Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
1. Mengetahui pengoperasian alat tangkap PANCING ULUR (HAND
LINE) di daerah perairan lemukutan dan sekitarnya.
2. Mengetahui bagian-bagian Alat Tangkap Pancing Ulur (Hand Line)
1.2. Manfaat
Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan (PKL) II nya itu
mengengetahui jenis ikan-ikan yang tertangkap baik dalam jumlah ,
ukuran, panjang, maupun beratnya. Dan juga cara penanganan hasil
tangkapan diatas kapal
.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada dan waktu
yang tersedia sangat terbatas, alat dan bahan yang alangkah adanya maka
penyusunan laporan Praktek kerja lapangan (PKL) II hanya membahas
tentang TEKNIS PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING
ULUR (HAND LINE)
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.l. sejarah pancing ulur (handline)
Pancing adalah salah satu alat penangkap ikan yang terdiri dari dua
komponen utama, yaitu : tali (line) dan mata pancing (hook). Jumlah mata
pancing berbeda-beda, yaitu mata pancing tunggal, ganda, bahkan sampai ribuan.
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban
manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari
peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas
penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang,
mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000
tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern
dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil
tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal
pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Jenis pancing yang juga digunakan oleh sebagian besar nelayan di Indonesia ini
ada yang memakai satu mata pancing dan ada juga yang memasang dua hingga
empat mata pancing sekaligus. Pancing tangan (di tempat lain ada yang
menamakan pancing usep, pancing jegog, pancing mungsing, pancing gambur,
dan lain sebagainya) dapat digunakan di mana saja, seperti: tebing pantai, daerah
bebatuan di tepi pantai, maupun di atas perahu. Sedangkan jenis-jenis ikan yang
3
biasa dipancing menggunakan pancing tangan adalah ikan kakap merah, snapper,
ekor kuning (ceasio sp.), Caranx sp., dan lain sebagainya.
Pancing adalah salah satu alat penangkap ikan yang terdiri dari dua komponen
utama, yaitu : tali (line) dan mata pancing (hook). Jumlah mata pancing berbeda-
beda, yaitu mata pancing tunggal, ganda, bahkan sampai ribuan.
Prinsip alat tangkap ini merangsang ikan dengan umpan alam atau buatan yang
dikaitkan pada mata pancingnya. Alat ini pada dasarnya terdiri dari dua komponen
utama yaitu tali dan mata pancing. Namun, sesuai dengan jenisnya dapat
dilengkapi pula komponen lain seperti : tangkai (pole), pemberat (sinker),
pelampung (float), dan kili-kili (swivel).
Cara pengoperasiannya bisa di pasang menetap pada suatu perairan, ditarik dari
belakang perahu/kapal yang sedang dalam keadaan berjalan, dihanyutkan,
maupun langsung diulur dengan tangan. Alat ini cenderung tidak destruktif dan
sangat selektif. Pancing dibedakan atas rawai tuna, rawai hanyut, rawai tetap,
pancing tonda, dan lain-lain
2.2.1. klasifikasi pancing menurut pengoperasian
1. Pancing ulur
Pancing tangan dan pancing ulur sederhana Jenis pancing yang juga
digunakan oleh sebagian besar nelayan di Indonesia ini ada yang memakai satu
mata pancing dan ada juga yang memasang dua hingga empat mata pancing
sekaligus. Pancing tangan (di tempat lain ada yang menamakan pancing usep,
pancing jegog, pancing mungsing, pancing gambur, dan lain sebagainya) dapat
digunakan di mana saja, seperti: tebing pantai, daerah bebatuan di tepi pantai,
maupun di atas perahu. Sedangkan jenis-jenis ikan yang biasa dipancing
menggunakan pancing tangan adalah ikan kakap merah, snapper, ekor kuning
(ceasio sp.), Caranx sp., dan lain sebagainya.
4
2. Alat Pancing Rawai (Long Line)
5
line), bahkan dikarenakan banyak memperoleh perbaikan maka umum
juga dikenal sebagai “improved long line”.Selain berbeda dalam hal ikan
yang menjadi tujuan utamanya, juga berbeda dalam hal jumlah branch line
atau tali cabang yang digunakan.
3. kontruksi pancing ulur (handline)
pancing tangan/ulur sederhana Jenis pancing ini tersebar luas di Negara
kita, bahkan dapat dikatakan tiap nelayan memilikinya paling kurang satu
perangkat. Jenis ini ada yang menggunakan satu mata pancing peralat ataupun
ada yang dengan beberapa mata pancing peralat. Jenis pancing ini ada yang
dioperasikan dari suatu tebing di pantai, dari bebatuan yang ada dipantai, dari
perahu maupun kapal. Beberapa jenis pancing dari kelompok ini yang ada
ditanah air antara lain : pancing usep, pancing jegog, pancing mungsing,
pancing gambur serta sejumlah penamaan lainnya. Jenis-jenis ikan yang
menjadi tujuan penangkapan antara lain bambangan (kakap merah, snapper)
ekor kuning (Caesio sp.), Caranx sp. Dan lain sebagainnya
6
Penggulung tali pancing yang digunakan pada alat tangkap
pancing ulur di KM, Seberang lor terbuat dari bahan kayu dan plastic,
manfaat dari pengguling tersebut adalah untuk menggulung dan
mengulur tali pada saat pengoperasian atau pun penggatian tali pancing
(senar)
7
maka akan terasa lebih berat dari keadaan normal maka penarikan pun
dilakukan, ikan yang terkena pancing harus dinaikan ke atas gladak agar
ikan tidak lepas, pastikan ketika melakukan penarikan ikan di atas gladak
tidak ada barang yang berserakan atau barang lain yangmenghalang agar
bertujuan tali tidak kusut dan berputar.
8
9
BAB 3
METODELOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktek Kerja lapangan di mulai dari
keberangkatn tanggal 28 november 2017-19 Desember 2017, dan praktek diatas
kapal dilaksanakan maksimal 5 hari dilaut. yang berlokasikan di Pos Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Sungai Kakap, Kecamatan Sungai
Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
3.2. Bahan dan Alat
Beberapa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan
memancing atau pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) II di Desa sungai raya
kecamatan sangai raya kabupaten bengkayang yaitu :
3.2.1. bahan
1. Pancing
2. Umpan tiruan (plastik)
3. Ikan (gembung dan geronggong)
3.2.2. Beberapa alat yang digunakan saat itu adalah :
1. Kapal
2. Alat tulis (buku dan pensil)
3. Alat tangkap pancing ulur (penggulung senar, kili-kili dan pemberat
4. Hp
5. Jam
1.3. Metode Pengunaan Data
Penulisan laporan praktek pengenalan kehidupan nelayan (PPKN) ini
mengunakan metode sebagai berikut :
1.3.1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati. Dalam
pengumpulan primer penulis mengunakan cara sebagai berikut :
10
a. Pengamatan (Observasi) Langsung
Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap teknik setting, towing, dan hauling pada saat pengoperasian alat tangkap
trawl dan mengadakan pencatatan secara sistem sistematika terhadap objek
pengamatan.
b. Wawancara (Interview)
Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara
lisan atau mewancarai secara perorangan dengan pihak-pihak yang terlibat
langsung,untuk memperoleh data tentang teknik pengoperasian alat tangkap trawl.
1.3.2. Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari literatur-literatur atau studi pustaka yang
sesuai dengan permasalahan yang diamati
1.4. Analisis data
Dalam penulisan laporan (PKL II) ini, penulis mengunakan metode
Analisis data yang merupakan sebuah cara untuk mengolah data menjadi
informasi agar karakteristikdata tersebut mudah dipahami dan bermanfaat untuk
solusi permasalahan, terutama hal yang berkaitan dengan penelitian.
11
BAB 4
4.1. Hasil
Adapun hasil data yang penulis peroleh pada saat praktek kerja
lapangan (PKL II) adalah sebagai berikut
12
dlam wilayah kabupaten bengkayang, yaitu dipusat pemerintah
kecamatan sungai raya kepulauan,
a. Luas wilayah
Luas wilayah desa sungai raya 2.842 km, tidak termsuk luas
pulau-pualunya. Karena selain daratan, desa sungai raya
terdiri dari beberapa pulau dantaranya :
1. Pulau kera
2. Pulau semesak
3. Pulau terpurung
4. Pulau penata besar
5. Pulau penata kecil
6. Pulau seluas
7. Pulau baru
b. Batas-batas desa
Sebelah utara berbatasan dengan desa karimunting
Sebelah selatan berbatasan dengan desa sungai keran
Sebelah barat berbatasan dengan laut cina selatan
Sebelah timur berbatasan dengan kel, sangatani
pemkot singkawang
13
c. Orbitasi
4.2. Orbitasi wilayah
a. Pulau semesak
b. Pulau tempurung
f. Pulau seluas
g. Pulau baru
1. Ke gunung 0,5 km
2. Ke laut 1 km
3. Ke sungai 0,2 km
4. Ke pingiran hutan 5 km
5. Ke pasar 0,5 km
6. Ke pelabuhan 97 km
7. Ke bandara 130 km
8. Ke terminal 14 km
9. Ke tempat hiburan
14
11. Ke kantor polisi/militer 14 km
15. Ke stasiun
4.4. Georafis
No Indikator Sub indikator
4. Kawasan ada
pergunungan/perebukitan
5. Kawasan persawahan Ada
15
16. Kawasan jasa hiburan Tidak ada
d. Data penduduk
4.5. Jumlah penduduk berdasarkan umur
No Indikator Jumlah
16
e. Data tingkatperkembangan
Jumlah
1. Jlh. Penduduk
tidak dan sebelum
sekolah
2. Jlh. Penduduk
tidak tamat
SD/sederajat
3. Jlh. Penduduk
3.348 2.717
tamat SD
jiwa jiwa
Pendidikan usia
1. /sederajat
15 tahun keatas
4. Jlh penduduk
1.247
tamat 967 jiwa
jiwa
SLTP/sederajat
5. Jlh pendudk tamat 1.314
632 jiwa
SLTA/sederajat jiwa
6. Jlh penduduk
tamat DIP- 175 jiwa 196 jiwa
S.1,2,/sederajat
1. Jlh penduduk usia 1.141
987 jiwa
7-15 th jiwa
17
SLTA/SMU 1 2
SLTP 1 2
Sarana dan SD 5
5
3. prasarana
TK 1 1
pendidikan
PAUT 2 2
TPA/TPQ 1 6
STAF UPT
18
kegiatan lain yang berkaitan dengan aktifitas ditempat tersebut.
Terkadang fasilitas tersebut juga digunakan oleh siswa atau mahasiswa
yang mengadakan praktek di tempat tersebut, baik itu digunakan secara
langsung atau pun hanyak mengambil gambarnya (memfotonya) untuk
menjadi dokumentasi laporan.
Berikut ini adalah data kapal motor seberang lor, yang digunakan
pada saat praktek kerja lapangan (PKL) II didesa sungai raya, kecamatan
sungai raya kepulauan, kabupaten bengkayang.
Nama kapal :
Nama pemilik
Nama nahkoda
Nama ABK
Bahan utama kapal
Panjang X lebar X dalam : 15 m X 2,60 M X 1,80 M
19
Gambar 4.1. kapal seberang lor
b. Mesin utama kapal motot
Berikut ini adalah data mengenai mesin utama pada kapal motor
seberang lor.
Merk mesin utama : saesung
Jumlah silinder : 2
System pendingin : langsung
Kekuatan : 30 pk
Bahan bakar : solar
Mesin bantu yang digunakan ole KM, seberang lor adalah mesin
generator ( gen set) yang berfungsi sebagai alat bantu kelistrikan di
kapal. Berikut adalah data mengenai mesin bantu kapal pada KM,
Seberang Lor.
20
Merk mesin : yasuka Ysk 2000
Bahan bakar : bensin
21
Gambar. 4.4. pancing yang digunakan
22
b. Tali pancing (senar)
1. Tali ulur
Tali ulur adalah tali utama dari bagian-bagian pancing ulur, tali
ulur di gunakan untuk mengulur agar umpan dapat masuk ke dalam air.
Bila telah selesai di gunakan maka tali ulur dapat digulung di
penggulung pancing agar tali ulur tidak kusut dan dapat di gunakan
berulang kali.
23
Gambar 4.7. tali ulur pancing
2. Tali perambut
3. Tali pemberat
24
Gambar 4.9. tali pemberat pada pancing
c. Kili-kili
25
Gambar 4.11. mata pancing
e. Umpan
26
umpan pancing tidak mudah melayang atau mengambang mengikut arus
air. Pemberat yang di gunakan pada alat tangkap pancing ulur di KM,
seberang lor adalah jenis pemberat berbahan dasar besi linggis atau besi
beton sudah di potong sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
Pada saat akan mengoperasian alat tangkap pancing ulur, ada dua
tahapan yang harus dilakukan. Yaitu tahapan penurunan alat tangkap (
setting), dan penarikan alat tangkap (hauling)
27
Setting merupakan proses penurunan alat tangkap, tahapan
setting bertujuan agar alat tangkap dapat beroperasi dengan baik. Kapten
kapal mencari lokasi yang banyak ikan setelah sampai pada tempat nya,
jangkar pun di campak agar kapal bertahan, setelah kapal bertahan mesin
pun di matikan untuk mempersiapkan pancing setelah semua sudah
disiapkan maka mancing pun dimulai, proses setting terdiri dari
pembukaan pancing yaitu melepaskan pemberat pancing di tepi gladak
kapal dan arahkan ke air, terus mata pancing harus satu-persatu
diturunkan, tujuannya agar mata pancing tidak saling terkait satu dengan
yang lainnya sehingga mengakibatkan tali perambut menjadi kusut.
Selanjutnya adalah mengulur pancing ke laut sampai pemberat menyetuh
dasar perairan.
28
mata pancing tidak saling terkait dan membuat tali perambut menjadi
kusut.
2. Penanganan di darat
29
di cuci (disiram) untuk menghilangkan sedikit lendir yang ada pada
tubuh ikan. Setelah semuanya selesai ikan akan di lelang atau di simpan
kembali kedalam bak piber yang baru yang telah berisi es.
30
Gambar 4.16. hasil tangkapan
31
1. Biaya operasional
4.7. Biaya operasional
No Nama barang Volume/kg Harga satua Jumlah
keseluruhan
2. Pendapatan
4.8. Pendapatan
No Nama Ikan VOLUME Harga Satuan Jumlah
(Kg) Keselulruhan
a. Keuntungan laba/rugi
32
biaya operasional : Rp. 1.290.000,00
HS
TONGKOL
TENGIRI
KUWE
TUNA
Gambar 4.27. diagram analis usaha penduduk desa sungai kakap 2017
a. Hasil Wawancara Dengan ibu lukas Selaku Keodinator Pelabuhan
a. Data Pelabuhan Lokasi Praktek
1. Jumlah pelabuhan atau armada kapal di desa sungai raya kepulau,
kabupaten bengkayang.
a. Kapal maupun perahu : 109 buah/unit
2. Sarana dan prasarana yang tersedia dan dapat dimanfaatkan :
a. Nama pangkalan : sungai kakap
b. Pendaratan ikan : tpi sungai kakap
c. Jumlah dan jenis fasilitas yang tersedia dan dapat digunakan :
Gedung atau Kantor : 1 unit
Dermaga : 2 unit
Gudang : 2 unit
Bengkel : 4 unit
Air bersih : 1 unit
BBM : 1 unit
33
3. Sarana dan prasaran fasilitas penelitian perikanan dan pelatihan
nelayan (P3N)
Laboratorium Kimia Fisika : tidak ada
Laboratorium Navigasi : tidak ada
Laboratorium teknis : tidak ada
Laboratorium oceanografi : tidak ada
Work Shop : tidak ada
4. Daerah atau wilayah operasional kerja instansional atau lembaga
tertentu
Radius jangkauan operasional : 200 mil
a. Jumlah tenaga kerja atau karyawan menurut pengalaman kerja :
Kurang dari 5 tahun : 1 orang
5-10 tahun : 2 orang
Lebih dari 10 tahun
: tidak ada
34
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini iyalah :
Pancing ulur (hand line) merupakan salah satu alat tangkap pancing yang amat
paling sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya, karna hanya butuh satu
orang dalam pengoperasian dalam satu pancing, pacing ulur ( hand line) juga
memiliki beberapa kontruksi diantarany adalah penggulung senar, senar, kili-kili,
mata pancing, umpan, dan pemberat. Pengoperasian alat tangkap pancing ulur
(hand line) dilakukan dirumpon-rumpon, dimana rumpon-rumpon ini merupakan
tempat biasa ikan-ikan berkumpul.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut :
Pada saat pengoperasian alat tangkap pancing ulur (hand line) sebaiknya
nelayan menyiapkan cadangan mata pancing terlebih dahulu sebelum
pengoperasian dimulai, agar apa bila pancing kusut atau putus pada saat
pengoperasian bisa diganti secepatnya.
Kapal motor seharusnya dilengkapi atau memiliki alat penyelamatan
seperti jaket pelampung agar saat terjadi insiden pada saat operasi dapat
digunakan dengan semestinya dan berguna dengan semestinya.
35
DAFTAR PUSTAKA
http://perangkapikan.blogspot.com/2012/10/alat-tangkap-pancing-senar-
mata pancing.html (Diakses Tanggal .....................)
36