdapat kaki berotot yang
pipih dan luas untuk memudahkan melekat pada substrat dan untuk
bergerak..Alat respirasi berupa insang bipectinate (ktenidia) yang
terletak di dalam lekuk mantel. Fertilisasi terjadi di lingkungan
eksternal atau di dalam rongga mantel hewan betina. Telur yang telah
dibuahi berkembang menjadi larva trokofor dan tidak memiliki fase
larva veliger.
b. Chiton sp.
Ia memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada
batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Hewan ini jika
disentuh akan melekat erat pada batu karangKaki chiton terletak di
permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat juga untuk
bergerak. Gerak merayap chiton sangat lamban dan disebabkan oleh
gerakan gelombang otot kaki seperti gerakan yang dimiliki keong.
Bagian yang digunakan untuk melekat pada substrat adalah kaki dan
gelang. Pada dasarnya kaki bertanggung jawab untuk melekat, namun
pada saat seekor chiton diganggu maka gelang berperanan juga
sebagai pelekat. Hal inilah yang menyebabkan pelekatan chiton
terhadap substratnya begitu erat.
3. Classis Pelecypoda
a. Pecten sp.
Hidup di laut lepas pantai Mediteran, Canary Island, cangkangnya
bisa mencapai ukuran 12 cm. Memiliki garis konsentris dan garis
pertumbuhan. Bergerak menggunakan kaki kapak, cangkok dari
bivalve.
b. Anadara sp.
Ia hidup pada dasar perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ia
ditutupi oleh 2 cangkang yang bisa dibuka-tutup karena memiliki
persendian berupa engsel elastis penghubung penutupnya. Puncak
cangkangnya terdiri dari umbo yang tersusun dari kapur dan terdiri
dari 3 lapisan yaitu periostrakum, prismatic, dan nakreas. Umbo juga
sebagai bagian paling tua yang bisa membesar dan menonjol, kakinya
berbentuk seperti kapak yang berfungsi untuk merayap dan menggali
lumpur atau pasir.
c. Anodonta sp.
Hewan ini dapat ditemukan di lumpur , pasir, didanau. Pada bagian
luar nampak cangkang sebagai pelindung tubuh yang dihubungkan
oleh ensel yang bersifat elastis sehingga cangkang memungkinkan
untuk membuka dan diantara rongga antar mantel dan tubuh terdapat
kaki. Didalam rongga terdapat mantel dan dua insang alarviseral
dengan sistem sirkulasinya terdiri atas jantung , saluran darah dan
rongga sinus dan alat indaranya tidak berkembang dengan baik. Dan
biasanya menguburkan diri didalam pasir dan pada waktu tertntu
dapat berpindah tempat.
d. Tridacna sp.
Tridacna atau dikenal dengan kerang raksasa merupakan kerang
terbesar di dunia. Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral
dan bentuk tubuhnya bergelombang, mempunyai rongga mantel.
Hewan ini bernafas dengan lembaran insang, mempuyai cangkok
yang berwarna coklat. Tridacna sp. dapat ditemukan di terumbu
karang samudra Indian, Pasifik Selatan dan bagian dari Afrika
Selatan, dan hidup di kedalaman 20 m di bawah permukaan laut.
e. Trachycardium sp.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk
tubuhnya bulat melebar dan ada juga yang bergelombang, mempunyai
rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan lembaran insang,
mempuyai cangkok yang berwarna putih atau putih kecoklatan.
Tekstur cangkang bagian luar kasar dan bagian dalam halus.
Habitatnya di perairan laut, hidup dengan membenamkan diri di
dalam pasir atau lumpur di laut. Secara morfologi memiliki cangkang
luar yang keras karena tersusun dari kalsium karbonat dan umumnya
berwarna putih dengan berkas coklat. Struktur permukaan
cangkangnya kasar karena garis pertumbuhan pada cangkangnya
membentuk garis-garis yang timbul. Memiliki umbo pada bagian
dorsal. Mempunyai kaki yang pipih dan menyerupai kapak.
f. Perna viridis
Perna viridis hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
Bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai rongga mantel. Hewan
ini bernafas dengan insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih.
Hidup di dasar perairan laut tersebar di Indo-Pasifik. Perna viridis
digunakan sebagai bahan makanan oleh manusia.
4. Classis Chephalopoda
a. Octopus sp.
Ia memiliki delapan lengan dan bertubuh lunak. Setiap lengan
memiliki dua baris alat hisap. Jika kehilangan lengan, maka dia dapat
menumbuhkan kembali lengan lain. Octopus sp. memiliki mata di
setiap sisi kepalanya dan memiliki penglihatan yang sangat baik.
Octopus sp. tinggal di sarang-sarang, ruang di bawah batu, celah-
celah di dasar laut, atau mereka menggali lubang di bawah batu besar.
Untuk menghindari predator, Octopus sp. dapat menyemprotkan tinta
hitamnya, untuk melarikan diri. Selain itu, cara berenang Octopus sp.
dengan memuntahkan air dari tubuhnya. Octopus sp. hidup soliter di
dasar laut. Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk
tubuhnya lonjong, dan bernafas dengan insang.
b. Loligo sp.
Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuh panjang,
lonjong dan bagian belakang meruncing. Terdiri atas kepala, leher dan
badan. Kepala memiliki dua mata besar, tidak berkelopak, leher
pendek dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap
sisinya. Pada kepala terdapat 8 tentakel dan 2 lengan panjang yang
ujungnya terdapat batil isap. Mantel berwarna putih dengan bintik-
bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis
berlendir. Alat pencernaan terdiri atas mulut, esofagus, lambung,
usus, rektum dan anus. Sistem pencernaan dilengkapi kelenjar
pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Hewan ini
bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Adapun
Ekskresi dilakukan dengan ginjal berupa nefridium. Habitatnya yaitu
di laut.
c. Nautilus sp.
Hewan ini memilii simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat.
Nautilus merupakan satu-satunya spesies anggota classis
Cephalopoda yang memiliki cangkang. Dapat ditemukan di kawasan
samudra Indo-Pasifik. Mempunyai cangkang berbentuk spiral yang
sangat halus, berwarna putih kecoklatan. Pada celah cangkangnya
hewan ini memiliki banyak tentakel, memiliki penglihatan yang buruk
karena tidak mempunyai kornea maupun lensa. Karena
penglihatannya buruk maka hewan ini lebih mengandalkan indera
penciumannya untuk mencari mangsa.
d. Sepia sp
Sepia sp. atau sotong. Spesies ini mempunyai cangkang yang
terletak di dalam mantel, cangkang berbentuk oval, berwarna putih,
terbuat dari kapur dan agak keras daripada cangkang cumi-cumi.
Tubuhnya bulat memendek seperti kantung, terdapat selaput tipis
pada permukaan mantelnya, berwarna merah kegelapan. Kepala
dilengkapi dengan 8 tentakel dan 2 lenganpanjang. Lengan dan
tentakel panjangnya sama-sama dilengkapi dengan bintil isap.
Memiliki simetri tubuh bilateral. Hewan ini bernafas dengan insang.

I. Hasil Diskusi
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki setiap Species yang
Anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !
Jawaban :
Persamaan-persamaan tersebut adalah spesies tubuhnya lunak,
memiliki mantel, dan simetri tubuhnya bilateral.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies
tersebut sehingga dimasukan pada classis yang berbeda ? tuliskan
perbedaan-perbedaannya !
Jawaban :
Ya. Perbedaan tersebut terdapat pada bentuk tubuh atau cangkok,
tipe atau letak kaki (alat gerak), alat respirasi yang dimiliki, dan dapat
dilihat dari perbedaan cangkangnya (baik jumlah, struktur, warna,
maupun arah putarannya).
3. Tuliskan ciri khas dari tiap classis pada kolom berikut
Classis Ciri Khas
- Memiliki kaki otot yang pipih
- Umumnya memiliki cangkok
Gastropoda - Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau
empat
- Terdapat gigi radula
- Kaki di bagian ventral memanjang
- Memiliki cancang berjumlah delapan, terbuat
Polyplacophora
dari kapur
- Ruang mantel banyak mengandung insang
- Berkaki pipih, kecil, seperti kapak
- Memiliki cangkang berjumlah dua yang
Pelecypoda terbuat dari kalsium karbonat
- Cangkangnya terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
periostrakum, prismatic, nakreas
- Memiliki bagian mata yang jelas
- Memiliki delapan atau sepuluh tentakel
dibagian kepala
Cephalopoda - Tidak bercangkang kecuali Nautilus sp
- Memiliki kelenjar tinta
- Mempunyai sel sel khusus untuk berubah
warna tubuh
- Cangkang berbentuk pena atau gading gajah
- Tubuhnya memanjang dorsoventral
- Kepala menyusut atau rudimeter
Scaphopoda
- Kaki lancip
- Bernafas dengan rongga mantel
- Tidak memiliki insang
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Mollusca yang anda
temukan!
Jawaban :
a. Sebagai sumber makanan yang mengandung semua jenis asam amino
esencial dan asam lemak tidak jenuh, contohnya : cumi-cumi, kerang
darah, dan kerang hijau.
b. Sebagai penghasil mutiara pada kerang mutiara.
c. Cangkok dapat digunakan sebagai hiasan dinding, pajangan rumah,
kancing.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai
Phylum Mollusca, lengkapilah tabel berikut ini :
Pencernaan
Phylum Ekskresi Pernapasan Sistem Saraf Reproduksi
Makanan
Terdiri dari Memiliki Apabila Memiliki 3 Reproduksi
mulut, alat yang hewan pasang Generatif
esofagus, disebut hidup di air ganglia (Seksual) :
lambung, ginjal maka yang (cerebral di Fertilisasi
usus, anus. (nephridia), berperan atas mulut, eksternal.
Pada enam atau adalah pedal di Persatuan
Mollusca satu insang, bagian kaki, antara gamet
tertentu pasang. sedangkan dan visceral di jantan dan
dibagian yang hidup bagian tubuh) gamet betina.
mulutnya di darat dihubungkan
terdapat melalui oleh tali saraf
seperti paru-paru longitudinal
Mollusca

rahang dan namun juga dan


lidah yang dapat terjadi transversal
bergerigi melalui serta sel-sel
(radula), pertukaran saraf, dan
sering udara pada memiliki
memiliki pembuluh organ
bentuk U, darah yang sensoris.
anus terbuka terdapat di
ke rongga mantel,
excurrent sistem ini
siphon pada fungsinya
rongga seperti paru
mantel. – paru.
J. Kesimpulan
1. Keanekaragaman hewan-hewan yang telah diamati dalam filum Mollusca
diantaranya ada, Octopus sp., Loligo sp., Sepia sp., Nautilus sp.,
Vaginula sp., Limax maximus, Murex trapa, Doris sp., Polinices sp.,
Acathina fulica, Tonna sp., Conus sp., Trochus sp., Oliva sp., Turbo sp.,
Turritella sp., Lambis lambis, Busycon sp., Pleuroplacna sp., Bursa sp.,
Chaetopleura sp., Chinton sp., Pecten sp., Anadara sp., Tridacna sp.,
Anodonta sp., Trachycardium sp., Babylonia sp., Cypraea sp., Perna
viridis.
2. Hewan-hewan Mollusca termasuk hewan multiseluler, hidup di laut, air
tawar, dan darat, memiliki bentuk tbuh simetri bilateral, bertubuh lunak,
triploblastik. Sebagian besar spesiesnya memiliki cangkang atau cangkok
yang terbuat dari zat kapur, mantel, dan rongga mantel.
3. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hewan-hewan
dalam filum Mollusca terbagi kedalam empat kelas yaitu, Chepalopoda
dengan hewannya Octopus sp., Loligo sp., Nautilus sp., dan Sepia sp. ,
kelas Gastropoda dengan hewannya Vaginula sp., Limax maximus,
Murex trapa, dan lainnya, kelas Polyplacopora dengan hewannya
Chaetopleura sp., dan Chiton sp., Kelas Bivalvia atau Palecypoda dengan
hewannya Pecten sp., Anadana sp., Anodonta sp., Tridacna sp.,
Trachycardium sp., dan Perna viridis.
4. Kelas yang pertama yaitu Cephalopoda yang umumnya tidak memiliki
cangkok kecuali pada Nautilus sp. Anggota geraknya berada di daerah
kepala. Pada kelas Gastropoda hewan-hewannya memiliki cangkok
kecuali pada Limax yang beraneka ragam ukuran dan warnanya, bagian
yang dianggap kaki adalah bagian yang paling menonjol pada tubuhnya.
kelas Polyplacophora hewannya memiliki keeping atau lempeng dari zat
kapur yang pada bagian dorsa tubuhnya berjumlah delapan dan kakiya
berada pada daerah sepanjang bagian ventral tubuh, dan kelas Bivalvia
atau Pelecypoda yang memiliki sepasang cangkok yang disatukan oleh
otot sehingga membentuk tonjolan yang disebut umbo, letaknya kearah
anterior tubuh, karena ia hidup di perairan ia memiliki insang berbentuk
lembaran (lamella), dan kaki yang berbentuk pipih seperti kapak.
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Ciri dan Klasifikasi Mollusca. [online]. Diakses
dari: http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Ciri-Struktur-
Klasifikasi-Mollusca-Adalah.html?m=1
Hisam, Sam. (2016). Penjelasan Ciri, Klasifikasi Dan Peranan Mollusca Beserta
Contohnya Lengkap. [online]. Diakses dari :
http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-peranan-
mollusca-beserta-contohnya-lengkap/
Kastawi Y, dkk. (2005). Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit Universitas
Negeri Malang (UM Press).
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Contoh Classis pada Phylum Mollusca


Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Ciri dan Klasifikasi Mollusca. [online]. Diakses
dari: http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Ciri-Struktur-
Klasifikasi-Mollusca-Adalah.html?m=1 [25 April 2018]
Gambar 2.2 Vaginula sp.
Anderson, Roy. (2003). Fact Sheet : Vaginula. [online]. Diakses dari :
http://idtools.org/id/mollusc/factsheet.php?name=Vaginula [27 April
2018]
Gambar 3.2 Limax maximus
Anderson, Roy. (2003). Fact Sheet : Limax maximus. [online]. Diakses dari :
http://idtools.org/id/mollusc/factsheet.php?name=Limax%20Maximmus
[27 April 2018]
Gambar 4.2 Murex trapa
Daniel, Gregg. (2000). Murex(murex) trapa. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/9/Shell_159.shtml [27 April 2018]
Gambar 5.2 Doris sp.
Bachel, Sully. (2008). Doris ananas,dorodidae from Indiana ocean. [online].
Diakses dari : http://seaslugs.free.fr/nudibranche/a_doris_sp2.htm [27
April 2018]
Gambar 6.2 Polinices sp.
Hardy, Eddy. (2000). Polinices mamila. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/3/Shell_1623.shtml [27 April 2018]
Gambar 7.2 Achatina fulica
Oregon State University, (2013). Giant African Land Snail. [online]. Diakses dari
: http://oregonstate.edu/dept/nurspest/giant_African_snail.htm [27 April
2018]
Gambar 8.2 Tonna sp.
Vos, Chris. (2000). Tonna (Dolium complex) complex. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/5/Shell_1495.shtml [27 April 2018]
Gambar 9.2 Conus sp.
Pagganeli, G. (2000). Laminatus Laminconus carlessi. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/1/Shell_9591.shtml [27 April 2018]
Gambar 10.2 Trochus sp.
Wansei, P. (2000). Trochus stellatus. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/3/Shell_1683.shtml [27 April 2018]
Gambar 11.2 Olivia sp.
Hardy, Eddie. (2000). Olivia (Anulatoliva) Anula carnicolor. [online]. Diakses
dari : http://www.gastropods.com/9/Shell_1249.shtml [27 April 2018]
Gambar 12.2 Turbo sp.
Beechey, Des. (2000). Lunella (Lunella) Undulatus. [online}. Diakses dar :
http://www.gastropods.com/7/Shell_2447.shtml [27 April 2018]
Gambar 13.2 Turritella sp.
Polfe, T. (2000). Turritella duplicata. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/7/Shell_1527.shtml [27 April 2018]
Gambar 14.2 Lambis lambis
Poppe, Guido. (2000). Lambis (Lambis) Truncata sebae. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/3/Shell_1323.shtml [27 April 2018]
Gambar 15.2 Busycon sp.
Hardy, Eddie. (2000). Busycon contrarium. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/7/Shell_17.shtml [27 April 2018]
Gambar 16.2 Pleuropoca sp.
Muller, Chris. (2000). Pleuropoca trapezium. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/3/Shell_3333.shtml [27 April 2018]
Gambar 17.2 Bursa sp.
Beerschaurer, D. (2000). Bursa (Bursa) calcipicta. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/8/Shell_6248.shtml [27 April 2018]
Gambar 18.2 Babylonia sp.
Poppe. (2000). Eburna (Babylonia) areolata. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/8/Shell_8.shtml [27 April 2018]
Gambar 19.2 Cypraea tigris
Hardy, Eddie. (2000). Cypraea tigris. [online]. Diakses dari :
http://www.gastropods.com/6/Shell_96.shtml [27 April 2018]
Gambar 20.2 Chaetopleura sp.
Anseeuw, Bruno. (2004). Chaetopleura apiculata. [online]. Diakses dari :
http://www.jaxshells.org/chisto.htm [27 April 2018]
Gambar 21.2 Chiton sp.
Litscape Art. (2010). Coat of Mail Shell or Chiton, Acanthopleura sp. [online].
Diakses dari :
http://litscapeart.com/Artist/130/Oxford_Scientific/Coat_Of_Mail_Shell_o
r_Chiton_Acanthopleura_Sp.html [27 April 2018]
Gambar 22.2 Pecten sp
Oliveira, J. (2011). Pecten sp : Dragoshells-jp. [online]. Diakses dari :
www.dragoshells-jp.com/products/pecten-sp-1/ [27 April 2018]
Gambar 23.2 Anadara sp.
Simthsonian Tropical Research Institute. (2008). STRI – Office of Bioinformatics.
[online]. Diakses dari :
http://biogeodb.stri.si.edu/bioinformatics/dfm/metas/view/44368 [27 April
2018]
Gambar 24.2 Anodonta sp.
Delta Biological Team. (2018). Clam-Freshwater-Anodonta. [online]. Diakses
dari : http://www.deltabio.com/moreimages.cfm?item=122.2228.10 [27
April 2018]
Gambar 25.2 Tridacna sp.
Berkelhamer, Keith. (2015). Giant Clams, Tridacna Clams. [online]. Diakses dari
: http://animal-world.com/Aquarium-Coral-Reefs/Giant-Clams-Hippopus-
and-Tridacna-Clams [27 April 2018]
Gambar 26.2 Trachycardium sp.
Simthsonian Tropical Research Institute. (2008). STRI – Office of Bioinformatics.
[online]. Diakses dari :
http://biogeodb.stri.si.edu/bioinformatics/dfm/metas/view/44340 [27 April
2018]
Gambar 27.2 Perna viridis
J. Masterson. (2007). Indian River Lagoon Species Inventory. [online]. Diakses
dari : http://www.sms.si.edu/irlspec/perna_viridis.htm [27 April 2018]
Gambar 28.2 Octopus sp
Bryant, Peter. (2008). Octopus, Octopus sp. [online]. Diakses dari :
http://nathistoc.bio.uci.edu/Molluscs/Octopus2.htm [27 April 2018]
Gambar 29.2 Loligo sp.
Kiendinst, Tom. (2012). Longfin Inshore Squid. [online]. Diakses dari :
http://carnivoraforum.com/topic/9333641/1/ [27 April 2018]
Gambar 30.2 Nautilus sp.
Bonza Bay, (2012). Chambered & Paper Nautilus. [online]. Diakses dari :
http://www.bonzabay.co.za/blog/post/chambered-and-amp-paper-nautilus
[27 April 2018]
Gambar 31.2 Sepia sp.
Science360 News. (2012). Sleepy Sepia ?. [online]. Diakses dari :
https://news.science360.gov/obj/pic-day/20120806/ [27 April 2018]

Вам также может понравиться